ADMINISTRASI NEGARA/PUBLIK
A. Pengertian Negara / Publik 1. Pengertian Negara Negara adalah suatu wilayah dipermukaan bumi yang
kekuasaannya baik, politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan
yang berada diwilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem
atau aturan yang berlaku bagi semua individu diwilayah tersebut, dan berdiri secara independent. Dari
pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa syarat primer suatu negara adalah: a. Memilili penduduk
atau rakyat. b. Memiliki wilayah. c. Memiliki pemerintah yang berdaulat d. Mendapat pengakuan dari
negara lain. 2. Pengertian Publik Dewasa ini, penggunaan istilah publik seringkali dijumpai di
berbagai kalimat dalam kehidupan sehari-hari, seperti: public relation (hubungan masyarakat),
public opinion (opini masyarakat), public hospital (rumah sakit umum), public goods (barang-barang
publik), public interest (kepentingan publik), public administration (administrasi publik), public policy
(kebijakan publik), dan lain-lain. Dari berbagai kata tersebut, istilah publik diartikan sebagai umum,
masyarakat/orang banyak, negara. Akan tetapi, pemahaman istilah publik lebih dalam dibanding dengan
masyarakat, karena publik yang dimaksud disini adalah orang-orang yang memiliki kepentingan
yang sama dengan menaruh minat dan perhatian akan hal yang sama. Berikut ini merupakan pengertian
istilah publik yang dikemukakan oleh para ahli. a. Kimbal Young (dalam Syafri, 2012:14) Ada 3 definisi
dari istilah publik yaitu: 1) Orang; 2) Keseluruhan anggota dari suatu komunitas, bangsa, atau masyarakat;
3) Kumpulan individu dengan kepentingan yang sama. b. Lowell J. Carr (1982)20 Publik adalah sebuah
perkumpulan yang terbentuk berdasarakan jarak komunikasi, yang terdiri dari 2 macam, yakni: 1)
komunikasi publik, adalah orang yang melakukan komunikasi dengan memanfaatkan suatu alat untuk
kepentingan bersama. 2) kepentingan publik, adalah orang-orang yang memiliki kepentingan yang
sama dan dilayani dengan media apapun. Contoh: pendukung suatu klub sepakbola.
Publik adalah kelompok individu yang terikat oleh kepentingan bersama dan berbagi rasa atas dasar
kebersamaan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas bahwa definisi publik erat kaitannya
dengan kepentingan bersama yang merupakan bagian dari konteks organisasi. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada 3 unsur publik dari pengertian publik di atas, yakni: a. Adanya sejumlah manusia.
b. Adanya kepentingan bersama. c. Adanya perasaan bersatu karena ikatan kepentingan tersebut. B.
Pengertian Administrasi Negara / Publik 1. Pengertian Administrasi Negara / Publik Ilmu administrasi
negara lahir sejak Woodrow Wilson (1887), dalam artikelnya yang berjudul dimuat di jurnal Political
Science Quarterly. Artikel ini bercerita tentang pentingnya perubahan terhadap praktik tata
pemerintahan yang terjadi di Amerika Serikat yang saat itu telah meluas praktik spoil system (sistem
perkoncoan) yang menyebabkan inefektivitas dan inefisiensi dalam pengelolaan negara. Sehingga
dapat dikatakan bahwa terminologi administrasi negara/ publik (public administration) berasal dari
Amerika Serikat dan Inggris. Sebagai ilmu yang bersifat elektik karena menyesuaikan dengan
perkembangan peradaban manusia, administrasi publik memiliki banyak definisi sehingga melahirkan
pemahaman yang beragam tentang administrasi negara. Administrasi negara seringkali disama artikan
dengan manajemen pemerintahan. Hal ini dapat diartikan bahwa administrasi negara adalah
kegiatan yang dilakukan mengelola dan mendayagunakan sumber daya negara (organisasi, personalia,
dana, dan lain-lain) untuk dapat mengimplementasikan kebijakan atau untuk mencapai tujuan negara
secara efisien. Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat generik, yang mencakup semua bidang
kehidupan. Sedangkan administrasi negara adalah suatu bahasan ilmu sosial yang mempelajari tiga
