Anda di halaman 1dari 3

Resume Artikel 2

Judul : Isolation and identification of fish import consumption bacteria in a fish


quarantine center, focusing on the quality control and safety of fishery
products at Tanjung Priok, Jakarta 2

Rumusan : Apakah bakteri yang diisolasi dan diidentifikasi pada beberapa jenis ikan
impor termasuk dalam Disease Inducing Quarantine Pest (DIQP) I atau II?

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri


pada beberapa jenis ikan impor dan untuk mengetahui apakah bakteri yang
diidentifikasi termasuk dalam Disease Inducing Quarantine Pest (DIQP) I
atau II.

Hipotesis : Diduga bakteri yang diisolasi dan diidentifikasi pada beberapa jenis ikan
impor termasuk dalam Disease Inducing Quarantine Pest (DIQP) I atau II.

Pembahasan :

a. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Balai Karantina Ikan,


Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Tanjung Priok, Jakarta.
Penelitian ini dilakukan selama satu bulan, yaitu dari tanggal 18 Desember 2017
sampai dengan 18 Januari 2018.

b. Hama Penyakit Ikan Karantina (DIQP) adalah semua hama dan penyakit
ikan yang belum ada dan/atau hanya ada di wilayah tertentu di wilayah
negara Republik Indonesia yang dalam waktu relatif cepat dapat mewabah
dan merugikan masyarakat. ekonomi atau kesehatan masyarakat.

c. DIQP dibagi menjadi dua; DIQP kelas I dan DIQP kelas II. Penyakit Ikan
Golongan I (DIQP Goal I) adalah semua hama dan penyakit ikan karantina yang
tidak dapat didesinfeksi dan/atau disembuhkan dari media pembawanya karena
belum dikendalikan teknologi pengolahannya, sedangkan DIQP tipe II adalah
semua hama dan penyakit ikan karantina yang dapat didesinfeksi dan/atau
disembuhkan dari media pembawanya karena teknologi pengobatannya telah

2Farizky HS, Satyantini WH. Isolation and identification of fish import consumption bacteria in a fish quarantine
center, focusing on the quality control and safety of fishery products at Tanjung Priok, Jakarta. IOP Conf Ser
Earth Environ Sci. 2019;236(1). doi:10.1088/1755- 1315/236/1/012118
dikuasai. Bakteri yang tergolong DIQP tipe I menurut KEPMEN NOMOR
80/KEPMEN-KP/2015 merupakan strain unik dari Vibrio parahaemolyticus,
Xenohaliotis californiensis, Nocardia crassostreae, dan Nocardia asteroides,
sedangkan bakteri yang tergolong DIQP tipe II adalah Pseudomonas
anguilliseptica, Aeromonas salmonicida , dan Edwardsiella ictaluri.

d. Media isolasi merupakan salah satu tahapan dari proses identifikasi bakteri. Media
yang perlu disiapkan untuk tahap isolasi awal bakteri adalah satu media TSA 2%
(Trypticase Soya Agar), satu media BGA 2% (Bismuth Green Agar), dan satu
media TCBS (Thiosulfate Citrate Bile Salt Sukrose) untuk satu sampel ikan yang
akan diperiksa.

e. Rahapan pemurnian bakteri media yang perlu dipersiapkan, diperlukan satu media
TSIA 2% (Triple Sugar Iron Agar), dan satu media TSA 4% (Trypticase Soy
Agar) untuk satu sampel ikan yang akan diperiksa.

f. Uji biokimia dan uji dugaan Uji biokimia meliputi Uji OF, Uji Indole, Uji MRVP,
Uji Sitrat, Uji Urea, Uji LIA, Uji MIO (Ornithine), Uji Gelatin, Uji Esculin, dan
Uji Gula. Identifikasi bakteri juga dilakukan dengan menggunakan uji biologi
biokimia dan molekuler, termasuk Polymerase Chain Reaction (PCR).

g. Adapun sampel ikan yang dianalisis adalah sebanyak 69 ekor yang terdiri dari 10
spesies ikan impor (Makarel, Salmon, Tuna, Ikan Todak, Marlin, Ikan Kod Hitam,
Ikan Minyak, Ekor Kuning, Saury Pasifik, Ikan Flounder).

h. Hasil isolasi dan identifikasi sampel ikan impor melalui uji biokimia didapati ada
teridentifikasi 16 jenis bakteri, didominasi oleh Aeromonas caviae, Pseudomonas
aeruginosa, Proteus morganii, Proteus vulgaris, dan Vibrio fluvialis.

i. Hasil pengambilan sampel ikan impor yang diuji PCR meliputi 3 sampel ikan
salmon asal Chile. Ketiga sampel ikan salmon yang diuji negatif Aeromonas
salmonicida. Uji PCR yang dilakukan di Balai Karantina Ikan Jakarta II hanya
digunakan untuk menguji inang rentan bakteri Aeromonas salmonicida dan

2Farizky HS, Satyantini WH. Isolation and identification of fish import consumption bacteria in a fish quarantine
center, focusing on the quality control and safety of fishery products at Tanjung Priok, Jakarta. IOP Conf Ser
Earth Environ Sci. 2019;236(1). doi:10.1088/1755- 1315/236/1/012118
Edwardsiella tarda, sedangkan sampel tidak termasuk inang rentan Aeromonas
salmonicida dan Edwardsiella tarda, melainkan menggunakan uji bakteri biokimia.
Inang yang rentan terhadap bakteri Edwardsiella tarda adalah ikan nila dan lele.

j. Hasil pengujian dengan Polymerase Chain Reaction diperoleh seluruh sampel uji
negatif Aeromonas salmonicida. Oleh karena itu, bakteri yang terdapat pada ikan
impor tidak diklasifikasikan sebagai DIQP I atau DIQP II

2Farizky HS, Satyantini WH. Isolation and identification of fish import consumption bacteria in a fish quarantine
center, focusing on the quality control and safety of fishery products at Tanjung Priok, Jakarta. IOP Conf Ser
Earth Environ Sci. 2019;236(1). doi:10.1088/1755- 1315/236/1/012118

Anda mungkin juga menyukai