9
Teknik Arsitektur Tukina, S. Pd. M. Si
Abstract Kompetensi
Dalam Usaha/Bisnis Pencatatan Mahasiswa dapat mengetahui arti
Keuangan sangat penting. Pencatatan penting Bukti transaksi keuangan dan
Keuangan itu juga termasuk Bukti dapat menyusun/ membuat Bukti
Transaksi. Bukti Transaksi menjadi transaksi Keuangan tersebut dengan
dasar dalam melihat aktivitas Usaha, Baik.
memperkirakan untung rugi dan
liquiditas usaha yang sedang berjalan.
Bukti transasi dibuat sebagai
pegangan antara pihak usahawan dan
pihak kedua atau ketiga mengenai
transaksi yang terjadi dalam Usaha
Bagian Isi
Bukti Transaksi Keuangan (BTK)
TUJUAN PERKULIAHAN
1. Mahasiswa mengerti dan memahami bahwa dalam Usaha diperlukan Bukti Transaksi
Keuangan
2. Mahasiswa mampu Menyusun dan membuat Bukti Transaksi Keuangan dengan Baik
3. Mahasiswa mampu Mencari Solusi bila ada masalah berdasarkan Bukti Transaksi
Keuangan Yang ada dengan baik.
------------------------------------------------------
Dalam setiap usaha adalah penting bahwa setiap transaksi yang terjadi harus memiliki bukti
yang dapat dipertanggungjawabkan. Bukti Transaksi Keuangan itu perlu dibuat dengan jujur
dan bertanggungjawab karena merupakan dasar bagi penyusunan langkah berikutnya dan
juga bila ada masalah yang muncul dapat dilihat kembali bukti yang ada. Dapat
dipertanggungjawabkan artinya setiap transaksi keuangan yang terjadi, harus dicatat dalam
bukti transaksi secara benar. Bila catatan Bukti Transaksi Keuangan Buruk maka akan dapat
menjadi sebab awal munculnya masalah dalam usaha dan bisa jadi Laporan Keuangan tidak
dapat dirumuskan dan Perusahaan/Usaha menjadi kacau tidak dapat mengambil keputusan
Bukti transaksi keuangan secara mendasar dibedakan kedalam dua hal, yaitu :
1. Bukti intern
merupakan bukti pencatatan untuk transaksi keuangan yang terjadi di dalam perusahaan itu
sendiri. Misalnya memo yang dibuat oleh manajer bagian pembukuan.
2. Bukti ekstern,
merupakan bukti pencatatan untuk transaksi keuangan yang terjadi antara perusahaan dan
pihak lain di luar perusahaan (pihak kedua dan pihak ketiga). Misalnya, bukti pengeluaran
kas, bukti penerimaan kas, bukti penjualan, dan bukti pembelian.
a. Kuitansi
Kuitansi adalah catatan untuk transaksi penerimaan dan pengeluaran sejumlah uang.
Contoh Kuitansi :
b. Faktur
Contoh Faktur :
Faktur diatas merupakan transaksi keuangan dengan jumlah barang yang dibeli jumlahnya
banyak dan bervariasi. Penulisan harus jelas (klir). Cara pembayarannya pun perlu perlu
disepakati dengan baik antar dua pihak secara deal/sepakat. Bila tidak sepakat tentunya tidak
mungkin keluar faktur. Faktur ini dapat dilihat dari sisi penjual dan dari sisi pembeli.
c. Nota debit
Nota Pemasukan (debit) adalah bukti transaksi pengembalian barang yang sudah
dibeli (retur pembelian). Nota debit dibuat oleh pihak pembelian. Dalam usaha/bisnis terkait
dengan barang seringkali barang diambil terlebih dahulu dan diantar pihak penjual. Kualitas
bentuk warna dan lain=lain menjadi harapan yang baik bagi penerima barang. Atau barang
diambil terlebih dahulu kemudian terjual, dengan perjanjian pada penjual bila tidak laku
barang boleh dikembalikan. Model terakhir ini membantu pembeli karena tidak harus
menyediakan modal besar karena bila ia berhasil menjual maka akan dapat uang untuk
mengembalikan dan tentunya dengan keuntungan yang ia dapat, namun bila barang tidak
d. Nota Kredit
Nota Kredit. Nota Kridit sebenarnya secara prinsip kebalikan dari not Debit. Nota
Kredit adalah bukti transaksi penerimaan kembali barang yang sudah dijual (retur penjualan).
Nota kredit dibuat oleh penjual ketika barang yang dijual dikembalikan oleh pembeli. Bagi
penjual barang yang sudah dijual ada kemungkinan dikembalikan dengan berbagai alas an.
Dalam kondisi seperti ini maka penjual perlu membuat Nota Kredit. Pengembalian barang
dengan harga perlu disebutkan beserta alasannya mengapa barang itu dikembalikan. Alasan
itu sangat diperlukan untuk langkah berikutnya bagi penjual.
