1. KAROLINA MBUPU
2. KALUDIA SARINA KURNIA
3. LISNA NAZILA
4. LUCIA PRISKA BUNGA
5. LUCIA FORGAN
6. MARIA ASTIN LEGA
7. MARIA EUSTAKIA GELA
8. MARIA SHERLINA BARU
A. Tujuan
1. Tujuan Internasional Umum
Setelah di berikan penyuluhan selama + 60 menit, sasaran di harapakan mampu
memiliki pengetahuan penyakit herpes dan mengetahui penanganannya secara
tepat. Pengendalian dan penanganan penyakit toksoplasmosis
2. Tujuan Internasional Khusus
a. Menjelaskan pengertian penyakit toksoplasmosis
b. Menyebutkan penyebab penyakit toksoplasmosis
c. Mengidentifikasikan gejala penyebab penyakit toksoplasmosis
d. Menjelaskan penanganan/pengobatan yang tepat pada penyakit toksoplasmosis
e. Menjelaskan pencegahan dan pengendalian penyakit toksoplasmosis
B. Metode
cermah
C. Media atau alat yang digunakan
1. Leaflet
D. Waktu
Waktu yang dibutuhkan; + 60 menit
E. Materi
1) Pengertian toksoplasmosis
2) Penyebab penyakit toksoplasmosis
3) Gejala penyakit toksoplasmosis
4) Penanganan atau pengobatan penyakit toksoplasmosis
5) Pencegahan atau penanganan penyakit toksoplasmosis
F. Strategi Pelaksanaan
N Fase Kegiatan Wakt
o u
Penyuluhan Sasaran
G. Evaluasi
a. Persiapan : Materi : Materi
penyuluhan
sesuai dengan
tujuan yang di
harapkan dan
tepat pada
sasaran
b. Tempat : Penyuluhan di
laksanakan di
RT 02 Paupire,
tempetnya
nyaman, aman,
dan sesuai
dengan jumlah
sasaran
c. Media : Leaflet telah
disiapkan dan
digunakan
dengan baik
Waktu : Waktu yang
dialokasikan
sesuai dengan
banyaknya
materi dan
selesai tepat
pada waktunya.
d. Proses : Kehadiran sasaran 20 orang, semua fase dapat
berjalan sesuai dengan alokasi waktu yang
ditentukan
e. Hasil : Sasaran dapat menjawab pertanyaan dengan
baik dan benar (80%)
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN TOKSOPLASMOSIS
1. Pengertian toksoplasmosis
Toksoplasmosis adalah penyakit infeksi akibat parasit Toxoplasma gondii yang
umumnya menular dari kotoran kucing. Infeksi ini pada umumnya tidak
menyebabkan keluhan, tetapi bisa menyebabkan masalah kesehatan serius jika terjadi
pada ibu hamil atau orang dengan daya tahan tubuh lemah.
Toksoplasmosis dapat terjadi setelah kontak dengan kotoran kucing atau
mengonsumsi makanan yang terkontaminasi parasit Toxoplasma gondii (T. gondii)
2. Penyebab penyakit toksoplasmosis
Infeksi toksoplasmosis disebabkan oleh parasit bernama Toxoplasma gondii (T.
gondii). Parasit T. gondii dapat ditemukan pada kotoran kucing yang terinfeksi, serta
daging binatang yang terinfeksi. Parasit T. gondii umumnya berkembang biak pada
kucing liar dan peliharaan, maka beberapa jenis hewan tersebut diduga menjadi inang
utamanya. Namun, kucing- kucing yang terinfeksi parasit T. gondii biasanya tidak
menunjukkan gejala-gejala tertentu. Perlu diketahui bahwa parasit T. gondii mampu
bertahan sampai beberapa bulan hidup di tanah atau air.
3. Gejala penyakit toksoplasmosis
1. Demam
2. Nyeri otot
3. Sakit kepala
4. Kelelahan
5. Sakit tenggorokan
6. Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher
4. Penanganan atau pengobatan penyakit toksoplasmosis
Untuk mengobati toksoplasmosis yang akut pada pengidap yang mempunyai
gangguan kekebalan tubuh, dokter akan meresepkan beberapa jenis obat. Perawatan
medis dibutuhkan hanya pada kondisi berikut ini:
1. Terkena komplikasi toksoplasmosis.
2. Sedang dalam masa kehamilan.
3. Bayi terbukti terinfeksi toksoplasmosis sebelum atau sesudah lahir.
4. Mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh.
5. Sementara itu, jika kondisi ini dialami oleh ibu hamil atau janin belum terkena
infeksi, dokter akan memberikan antibiotik
Untuk menangani infeksi toksoplasmosis pada mereka yang mengidap gangguan
sistem kekebalan tubuh, umumnya dokter meresepkan obat untuk mencegah
berkembangnya gejala-gejala toksoplasmosis
5. Pencegahan atau penanganan penyakit toksoplasmosis
Toksoplasmosis bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:
1. Gunakan sarung tangan saat berkebun atau memegang tanah.
2. Hindari mengonsumsi daging mentah atau setengah matang.
3. Cucilah tangan sebelum dan sesudah memegang makanan.
4. Cucilah semua peralatan dapur dengan bersih setelah memasak daging mentah.
5. Cucilah buah dan sayuran sebelum dikonsumsi.
6. Hindari mengonsumsi susu dan produk olahan susu yang tidak dipasteurisasi.