Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER

NAMA : MARIA STEFANIA BHOKI

NIM : 2023410756

KELAS :E

MATA KULIAH : PPKN

DOSEN PENGAMPU : Yohanes Don Bosco Watu,SH,MH

SOAL.

1. Pengertian pancasila sebagai sistim filsafat, meliputi aspek Ontologis, Epistemologi, dan
Antropologis Pancasila. Jelaskan arti Aspek tersebut .
Jawab :
1. Aspek Ontologis Pancasila:
Aspek ontologis berkaitan dengan pandangan Pancasila tentang realitas. Secara ontologis,
Pancasila mengakui bahwa ada Tuhan Yang Maha Esa. Pancasila mengakui adanya keberadaan
Tuhan sebagai pencipta dan penguasa alam semesta. Pengakuan akan adanya Tuhan dalam
aspek ontologis ini memberikan dasar bagi nilai-nilai moral dan spiritual dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
2. Aspek Epistemologis Pancasila:
Aspek epistemologis berkaitan dengan cara manusia memperoleh pengetahuan dan kebenaran.
Pancasila mengakui bahwa pengetahuan dan kebenaran dapat diperoleh melalui berbagai
sumber, termasuk pengalaman, akal budi, wahyu, dan tradisi. Pancasila menghargai pluralitas
pengetahuan dan kebenaran serta mengajak untuk menggali pengetahuan dari berbagai sumber
dengan semangat kritis dan terbuka.
3. Aspek Antropologis Pancasila:
Aspek antropologis berkaitan dengan pandangan Pancasila tentang manusia dan masyarakat.
Pancasila mengakui bahwa manusia adalah makhluk sosial yang memiliki hak asasi dan martabat
yang sama. Pancasila menghormati kebebasan individu dalam batas-batas yang ditentukan oleh
kepentingan bersama. Pancasila juga mengedepankan semangat gotong royong, persatuan, dan
kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Sila sila Pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh. Karena masing masing sila dari
Pancasila tidak dapat dipahami dan diberi arti secara terpisah dan keseluruhan sila sila yang
lainnya. Jelaskan arti dari pada Pancasila sebagai sistim etika, Pancasila sebagai nilai dasar,
Pancasila sebagai Ideologi, dan pancasila sebagai Ideologi terbuka.
Jawab :
1. Pancasila sebagai sistem etika:
Pancasila sebagai sistem etika menitikberatkan pada norma dan nilai-nilai moral yang mengatur
perilaku individu dan masyarakat. Lima sila dalam Pancasila mengandung prinsip-prinsip moral
yang mencakup keadilan sosial, kebersamaan, toleransi, dan keseimbangan antara hak dan
kewajiban. Pancasila sebagai sistem etika bertujuan untuk mendorong kehidupan yang
bermartabat, adil, dan berkeadilan bagi seluruh warga negara Indonesia.
2. Pancasila sebagai nilai dasar:
Pancasila juga dianggap sebagai nilai dasar atau pandangan hidup yang menjadi landasan bagi
pembentukan hukum, kebijakan, dan tata kelola negara. Nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila, seperti ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menjadi
pedoman bagi tindakan individu dan kelompok dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Pancasila sebagai ideologi:
Sebagai ideologi, Pancasila membentuk landasan pemikiran, tujuan, dan cita-cita negara
Indonesia. Pancasila mencerminkan falsafah negara yang mengatur hubungan antara
pemerintah, masyarakat, dan individu. Ideologi Pancasila menekankan pada persatuan,
kebhinekaan, demokrasi, dan keadilan sosial. Ini bertujuan untuk mencapai masyarakat yang
adil, makmur, dan sejahtera.
4. Pancasila sebagai ideologi terbuka:
Pancasila juga dianggap sebagai ideologi terbuka karena dapat terbuka terhadap perkembangan
dan perubahan zaman. Meskipun Pancasila sebagai dasar negara tidak dapat diubah,
interpretasi dan aplikasinya dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan dinamika
masyarakat Indonesia. Pancasila sebagai ideologi terbuka memungkinkan kesepakatan dan
dialog dalam menghadapi perubahan sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