elemen penting kehidupan bernegara yang meliputi lembaga legislatif, yudikatif, dan eksekutif serta
hal-hal yang berkaitan dengan publik yang meliputi kebijakan publik, tujuan negara, dan etika yang
mengatur penyelenggara negara. Semua itu bermuara pada fungsi untuk memberikan pelayanan
publik. Hal ini sejalan dengan pendapat Rosenbloom (1986) 22 bahwa -teori dan proses-proses manajerial,
politik, dan hukum untuk memenuhi mandatemandat kepemerintahan legislative, eksekutif, yudikatif,
demi ketetapan fungsi-fungsi pengatur dan pelayanan bagi masyarakat sebagai keseluruhan atau
Kemudian J.M. Pfiffner (Dimock, 1964) 23 juga mendefinisikan bahwa istration is the coordination of
collective efforts to implement public policy (administrasi publik adalah koordinasi dari usaha-usaha
kolektif. Adapun beberapa pengertian administrasi publik menurut beberapa ahli adalah sebagai
berikut. a. Edward H. Lithfiled (dalam Syafiie, 2003:33)24 Dalam bukunya yang berjudul ,
administrasi negara adalah suatu studi mengenai bagaimana bermacam-macam badan pemeintah
diorganisasi, diperlengkapi dengan tenaga-tenaganya, dibiayai, digerakkan, dan dipimpin. b.
Dwight Waldo (1971) Administrasi negara mengandung 2 (dua) pengertian, yaitu: 1) Administrasi negara
adalah organisasi dan manajemen dari manusia dan benda guna mencapai tujuan-tujuan pemerintah. 2)
Administrasi negara adalah suatu seni dan ilmu yang dipergunakan untuk mengatur urusan-urusan
negara. c. Dimock & Dimock (1964) Administrasi negara merupakan kegiatan pemerintah di
dalam melaksanaan kekuasaan politiknya. d. Prof. Dr. Prajudi Admosudirdjo (1973) Administrasi negara
mengandung 3 arti, yakni: 1) Administrasi negara sebagai fungsi pemerintah untuk mengurus atau
menangani urusan-urusan kenegaraan (publik services) secara tertentu.
2) Administrasi negara sebagai aparatur dan aparat pemerintah sebagai suatu organisasi untuk
mengendalikan keadaan pemerintahan negara. 3) Administrasi negara sebagai proses penyelenggaraan
berbagai macam tugas dan urusan pemerintah secara terorganisasi, sistematika, metodis, dan teknis.
e. Nigro (1984)25 Administrasi negara mempunyai peranan penting dalam merumuskan kebijaksanaan
pemerintah dan merupakan bagian dari proses politik. Dari berbagai definisi di atas, dapat dikatakan bahwa
administrasi publik merupakan rangkaian kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok orang atau
lembaga dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan untuk memenuhi kebutuhan dan
kepentingan publik (tujuan negara) secara efisien dan efektif. Dan yang menjadi tugas utama administrasi
negara ialah pada dasarnya merencanakan dan merumuskan kebijaksanaan politik, kemudian
melaksanakannya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa administrasi negara / publik memiliki 3
makna yang mendalam berdasarkan perkembangan pengertiannya, yaitu: a. Administration of public,
menunjukkan bagaimana pemerintah berperan sebagai agen tunggal yang berkuasa atau sebagai
regulator, yang aktif mengatur dan mengambil keputusan. Dalam hal ini masyarakat
diasumsikan sebagai masyarakat yang pasif dan hanya menurut saja. b. Administration for public,
menunjukan suatu konteks yang lebih maju, dimana pemerintah lebih berperanan dalam mengemban
misi pemberian pelayanan public (service provider). Pemerintah lebih responsive atau lebih tanggap
terhadap apa yang di butuhkan masyarakat dan lebih mengetahui cara terbaik untuk memberi
pelayanan publik kepada masyarakat. c. Administration by public, merupakan suatu konsep
yang sangat berorientasi kepada pemberdayaan masyarakat, lebih mengutamakan kemandirian
dan kemampuan masyarakat. Dalam, hal ini, kegiatan pemerintah lebih mengarah kepada yaitu
pemerintah berupaya memfasilitasi masyarakat agar mampu mengatur hidupnya tanpa harus sepenuhnya
bergantung terus-menerus kepada pemerintah. 2. Ciri-ciri Administrasi Negara / Publik Administrasi
publik mempunyai hal-hal yang bersifat khusus yang tidak dimiliki oleh organisasi-organisasi lainnya.
