Anda di halaman 1dari 2

GEMPA LOMBOK

Gempa bumi yang terjadi pada tanggal 5 Agustus 2018 di Pulau Lombok pukul 19.46 WITA
adalah sebuah gempa dari adanya aktivitas sesar atau patahan aktif. Berdasarkan hasil data
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berkekuatan
magnitudo 7.0 SR dengan kedalaman 15 km dan berpotensi tsunami. Gempa bumi ini
berpusat di darat utara Gunung Rinjani.

Proses terjadinya gempa Lombok bermula dari keberadaan Flores Back Arc Thrust atau
Sesar Naik Busur Belakang Flores yang memanjang dari Flores sampai ke Bali di bagian
utara. Hal ini menjadi pemicu utama rangkaian gempa di Pulau Lombok. Lombok merupakan
Kawasan seismik aktif. Berada di antara dua pembangkit gempa dari selatan dan utara, yaitu
diantara lempeng Indo-Australia dan Flores Back Arc Thrusting. Hal ini menyebabkan Pulau
Lombok memiliki banyak sebaran titik episenter sehingga banyak aktivitas gempa di wilayah
tersebut.
Gempa tersebut mengakibatkan kerugian pada beberapa daerah di sekitar Pulau Lombok
seperti Pulau Bali, Sumbawa, Bima, dan Dompu. Kerugian yang dihasilkan antara lain,
kerusakan bangunan dan infrastruktur, bahkan terdapat lebih dari 500 korban jiwa.
Hampir seluruh lapisan masyarakat mengalami penurunan pendapatan. Selain itu, gempa
tersebut berdampak buruk pada sektor ekonomi, pariwisata, dan pendidikan. Terjadinya
Gempa Lombok membuat masyarakat
menjadi lebih waspada dalam kehidupan

sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai