Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR KERJA MAHASISWA 3 (Tutorial Skenario 3)

UNIVERSITAS JEMBER KODE


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI DOKUMEN
PRODI KEDOKTERAN GIGI
FORM PP-05
LEMBAR KERJA MAHASISWA
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Dr. drg. Suhartini, M. Biotech
Pokok Bahasan : Fenomena Pluralitas Sosial Budaya
Model Pembelajaran : Case Method

IDENTITAS MAHASISWA
Nama/NIM/Kelas Vanesha Santoso/221610101096/Tutorial 9
Nama Anggota Aisha Nailah Rahma (221610101087)
kelompok Angela Fabiola Dabitabelva (221610101088)
Jessica Merrie (221610101089)
Zahra Khalida Hariyadi (221610101090)
Shafa Sabrina Auliannisa (221610101091)
Zahid Hafizh Wahidin (221610101092)
Putri Alisah (221610101093)
Mufida Nugraheni (221610101094)
M. Agassi Dwi Putra (221610101095)
Vanesha Santoso (221610101096)
Radila Rahmasari (221610101097)
Geraldine Dwinugrahanti Yoanita (221610101098)
Pertemuan Ke 9 & 10
Hari/Tanggal Senin/5 September 2022

BAHAN DISKUSI
Bacalah dengan seksama kasus pada skenario 1. Diskusikan dengan metode seven jumps,
untuk menganalisis dan memecahkan berbagai masalah pada kasus skenario 1. Tutorial
pertemuan I melaksanakan step 1-5 untuk mendapatkan tujuan pembelajaran, dilanjutkan step
6 (belajar mandiri) dan tutorial pertemuan II melaksanakan step 7 untuk membahas tujuan
pembelajaran. Gunakanlah literatur yang telah tertulis pada modul, atau mencari di media lain
yang bisa dipertanggung jawabkan. Buat laporan sesuai format dan persiapkan PPT untuk
melakukan presentasi pada saat pleno.

Skenario 3
FENOMENA PLURALITAS SOSIAL BUDAYA
Mahasiswa yang ada di Fakultas Kedokteran Gigi berasal dari berbagai daerah dan
mempunyai latar belakang status sosial-ekonomi, agama dan latar belakang etnis yang
berbeda. Perbedaan itu rawan menimbulkan konflik sehingga pihak universitas berusaha
mencegah dengan cara memberikan pendidikan multikultural dalam program Orientasi
Kampus. Akan tetapi, ada saja kasus berbau SARA. Pada suatu hari Paijo mahasiswa dari
salah satu daerah berkelahi dengan Randi, mahasiswa dari daerah lain. Perkelahian tersebut
dipicu saling ejek mengenai latar belakang etnis masing-masing. Ada pula Vallen salah
seorang mahasiswi yang dikenal suka pilih-pilih teman. Ia hanya mau bergaul dengan teman-
teman dari kelas sosial-ekonomi tinggi dan enggan berkomunikasi dengan teman-teman lain.
Ia pun sering pergi menghindari teman-teman dengan latar belakang budaya tertentu dan
berprasangka bahwa mereka adalah orang-orang miskin yang kasar.. Apabila ia berada dalam
satu kelompok dengan mereka, tak segan-segan ia minta dipindahkan ke kelompok lain. Jika
tetap harus berada di kelompok itu, ia tak mau bekerja sama.

Identifikasikanlah masalah-masalah yang ada dalam kasus di atas, penyebab dan dampaknya
bagi pihak-pihak yang terlibat. Diskusikan pula bagaimana mengatasi masalah semacam itu !