Gerarld Caiden (1982; dalam Sukidin dan Damai, 2011:92) 26 menunjukkan 7 kekhususan administrasi
publik, yaitu: a. Kehadiran administrasi publik tidak bisa dihindari (unavoidable). Eksistensi administrasi
publik sangat erat kaitannya dengan eksistensi sebuah negara. Itu artinya adalah selama sebuah
negara masih ada, administrasi publik pun tetap tetap ada. Penyelenggaraan admnistrasi publik
adalah penting untuk kehidupan masyarakat, sehingga keinginan dan kepentingan rakyat harus
tetap dilayani apapun yang terjadi di negara tersebut. Jika suatu kegiatan publik berhenti
dilaksanakan, akan berhenti pula lah gerak kehidupan sosial. b. Administrasi publik mengharapkan
kepatuhan. Administrasi publik adalah satu-dengan organisasi lainnya. Penegakan legalitas harus
menggunakan mekanisme administrasi publik, yaitu: lembaga-lembaga peradilan, sistem kepolisian, dan
penjara, sehingga diharapkan penduduk mematuhi segala ketentuan yang berlaku dan kekuasaan
pemaksa tidak perlu diterapkan. c. Administrasi publik mempunyai prioritas. Begitu banyaknya
kepentingan-kepentingan public yang perlu diperhatikan maka perlu adanya prioritas. Karena
mempunyai prioritas, administrasi publik menerima pertanggungjawaban moral untuk memberikan apa
yang paling tepat. d. Administrasi publik mempunyai kekecualian. Dilihat dari tujuan untuk
memberikan pelayanan public, administrasi publik merupakan organisasi yang emmpunyai tujuan
yang amat besar. Namun, administrasi publik seringkali mengalami kerugian karena luas dan
kompleks organisasinya sehingga diperlukan adanya kompetisi, control politik, saran swa-koreksi,
dan control sosial agar administrasi publik dapat bekerja secara efisien, efektif, cekatan, dan responsif.
e. Manajemen puncak administrasi publik adalah politik. Administrasi publik diperintah oleh politik,
tidak oleh kebijakan ekonomi, kearifan sosial, maupun kecermatan ilmiah. Segala yang dikerjakan
administrasi publik adalah hal yang menarik untuk perdebatan, penelitian, dan usaha politik.
Menurut Thomas J. Davy dalam bukunya yang berjudul Public Administration as A Field in the
United States2011:92) ada 4 orientasi adminstrasi publik, yaitu: orientasi manajerial, orientasi politik,
orientasi psikologi, dan orientasi sosiologis. Yang menarik adalah tujuan orientasi politik dalam
adminsitrasi publik untuk menunjukan karakteristik birokrasi dalam hubungannya dengan institutsi
pemerintah dan lembaga-lembaga sosial lainnya . dan untuk melakukan identifikasi terhadap nilai-nilai
dasar yang menumpang sistem politik. Orientasi politik memperlakukan administrasi publik sebagai
satu aspek dari proses politik dan sebagai bagian dari system pemerintahan. Perhatian utamanya
adalah hubungan antara birokrasi dan institusi pemerintah, dan antara tindakan administrasi
dengan system politiknya. f. Penampilan administrasi publik sulit diukur. Kesulitan dalam mengukur
kegiatan penyelenggaraan administrasi publik berasal dari 2 sebab pokok, yaitu: adanya warna politik
pada kegiatan administrasi publik, dan luasnya objek kegiatan administrasi publik yang tidak
terpengaruh oleh ukuran-ukuran objektif. g. Lebih banyak harapan yang diletakkan pada administrasi
publik. Masyarakat senantiasa menaruh harapan besar pada administrasi publik karena pejabat
publik dipandang sebagai pengawal kepentingan umum, penyangga milik umum, dan pemelihara
hal-hal yang baik bagi umum. Sehingga mereka menginginkan bahwa administrator publik akan
mendemonstrasikan kepemimpinannya, dan secara umum memiliki rasa tanggung jawab lebih
besar daripada orang biasa. Itulah yang merupakan serangkaian harapan yang senantiasa melekat pada
masyarakat.