3. Apa yang anda ketahui tentang :


a. Demokrasi
b. Hak Azasi manusia
c. Identitas nasional
d. Ketahanan nasional
e. Pemilu
Jawab:
a. Demokrasi:
Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana kekuasaan politik dipegang oleh rakyat atau
warga negara. Dalam demokrasi, warga negara memiliki hak untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan politik, baik secara langsung maupun melalui perwakilan yang
mereka pilih. Prinsip-prinsip demokrasi meliputi kebebasan berbicara, kebebasan pers,
kebebasan berkumpul, dan kebebasan beragama. Demokrasi juga melibatkan prinsip-prinsip
seperti pemilihan umum yang bebas dan adil, perlindungan hak asasi manusia, serta
pemisahan kekuasaan antara cabang eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
b. Hak Asasi Manusia:
Hak asasi manusia adalah hak-hak yang melekat pada setiap individu hanya karena mereka
manusia. Hak asasi manusia mencakup hak-hak dasar seperti hak hidup, kebebasan
berekspresi, kebebasan beragama, kebebasan berserikat, hak atas perlindungan hukum, dan
hak untuk tidak disiksa atau diperlakukan secara sewenang-wenang. Hak asasi manusia
diakui secara internasional dan diatur dalam berbagai dokumen dan perjanjian internasional
seperti Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB.
c. Identitas Nasional:
Identitas nasional merujuk pada kesadaran kolektif dan rasa identitas yang dimiliki oleh
warga negara suatu negara atau kelompok etnis tertentu. Identitas nasional dapat
mencakup sejumlah faktor, termasuk sejarah bersama, budaya, bahasa, agama, simbol-
simbol nasional, tradisi, dan nilai-nilai yang dibagikan oleh anggota suatu negara atau
kelompok etnis. Identitas nasional sering kali menjadi dasar untuk pengembangan kesatuan
dan solidaritas dalam masyarakat, serta dapat mempengaruhi politik, kebijakan, dan
hubungan antarbangsa
d. Ketahanan Nasional:
Ketahanan nasional mengacu pada kemampuan suatu negara untuk melindungi dan
mempertahankan kepentingan nasionalnya dari ancaman internal dan eksternal. Ketahanan
nasional melibatkan berbagai aspek, termasuk keamanan militer, keamanan ekonomi,
keamanan energi, keamanan pangan, keamanan lingkungan, dan stabilitas politik. Negara
biasanya mengembangkan kebijakan dan strategi untuk memastikan ketahanan nasionalnya,
termasuk upaya dalam bidang pertahanan, intelijen, diplomasi, dan pengembangan
ekonomi
e. Pemilu:
Pemilu adalah proses di mana warga negara memilih perwakilan mereka dalam
pemerintahan atau memutuskan keputusan politik tertentu melalui pemungutan suara.
Pemilu merupakan salah satu prinsip dasar demokrasi, yang memberikan kesempatan bagi
warga negara untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik. Pemilu dapat
dilakukan secara langsung, di mana pemilih secara langsung memilih kandidat atau opsi
yang mereka dukung, atau melalui sistem perwakilan, di mana pemilih memilih perwakilan
yang akan memutuskan keputusan politik atas nama mereka. Pemilu yang adil, bebas, dan
transparan penting dalam menjaga legitimasi pemerintahan dan memastikan representasi
yang memadai bagi warga negara.

4. Ketahanan Nasional adalah kemampuan suatu bangsa untuk memelihara kelangsungan


hidupnya dengan memperlihatkan Aspek Ideologi, Politik, Ekonomi dan Pertahanan serta
Keamanan. Jelaskan Aspek tersebut di atas.
Jawab :
1. Aspek Ideologi:
Aspek ini mencakup keyakinan bersama, nilai-nilai, dan prinsip-prinsip yang menjadi landasan
identitas nasional suatu bangsa. Ideologi nasional biasanya mencakup pemahaman bersama
tentang sistem politik, agama, kebudayaan, dan nilai-nilai masyarakat. Aspek ideologi bertujuan
untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, serta membangun kesadaran kolektif
terhadap tujuan dan cita-cita nasional.
2. Aspek Politik:
Aspek politik berkaitan dengan stabilitas politik suatu negara. Ini melibatkan sistem
pemerintahan, proses pengambilan keputusan, hukum, kebijakan publik, dan partisipasi politik.
Stabilitas politik yang kuat penting untuk menjaga keutuhan negara dan memastikan efektivitas
pemerintahan serta kohesivitas dalam menjalankan kebijakan nasional.
3. Aspek Ekonomi:
Aspek ekonomi menyangkut kemampuan suatu bangsa untuk mempertahankan keberlanjutan
ekonominya. Faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas keuangan, ketahanan
pangan, sumber daya alam, investasi, dan kemandirian ekonomi menjadi perhatian dalam aspek
ini. Ketahanan ekonomi yang kuat membantu mengurangi ketergantungan pada negara lain,
menjaga stabilitas sosial, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4. Aspek Pertahanan dan Keamanan:
Aspek pertahanan dan keamanan berkaitan dengan kemampuan suatu negara untuk melindungi
diri dari ancaman dan menjaga kedaulatan nasional. Ini mencakup pertahanan militer,
keamanan dalam negeri, dan perlindungan terhadap ancaman non-militer seperti terorisme,
kejahatan terorganisir, atau bencana alam. Aspek ini melibatkan upaya menjaga kesiapan
pertahanan, pembangunan militer yang memadai, dan kerjasama internasional dalam
memerangi ancaman bersama.