HASIL DISKUSI
Tulislah hasil diskusi tutorial skenario 1 step 1-5 dengan sistematika:
A. Clarifying unfamiliar terms
1. Etnis
 Fida : Suatu kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan yang lain
berdasarkan akar dan identitas kebudayaan, terutama bahasa.
 Zahra : Kedudukan suatu orang atau kelompok karena keturunan, adat,
agama, bahasa, dan sebagainya.
 Angela : kelompok sosial; penggolongan kelompok manusia berdasarkan
kepercayaan, adat istiadat, bahasa,norma, sejarah dan lain sebagainya yang
dikuatkan oleh kesatuan bahasa.
 Geraldine : etnis adalah kumpulan orang yang membentuk rumpun karena
keterikatan biologi.
 Shafa : Istilah etnis digunakan untuk mengacu pada satu kelompok yang
letak perbedaannya ada pada kategori kebudayaan

2. Ekonomi
 Radila : kegiatan manusia dalam mengelola dan menyalurkan sumber daya
untuk memenuhi kebutuhan hidup
 Vanesha : ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya
 Putri : kegiatan sosial manusia meliputi kegiatan produksi, konsumsi, dan
distribusi

3. Multikultural
 Angela : kemajemukan/keragaman budaya. Indonesia disebut sebagai
masyarakat multikultural karena terdiri dari berbagai suku bangsa, ras,
agama, etnis, budaya, dan lain-lain.
 Geraldine : multikultural adalah kondisi perbedaan budaya antara
kelompok yang satu dengan yang lainnya dalam kehidupan yang nyata di
masyarakat.
 Vanesha : kepercayaan dalam bentuk ideologi agar dapat menerima
perbedaan agama, politik, etnis dan lainnya.
 Fida : Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan
pandangan tentang ragam kehidupan di dunia, atau kebijakan kebudayaan
yang menekankan penerimaan tentang adanya keragaman, kebhinekaan,
pluralitas, sebagai realitas utama dalam kehidupan masyarakat.

4. Konflik
 Aisha : Situasi dimana terdapat keinginan yang berbeda atau berlawanan
antara satu dengan lain, sehingga salah satu atau keduanya terganggu.
 Angela : fenomena sosial di mana terjadi pertentangan atau pertikaian baik
antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok
dengan kelompok, maupun kelompok dengan pemerintah ; pertentangan
atau perselisihan akibat perbedaan yang dimiliki oleh individu atau
kelompok saat melakukan interaksi sosial.
 Putri : perselisihan, percekcokan, pertentangan.

5. Pluralitas
 Radila : kegiatan manusia dalam mengelola dan menyalurkan sumber daya
untuk memenuhi kebutuhan hidup.

6. SARA
 Fida : suku, agama, ras dan antar golongan.

7. Segan
 Geraldine : Segan adalah kondisi seseorang yang malas atau enggan
terhadap suatu hal.
 Agassi : Merasa malu, takut atau hormat kepada seseorang.

8. Budaya
 Aisha : Hasil cipta, rasa, dan karsa manusia.
 Fida : keseluruhan sikap dan pola perilaku serta pengetahuan yang
merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan dan dimiliki oleh suatu
anggota masyarakat tertentu.

9. Orientasi kampus
 Angela : peninjauan atau pengenalan yang memberikan pandangan dasar
dan sikap di kampus.
 Shafa : kegiatan awal bagi mahasiswa yang bertujuan agar mahasiswa
mempunyai gambaran dengan lingkungan dan sistem perkuliahan di
kampus.
 Putri : kegiatan yang bertujuan untuk mengenalkan lingkungan kampus
dan proses adaptasi mahasiswa baru terhadap lingkungan kampus.
 Fida : Prosedur pemberian informasi pokok tentang kampus dan prodinya
kepada mahasiswa baru

B. Problem definition
1. Angela : Apa pendidikan multikultural itu?
2. Agassi : Mengapa perbedaan bisa menjadi penyebab sebuah konfik?
3. Aisha : Bagaimana cara agar seseorang dapat berbaur dengan yang lain?
4. Putri : Apa saja dampak yang akan ditimbulkan akibat perbuatan membedakan
latar belakang etnis dalam kehidupan sehari-hari?
5. Radila : Bagaimana cara mengatasi konflik akibat perbedaan etnis?
6. Gerald : Apa faktor-faktor yang mempengaruhi sesorang yang merasa dirinya
lebih tinggi (dari segi sosial, ekonomi, ataupun etnis) daripada orang lain?
7. Vanesha : Bagaimana cara perbedaan yang ada tidak menjadi penyebab
konflik?
8. Jessica : Bagaimana cara menghasilkan lingkungan bebas kasus SARA?
9. Angela : Mengapa masih ada konflik padahal pendidikan multikultural sudah
ada?

