Anda di halaman 1dari 1

Abstrak

Tugas Satuan Polisi Pamong Praja khususnya untuk mengawasi pedagang kaki lima atau
biasa disebut dengan PKL. Penelitian ini mengkaji peran Satuan Polisi Pamong Praja dalam
implementasi Perda Kabupaten Buleleng Nomor 6 Tahun 2015 tentang Penertiban dan
Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima di Desa Banyuasri dan kendala-kendala pengelolaan
PKL berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng Nomor .6 Tahun 2015. Lokasi
penelitian di Desa Banyuasri. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris yang
bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian dokumenter dan
wawancara. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah satuan polisi pamong praja berperan dalam penertiban pedagang kaki lima dengan
cara mengeluarkan teguran lisan. Namun, jika mereka tidak mematuhi dan melanggarnya,
akan dilakukan operasi razia dan yang tertangkap akan dikenakan sanksi sesuai peraturan
yang ada. Kendala yang dihadapi Polisi Pamong Praja dalam penertiban pedagang kaki lima
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng Nomor 6 Tahun 2015 di Desa Banyuasri
adalah kurangnya sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan operasional, namun masih
banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya hal tersebut untuk ketertiban umum.

Kata kunci: Satuan Polisi Pamong Praja, Pedagang Kaki Lima, Peraturan Daerah

Abstract
The task of the Municipal Police Unit is specifically to supervise street vendors or commonly
known as PKL. This study examines the role of the Municipal Police Unit in the
implementation of Buleleng Regency Regional Regulation Number 6 of 2015 concerning
Controlling and Empowering Street Vendors in Banyuasri Village and the constraints of street
vendor management based on Buleleng Regency Regional Regulation Number .6 of 2015.
The research location is in Banyuasri Village. This research is an empirical legal research that
is descriptive. Data collection was carried out through documentary research and interviews.
The collected data were analyzed qualitatively. The conclusion of this study is that the
Municipal Police Unit played a role in controlling street vendors by issuing verbal warnings.
However, if they did not obey and break it, a raid operation would be carried out and those
caught would be subject to sanctions according to existing regulations. The obstacle faced by
the Municipal Police Unit in controlling street vendors based on Buleleng Regency Regional
Regulation Number 6 of 2015 in Banyuasri Village is the lack of facilities and infrastructure
to support operational activities, but there were still many people who did not realize the
importance of this in getting public prices.

Key words: the Municipal Police Unit, Street Vendors, Regional Regulations

Anda mungkin juga menyukai