Perkembangan Administrasi Administrasi sebagai ilmu telah berkembang sejak lahirnya Scientific
Management pada akhir abad ke 19 atau awal abad ke 20, dimana tokohnya adalah diawali dari
adanya pengamatan Taylor terhadap cara-cara kerja karyawan perusahaan Midvale Steel Company,
Simond Rolling Machine, dan Bethlehem di AS yang tidak efisien dan tidak produktif. Di akhir
pengamatannya, Taylor menyimpulkan bahwa ketidakefisienan perusahaan dan rendahnya tingkat
produktivitas ketiga perusahaan tersebut yang disebabkan oleh gerak dan waktu, yaitu ada bayak
gerakan tubuh (fisik) karyawan baik pada saat bekerja maupun saat tidak bekerja sehingga banyak
membuang energy tanpa memberikan hasil kerja yang optimal. Hal ini adalah akibat ketidaktahuan
karyawan dalam menangani suatu pekerjaan dan lebih banyak waktu yang terbuang percuma dan tidak
termanfaatkan untuk kegiatan peningkatan kegiatan produktivitas. Oleh karena itu, Taylor
menekankan bahwa terdapat dua cara untuk mengerjakan suatu pekerjaan (motion study atau
penelitian gerak); kedua, menentukan standar waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu
jenis pekerjaan tertentu (time study atau penelitian waktu). Berikut adalah garis besar inti manajemen
ilmiah. 1. Perlunya mengembangkan cara baru (ilmu) dalam mengerjakan tiap unsur pekerjaan yang
ada, tidak hanya bergantung pada petunjuk teknis yang telah ada. 2. Terdapat pembagian kerja yang
jelas antara pimpinan dan pekerja sehingga akan jelas wewenang dan tanggung jawab masing-masing.
3. Penerimaan pegawai dilakukan melalui seleksi yang ketat dengan persyaratan tertentu yang
disesuaikan dengan jenis pekerjaannya, kemudian karyawan tersebut harus dilatih, dididik, dan
dikembangkan sesuai prinsip ilmiah yang dikembangkan. Artinya adalah bahwa tugas pengembangan
karyawan tidak bisa lepas dari tanggung jawab pimpinan/manajer. 4. Perlu menciptakan kerjasama
yang baik dengan karyawan untuk menyakinkan bahwa pekerjaan yang mereka kerjakan sesuai
dengan prinsip ilmiah dan akan memberi kemanfaatan bagi organisasi secara keseluruhan. Selain itu,
peningkatan motivasi kerja karyawan dapat dilakukan dengan memberikan insentif ekonomis. Hal
itu tidak akan merugikan perusahaan bahkan akan meningkatkan pendapatan perusahaan karena adanya
peningkatan produktivitas karyawan. Optimalisasi produk (seperti perencanaan yang matang,
standarisasi waktu, kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan) dan minimalisasi modal (input)
merupakan hal lain yang perlu mendapat perhatian dari pengamatan yang dilakukan Taylor. D.
Administrasi Publik sebagai Seni dan Ilmu Administrasi telah ada sejak dahulu kala karena
administrasi timbul dengan timbulnya peradaban manusia. Apabila sejarah perkembangan
administrasi itu dipelajari lebih mendalam akan terlihat bahwa dalam setiap kebudayaan, apapun
tujuannya, bagaimanapun bentuk dan strukturnya, unsur-unsur administrasi tersebut pasti selalu ada.
Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa administrasi selalu ada pada setiap kegiatan. Ada dua hal yang
akan dijelaskan yaitu, pertama administrasi sebagai seni yaitu perkembangannya selalu dipengaruhi oleh
perkembangan masyarakat dinamis. Demikian juga sebaliknya, secara historical perkembangan
administrasi sebagai seni itu didasarkan kepada pengetahuan masyarakat modern sekarang tentang
kejadian-kejadian di masa lalu pada kebudayaan tertentu pula, yakni administrasi memerlukan suatu
keterampilan atau cara dalam penerapannya. Dan yang kedua adalah administrasi sebagai ilmu
pengetahuan, tepatnya sebagai ilmu pengetahuan social dimana ilmu administrasi dapat diterapkan dan
kemanfaatan ilmu ini didapat setelah diterapkan dengan seni tertentu. Berikut adalah uraian secara
singkat administrasi sebagai seni maupun ilmu. 1. Administrasi sebagai Seni Administrasi sebagai seni
pada hakekatnya timbul bersama-sama dengan timbulnya peradaban manusia. Jelasnya semenjak manusia
telah berbudaya, yaitu dengan mengembangkan ciptanya/akal pikirannya, rasanya/seninya,
karsanya/kehendaknya, dan adanya kerja sama antara 2 orang atau lebih telah merupakan unsur-
unsur administrasi dalam kehidupan bersama atau bermasyarakat. Sejarah telah
menunjukkan kepada kita bahwa sejak periode prasejarah dan periode sejarah, manusia telah
menjalankan sebagian prinsip-prinsip administrasi yang sekarang kita kenal, dan telah menerapkan
dalam bidang pemerintahan, perdagangan, perhubungan, pengangkutan dan sebagainya,
misalnya seperti yang dikemukakan oleh Max Webber bahwa Mesir adalah negara tertua yang
menjalankan sistem administrasi, khususnya adminitrasi birokratik. Demikian juga di Tiongkok kuno,
dapat diketahui tentang konstitusi cus Tullius Cicero. Dan di Indonesia terlihat pada zaman
pemerintahan Kerajaan Mataram I, Majapahit dan Sriwijaya, dan salah satu buktinya adalah Candi
Borobudur, yang terus di kagumi oleh setiap orang. Oleh karena itu, administrasi sebagai suatu seni
sesungguhnya bukan merupakan hal yang baru, karena dengan adanya 2 manusia yang bekerja
sama untuk mencapai tujuan tertentu, di sana sudah terdapat administrasi, yaitu administrasi dalam
praktek. Herbert A. Simon, misalnya, pernah mengatakan bahwa apabila ada 2 orang yang bekerja-
sama untuk menggulingkan sebuah batu yang tidak dapat digulingkan hanya oleh satu orang di antara
mereka, di sana telah terdapat administrasi. Singkatnya, administrasi dalam suatu peraktek atau
sebagai suatu seni pada zaman modern sekarang ini merupakan proses kegiatan yang perlu di kembangkan
secara terus menerus, agar administrasi sebagai suatu sarana untuk mencapai suatu tujuan benar-benar
dapat memegang peranan yang dapat di harapkan. 2. Administrasi sebagai Ilmu Administrasi sebagai
ilmu muncul pertama kali pada tahun 1886 yakni ditandai dengan munculnya gerakan manajemen
ilmiah yang dipelopori F.W. Taylor, yang menandai berakhirnya status administrasi dan manajemen
sebagai
Administrasi Negara | Pengantar Ilmu Administrasi Negara 34 seni semata-mata, dan mulai
berdwistatus, yaitu disamping sebagai seni juga sebagai ilmu. Dengan adanya gerakan
manajemen ilmiah, administrasi mengambil peranan yang kuat dalam rangka mengantarkan
masyarakat untuk mencapai kemajuan di segala bidang. Sehubungan dengan kedudukan administrasi
sebagai ilmu, hal itu berarti bahwa administrasi dapat dipelajari dan diajarkan. Perkembangan dewasa
ini menunjukkan bahwa disiplin ilmu administrasi telah diajarkan dan sekaligus menjadi bidang
studi dan kajian dalam fakultas administrasi dengan spesialisasi (jurusan atau program studi)
adniinistrasi publik dan administrasi bisnis. Pengembangan di bidang administrasi dalam rangka
peningkatan kemampuan administratif (administrativ capability), bukan saja di peruntukan dalam
lingkungan pemerintah saja, tetapi juga bagi organisasi-organisasi swasta, terutama dalam rangka
pelaksanaan pembangunan nasional. Administrasi sebagai karena kemamfaatanya hanya ada apabila
perinsip-perinsip, rumus-rumus dan dalil-dalilnya di terapkan mutu berbagai kehidupan berbangsa dan
bernegara Aspek penting dari administrasi sebagai obyek studi ilmu administrasi adalah sebagai berikut. 1.