Nota Kontan. Bila antara pihak pembeli dan penjual sepakat melakukan pembayaran
secara langsung bayar (kontan) maka perlu dipersiapakan nota kontan. Nota Kontan
adalah bukti pencatatan untuk transaksi pembelian barang secara tunai yang dibuat
oleh penjual dan diberikan kepada pembeli. Nota kontan/tunai ini tentunya dibuat
setelah ada kesepakatan harga dan cara pembayaran secara tunai:
Cek adalah surat perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada
pemegang cek. Cek dibuat oleh pihak yang mempunyai simpanan di bank tersebut.
Pembayaran dengan cek ini akan memudahkan transaksi keuangan. Perlu diingat
pihak yang memrintahkan pembayaran wajib punya simpanan uang di Bank yang
ditunjuk bila tidak berarti cek itu bodong/kosong. Untuk menghindari penipuan maka
pihak yang terkait atau berkaitan harus benar-benar hati-hati, kenal orangnya,
kredibilitas dan tanda tangannya. Blangko/form chek bisa didapat ke Bank penyedia
dimana orang yang melakukan perintah pembayaran memiliki simpanan uang di
Bank Tersebut. Didalam chek juga ada kode dan nomer seri itu tentunya untuk
keperluan Bank Penerbit.
g. Bukti memorial
Bukti Memorial merupakan bukti transaksi intern dalam bentuk memo dari pejabat
dalam perusahaan kepada bagian akuntansi, untuk mencatat suatu peristiwa atau
keadaan yang sifatnya intern. Pencatatan itu secara umum terkait dengan keuangan
dan bisanya untuk keprluan dan kondisi tertentu bisa mendesak atau sangat penting
Staf bagian akuntansi dalam suatu perusahaan harus mencatat setiap transaksi yang
terjadi di perusahaan berdasarkan bukti-bukti transaksi yang diterimanya. Setelah dicatat,
bukti-bukti transaksi tersebut harus disimpan secara rapi dan tidak boleh dimusnahkan selama
periode waktu tertentu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Bukti-bukti transaksi
akan dipergunakan sebagai bahan terakhir dalam proses pemeriksaan (auditing) terhadap
laporan keuangan.
Bukti transaksi keuangan perlu dicatata denga baik dengan model akuntansi yang
benar. Catatan-catatan keuangan itu nantinya merupakan sumber dalam penyusunan laporan
keuangan yang terakhir. Laporan keuangan yang baik akan memudahkan bagian Akuntansi
untuk membuat laporan menyeluruh dan untuk mengetahui kondisi terakhir dari usaha yang
sedang dilakukan dan bila ada kondisi yang menghambat usaha/bisnis akan dengan mudah
diketahui penyebabnya. Dengan demikian laporan keuangan berupa bukti transaksi menjadi
dasar utama laporan keuangan yang baik. Semakin baik maka laporan keuangan akan
semakin sehat dan baik, dan bila tidak ada bukti transaksi keuangan yang memadai/baik maka
akan menjadikan laporang keuangan akan sangat buruk, tidak baik, tercela dan bermasalah.
Bagi orang yang sudah berusaha/berbisnis yang berpengalaman maka laporan ini merupakan
pegangan utama untuk menentukan langkah berikutnya dengan keputusan yang tentunya
perlu diambil.
Kesimpulan
Dalam Bisnis perlu ada pencatatan keuangan yang teliti, rapid dan
sistematis dan mudah dimengerti oleh pihak-pihak terkait termasuk pihak
yang mendanai usaha kita. Semakin baik laporan transaksi yang disertai
dengan buktik transaksi yang dapat dipertanggungjawabkan maka akan
semakin tergambar bagaimana jalannya bisnis apakah sudah sesuai rencana
atau belum.
Dunia Bisnis tidak dapat dilepaskan dengan Bukti transaksi keuangan. Bukti
transaksi keuangan merupakan sesuatu yang vital yang sangat berguna
disamping sebagai dasar evaluasi, sebagai gambaran untung tidaknya usaha
kita juga sebagai gambaran menyluruh bagaimana jalannya bisnis kita. Bukti
transaksi perlu dibuat dengan kaidah dan standar akuntansi yang memadai
dan dapat dipertanggungjawabkan.
Saran-saran
Setiap bentuk transaksi keuangan dalam bisnis perlu ditulis dengan teliti dan
rapi. Tulisan tersebut akan banyak manfaatnya dan sebagai bahan evaluasi
apakah Usaha/Binis telah sesuai yang diharapkan atau belum. Dalam bentuk
tulisan yang teliti dan rapi juga akan diketahui Bisnis kita untung atau tidak,
berjalan baik atau tidak, dan apa saja kendalanya.
http://akuntansis.blogspot.co.id/2014/07/bukti-transaksi.html