NO.DOKUMEN :
NO. REVISI :
SPO TGL. TERBIT :
HALAMAN :
PUSKSMAS
KABUPATEN
ROHIL BORTREM
Ditetapkan Tanda Tangan dr. SRI PURWATI
Oleh: NINGSIH
Kepala (…………………….) NIP :
Puskesmas 197605052010012004
bortrem
1. Pengertian Penemuan diagnosa TB Paru adalah menemukan dan menentukan
serta menegakkan diagnosa TB Paru secara mikroskopis dan foto
Rotgent.
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas TB untuk menentukan Diagnosa
TB Paru secara mikroskopis dan jenis kategori TB serta
pengobatannya.
3. Kebijakan Langkah-langkah penemuan diagnosa TB Paru wajib sesuai
dengan SPO ini.
4. Referensi Buku Pedoman TB Nasional Depkes RI Tahun 2004
5. Prosedur 1.Pasien yang datang berobat di BP Umum dan dicurigai sebagai
suspek Tb Paru untuk diambil dahaknya untuk dipriksa.
2.Setelah diambil dahaknya maka dahak di buat fiksasi di ruang
laborat
3.Untuk penderita anak yang dicurigai suspek TB Paru untuk
dilakukan
Penyekoran sesuai pedoman yang ada
4.Pada pasien anak yang dicurigai suspek TB Paru bisa di rujuk
untuk
Pemeriksaan tes mantok atau foto rotgent
5.Dahak dikirim ke laboratorium untuk diperiksa BTA-nya.
6.Setelah hasil Laborat dahaknya dinyatakan BTA positif maka
baru
Dilakukan pengobatan TB Paru dengan OAT.
7.Begitu juga dengan pasien anak anak setelah Tes mantok dan
hasil
Foto Rotgen positif maka baru dilakukan pengobatan TB Paru .
8.Dokumen Terkait
Buku rekam medik
Blangko TB 06 dan 05\
TB PARU ANAK
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tahun Terbit :
SOP
Halaman :
KABUPATEN
ROHIL PUSKESMAS
BORTREM
dr. SRI PURWATI
NINGSIH
NIP
19760505201001200
4
Pengertian Standar proses penegakan diagnosis TB paru oleh stap medis
penanggung jawab pasen
Parameter 0 1 2 3 Skor
Kontak TB Tidak - Lap BTA (+)
jelas keluarga
BTA neg
BTA tidak
jelas/tidak
tahu
Uji Negatip - - Positip
Tuberkulin (>10 mm
(mantoux) atau >5
pada
immunok
ompromai
s)
Berat - BB/TB - -
badan <90 %
/keadaan atau
gizi BB/U
<80%
Demam yg - ≥ 2 minggu - -
tidak di
ketahui
penyebabn
ya
Batuk - >3 - -
kronik minggu
Pembesara - ≥ - -
n kelenjar 1cm,ata
limfe u
kolli ,aksili lebihdari
a,inguinal KGB
tidak
nyeri
Pembengk - Ada - -
kan pemben
tulang gkakan
/sendi
panggul ,lu
tut falang
Foto Normal Gambar - -
thoraks an
sugestif
menduk
ung TB
SKOR
TOTAL
3. Pengobatan TB anak
Berat Badan ( kg ) 2 bln RHZ 4 bln RH
( 75/50/150) ( 75/50)
5-7 1 tablet 1 tablet
8-11 2 tablet 2 tablet
12-16 3 tablet 3 tablet
17-22 4 tablet 4 tablet
23-30 5 tablet 5 tablet
Keterangan :
BB > 30 kg diberikan 6 tablet atau menggunakan KDT dewasa.
Bayi di bawah 5 kg pemberian OAT secara terpisah, tidak dalam
bentuk kombinasi dosis tetap, dan sebaiknya dirujuk ke RS.
Apabila ada kenaikan BB maka dosis/jumlah tablet yang
diberikan, menyesuaikan BB saat itu.
OAT KDT harus diberikan secara utuh ( tidak boleh dibelah dan
tidak boleh di gerus
Obat dapat diberikan dengan cara ditelan utuh, dikunyah atau
dikulum atau dimasukan air ke dalam sendok
Obat diberikan pada saat perut kosong atau paling cepat 1 jam
setelah makan apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer,
maka semua obat tidak boleh di gerus bersama dan di campur
dalam 1 puyer.