C. Brainstorming
1. Apa pendidikan multikultural itu?
 Shafa
Pendidikan multikultural adalah suatu pendekatan progresif untuk
melakukan transformasi Pendidikan yang secara menyeluruh
membongkar kekurangan, kegagalan dan praktik-praktik diskriminatif
dalam proses pendidikan.
Pendidikan multikultural didasarkan pada gagasan keadilan sosial dan
persamaan hak dalam Pendidikan. Pendidikan multicultural seyogyanya
memfasilitasi proses belajar mengajar yang mengubah perspektif
monokultural yang esensial, penuh prasangka dan diskriminatif ke
perspektif multikulturalis yang menghargai keragaman dan perbedaan,
toleran dan sikap terbuka.
 Vanesha
Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang menanamkan
pentingnya menghargai heterogenitas, baik suku, budaya, etnis, dan
sebagainya. konsep dasar pendidikan multikultural adalah setiap peserta
didik harus diberikan kesempatan yang sama tanpa memandang
perbedaan yang ada.
 Jessica
Pendidikan yg menanamkan sikap simpatik, respek, dan empatik
terhadap penganut agama dan budaya yang berbeda dengan peserta
didik sehingga bisa menjadi motivasi untuk berperan sebagai agen
perubahan sosial yang kelak mampu menghapus tindakan rasial dan
etnosentrisme.

2. Mengapa perbedaan bisa menjadi penyebab sebuah konfik?


 Aisha
- Adanya sikap etnosentrisme yaitu sikap yang menganggap
kelompoknya lebih baik dari yang lain secara berlebihan. Karena
Indonesia bermacam-macam suku, budaya, ras, dan agama. Jika setiap
kelompok memiliki sikap etnosentrisme, hal ini dapat menimbulkan
konflik.
- Perubahan sosial yang terlalu cepat dapat menimbulkan konflik karena
masyarakat tidak siap dan terkejut akibat dari perubahan yang
berpengaruh pd bergantinya sistem nilai. Setiap orang berbeda dalam
menanggapinya, ada yang cepat beradaptasi dan ada yang menolak.
Perbedaan sudut pandang dapat menimbulkan konflik.
- Perbedaan ras dapat menimbulkan konflik. Dapat terjadi karena paham
rasialisme atau diskriminasi ras. Kecemburuan sosial terhadap ras
tertentu dapat menimbulkan konflik.
 Angela
Perbedaan dapat menjadi sebuah konflik apabila dua orang individu
masing-masing berpegang pada pandangan yang sama sekali
bertentangan tanpa ada kompromi, kemudian menarik kesimpulan yang
berbeda dan cenderung bersifat tidak toleran, maka dapat dipastikan
akan timbul konflik tertentu.
 Zahra
Perbedaan dapat menjadi konflik karena tidak adanya persamaan sudut
pandang antarperorangan atau antarkelompok sehingga norma sosial
tidak berjalan dengan baik kemudian menjadi konflik.
 Vanesha
1. Perbedaan Antar Perorangan (individu)
Dalam bermasyarakat, individu satu dengan yang lainnya tidak selalu
sependapat mengenai pandangan tertentu. Tentunya hal ini disebabkan
setiap individu mempunyai sifat dan karakter berbeda-beda, sehingga
perbedaan inilah yang menjadi faktor terjadinya konflik di masyarakat.
2. Perbedaan Kebudayaan
Indonesia memiliki perbedaan budaya yang beragam. Perbedaan ini
dapat mendorong terjadinya konflik. Hal ini disebabkan perbedaan pola
pikir, watak, tabiat, dan tingkah laku dari masing-masing kebudayaan
berbeda.
3. Perbedaan Kepentingan
Pasalnya setiap orang memiliki maksud, tujuan dan kepentingan
tertentu dalam suatu hal. Selain itu, konflik juga dipicu rasa saling tidak
mau mengalah satu sama lain. Inilah penyebab terjadinya konflik di
masyarakat.

