Anda di halaman 1dari 53

1

UNNES
UNIVERSITAS KONSERVASI
SALAM KONSERVASI
7 PILAR KONSERVASI 8 NILAI KONSERVASI
1. Keanekaragaman Hayati 1. Inspiratif
2. Energi Bersih 2. Humanis
3. Bangunan Hijau & 3. Peduli
Transportasi internal 4. Inovatif
4. Nirkertas/Efisiensi 5. Kreatif
5. Pengelolaan Limbah 6. Sportif
6. Etika, Seni, Budaya 7. Jujur
7. Kader Konservasi 8. Adil
Pendidikan Konservasi_2015

BAB I

KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu memahami dan mengidentifikasi konsep dasar
lingkungan hidup, tujuan dan ruang lingkup pendidikan konservasi

4
 Kata ekologi selama ini berkonotasi dengan
lingkungan. Istilah ekologi pertama kali
diperkenalkan oleh Ernest Haeckel seorang ahli
biologi Jerman pada tahun 1969.
 Ekologi berasal dari kata “Oikos” yang berarti
“rumah”, dan “logos” yang berarti telaah atau
“ilmu”. Dengan demikian ekologi adalah sebagai
ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya
Pendidikan Konservasi_2015 - 5
 Pembagian ekologi menurut habitat atau tempat
suatu jenis atau kelompok jenis tertentu,
misalnya ekologi bahari, ekologi perairan tawar,
ekologi darat, ekologi padang rumput, dsb. Dari
berbagai pembagian tsb ada beberapa komponen
dasar yang berfungsi sebagai peubah, yakni :
mineral, tanah, air, udara, dan energi.

Pendidikan Konservasi_2015 - 6
 Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar
dalam ekologi yang mempunyai ukuran beraneka
tergantung pada tingkat organisasinya. Sebagai
contoh dalam sebuah kolam ikan saja ada
komponen abiotik yang berupa bahan organik dan
anorganik, seperti air, karbon dioksida, oksigen,
kalsium, asam amino, humus, dsb.

Pendidikan Konservasi_2015 - 7
 Pada prinsipnya semua ekosistem pada tingkat
organisasinya memiliki komponen, interaksi antar
komponen, dan proses opersional yang sama

Pendidikan Konservasi_2015 - 8
 Perbedaan antara ekosistem yang satu dengan
ekosistem yang lain terletak kepada kerumitan
dalam hal banyaknya : jenis organisme produsen,
organisme konsumen, keanekaragaman
organisme pengurai, macam komponen abiotik,
kompleksitas interaksi antar komponen dan
berbagai proses yang berjalan dalam ekosistem.

Pendidikan Konservasi_2015 - 9
 Sebagai contoh banyak tipe ekosistem yang ada
di bumi ini, seperti ekosistem-ekosistem : danau,
sungai, hutan, padang pasir, padang rumput,
kutub, dan sebagainya, sedangkan sumber daya
alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri
atas sumber daya hayati dan nonhayati yang
secara keseluruhan membentuk kesatuan
ekosistem.

Pendidikan Konservasi_2015 - 10
 Masalah lingkungan akan terjadi jika ekosistem
terganggu. Manusia sebagai salah satu unsur
dalam sebuah ekosistem tentu akan memiliki
pengaruh yang lebih besar. Manusia tidak saja
memiliki tenaga namun juga pikiran yang
menghasilkan teknologi. Semakin tinggi
teknologi semakin besar pula ancamannya
terhadap keseimbangan sebuah ekosistem. Ini
artinya masalah lingkungan terkait erat dengan
pertumbuhan jumlah penduduk.
Pendidikan Konservasi_2015 - 11
 Dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, yang dimaksud Lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain.
Pendidikan Konservasi_2015 - 12
 Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
adalah upaya sistematis dan terpadu yang
dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan
hidup dan mencegah terjadinya pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang
meliputi perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan
penegakan hukum.

