Anda di halaman 1dari 4

BAHAN AJAR

Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan prilaku (jujur, bertangnggung jawab, peduli, santun, ramah,
peduli lingkungan, kerja sama, cinta tanah air, cinta damai, resfonsif secara aktif
dengan lingkungan sosial dan alam semesta serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulaan dunia
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan , tehnologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait, fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
sfesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah kongkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan
manpu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar dan Indikator :

3.1 Menganalisis keterkaitan peradaban awal dunia dan indonesia serta keterkaitannya
dengan manusia masa kini dalam cara berhubungan dengan lingkungan, hukum,
kepercayaan, pemerintahan dan sosial
Indikator
3.1.1 Mengidentifikasi latar belakang lahirnya Peradaban Mesopotamia
3.1.2 Menganalisis kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada masa
Peradaban Mesopotamia
3.1.3 Menganalisis perkembangan hasil-hasil kebudayaan pada masa
Peradaban Mesopotamia
3.1.4 Menunjukkan bukti-bukti kehidupan dan hasil-hasil kebudayaan pada
masa peradaban Mesopotamia yang masih ada sampai sekarang
3.1.5 Menjelaskan pengaruh serta peninggalan pada masa peradaban
Mesopotamia serta bagi kehidupan bangsa Indonesia dan bangsa lain
di dunia pada masa lalu dan masa kini
4.1 Menyajikan hasil analisis peradaban awal dunia dan Indonesia serta
keterkaitannya dengan manusia masa kini dalam cara berhubungan dengan
lingkungan, hukum, kepercayaan, pemerintahan, dan sosial, dalam berbagai
bentuk presentasi.
Indikator
4.1.1 Mengolah informasi mengenai Peradaban Mesopotamia dan
pengaruhnya bagi kehidupan bangsa Indonesia dan dunia masa kini
serta mengemukakannya dalam bentuk tulisan.
4.1.2 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai
unsur budaya yang berkembang pada masa peradaban Mesopotamia
dan masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia dan dunia
pada masa kini.

Tujuan Pembelajaran

Setelah Peserta didik melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasikan,


mengasosiasi, mengkomunikasikan, Peserta didik diharapkan dapat :
 Mengidentifikasikan latar belakang lahirnya Peradaban Mesopotamia.
 Menjelaskan kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada masa Peradaban
Mesopotamia.
 Menjelaskan perkembangan hasil-hasil kebudayaan pada masa Peradaban
Mesopotamia.
 Melalui proses diskusi peserta didik dapat menunjukkan bukti-bukti kehidupan
dan hasil-hasil kebudayaan pada masa peradaban Mesopotamia yang masih ada
sampai sekarang dan pengaruhnya bagi kehidupan bangsa Indonesia dan bangsa
lain di dunia pada masa lalu dan masa kini
 Melalui penugasan yang diberikan siswa dapat mengolah,menalar,dan menyajikan
pengaruh peradaban Mesopotamia bagi bangsa Indonesia dan dunia pada masa
lalu dan masa kini.
Materi :

KEBUDAYAAN MESOPOTAMIA

Latar Belakang

Mesopotamia terletak di antara dua sungai besar, Eufrat dan Tigris yang memiliki
tanah yang subur. Daerah yang kini menjadi Republik Irak itu di zaman dahulu disebut
Mesopotamia, yang dalam bahasa Yunani berarti "(daerah) di antara sungai-sungai". Nama
Mesopotamia sudah digunakan oleh para penulis Yunani dan Latin kuno, seperti Polybius
(abad 2 SM) dan Strabo (60 SM-20 M).

Hasil Kebudayaan

1. Religi (Agama)
Masyarakat Mesopotamia percaya kepada dewa-dewa, seperti dewa Idu.
2. Mata Pencarian (Ekonomi)
Mesopotamia merupakan dataran yang subur dan cocok untuk bertani. Ilmu
Astronomi dan irigasi sudah dikenal, kedua ilmu ini berperan besar terhadap peningkatan
hasil pertanian. Mulai diterapkannya sistem parit dan kanal. Pada awalnya para pendetalah
yang paling menguasai perhitungan musim dan pengaturan air, namun peran ini kemudian
diambil alih oleh para prajurit.

3. Kesenian
Hasil-hasil peradaban dari bangsa Sumeria dan Akkadia diantara lain adalah Istana
Zimri-Lim yang mempunyai kurang lebih 300 kamar. Hasil lainnya adalah mulai dikenalnya
model gaya rambut dan pakaian yang kemudian dimasukkan menjadi salah satu Budaya
Mesopotamia.

4. Pemerintahan (Politik)
Sejarah Mesopotamia diawali dengan tumbuhnya sebuah peradaban, yang diyakini
sebagai pusat peradaban tertua di dunia, oleh bangsa Sumer(ia). Bangsa Sumeria membangun
beberapa kota kuno yang terkenal, yaitu Ur, Ereck, Kish, dan lain-lain. Kehadiran seorang
tokoh imperialistik dari bangsa lain yang juga mendiami kawasan Mesopotamia, yaitu bangsa
Akkadia, yang dipimpin Sargon Agung. Sargon Agung melakukan sebuah penaklukan politis,
namun bukan penaklukan kultural. Bahkan dalam berbagai hal budaya Sumer dan Akkad
berakulturasi, sehingga era kepemimpinan ini sering disebut Jilid Sumer-Akkad. Campur
tangan Sumer tidak dapat diremehkan begitu saja, pada saat Akkad terdesak oleh bangsa
Gutti, bangsa Sumer-lah yg mendukung Akkad, sehingga mereka masih dapat berkuasa di
"tanah antara dua sungai" tersebut.

5. Bahasa dan Tulisan


Biasanya ada tiga karya sastra Mesopotamia yang ditunjuk, yaitu Enuma Elish (dari
abad 17 SM), Epic Gilgamesh (abad 20 SM), dan Athrahasis (abad 18-17 SM). Teks-teks itu
cukup terkenal dan tersebar luas karena ditemukan dalam berbagai versi dan bahasa, seperti
versi Akkadia, Sumeria, Hittit, dan Asyur

6. Teknologi dan Ilmu Pengetahuan

Semakin kuatnya golongan prajurit pada akhirnya menggantikan kedudukan para


pendeta. Ini dikarenakan semakin berkembangnya sebuah kota dan akhirnya bersinggungan
dengan daerah tetangga. Mulai saat itu dikembangkanlah teknologi persenjataan dan tembok
pertahanan mereka.
Salah satu lembaran tanah liat dari periode ini bertuliskan, “(Dari hari pertama) tidak
ada seorangpun yang dapat membuat patung yang terbuat dari timah, (tetapi) Rimush, Raja
dari Kish memiliki patung dirinya yang terbuat dari timah. Patung itu berdiri sebelum Enlil;
dan ini menceritakan tentang kebaikan dirinya (Rimush) kepada Dewa Idu.” Ini menjelaskan
bahwa pada zaman tersebut telah dikenal cara mencetak timah untuk dijadikan patung dan
yang lainnya.

Pada zaman ini, kota sudah dirancang dalam bentuk geometris dengan jalan-jalan
yang lurus dan lebar. Ini menunjukkan bahwa kota ini direncanakan dari awal dan bukan
terbentuk secara alamiah. Beberapa bangunan-bangunan megahpun sudah dapat ditemui di
zaman ini seperti Taman Gantung dan Menara Babel yang masing-masing melambangkan
kemewahan.

Anda mungkin juga menyukai