SOP No.Dokumen :
No.Revisi
:
SOP
PUSKESMAS Tanggal terbit:
BORTREM
Pengertian Tata cara memberikan pengobatan penderita TB Paru sesuai tata laksana pengobatan
TB Nasional
Tujuan Untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan,
memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap
Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
Kebijakan Dokter dan Petugas yang terlampir
Sasaran Petugas medis yang melakukan pencatatan dan pelaporan pasien TB paru
Prosedur Persiapan alat :
Register rawat jalan :
1. Register TB.05
2. Register TB.06
3. Form TB 01
4. Form TB 02
5. Form TB 03
6. Obat OAT
Persiapan pasien : berikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilaksanakan pada
pasien
Prosedur :
- Pasien yang telah diperiksa dahaknya dipersilahkan masuk ke ruang BP
- Pasien di beri penjelasan sesuai dengan hasil pemeriksaan dahak di TB.05
- Untuk pasien dengan hasil BTA positif diberikan pengobatan dengan OAT
kategori 1, dan untuk pasien dengan BTA negatif dan rongsent mendukung
diberikan pengobatan dengan kategori III sesuai berat badan pasien
Dengan diagnosis pemberian sesuai tabel sebagai berikut:
Tabel .01 pemberian obat TB paru sesuai BB pasien
Setelah pengobatan tahap intensif akhir bulan ke II, dilakukan pemeriksaan BTA, bila
hasil negatif tahap lanjutan, dan bila hasil pemmeriksaan BTA positif diberikan
sisipan dengan dosis sesuai berat badan pasien.
PENGOBATAN TB PARU
No. Kode
No. Revisi
SOP dr. SRI PURWATI
PUSKESMAS
Tanggal Terbit NINGSIH
BORTREM
NIP : 197605052010012004
Dan bila hasil pemeriksaan pada akhir tahap intensif negatif dilanjutkan tahap
lanjutan, kemudian diperiksa dahak ulang pada akhir bulan ke V
Bila hasil negatif dilanjutkan pengobatannya,dan dilakukan pemeriksaan ulang pada
akhir bulan ke VI bila hasil pemeriksaan pada bulan ke VI negatif dan pada awal
pengobatan positif pasien dinyatakan sembuh. Dan bila pada akhir pengobatan
negatif dengan rongsent positif pasien dikatakan pengobatan lengkap
Unit Terkait UGD, Ruang Perawatan
Pengawasan Menelan Obat
(PMO) TB Paru
SOP No.Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal terbit:
Halaman :
Disahkan oleh Kepala Puskesmas
PUSKESMAS dr. SRI PURWATI
BORTREM NINGSIH
NIP :
197605052010012004
6. Unit terkait
Halaman :
1.Pengertian Wadah yang dibentuk oleh, dari dan untuk masyarakat yang ada diwilayah
puskesmas untuk mendapatkan pelayanan ( Konseling dan pemeriksaan ) TB
Paru secara periodic dan berkesinambungan baik bagi tersangka ( suspek )
yang telah positif menderita TB Paru maupun pasien paska pengobatan
2.Tujuan 1. meningkatkan penjaringan suspek TB Paru
2. meningkatkan penemuan BTA +
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB Paru melalui
penyuluhan
4. meningkatkan peran serta masyarakat dalam penangulangan penyakit TB
Baru
5. mendekatkan jangkauan masyarakat dalam penanggulangan TB Paru.
6. mengurangi biaya ( COST ) dalam pengumpulan sasaran
7. memudahkan petugas untuk evaluasi bagi paisen yang akan, sedang
maupun paska pengobatan.
8. mengurangi angka drop out ( DO ) karna disiapkan OAT bagi pasien yang
sedang dalam pengobatan.
3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No.001/PKM.L/I/2016 tentang Standar
Pelayanan Publik Puskesmas bortrem
4.Referensi Pedoman Program Penanggulangan TB Paru Nasional
Halaman :
1.Pengertian 1. Sosialisasi adalah proses yang membantu individu belajar dan menyesuiakan diri
terhadap bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berfikir kelompok, agar ia
dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.
2. Sosialisasi Program TB Paru adalah proses yang membantu masyarakat,
kelompok masyarakat dan individu menerima kegiatan Program TB Paru.
2.Tujuan Sebagai acuan untuk menyampaikan informasi tentang kegiatan Program TB Paru
kepada masyarakat, kelompok masyarakat dan individu.
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO
Tgl. Terbit :
P
Tgl. MulaiBerlaku :
Halaman :
dr. SRI PURWATI
PUSKESMAS NINGSIH
BORTREM NIP :
197605052010012004
1. Pengertian Proses Pelacakan/ Pencarian pasien TB yang putus pengobatan TB sebelum
menyelesaikan semua dosis pengobatan TB