Pendidikan Konservasi_2015 - 13
 Oleh karenanya dalam ilmu lingkungan, unsur
ABC itu saling berinteraksi. Unsur A yakni
(Abiotik), B (Biotik) dan C (Cultural atau budaya
manusia).

Pendidikan Konservasi_2015 - 14
 Secara garis besar kerusakan lingkungan dapat
berupa : 1). Memburuknya atau menurunnya
sumber daya mineral, sumberdaya hutan, tanah,
air, udara, dsb; 2). Polusi biologis yang membawa
penyakit pada hewan, tanaman dan manusia; 3).
Polusi kimiawi, misalnya ditimbulkan dari polusi
akibat pembuangan limbah pabrik, deterjen,
pestisida, dsb; 4). Perusakan dan disrupsi fisik,
misalnya pengendapan, polusi termal, dan polusi
suara; dan 5). Perusakan atau disrupsi sosial.
Pendidikan Konservasi_2015 - 15
 Dari berbagai ancaman perusakan lingkungan
tersebut ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, yakni : 1). Rehabilitasi dan restorasi
atas kerusakan lingkungan dan tindakan
pencegahannya agar di masa mendatang tidak
lebih parah lagi ; 2). Penggunaan teknologi yang
selektif serta pengawasan penggunaannya; 3).
Peningkatan usaha penelitian, penerangan,
pelatihan, dsb, agar kesadaran semua pihak
terhadap kelestarian lingkungan semakin baik.
Pendidikan Konservasi_2015 - 16
 Setiap usaha untuk melaksanakan pembangunan
nasional, akan berdampak terhadap lingkungan
hidup, yang biasa disebut pencemaran
lingkungan hidup, yang biasa disebabkan adanya
limbah berbahaya.

Pendidikan Konservasi_2015 - 17
 Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau
kegiatan yang mengandung bahan berbahaya
dan beracun yang selanjutnya disingkat B3,
adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang
karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan/atau merusak
lingkungan hidup, dan/atau membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan
hidup manusia dan makhluk hidup lain.
Pendidikan Konservasi_2015 - 18
 Oleh sebab itu maka harus ada usaha
pengurangan, penyimpanan, pengumpulan,
pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan,
dan/atau penimbunan. Usaha lain adalah
dumping (pembuangan) adalah kegiatan
membuang, menempatkan, dan/atau
memasukkan limbah dan/atau bahan dalam
jumlah, konsentrasi, waktu, dan lokasi tertentu
dengan persyaratan tertentu ke media
lingkungan hidup tertentu.
Pendidikan Konservasi_2015 - 19
Masalah lingkungan
 Pemanasan global
 Penipisan lobang ozon
 Penggundulan hutan
 Perdagangan hewan langka
 Eksploitasi sumberdaya alam berlebihan

Pendidikan Konservasi_2015 - 20
 Untuk menjamin pembangunan berkelanjutan,
maka setiap membuat rencana pembangunan
harus pula dibarengi dengan pembuatan rencana
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
(RPPLH), yakni perencanaan tertulis yang
memuat potensi, masalah lingkungan hidup,
serta upaya perlindungan dan pengelolaannya
dalam kurun waktu tertentu.

Pendidikan Konservasi_2015 - 21
 Untuk mendukung rencana tersebut harus
didukung kajian lingkungan hidup strategis
(KLHS), yakni rangkaian analisis yang sistematis,
menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan
bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan,
rencana, dan/atau program.

