Refleksi 5
Refleksi 5
Nim : E93218092
Kelas : C3
Matkul: Kajian Barat atas Alquran
Richard Bell merupakan orientalis yang hidup pada antara akhir abad ke 19 dengan
awal ke 20. Keahliannya bisa dikatakan sebagai pakar linguistik khususnya dalam bidang
bahasa Arab dan ia juga menjadi dosen di salah satu universitas Edinburgh London, Inggris.
Menariknya lagi, Richard Bell ini semasa hidupnya, berhasil mencetak orientalis-
orientalis baru yang sangat disegani dan terampil dalam mengkaji Islam, salah satu muridnya
adalah Montgomery Watt yang dikenal kalangan muslim malah bukan orientalis tapi disebut
Islamolog. Tentunya prestasi dan pemikiran Watt ini, tidak akan terlepas dari jasa dan
pemikiran Richard Bell sebagai guru dari Watt. Tentunya, pemikiran Richard Bell ini
Menanggapi pemikiran Richard Bell, pastinya tidak akan jauh dari Montgomery Watt
seperti bantahan terhadap orientalis yang mengatakan Muhammad adalah Nabi palsu dan
tuduhan-tuduhan lainnya, Bell lebih berpendapat bahwa karakteristik dan setiap perilaku
Muhammad mengindikasikan sosok Kenabian. Hal demikian secara Sosio historis dan
sejarah Muhammad menjadi tidak dapat dibantah, setiak peristiwa dan kasus yang ada saat
Setidaknya, pemikiran Richard Bell terkait Islam terdapat dua statement yang terkenal
yaitu Alquran itu adalah karya nabi Muhammad dan peristiwa pewahyuan Nabi Muhammad
merupakan hal yang natural bukan supranatural. Pendapat Bell ini membuat melek para
Agar lebih memperdalam, Richard Bell yang mengatakan Alquran itu karya Nabi,
berdasarkan analisisnya pada sajak-sajak dalam Alquran. Bell, menjumpai banyak dlamir
pada sajak Alquran yang tidak relevan, dlamir yang awalnya hum semua, tiba-tiba pada ayat
selanjutnya berubah menjadi kum. Hal demikian menunjukkan ada campur tangan Nabi
Muhammad ketika menghadapi suatu masalah, artinya Nabi Muhammad mengubah ayat
Alquran tersebut sesuai situasi dan kondisi saat itu. Oleh karena itu, dari analisa inilah, Bell
supranatural, Richard Bell mengambil analisa dari aspek Sosio historisnya, bahwa wahyu
pertama Nabi Muhammad di gua, tentunya itu merupakan kejadian natural karena setiap
orang orang yang ada di dalam gua dengan suasana yang sunyi akan membuat pikiran dan
imajinasi semakin berkembang. Sama halnya dengan kasus pewahyuan Nabi Muhammad
tersebut, mengingat bahwa kondisi gua yang sunyi menyebabkan imajinasi dari Nabi