BAB 1 PENDAHULUAN
1. Analisis Situasi
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, khususnya pada Sekolah Dasar
sasaran, diperoleh kesimpulan bahwa, masalah utama dalam pendidikan jasmani
disekolah sasaran tersebut hingga saat ini adalah belum efektifnya pengajaran
pendidikan jasmani yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah,
terbatasnya kemampuan guru, dan terbatasnya sumber dan media yang digunakan
untuk mendukung proses pengajaran pendidikan jasmani, dalam hal ini termasuk
didalamnya alat peraga permainan olahraga tradisional. Guru bertanggung jawab
untuk mengatur, mengarahkan, dan menciptakan suasana yang mendorong siswa
untuk melaksanakan kegiatan di kelas tersebut, diperlukan pemilihan metode yang
tepat dan sesuai dengan materi/ konsep yang akan diajarkan. Model mengajar yang
dipakai oleh guru juga akan berpengaruh terhadap cara belajar siswa yang mana setiap
siswa mempunyai cara belajar yang berbeda dengan siswa yang lainnya. Namun
hingga saat ini masih banyak guru yang kurang memperhatikan kesesuaian antara
materi yang disampaikan dengan metode dan model pembelajaran yang diterapkan,
guru masih mendominasi kegiatan pembelajaran tanpa menggunakan model yang
jelas .
Proses Belajar Mengajar (PBM) dengan menggunakan model pembelajaran
menggunakan alat bantu yang tepat adalah salah satu metode yang diharapkan dapat
mempercepat penguasaan pengetahuan dan keterampilan terhadap materi yang
dipelajarinya. Anak usia sekolah dasar memiliki kemampuan sangat terbatas dalam
mentransper ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya sehingga perlu
dibantu melalui berbagai cara, metode dan model pembelajaran, terutama program
pendekatan yang menekankan pada pengembangan kemampuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan belajar anak, khususnya pada mata pelajaran Olahraga
Permainan Tradisional (Bakiak dan Dam-daman) serta Seni Rupa
Olahraga Permainan Tradisional (Bakiak dan Dam-daman) serta Seni Rupa
merupakan sarana berpikir deduktif dalam menemukan dan mengembangkan ilmu
2
Sebagaimana diketahui bahwa siswa sekolah dasar masih pada taraf berpikir
kongkrit sedang pada matapelajaran lain sebagai suatu ilmu yang bersifat abstrak.
Oleh karena itu diperlukan suatu media yang dapat menghubungkan taraf berfikir
yang dimiliki siswa SD dengan yang bersifat Permainan Tradisional yang abstrak itu.
Salah satu media tersebut adalah alat peraga Permainan olahraga tradisional.
Dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka penguasaan
konsep dasar dan mengaplikasikannya Permainan olahraga Tradisional bagi anak
didik di sekolah dasar perlu dilestarikan kembali dan ditingkatkan. Demikian pula
Permainan olahraga tradisional yang memang sudah dirancang khusus sesuai
tujuannya yang ada di sekolah tersebut jarang digunakan karena pengetahuan dan
kemampuan serta keterampilan guru untuk itu sangat terbatas. Salah satu pendekatan
yang digunakan ialah penyajian materi melalui penerapan model pembelajaran
langsung dengan menggunakan alat peraga Permainan olahraga tradisional di SDN
No 175 Bulo - Bulo Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba.