Pendidikan Konservasi_2015 - 22
 dalam setiap pembangunan pasti akan ada
dampak negatif, dan dampak itu harus
diminimalisir. Oleh karenanya diperlukan Amdal,
yang mengkaji mengenai dampak penting suatu
usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

Pendidikan Konservasi_2015 - 23
 Salah satu upaya untuk meminimalisir dampak
negatif kerusakan lingkungan adalah upaya
pengelolaan lingkungan hidup (UKL) dan upaya
pemantauan lingkungan Hidup (UPL), yakni
pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha
dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting
terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
Pendidikan Konservasi_2015 - 24
UU No.32/2009 disebut sebagai upaya untuk
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Semua usaha itu bertujuan untuk :
 melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia dari pencemara dan/atau kerusakan
lingkungan hidup;
 menjamin keselamatan, kesehatan, dan
kehidupan manusia;
 menjamin kelangsungan kehidupan makhluk
hidup dan kelestarian ekosistem;
 menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup;
 mencapai keserasian, keselarasan, dan
keseimbangan lingkungan hidup;
Pendidikan Konservasi_2015 - 25
 menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa
kini dan generasi masa depan;
 menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas
lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi
manusia;
 mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam
secara bijaksana;
 mewujudkan pembangunan berkelanjutan; dan
 mengantisipasi isu lingkungan global.
Pendidikan Konservasi_2015 - 26
 Konservasi dalam pengertian sekarang, sering
diterjemahkan sebagai the wise use of nature
resource (pemanfaatan sumberdaya alam secara
bijaksana).

Pendidikan Konservasi_2015 - 27
 konservasi merupakan bagian dari ”perawatan”
lingkungan hidup. Istilah konservasi berasal dari
kata ”conservation”, yakni ”con” (together) dan
”servare” (to keep atau to save), yakni usaha
memelihara milik kita, sedangkan konservasi
sumber daya alam meliputi kegiatan.
perlindungan sumber daya alam, pengawetan
sumber daya alam, dan pemanfaatan secara
lestari sumber daya alam.
Pendidikan Konservasi_2015 - 28
 Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan,
tetapi tetap memperhatikan, manfaat yang dapat
diperoleh pada saat itu dengan tetap
mempertahankan keberadaan setiap komponen
lingkungan untuk pemanfaatan, masa depan.

Pendidikan Konservasi_2015 - 29
 Salah satu wujud konservasi adalah konservasi
sumber daya alam, yakni upaya pengelolahan
sumber daya alam yang menjamin
pemanfaatannya secara bijaksana, sementara
bagi sumber daya terbarui adalah untuk
menjamin kesinambungan untuk persediaannya
dengan tetap memelihara dan meningkatkan
kualitas nilai dan keanekaragaman.

Pendidikan Konservasi_2015 - 30
 adalah pengelolaan yang pemanfaatannya
dilakukan secara bijaksana untuk menjamin
kesinambungan persediaannya dengan tetap
memelihara dan meningkatkan kualitas
keanekaragaman dan nilainya. Cagar alam dan
suaka margasatwa merupakan Kawasan Suaka
Alam (KSA), sementara taman nasional, taman
hutan raya, dan taman wisata alam merupakan
Kawasan Pelestarian Alam (KPA).
Pendidikan Konservasi_2015 - 31
 Kegiatan konservasi harus dilaksanakan secara
komprehensif, baik oleh pemerintah, masyarakat,
swasta, lembaga swadaya masyarakat, perguruan
tinggi, serta pihak-pihak lainnya

Pendidikan Konservasi_2015 - 32
Strategi konservasi nasional telah dirumuskan ke
dalam tiga hal berikut taktik pelaksanaannya,
yaitu :
 1. Perlindungan sistem penyangga kehidupan
(PSPK);
 2. Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan
dan satwa beserta ekosistemnya;
 3. Pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam
hayati dan ekosistemnya.
Pendidikan Konservasi_2015 - 33
Konservasi sosial budaya :
 adalah upaya perawatan kekayaan sosial budaya
bangsa kita, yang diantaranya berupa kearifan
lokal, yakni nilai-nilai luhur yang berlaku dalam
tata kehidupan masyarakat untuk antara lain
melindungi dan mengelola lingkungan hidup
secara lestari.

