DISUSUN OLEH :
PRODI MANAJEMEN
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah member kami kemudahan dan kelancaran utnuk
dapat menyelesaikan tugas makalah ini pada tepat waktu dengan rahmatnya kami akhirnya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya seperti yang kami usahakan.
Shalawat serta salam tidak lupa kami ucapkan kepada nabi kami yaitu Nbi Muhammad
SAW.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Ekonomi makro”
yang dimana kelompok kami mendapat “BAB – SISTEM MONETER”. Kami sadari bahwa
masih terdapat beberapa kelemahan/ kekurangan dalam makalah ini
Akhir kalimat kami ucapkan semoga maklah ini dapat menjadi manfaat untuk siapapun yang
membacanya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................................. 1
PEMBAHASAN
Kesimpulan ...................................................................................................... 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem moneter yang berlaku didunia sekarang ini keberadaannya telah ada
setelah melalui beberapa masa evolusi. Sistem moneter yang telah
berlaku pada masa Nabi Muhammad SAW adalah bimetallic standard
dimana emas dan perak (dinar dan dirham) bersirkulasi secara terus-
menerus, Ketika khalifah kedua dari Bani Umayyah (41-132 H/662-750
M) rasio antara dinar dan dirham adalah 1: 12, dan ketika Bani Abassyiah
berkuasa (132-656 H/ 750-1258 M) rasionya mencapai 1:15 atau kurang.
Berhubungan dengan turunya rasio dinar dan dirham secara terus
menerus, nilai tukar antara dinar dan dirham telah berfluktuasi secara
lebar pada perbedaan waktu dan dalam perbedaan bagian-bagian negara
Muslim. Rasio itu turun rendah sekali sampai mencapai 1:35 dan bahkan
1:50. Menurut al- Maqrizi (w. 845 H/ 1442 M) dan muridnya al-Asadi
(wafat setelah 854 H/ 1450 M), instabilitas ini dimungkinkan karena
adanya pergantian atau keluarnya sirkulasi coin yang buruk dengan coin
yang baik, dimana penomena ini selanjutnya pada 16 abad yang akan
datang dikenal sebagai hukum Grasham (Gresham's Law).
4
Amerika Serikat telah mengadopsi bimetallic ini pada tahun 1792. Kemudian pada
tahun 1873 Amerika untuk mencabut perak dari peredaran uang karena
fluktuasi harga antara emas dan perak. Pada tahun 1880 standar internasional
dan mayoritas negar-negara dari bimetallic dan silver monometallic beralih
kepada standar emas dengan menjadikan emas sebagai basis mata uang mereka.
Dibawah standar ini, nilai mata uang sebuah negara secara sah ditentukan
dengan berat yang tetap dari emas, dan otoritas moneter berkewajiban
mengubah permintaan mata uang domestik kedalam emas yang secara legal
telah ditetapkan tingkatnya."
5
Ibid., Jacques Sijben, «Theoritical Foundtion of Monetary Policy: A Monetarist
View», dalam Jhon E.Wadsworth dan Francis Leonard de Jurungny, New
Approach in Monetary Policy , h. Riskbank of
Sweden, yang didirikan pada tahun 1668, merupakan bank sentral pertama
di dunia dan digunakan sirkulasi, standar lantakan emas ketika coin-coin
emas tidak dalam sirkulasi tetapi otoritas moneter telah mengambil untuk
menjual emas lantakan melawan mata uang lokal dan standar pertukaan
emas atau yang dikenal Bretton Woods Sistem ketika otoritas moneter
disyaratkan untuk menukar mata uang domestik dengan dollar US yang
dapat dikonversikan kedalam emas dengan paritas yang tetap..
6
tingkat inflasi adalah ekspansi yang cepat atas supply uang selama masa
1971-1990-an lebih dari lima kali negara-negara industri dan hal ini
hampir 12 kali di dunia.
7
Para fukaha' secara mayoritas telah menekankan bahwa mata uang harus
diterbitkan oleh aturan otoritas dan harus mempunyai nilai yang stabil,
mampu menunjukan efisiensi fungsinya sebagai measure of value, a
medium of exchange, dan a store of purchasing power. Stabilitas nilai
uang merupakan prioritas utama dalam bidang manajemen moneter
karena stabilitas nilai uang akan dapat membantu perwujudan tujuan
lainnya seperti pemenuhan kebutuhan, distribusi kekayaan dan
pendapatan yang sama, tingkat pertumbuhan ekonomi optimum. full
employment dan kestabilan ekonomi.
8
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang kami sampaikan dapat di putuskan beberapa rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Definisi sistem Moneter
2. Macam- macam kebijakan Moneter
3. Pengertian Sistem Moneter menurut standar Internasional Dan Nasional
4. Fungsi kebijakan Moneter
C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan latatr belakang yang kami sampaikan dapat di putuskan Tujuan pembahasan sebagai
berikut
1. Untuk mengenal Sistem Moneter
2. Untuk mengetahui macam-macam kebijakan Moneter
3. Untuk mengetahui 2 pengertian sistem moneter
4. Untuk mengetahui fungsi Sistem Moneter
9
A. DEFINISI SISTEM MONETER
10
B. MACAM-MACAM KEBIJAKAN MONETER
Secara umum kebijakan Moneter di bagi atas 2 kebijakan, yaitu :
1. Kebijakan Moneter Kuantitatif
Merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dengan tujuan utama adalah
memengaruhi jumlah penawaran uang dalam perekonomian.
Adapun tindakan yang terkait dengan kebijakan moneter kuantitatif, antara lain:
A. Operasi terbuka
Merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk mempengaruhi jumlah uang yang
beredar dengan cara melakukan jual beli surat berharga.
B. Perubahan suku bunga dan suku diskonto
Merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dalam rangka mempengaruhi jumlah uang
yang beredar dan tingkat kegiatan ekonomi.
C. Merubah tingkat cadangan minimum
Merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral kepada bank bank umum dalam merubah
tingkat cadangan modal minimum yang harus disimpan bank bank umum.
11
C . PENGERTIAN SISTEM MONETER MENURUT
STANDAR NASIONAL DAN INTERNASIONAL
Pengertian Sistem Moneter Keuangan dibagi Menjadi 2 yaitu :
12
D. FUNGSI KEBIJAKAN MONETER
1. Secara Umum :
- Pengatur nilai dan jumlah uang yang beredar di suatu negara
- Mengendalikan laju inflasi
- Mendorong stabilitas ekonomi suatu negara
- Memperkuat perekonomian negara secara umum
- Menentukan arah kebijakan keuangan suatu negara
- Mengendalikan tingkat suku bunga
- Memajukan perekonomian suatu negara
Fungsi sistem moneter di dalam suatu negara diatur dan dikendalikan oleh lembaga
keuangan negara. Di Indonesia, Bank Indonesia dan Kementrian Keuangan adalah dua
lembaga yang menentukan arah kebijakan sistem moneter.
2. Secara Internasional
Sistem moneter internasional adalah kesepakatan antara dua atau lebih negara di suatu kawasan
tentang nilai tukar masing-masing mata uang dan hubungan ekonomi antar negara.
Sistem moneter ini mengatur hubungan pembayaran transaksi ekonomi antar negara.
Sistem ini
juga diatur oleh lembaga khusus ekonomi internasional. Misalnya, organisasi OPEC yang turut
mengatur kebijakan produksi dan penjualan minyak antar negara-negara anggotanya.
Lembaga lain yang mengatur sistem moneter internasional adalah Bank Dunia dan
Dana Moneter Internasional. Suatu negara dapat memutuskan akan bergabung atau tidak
dengan lembaga moneter internasional.
13
Tujuan Sistem Moneter Internasional
o Mengatur transaksi keuangan antar negara agar tidak ada negara yang dirugikan
o Membantu negara-negara dunia ketiga untuk beradaptasi dengan keuangan internasional
yang dinamis
o Membangun sistem transaksi yang saling menguatkan antar negara.
o Mendorong transaksi perdagangan antara negara maju dengan negara berkembang
o Mengawasi dan mempermudah penukaran valuta asing
o Mendorong pertumbuhan ekonomi di suatu kawasan dan di seluruh dunia.
14
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas bias disimpulkan bahwa system moneter adalah system yang bergerak
pada bidang keungan. Sistem Moneter adalah kebijakan yang di tetapkan Negara untuk
emngatur jumlah uang yang beredar agar perekonomian tetap stabil dan seimbang, di
dalamnya system monetre juga di bagi 2 yaitu kebijakan kuantitatif dengan tujuan
mememngaruhi jumlah penawaran dalam perekonomian dan kebijakan kualitatif dengan
tujuan menfawasi bentuk pinjaman investasi dan pin jaman dalam perbankan.
System monetr juga memiliki standar dalam nasional dan internasional yang bila mana
internasional focus pada nilai tukar mata uang masing-masing Negara . berbagai macam
fungsi sistem moneter jika internasional mengatur hubungan pembayaran transaksi ekonomi
antar Negara, untuk Negara Indonesia dikendalikan oleh Bank Indonesia dan Kementrian
Keuangan adalah dua lembaga yang menentukan arah kebijakan sistem moneter
15
DAFTAR PUSTAKA
https://pintu.co.id/blog/sistem-moneter-adalah
https://www.gramedia.com/literasi/prinsip-dan-praktik-ekonomi-islam/
9_BAB_III.pdf (uinsu.ac.id)
16