Pembelajaran Permainan olahraga tradisional yang baik memang tidak cukup
hanya bersumber pada pengalaman dan buku. Pembelajaran itu harus dilengkapi
dengan alat praktik berupa alat peraga Permainan olahraga tradisional yang antara lain
yaitu enggrang bambu, enggrang batok kelapa dan bakiak yang digunakan untuk
demonstrasi di Sekolah dasar yang dapat dihubungkan dengan lingkungan alam,
sehingga dapat mendorong anak untuk mengembangkan dasar-dasar pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap yang berguna untuk kesehatan di sekolah maupun dalam
masyarakat.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka pengabdian masyarakat akan
difokuskan pada Sekolah Dasar dalam menerapkan metode pembelajaran langsung
kepada guru dan bimbingan kepada murid untuk berbagi pengalaman, pengetahuan,
dan keterampilan dalam melaksanakan percobaan dengan menggunakan peralatan alat
peraga Permainan olahraga tradisional Sekolah Dasar. SDN No 175 Bulo - Bulo
adalah salah satu Sekolah Dasar Kabupaten bulukumba. Sekolah tersebut termasuk
SD yang berlokasi di Kecamatan Bulukumpa Kabupaten bulukumba. Bangunan
5
sekolah tersebut sudah beberapa kali mengalami renopasi karena usianya sudah cukup
lama. Namun Demikian masih ditemukan berbagi kendala seperti fasilitas ruangan
khusus untuk alat olahraga dan tempat/lapangan Permainan Olahraga Tradisional
yang belum tersedia serta sumber daya manusia untuk tenaga Pengajar khususnya
permainan olahraga tradisional belum memadai.
Guru yang mengajar olahraga (olahraga permainan tradisional) di SDN No
175 Bulo - Bulo ada 1 (satu) orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda dengan apa yang diajarkan. Dengan demikian pemahaman tentang
permainan olahraga tradisional tentu masih sangat terbatas dan berbeda jika
memang orang yang mengajar berlatar belakang yang sesuai bidangnya.
Pelatihan pembuatan dan penggunaan media alat peraga Olahraga Permainan
Tradisional (Bakiak dan Dam-daman) serta Seni Rupa. dalam melaksanakan
pembelajaran di SDN No 175 Bulo - Bulo, sebenarnya sudah dilaksanakan tetapi
belum efisien dan efektif karena dasar pengetahuan dari guru hanya diperoleh melalui
penataran. Oleh karena itu, masih perlu dibekali dengan memberikan bimbingan dan
penyuluhan tentang penerapan model pembelajaran langsung dengan menggunaan
alat peraga Olahraga Permainan Tradisional (Bakiak dan Dam-daman) serta Seni
Rupa.
Secara umum situasi di SDN No 175 Bulo - Bulo dapat digambarkan sebagai
berikut:
1. Memiliki 6 (enam) kelas dari kelas I-VI. Ruangannya sudah pernah direnopasi
melalui Basic Science bantuan Dana Bank Dunia.
2. Sudah memiliki tempat praktek Olahraga Permainan Tradisional (Bakiak dan
Dam-daman) serta Seni Rupa.
3. Murid yang belajar Olahraga Permainan Tradisional (Bakiak dan Dam-daman)
serta Seni Rupa hanya kelas III – VI.
4. Murid yang diterima kebanyakan tidak melalui Taman Kanak-kanak (TK) dan
latar belakang Pendidikan orang tua murid bervariasi.
5. Di sekolah tersebut belum memiliki Guru penjas Khusus.
6
2. Permasalahan Mitra
masih sangat terbatas dan perlu pengembangan pengetahuan dan keterampilan lebih
lanjut.
Ada tiga kondisi utama yang sering dialami guru di kelas yakni: (1) guru
mengalami kesulitan menggunakan alat peraga Olahraga Permainan Tradisional
(Bakiak dan Dam-daman) serta Seni Rupa dalam melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan pokok bahasan yang tersedia, (2) guru kurang mampu membuat alat peraga
Olahraga Permainan Tradisional (Bakiak dan Dam-daman) serta Seni Rupa
sederhana, dan (3) guru kurang terampil dalam membimbing siswa membuat dan
menggunakan alat peraga Olahraga Permainan Tradisional (Bakiak dan Dam-daman)
serta Seni Rupa sekolah dasar.