Pendidikan Konservasi_2015 - 34
 Istilah Sustainable development pada dasarnya
juga berangkat dari asumsi bahwa bahwa
generasi mendatang berhak untuk menikmati
alam ini. Artinya “alam bukan diwariskan ke anak
cucu, melainkan justru pinjaman dari anak cucu”.

Pendidikan Konservasi_2015 - 35
 intisari agama juga mengajarkan tanggungjawab
moral dari manusia untuk merawat alam.
 Dalam kitab berbahasa Jawa ada istilah “memayu
hayuning bawono”, dan seterusnya yang intinya
juga diserukan kepada manusia untuk menjaga
alam ini bagi kesejahteraan bersama.
 Dalam bahasa Al Quran manusia disebut sebagai
khalifatullah yang merawat alam

Pendidikan Konservasi_2015 - 36
 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG
TATA KELOLA KAMPUS BERBASIS KONSERVASI
DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Pendidikan Konservasi_2015 - 37
 Dalam Pasal 3 disebutkan bahwa tata kelola
kampus berbasis konservasi diwujudkan melalui 7
(tujuh) pilar utama Universitas konservasi, yakni :
1). Konservasi keanekaragaman hayati; 2).
Arsitektur hijau dan sistem transportasi internal;
3). Pengelolaan limbah; 4). Kebijakan nirkertas; 5).
Energi bersih; 6). Konservasi, etika, seni, dan
budaya; dan 7). Kaderisasi konservasi.

Pendidikan Konservasi_2015 - 38
 Pasal 2 disebutkan bahwa tata kelola berbasis
konservasi bertujuan mewujudkan suasana
kampus yang mendukung perlindungan,
pengawetan, dan pemanfaatan lingkungan hidup
secara bijaksana melalui pembangunan
berkeanjutan yang berwawasan lingkungan hidup
dan partisipasi, penuh dari warga Unnes.

Pendidikan Konservasi_2015 - 39
Pendidikan Konservasi_2015 - 40
 bertujuan melakukan perlindungan, pengawetan,
pemanfaatan, dan pengembangan secara arif dan
berkelanjutan terhadap lingkungan hidup, flora,
dan fauna di Unnes dan sekitarnya.
 Program pilar konservasi keanekaragaman hayati
meliputi perlindungan, pengawetan, dan
pemanfaatan secara bijaksana terhadap flora dan
fauna di kampus, kegiatan pembibitan,
penanaman dan perawatan tanaman, serta
pemantauan terhadap keanekaragaman hayati di
kampus Unnes dan sekitarnya untuk menjaga
ekosistem.
Pendidikan Konservasi_2015 - 41
 bertujuan mengembangkan dan mengelola
bangunan dan lingkungan yang mendukung visi
konservasi, serta mewujudkan sistem
transportasi internal yang efektif, efisien, dan
ramah lingkungan.

Pendidikan Konservasi_2015 - 42
Program pilar arsitektur hijau dan sistem
transportasi internal meliputi :
 Pengelolaan bangunan kampus Unnes yang
sesuai dengan kaidah-kaidah bangunan hijau
yang ramah lingkungan;
 Pengelolaan lingkungan kampus Unnes yang
sesuai dengan kaidah-kaidah ramah lingkungan
dan kenyamanan pengguna; dan
 Pengelolaan sistem transportasi internal kampus
Unnes yang sesuai dengan prinsip transportasi,
humanisme dan ramah lingkungan.

Pendidikan Konservasi_2015 - 43
4). Menyediakan sarana dan prasarana untuk
menunjang pelaksanaan sistem transportasi
internal yang ramah lingkungan;
5). Menerapkan aturan untuk membatasi
penggunaan kendaraan yang menggunakan bahan
bakar fosil. Sebaliknya, warga Unnes berkewajiban
untuk menggunakan moda transportasi yang
ramah lingkungan di sekitar kampus.