3. Bagaimana cara agar seseorang dapat berbaur dengan yang lain?


 Angela
- Belajar menerima diri sendiri, karena setiap orang memiliki
kelebihan dan kekurangan. Jika kita terus berfokus pada kekurangan-
kekurangan yang ada, akan dipenuhi perasaan-perasaan negatif.
Misalnya minder, merasa tidak dihargai, merasa tidak diterima, dsb.
- Murah senyum. Cara seseorang dapat berbaur dengan siapapun harus
selalu bersikap ramah dan senyum. Sering tersenyum akan memberi
kesan bahwa kita adalah orang yang mudah didekati dan dapat diajak
bicara.
- Mampu menjadi pendengar yang baik, pendengar yang baik tidak
hanya mendengarkan, namun juga turut merasakannya secara pribadi
seakan-akan dia sendiri yang merasakannya. Pendengar yang baik
selalu menghargai orang lain dan memberi masukan yang dibutuhkan.
Sehingga akan banyak dicari-cari teman
- Belajar memulai obrolan, kita perlu memulai obrolan dan tidak
menjadi pasif jika ingin berbaur. Karena mungkin orang lain takut
mengajak/memulai pembicaraan jika kita pendiam.
- Menolong teman yang kesusahan. Siapapun pasti akan merasa
senang jika memiliki teman yang suka menolong. Sehingga perlu kita
tanamkan sifat peduli dan peka terhadap orang lain.
- Tidak mudah tersinggung. Seseorang yang mudah tersinggung dan
tidak suka dikritik akan dijauhi orang lain.
- Jujur, dikarenakan Seorang pembohong biasanya akan terkucilkan
dalam pergaulan dengan sendirinya, karena kebohongannya saat ini
selalu diikuti dengan kebohongan-kebohongan lain lagi.
 Putri
a. penanaman sikap saling menghargai dengan orang lain
b. bercermin diri
c. penanaman pendidikan integrasi sosial
d. tidak egois dan tenggang rasa
 Radila
Menumbuhkan rasa toleransi dengan cara mempelajari berbagai etnis
yang ada di Indonesia.

4. Apa saja dampak yang akan ditimbulkan akibat perbuatan membedakan


latar belakang etnis dalam kehidupan sehari-hari?
 Shafa
Perbuatan membedakan latar belakang etnis atau yang bisa kita sebut
sebagai sikap etnosentris salah satunya dapat menyebabkan konflik
horizontal yaitu membanggakan budaya sendiri dan memandang rendah
budaya lain yang memicu konflik sesama warga negara, sehingga dapat
menghambat tumbuhnya integrasi sosial yaitu proses menyesuaian
unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat untuk menjadi satu
kesatuan.
 Fida
Sikap etnosentrisme atau menganggap suku dan budayanya yang
superior adalah salah satu contoh perbuatan membedakan latar
belakang dan etnis. Dampak yang ditimbulkan dari etnosentrisme
adalah memicu pertikaian antar kelompok yang dapat menimbulkan
korban jiwa dan kerugian materi. contoh nyata konflik yang pernah
terjadi adalah perang sampit antara suku madura dan Dayak.
 Radila
Terjadi dominasi suatu kelompok sehingga muncul rasisme yang dapat
menyebabkan perpecahan

5. Bagaimana cara mengatasi konflik akibat perbedaan etnis?


 Geraldine
Pertama, melalui intervensi pihak ketiga. Yaitu keterlibatan orang
ketiga dalam konflik. Dimana keputusan intervensi pihak ketiga
nantinya final dan mengikat. Kedua, mediasi. Mediasi ini menyelesaian
konflik melalui pihak ketiga yang disebut sebagai mediator. Mediasi
dilakukan dengan diskusi dan perundingan Ketiga, rekonsialisasi.
Rekonsiliasi adalah bentuk keputusan final di mana terjadi proses
pemulihan hubungan kedua belah pihak yang berkonflik.
 Putri
a. menerapkan nilai nilai pancasila
b. berfikir terbuka
c. pendidikan di lingkup sekolah
d. pengenalan, preventif, penanggulangan,
e. mediasi dan negosiasi
f. pembinaan nilai universal

6. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi sesorang yang merasa dirinya


lebih tinggi (dari segi sosial, ekonomi, ataupun etnis) daripada orang lain?
 Zahra
Tidak seimbangnya antara Id – Ego – Superego menyebabkan orang
tidak tahu bagaimana harus berbuat yang benar. Selain itu, pola asuh
dari orang tua dan lingkungan juga berpengaruh pada bagaimana kita
memosisikan diri kita di masyarakat.
 Agassi
o Merasa dirinya atau golonganya superior
o Kurangnya Pengetahuan tentang toleransi dan menghargai
o Minimnya rasa simpati dan empati terhadap sesame manusia
o Adanya pengaruh atau paham paham dari lingkungannya yang
menyebutkan bahwa dia atau golonganya adalah golongan yang lebih
tinggi dari orang/ golongan etnis lain
o Hilangnya rasa saling menghormati
o Adanya prasangka buruk terhadap suatu orang, ekonomi, atau etnis
tertentu.
 Jessica
Adanya faktor tingkat sosial & ekonomi dimana ketika seseorang yg
lebih berkecukupan daripada lainnya, atau merupakan mayoritas di
wilayahnya, orang tersebut kerap memandang remeh orang lain yang
berbeda atau "lebih rendah" dari dirinya.

7. Bagaimana cara perbedaan yang ada tidak menjadi penyebab konflik?


 Angela
Indonesia dan Cirinya Sebagai Negara Multikultural yang Dinamis.
Tentunya banyak perbedaan, agar perbedaan tidak menjadi konflik maka
ada beberapa upaya yang harus dilakukan
1. Menjunjung Tinggi Sikap Humanisme
Humanisme adalah suatu sikap yang mendambakan kehidupan
damai dengan cara memprioritaskan manusia dan hak-haknya,
jadi kita tidak menganggap rendah orang yang berbeda dengan
kita.
2. Menghindari sikap etnosentrisme
Dengan memaksakan kehendak kepada orang lain bahwa
budayanya sendiri yang paling hebat dapat menyakiti perasaan
orang lain sehingga memicu konflik.
3. Menghindari rasisme
Merupakan sebuah tindakan buruk yang merasa bahwa suatu
rasnya lebih unggul serta spesial dibandingkan ras lainnya.
4. Menghargai pendapat orang lain,
Konflik dapat terjadi saat salah satu pihak tidak memberikan
kesempatan bagi orang lain untuk berbicara. Sehingga muncul
kesalahpahaman, perasaan tidak dihargai, serta emosi negatif
yang memantik perselisihan.
5. Menjaga toleransi
6. Tidak mudah membuat asumsi sendiri
Tidak mudah mengambil kesimpulan tentang sesuatu yang
berbeda menurut pandangan kita.
 Zahid
Utamanya dengan cara saling mengenal satu sama lain, karena dengan
mengenal dan memahami satu sama lain kita jadi faham bahwa
perbedaan sebenarnya bukan sebuah permasalahan dan gap antara satu
perbedaan dengan perbedaan yg lain dapat diminimalisir. Contoh saya
dan Agassi, saya beranggapan bahwa dia tidak suka dengan keberadaan
saya. Karena first impression ketika bertemu pandangan dia tidak enak.
Padahal kan setiap orang memiliki mimik wajah yg berbeda. Tapi ketika
saya sudah ngobrol dgn Agassi saya baru menyadari bahwa sebenarnya
dia orangnya asik, ramah, dan baik. Nah bayangkan jika saya tidak
saling mengenal dan memahami dia mungkin saya masih musuhan
hingga saat ini. Itu contoh sederhana betapa pentingnya saling mengenal
dan memahami satu sama lain.
 Geraldine
Menjaga toleransi. Dengan menumbuhkan toleransi kita dapat
menghargai perbedaan yang ada dan menciptakan rasa damai. Kedua
menghindari rasisme. Rasisme tentunya dapat menyebabkan
kesalahpahaman dan rasa tersinggung yang menjadi pemicu konflik.
Ketiga menghindari sikap etnosentrisme, sikap yang meremehkan
kebudayaan orang lain. Keempat, menjunjung tinggi sikap
kemanusiaan (humanism). Serta yang kelima menghargai pendapat
orang lain.