8
kesempatan untuk diskusi, kemudian memberikan bimbingan kepada guru dan siswa
saat alat peraga Olahraga Permainan Tradisional (Bakiak dan Dam-daman) serta Seni
Rupa dioperasikan/digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan ini
diharapkan dapat dimantapkan dan dikembangkan lebih lanjut berdasarkan kebutuhan
dan kemampuan guru/sekolah. Oleh karena itu sangat tepat bila guru SD diberikan
bimbingan mengenai pelatihan pembuatan dan penggunaan media alat peraga
permainan tradisional (bakiak dan dam - daman) serta seni rupa dalam melaksanakan
percobaan saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian bimbingan
mengenai pelatihan pembuatan dan penggunaan media alat peraga permainan
tradisional (bakiak dan dam - daman) serta seni rupa kepada guru SD akan diperoleh
kemampuan dalam hal (1) mempergunakan alat peraga Olahraga Permainan
Tradisional (Bakiak dan Dam-daman) serta Seni Rupa dalam melaksanakan
pembelajaran sesuai materi yang diajarkan untuk meningkatkan efesiensi waktu
dalam proses pembelajaran; (2) meningkatkan kemapuan penguasaan materi dan
keterampilan membuat dan menggunakan alat peraga Olahraga Permainan
Tradisional (Bakiak dan Dam-daman) serta Seni Rupa bagi Guru-guru dan siswa di
SDN No 175 Bulo - Bulo dan (3) meningkatkan motivasi dalam proses belajar
mengajar dan untuk menunjang pelaksanaan cara belajar siswa aktif (CBSA). Selain
itu, kegiatan pengabdian yang dilakukan dapat memberikan manfaat bagi guru
Sekolah Dasar dalam hal (1)menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan serta
kreatifitas guru membuat dan menggunakan alat praktik alat peraga dalam percobaan
dan (2) mengembangkan media pembelajaran berdasarkan kebutuhan belajar dan
perkembangan anak. Demikian pula kesulitan/keterbatasan pelatihan pembuatan dan
penggunaan media alat peraga Olahraga Permainan Tradisional (Bakiak dan Dam-
daman) serta Seni Rupa. dalam percobaan untuk keperluan pembelajaran di SD
dapat teratasi.
10
Tabel 3.2 Nama, Posisi, tugas Tim dan Waktu yang digunakan
1. Drs. Lutfi B., M.Kes Ketua Bersama-sama dengan anggata tim: 10 jam
/minggu
Mendesaian dan membuat
proposal
Merencanakan dan membuat
alat peraga Olahraga Permainan
Tradisional (Bakiak dan Dam-
daman) serta Seni Rupa
Membuat LKS
Menguji coba alat peraga yang
telah dibuat.
Menjelaskan cara menggunakan
alat peraga Olahraga Permainan
Tradisional (Bakiak dan Dam-
daman) serta Seni Rupa kepada
siswa SD
Mengawasi jalannya percobaan
Merancang laporan pengabdian
dan menyususun laporan akhir
1. Jadwal kegiatan
bulan ke-
No Nama Kegiatan I II III IV V VI Ket.
.
1. Ceramah/penjelasan tentang pelatihan
pembuatan dan penggunaan media alat
peraga Olahraga Permainan Tradisional
(Bakiak dan Dam-daman) serta Seni
Rupa. dan penggunaan Permainan
Tradisional SD
2. Pengadaan alat dan bahan yang akan
digunakan
3. Demonstrasi tentang pelatihan
pembuatan dan penggunaan media alat
peraga Olahraga Permainan Tradisional
(Bakiak dan Dam-daman) serta Seni
Rupa.
4. Membimbing, Mengawasi, dan
mengevaluasi pelaksanaan praktek/
praktikum Olahraga Permainan
Tradisional (Bakiak dan Dam-daman)
serta Seni Rupa
5 Lanjutan Membimbing, Mengawasi, dan
mengevaluasi pelaksanaan praktek/
praktikum.Olahraga Permainan
Tradisional (Bakiak dan Dam-daman)
serta Seni Rupa
6 Laporan dan penggandaan hasil kegiatan
16
2. Ringkasan Anggaran
DAFTAR PUSTAKA
Hafid, 1990. Metodik Khusus pembelajaran IPA. Makalah yang disajikan Dalam
Penataran Calon Dosen PGSD IKIP Ujung pandang.
Suko Riyanto, 1990. Pengaruh Alat Peraga Sebagai Alat Bantu Dalam Pengajaran
di SD kelas V Kabupaten Kediri. FPMIPA IKIP Malang.
LAMPIRAN - LAMPIRAN