Administrasi sebagai fenomena sosial Administrasi terdapat dalam suatu organisasi. 2. Administrasi
merupakan suatu kekuatan yang memberi hidup/gerak kepada organisasi. Penggerak atau kekuatan
tersebut disebut administrator. 3. Administrasi merupakan suatu fungsi tertentu untuk
mengendalikan, menggerakkan, mengembangkan dan mengarahkan suatu organisasi, yang dijalankan
administrator dan dibantu oleh manajer dan stafnya. 4. Administrasi merupakan sekelompok orang
sebagai badan pimpinan (the governing body) dari suatu organisasi. Misal: The Reagan Administration.
5. Administrasi merupakan seni yang memerlukan bakat, dan ilmu yang memerlukan
pengetahuan ataupun pengalaman 6. Administrasi merupakan proses penyelenggaraan bersama/proses
kerjasama antara sekelompok orang untuk mencapai tujuan dan direncanakan sebelumnya.
Kerjasama tersebut melalui organisasi 7. Administrasi merupakan suatu jenis tingkah laku sosial
tertentu, yang memerlukan sikap serta kondisi mental tertentu, 8. Administrasi merupakan suatu praktek
atau teknik tertentu, sebagai suatu tatacara melakukan sesuatu, yang memerlukan kemampuan,
ketrampilan, kemahiran. 9. Administrasi merupakan suatu sistem, yang memerlukan input,
transportasi, pengolahan, dan output tertentu 10. Adminstrasi merupakan suatu tipe manajemen, sebagai
overall management dari suatu organisasi, sehingga dikatakan manajemen merupakan inti
administrasi. Manajemen merupakan pengendalian sumberdaya (orang, uang, mesin, materials,
metode-cara teknik, ruang, tenaga,waktu). Dalam istilah administrasi tercakup adanya pesan, tugas,
tanggung jawab dan kepercayaan yang diberikan oleh para pemilik organisasi.
Karakteristik Administrasi Negara/Publik 1. Ciri-ciri administrasi negara/publik a. Administrasi
negara/publik adalah suatu kegiatan yang tidak bisa dihindari (Unavoidable). Titik tekannya yang
mendasar adalah dalam hubungannya antara negara dan masyarakat bersifat pasti, lain halnya
dengan hubungan masyarakat dengan institusi swasta (private) yang bersifat sementara/sewaktu-waktu
(temporary). b. Administrasi negara/publik mempunyai prioritas. Administrasi negara mengandung
tanggung jawab moral untuk mensejahterahkan masyarakat, karena itu administrasi negara
mempunyai prioritas dalam memberikan arahan ataupun pelayanannya. c. Administrasi negara/publik
mempunyai monopoli untuk menggunakan wewenang dan kekuasaannya. Negara mempunyai
kewenangan untuk memaksakan kehendaknya pada masyarakat untuk menciptakan kepatuhan
terhadap hukum, kekuasaan untuk melaksanakan paksaan dipahami sebagai (coercive power).
Administrasi negara juga merupakan penjelamaan dari hal tersebut dan diwujudkan dalam
lembaga-lembaga negara seperti kepolisian, kehakiman, dll. d. Administrasi negara/publik
mempunyai ukuran yang tidak terbatas. Dimana terdapat lingkupan masyarakat dalam negara yang
meliputi batasan teritorial suatu negara, disitu akan terdapat administrasi negara. e. Top management dari
administrasi negara/publik bersifat politis.
