NIM : 2023410756
KELAS :E
SOAL.
1. Pengertian pancasila sebagai sistim filsafat, meliputi aspek Ontologis, Epistemologi, dan
Antropologis Pancasila. Jelaskan arti Aspek tersebut .
Jawab :
1. Aspek Ontologis Pancasila:
Aspek ontologis berkaitan dengan pandangan Pancasila tentang realitas. Secara ontologis,
Pancasila mengakui bahwa ada Tuhan Yang Maha Esa. Pancasila mengakui adanya keberadaan
Tuhan sebagai pencipta dan penguasa alam semesta. Pengakuan akan adanya Tuhan dalam
aspek ontologis ini memberikan dasar bagi nilai-nilai moral dan spiritual dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
2. Aspek Epistemologis Pancasila:
Aspek epistemologis berkaitan dengan cara manusia memperoleh pengetahuan dan kebenaran.
Pancasila mengakui bahwa pengetahuan dan kebenaran dapat diperoleh melalui berbagai
sumber, termasuk pengalaman, akal budi, wahyu, dan tradisi. Pancasila menghargai pluralitas
pengetahuan dan kebenaran serta mengajak untuk menggali pengetahuan dari berbagai sumber
dengan semangat kritis dan terbuka.
3. Aspek Antropologis Pancasila:
Aspek antropologis berkaitan dengan pandangan Pancasila tentang manusia dan masyarakat.
Pancasila mengakui bahwa manusia adalah makhluk sosial yang memiliki hak asasi dan martabat
yang sama. Pancasila menghormati kebebasan individu dalam batas-batas yang ditentukan oleh
kepentingan bersama. Pancasila juga mengedepankan semangat gotong royong, persatuan, dan
kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Sila sila Pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh. Karena masing masing sila dari
Pancasila tidak dapat dipahami dan diberi arti secara terpisah dan keseluruhan sila sila yang
lainnya. Jelaskan arti dari pada Pancasila sebagai sistim etika, Pancasila sebagai nilai dasar,
Pancasila sebagai Ideologi, dan pancasila sebagai Ideologi terbuka.
Jawab :
1. Pancasila sebagai sistem etika:
Pancasila sebagai sistem etika menitikberatkan pada norma dan nilai-nilai moral yang mengatur
perilaku individu dan masyarakat. Lima sila dalam Pancasila mengandung prinsip-prinsip moral
yang mencakup keadilan sosial, kebersamaan, toleransi, dan keseimbangan antara hak dan
kewajiban. Pancasila sebagai sistem etika bertujuan untuk mendorong kehidupan yang
bermartabat, adil, dan berkeadilan bagi seluruh warga negara Indonesia.
2. Pancasila sebagai nilai dasar:
Pancasila juga dianggap sebagai nilai dasar atau pandangan hidup yang menjadi landasan bagi
pembentukan hukum, kebijakan, dan tata kelola negara. Nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila, seperti ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menjadi
pedoman bagi tindakan individu dan kelompok dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Pancasila sebagai ideologi:
Sebagai ideologi, Pancasila membentuk landasan pemikiran, tujuan, dan cita-cita negara
Indonesia. Pancasila mencerminkan falsafah negara yang mengatur hubungan antara
pemerintah, masyarakat, dan individu. Ideologi Pancasila menekankan pada persatuan,
kebhinekaan, demokrasi, dan keadilan sosial. Ini bertujuan untuk mencapai masyarakat yang
adil, makmur, dan sejahtera.
4. Pancasila sebagai ideologi terbuka:
Pancasila juga dianggap sebagai ideologi terbuka karena dapat terbuka terhadap perkembangan
dan perubahan zaman. Meskipun Pancasila sebagai dasar negara tidak dapat diubah,
interpretasi dan aplikasinya dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan dinamika
masyarakat Indonesia. Pancasila sebagai ideologi terbuka memungkinkan kesepakatan dan
dialog dalam menghadapi perubahan sosial, ekonomi, politik, dan budaya.
5. Jelaskan perbedaan sistim pemilu dengan sistim tertutup dan sistim terbuka.
Jawab :
1. Sistem Pemilu Tertutup:
Sistem pemilu tertutup adalah jenis sistem di mana hanya anggota partai politik atau kelompok
tertentu yang memiliki hak untuk memilih calon dalam pemilihan. Dalam sistem ini, hanya
orang-orang yang terdaftar sebagai anggota partai politik yang dapat berpartisipasi dalam
pemilihan dan memberikan suara mereka. Pemilih eksternal atau independen tidak
diperbolehkan memberikan suara dalam proses pemilihan ini. Sistem pemilu tertutup sering kali
digunakan dalam partai politik yang memiliki struktur hierarki kuat dan ingin mempertahankan
kontrol atas proses pemilihan calon.
2. Sistem Pemilu Terbuka:
Sistem pemilu terbuka adalah jenis sistem di mana setiap pemilih, terlepas dari afiliasi partai
politik atau kelompok tertentu, memiliki hak untuk memilih calon dalam pemilihan. Dalam
sistem ini, semua pemilih yang memenuhi syarat diperbolehkan memberikan suara dalam
pemilihan dan memilih calon pilihannya. Sistem pemilu terbuka mempromosikan partisipasi
publik yang lebih luas dalam proses pemilihan.
7. Sebut dan jelaskan asas asas kewarganegaraan yaitu asas Ius soli dan Ius sanguinis.
Jawab :
1. Ius soli:
"Ius soli" adalah prinsip kewarganegaraan yang berdasarkan pada tempat kelahiran seseorang.
Menurut asas ini, seseorang dianggap sebagai warga negara dari negara di mana dia dilahirkan,
terlepas dari kewarganegaraan orang tuanya. Dengan kata lain, jika seseorang dilahirkan di
suatu negara, maka mereka secara otomatis memperoleh kewarganegaraan negara tersebut.
Contoh: Jika seseorang lahir di Amerika Serikat, mereka akan secara otomatis memperoleh
kewarganegaraan Amerika Serikat, bahkan jika orang tua mereka berasal dari negara lain.
2. Ius sanguinis:
"Ius sanguinis" adalah prinsip kewarganegaraan yang berdasarkan pada darah atau keturunan.
Menurut asas ini, kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh kewarganegaraan orang tua atau
nenek moyangnya. Dengan kata lain, seseorang memperoleh kewarganegaraan dari orang tua
atau keturunannya.
Contoh: Jika seseorang memiliki orang tua yang adalah warga negara Prancis, maka mereka
dapat memperoleh kewarganegaraan Prancis melalui asas ius sanguinis, meskipun mereka tidak
dilahirkan di Prancis.