5. Jelaskan perbedaan sistim pemilu dengan sistim tertutup dan sistim terbuka.
Jawab :
1. Sistem Pemilu Tertutup:
Sistem pemilu tertutup adalah jenis sistem di mana hanya anggota partai politik atau kelompok
tertentu yang memiliki hak untuk memilih calon dalam pemilihan. Dalam sistem ini, hanya
orang-orang yang terdaftar sebagai anggota partai politik yang dapat berpartisipasi dalam
pemilihan dan memberikan suara mereka. Pemilih eksternal atau independen tidak
diperbolehkan memberikan suara dalam proses pemilihan ini. Sistem pemilu tertutup sering kali
digunakan dalam partai politik yang memiliki struktur hierarki kuat dan ingin mempertahankan
kontrol atas proses pemilihan calon.
2. Sistem Pemilu Terbuka:
Sistem pemilu terbuka adalah jenis sistem di mana setiap pemilih, terlepas dari afiliasi partai
politik atau kelompok tertentu, memiliki hak untuk memilih calon dalam pemilihan. Dalam
sistem ini, semua pemilih yang memenuhi syarat diperbolehkan memberikan suara dalam
pemilihan dan memilih calon pilihannya. Sistem pemilu terbuka mempromosikan partisipasi
publik yang lebih luas dalam proses pemilihan.

6. Jelaskan apa fungsi dan tujuan Identitas nasional


Jawab :
1. Memperkuat Persatuan dan Solidaritas: Identitas nasional berfungsi untuk memperkuat
ikatan sosial dan persatuan di antara warga negara. Identitas nasional yang kuat dapat
mempromosikan rasa solidaritas, saling pengertian, dan kerjasama di antara anggota
masyarakat yang beragam.
2. Mempertahankan Kedaulatan dan Keutuhan Negara: Identitas nasional juga berperan dalam
mempertahankan kedaulatan dan keutuhan suatu negara. Dengan memiliki identitas nasional
yang kuat, warga negara merasa terikat dan memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan
mempertahankan negara mereka dari ancaman eksternal dan internal.
3. Membangun Jati Diri dan Citra Positif: Identitas nasional membantu masyarakat
mendefinisikan jati diri mereka sebagai anggota suatu negara atau bangsa. Identitas nasional
mencerminkan nilai-nilai, budaya, sejarah, dan prestasi yang menjadi bagian dari identitas
kolektif masyarakat. Hal ini dapat membantu membangun citra positif suatu negara di mata
masyarakat internasional.
4. Mempromosikan Kebudayaan dan Warisan Nasional: Identitas nasional berperan penting
dalam melestarikan dan mempromosikan kebudayaan, bahasa, tradisi, dan warisan nasional
suatu negara. Identitas nasional menjadi payung yang memperkuat kesadaran akan kekayaan
budaya dan nilai-nilai yang dimiliki oleh masyarakat.
5. Menjaga Stabilitas Sosial dan Politik: Identitas nasional yang kuat dapat membantu menjaga
stabilitas sosial dan politik di suatu negara. Rasa identitas yang sama di antara warga negara
dapat mengurangi konflik antar kelompok dan meningkatkan kepercayaan serta kohesi sosial.

7. Sebut dan jelaskan asas asas kewarganegaraan yaitu asas Ius soli dan Ius sanguinis.
Jawab :
1. Ius soli:
"Ius soli" adalah prinsip kewarganegaraan yang berdasarkan pada tempat kelahiran seseorang.
Menurut asas ini, seseorang dianggap sebagai warga negara dari negara di mana dia dilahirkan,
terlepas dari kewarganegaraan orang tuanya. Dengan kata lain, jika seseorang dilahirkan di
suatu negara, maka mereka secara otomatis memperoleh kewarganegaraan negara tersebut.

Contoh: Jika seseorang lahir di Amerika Serikat, mereka akan secara otomatis memperoleh
kewarganegaraan Amerika Serikat, bahkan jika orang tua mereka berasal dari negara lain.

2. Ius sanguinis:
"Ius sanguinis" adalah prinsip kewarganegaraan yang berdasarkan pada darah atau keturunan.
Menurut asas ini, kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh kewarganegaraan orang tua atau
nenek moyangnya. Dengan kata lain, seseorang memperoleh kewarganegaraan dari orang tua
atau keturunannya.

Contoh: Jika seseorang memiliki orang tua yang adalah warga negara Prancis, maka mereka
dapat memperoleh kewarganegaraan Prancis melalui asas ius sanguinis, meskipun mereka tidak
dilahirkan di Prancis.

Anda mungkin juga menyukai