Birokrasi merupakan suatu organisasi publik yang dipimpin oleh pejabat pilihan publik dan bersifat
non karier, mereka dipilih berdasarkan periode waktu tertentu. Hal ini dipahami merupakan pembedaan
yang sangat mendasar dari organisasi publik dan privat. f. Pelaksanaan administrasi negara/publik relatif
sulit diukur. Administrasi negara merupakan institusi publik yang bertujuan melayani masyarakat maka
tujuan-tujuan administrasi negara dapat dipahami yaitu untuk mencapai perdamain dan peningkatan
kualitas kehidupan pada semua tatanan negara,karena tingkat kompleksitas yang tinggi dan tujuan-tujuan
tersebut juga bersifat politis dan multitafsir maka administrasi negara menjadi relatif sulit untuk diukur.
Disamping itu, Nigro & Nigro dalam Modern Public Administration (dalam Syahfri, 2012: 127)
menyebutkan ciri-ciri aktivitas administrasi publik, yaitu: a. Merupakan kelompok kerja sama dalam
susunan kenegaraan. b. Mencakup 3 cabang, yakni: legislative, eksekutif, dan yudikatif, dimana
ketiganya salaing berkaitan. c. Mempunyai peranan penting dalam perumusan kebijakan negara sehingga
menjadi bagian dari proses politik. d. Secara nyata berbeda dengan administrasi swasta. e. Memiliki kaitan
yang erat dengan berbagai kelompok swasta ataupun individu dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Selanjutnya, karakteristik kegiatan administrasi publik dapat dijabarkan sebagai berikut : a.
Berorientasi pada pemberian pelayanan sebaik-baiknya terhadap kepentingan umum (service
making). b. Pelayanannya bersifat urgent. c. Pelaksanaan dan hasil pelayanannya tergantung penilaian
rakyat banyak (public accountability). d. Pelayanannya bersifat monopolistic/ semi monopoli (no
competition). e. Tujuan dari kegiatan pelayanan tersebut adalah meningkatkan kesejahteraan
rakyatnya (social welfare). Hal ini terlepas dari sistem politik yang dianut suatu negara. f. Tujuan
tersebut ditetapkan oleh masyarakat melalui wakil-wakilnya (badan perwakilan masyarakat). g.
Segalakegiatan yang dilakukan terikat oleh hukum yaitu berdasarkan UU/ peraturan yang berlaku
(legalistic approach). h. Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah pelaksana seluruh kegiatan demi
kepentingan masyarakat dan tidak memihak pada golongan tertentu. Dari karakteristik di atas,dapat
disimpulkan bahwa sektor publik termasuk kategori non-profit, dimana ukuran non-profit pada umumnya
didasarkan pada kriteria kesejahteraan sosial daripada keuntungan finansial. Pada umumnya, kegiatan
administrasi negara dijalankan oleh organisasi sektor publik. Adapun ciri-ciri organisasi sektor
publik(non-profit) (Syafri, 2012: 128) adalah sebagai berikut. a. Tidak mengejar keuntungan. b.
Cenderung menjadi organisasi pelayanan. c. Ada batasan yang lebih besar dalam tujuandan strategi
yang mereka susun. d. Lebih tergantung pada klien untuk mendapatkan sumber daya finansial. e.
Didominasi oleh kelompok professional. f. Memiliki akuntabilitas yang berbeda dengan organisasi swasta.
g. Manajemen puncak tidak mempunyai tanggung jawab yang sama atau imbalan finansial yang
sama. h. Organisasi sektor publik bertanggung jawab kepada elektorat dan proses politik. i. Tradisi
kendali manajemennya kurang. 2. Perbedaan dan Persamaan Administrasi Negara dan Administrasi Niaga
Administrasi negara/publik dan administrasi niaga/privat memiliki fenomena yang dapat
diperbandingkan karena memiliki perbedaan dan persamaan. Pengetahuan akan perbedaan
administrasi publik dan administrasi privat perlu diketahui agar dalam implementasinya sesuai
dengan ciri khas masing-masing. Secara garis besar dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 1. Perbedaan
Administrasi Negara dan Administrasi Niaga No Perbedaan Administrasi Negara Administrasi Niaga 1
Tujuan Meningkatkan kemakmuran seluruh rakyat sehingga tercipta welfare state. Meningkatkan
kesejahteraan pemegang saham dengan memperhatikan kelangsungan bisnis dalam segala aspeknya.