8. Bagaimana cara menghasilkan lingkungan bebas kasus SARA?


 Aisha
- Tidak boleh memaksa kehendak orang lain. Hal ini berkaitan dengan
agama, biasanya orang mengganggap bahwa dia memeluk agama yang
terbaik. Sehingga ia memaksa orang lain untuk memeluk agamanya dan
menjelekkan agama lain. Biasanya sampai melakukan pengancaman,
pengeboman, penyogokan, teror, kekerasan, dan lain-lain.
- Sosialisasi bahaya terorisme dan radikalisme. Hal ini bertujuan agar
masyarakat terhindar dari paham radikalisme yang dapat mengganggu
stabilitas kehidupan masyarakat.
 Fida
- Cara menghasilkan lingkungan bebas sara adalah kita harus
Menghargai dan Menghormati Setiap Keberagaman yang Ada. Dengan
menjaga sikap untuk selalu menghargai dan menghormati satu sama
lain meskipun kita dapat membentuk suatu hubungan masyarakat
harmonis dan sejahtera.
- Mengendalikan emosi. Ketika mendengar orang menghina kita atau
sesuatu yang berhubungan erat dengan kita, seringkali kita merasa
tersinggung. Oleh sebab itu, kita harus berusaha mengendalikan emosi.
Jangan sampai membalas kejahatan dengan kejahatan, namun balaslah
dengan kebaikan.
 Zahid
Kita harus saling menciptakan lingkungan yg saling mengenal satu sama
lain. Menciptakan lingkungan yg memungkinkan terjadinya bonding antar
warganya. Bisa dengan membuat kegiatan seperti gotong royong, karang
taruna, dan kegiatan masyarakat lain.
Semakin banyak orang yg dikenal maka akan semakin banyak pula latar
belakang yg ditemui. Secara tdk langsung bisa meningkatkan rasa toleransi
didalam diri seseorang.

9. Mengapa masih ada konflik padahal pendidikan multikultural sudah ada?


 Geradine
Tidak adanya kesadaran diri akan perbedaan. Jika kita diberi
pendidikan multikultural, namun diri sendiri menolak atau tidak mau
menerima, maka pendidikan itu akan sia-sia. Pendidikan multikultural
tidak hanya untuk diberikan secara teori, namun juga diterapkan dalam
kehidupan sehari -hari. Kita harus menanamkan sikap cinta perbedaan,
maka pendidikan multikultural akan terlaksana dengan baik dan
menghindari konflik yang mungkin saja bisa terjadi.
 Shafa
Konflik itu akan selalu ada karena merupakan realitas permanen dalam
perubahan suatu kehidupan. Namun konflik itu tidak boleh dibiarkan
untuk mengambil kendali dan merusak tatanan kehidupan masyarakat
sehingga dibutuhkanna suatu paradigma baru seperti pendidikan
multikulturalisme sebagai peminimalisir konflik.
 Vanesha
Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang menanamkan
pentingnya menghargai heterogenitas, baik suku, budaya, etnis, dan
sebagainya. konsep dasar pendidikan multikultural adalah setiap
peserta didik harus diberikan kesempatan yang sama tanpa memandang
perbedaan yang ada.

D. Analysing the problem

E. Learning objective
1. Menjelaskan konsep keragaman sosial, ekonomi, dan budaya
2. Menjelaskan konsep kesetaraan dlam hubungan antar-manusia
3. Menjelaskan konsep dasar komunikasi dan komunikasi yang efektif
4. Menjelaskan peran budaya bagi manusia
5. Menunjukkan sikap menghargai perbedaan sosial, ekonomi, budaya, agama, dan
ras
6. Menunjukkan sikap kesetaraan dalam berkomunikasi degan sejawat dan orang lain

Anda mungkin juga menyukai