LATAR BELAKANG :
Sejarah Tanah :
2. Terjadi Pemecahan terhadap Sertifikat No. 197 Oleh Notaris Sri Hartini SH, menjadi sbb :
a. Sertifikat HGB No. 953 ( Luas : 40.008 M2 ) Tgl. 5 Januari 1995. Ke. a/n Perusahaan Umum
Telekomunikasi, berkedudukan di Bandung.
Peruntukan Lahan : STO & Perumahan, oleh PT. Asindo dengan Properti (PT. Telkom).
Sertipikat No. 955 ini sejak tahun 1994 dikelola/dibangun perumahan Telkomas dan telah dilakukan
pemecahan kepada sekitar 2000 (dua ribu) user. Proyek pembangunan Telkomas ini berhenti pada thn
2000 dan tersisa lahan kosong seluas lebih kurang 23 HA.
Kasus Korupsi :
Pada thn 2000 telah terjadi tindak pidana korupi yang dilakukan oleh pejabat Telkom dan Ketua Koperasi
Siporennu. Akibat dari tindak korupsi tersebut banyak asset Koperasi yang disita kejaksaan dikarenakan
salah satu pelaku korupsi tersebut adalah Ketua Koperasi Siporennu.
Selama proses hukum, terbukti ada tindak korupsi dan seluruh asset Koperasi dirampas Negara dan
pelaku tindak korupsi dipenjara.
- Bahwa salah satu asset yang disita tersebut adalah sebidang tanah SHGB No. 955/Daya seluas
23,5 HA (disita pada thn 2006) dan pada thn 2015 dilelang senilai 43,8 M
- Bahwa pelelangan tsb menyalahi prosedur :
o 1. Aset tanah tsb bukan hasil dari kejahatan (dimiliki Koperasi thn 1995, sedangkan
kasus korupsinya thn 2000)
o 2. Pelelangan thd asset tsb jauh dibawah limit harga sesungguhnya, NJOP THN 2015 Rp.
1,25 jt, lelang 175 rb.m dan dlm proses lelang tsb pesertanya tunggal.
o 3. Dalam proses lelang tsb tidak pernah ada pemberitahuan kepada pihak pemilik lahan
(Kopkar Siporennu)
UPAYA HUKUM
Bahwa, berdasar uraian tsb di atas, kami telah melakukan gugatan/perlawanan/derden verzet/
bantahan thd penyitaan/pelelangan barang asset milik koperasi tsb kepada kejaksaan dan pihak
kantor lelang.
Bahwa, gugatan tersebut di NIT, karena kekurangan pihak. Mestinya pihak pemenang lelang
termasuk dalam salah satu tergugat. Selanjutnya harus diupayakan gugatan ulang dengan
menambahkan pihak yang tergugat yaitu pemenang lelang.
Semestinya pihak Koperasi mengajukan gugatan ulang di kantor Pengadilan Negeri Makassar
namun tidak dilakukan karena keterbatasan pendanaan.
Pada akhir 2019 menanggapi surat aamaning dari kantor pengadilan, pihak Koperasi
mengajukan Gugatan di PTUN. Dan pada akhir 2022 terbit putusan inkrach dari MA yang
menyatakan koperasi kalah. Semestinya, gugatan di PTUN tsb bersamaan dilakukan dengan
pengajuan gugatan di PN. Namun, hal ini belum dilakukan, karena menunggu putusan PTUN
final/inkracht.
Sekarang yg mestinya dilakukan adalah mengajukan gugatan di PN, karena putusan PTUBN
sudah terbit, untuk itu dibutuhkan investor untuk merealisasikannya.
TAWARAN KERJASAMA.
Lokasi lahan Telkomas tersebut sangat strategis karena untuk kota Makassar sudah tidak ada
lagi lahan kosong seluas 20 S/D 23 HA. Lokasi tersebut hanya sekitar 8 KM dari Bandara Sultan
Hasanuddin. Dari poros Jl. Perintis Kemerdekaan hanya 300 m menuju lokasi dengan akses jalan
Hotmix selebar 12 m terbagi menjadi 2 lajur (2 arah ).
Pada pertengahan 2022 harga tanah di Telkomas berkisar antara 2 juta per m2
sampai dengan 3,5 juta per m2. JIka dirata rata 2,5 juta per m2, dan luas tahan
20 HA, maka potensi nilai jual Telkomas sekitar 500 MIlyar.
Lampiran :