2 Motif Pemberian servis/pelayanan yang efektif dan efisien kepada masyarakat. Mendapatkan keuntungan
yang tinggi dan wajar. 3 Sifat pelayanan Aparatur pemerintah berkewajiban melayani semua warga negara
dengan perlakuan yang sama. Sering membedakan pelayanan, dan mencari keuntungan, dengan mottonya
adalah pelanggan adalah raja. 4 Wilayah kekuasaan sama luasnya dengan luas wilayah kekuasaan negara.
Tidak mempunyai wilayah kekuasaan keran berubah-ubah dan dapat dimana-mana. 5 Kekuasaan Dari
rakyat melalui lembaga perwakilan. Kekuasaan yang bersandar pada modal, kemampuan teknis,
kemampuan manajerial, dan teknologi. 6 Orientasi politik Seluruh aparat dan personalia sebagai abdi
rakyat sehingga berorientasi Menjalankan politik pilihannya secara memihak dan menganut suatu aliran
yang menguntungkan perusahaan seperti pemilik modal, kecenderungan pasar, dll. 7 Proses administrasi
Lebih lamban. Lebih cepat. 8 Pelayanan Tidak terikat harga. Ada harganya. Selain itu, Syafri (2012:124)
juga menyatakan ada beberapa perbedaan yang menonjol antara administrasi public (negara) dan
adminitrasi private (swasta), yaitu sebagai berikut. a. Aspek Otonomi Kewenangan untuk mengatur diri
sendiri (otonomi) administrasi private jauh lebih besar daripada dinas-dinas publik. Hal ini karena
dinas-dinas publik terikat peraturan yang menuntut/menghendaki konformitas
(conformity), keseragaman (uniformity), dan tidak memihak (impartiality). b. Aspek Motivasi atau
Pandangan (Outlook) Administrasi private (swasta) lebih menekankan pada tujuan untuk
memperoleh keuntungan (profit), sedangkan publik lebih menekankan pada pemberian jasa (service).
Namun dewasa ini hal tersebut tidak sepenuhnya menjadi perbedaan karena sudah banyak dinas
publik yang berusaha memperoleh profit.Begitu pula banyak administrasi privat yang telah
mengutamakan pemberian jasa akan tetapi tidak semata-mata mencari keuntungan. c. Aspek
Kepegawaian Sebelumnya, metode kepegawaian sektor publik dan sektor privat jelas berbeda karena
sektor publik memiliki system kepegawaian dinas sipil yang diatur oleh negara/organisasi publik. Dan
seiring berjalannya waktu, system tersebut diterapkan pula pada sektor swasta akan tetapi sektor
swasta tetap memiliki kebebasan yang lebih besar untuk membuat pengecualian dari
peraturan-peraturan administrasi kepegawaian dari sektor publik dan biasanya memberikan
kompensasi/ gaji yang lebih besar kepada karyawannya dibandingkan sektor publik. d. Aspek Kekuasaan
dan Pengendalian Dalam hal ini, sektor publik memiliki hak monopoli dalam fungsi pembuatan
hukum (peraturan perundang-undangan), mempunyai kekuatan dan kekuasaan untuk menerapkan
hukum kepada seluruh warga (universal), dapat memberikan sanksi secara sah, serta penanganan politik
luar negeri. e. Aspek Sifat Sifat politik administrasi private lebih bersifat pribadi (personal politics).
Namun pada kenyataannya, saat ini administrator tingkat atas di sektor publiklebih bersifat politis
daripada usaha bisnis. Disamping perbedaan, ternyata administrasi publik dan administrasi privat
memiliki persamaan, yaitu: a) termasuk rumpun ilmu sosial; b) bagian dari cabang ilmu administrasi; c)
memiliki kerangka dasar yang sama yakni efisiensi; d) memiliki unsur-unsur pokok yang sama
yakni organisasi, manajemen, komunikasi, kepegawaian, keuangan, perbekalan, ketata-usahaan, dan
hubungan masyarakat.