Pendidikan Konservasi_2015 - 44
 Bertujuan melakukan pengurangan, pengelolaan,
pengawasan terhadap produksi sampah dan limbah,
dan perbaikan kondisi terhadap lingkungan di Unnes
untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan
sehat.
 1). Pemanfaatan kembali barang-barang yang tidak
terpakai (reuse);
 2). Pengurangan kegiatan dan atau benda yang
berpotensi menghasilkan sampah dan atau limbah
(reduce);
 3). Melakukan daur ulang terhadap sampah dan atau
limbah untuk dimanfaatkan kembali (recycle);
 4). Melakukan pemulihan kembali terhadap fungsi
dari fasilitas-fasilitas di Unnes yang telah berkurang
pemanfaatan (recovery).
Pendidikan Konservasi_2015 - 45
 bertujuan menerapkan administrasi dan
ketatausahaan berwawasan konservasi secara
efisien. Program pilar kebijakan nirkertas
diterapkan melalui optimalisasi sistem berbasis
teknologi informasi, efisien penggunaan kertas,
pemanfaatan kertas daur ulang, dan penggunaan
kertas ramah lingkungan

Pendidikan Konservasi_2015 - 46
 bertujuan untuk melakukan penghematan energi
melalui serangkaian kebijakan dan tindakan
dalam memanfaatkan energi secara bijak, serta
pengembangan energi terbarukan yang ramah
lingkungan

Pendidikan Konservasi_2015 - 47
Program pilar energi bersih diterapkan dengan
cara:
 1). Melakukan penghematan pemakaian alat-alat
berbasis energi listrik dan bahan bakar fosil sesuai
dengan strategi perguruan tinggi;
 2). Mengembangkan fasilitas kampus yang
menunjang penghematan penggunaan energi;
 3). Menggunakan energi terbarukan yang ramah
lingkungan.
Pendidikan Konservasi_2015 - 48
 bertujuan untuk menjaga, melestarikan dan
mengembangkan etika, seni, dan budaya lokal
untuk menguatkan jati diri bangsa. Program pilar
konservasi etika, seni, dan budaya lokal melalui
pemeliharaan, pendokumentasian, pendidikan,
penyebarluasan, dan mempromosikan unsur-
unsurnya.

Pendidikan Konservasi_2015 - 49
 bertujuan menanamkan nilai-nilai konservasi
secara berkelanjutan. Program pilar kaderisasi
konservasi meliputi sosialisasi, pelatihan,
pendidikan, dan pelaksanaan kegiatan kepada
warga Unnes untuk menguatkan pemahaman,
penghayatan, dan tindakan berbasis konservasi

Pendidikan Konservasi_2015 - 50
 Ada beberapa mahasiswa yang tidak begitu antusias
menerima pelajaran tentang lingkungan hidup dan
konservasi, apa sikapmu menanggapi fenomena ini ?
 Apa sikapmu melihat civitas akademika Unnes yang
belum sadar melaksanakan prinsip konservasi dalam
kehidupan keseharain ? Misalnya : tidak peduli
melihat kran air kamar mandi mengucur/bocor,
melihat mahasiswa/dosen tidak mematikan lampu
atau AC ketika keluar, atau membiarkan
menggunakan listrik dan air berlebihan ?
 Apa sikapmu melihat civitas akademika Unnes yang
hanya bisa berteori dalam pemahaman lingkungan
hidup dan konservasi namun dalam kehidupan
keseharian tidak melakukannya ?
Pendidikan Konservasi_2015 - 51
 Lakukan diskusi untuk mengidentifikasi masalah-
masalah lingkungan yang mendesak untuk
diselesaikan saat ini;
 Cari bahan tentang lingkungan hidup dan
konservasi di berbagai media, baik cetak atau
elektronik. Coba analisis dan buat satu paper;
 Buatlah skema penyelesaian masalah-masalah
lingkungan hidup yang kalian hasilkan dari hasil
diskusi dan paper yang kalian buat.
Pendidikan Konservasi_2015 - 52
53
Pendidikan Konservasi_2015 -

Anda mungkin juga menyukai