Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SISTEM MONETER

Dr. M. YASIN, SE., MM.

DISUSUN OLEH :

Andre Rizky Rayhan .U 1212300229

Angela Fara Louis .S 1212300234

Suryaningrum wilujeng 1212300254

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI MANAJEMEN

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah member kami kemudahan dan kelancaran utnuk
dapat menyelesaikan tugas makalah ini pada tepat waktu dengan rahmatnya kami akhirnya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya seperti yang kami usahakan.
Shalawat serta salam tidak lupa kami ucapkan kepada nabi kami yaitu Nbi Muhammad
SAW.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Ekonomi makro”
yang dimana kelompok kami mendapat “BAB – SISTEM MONETER”. Kami sadari bahwa
masih terdapat beberapa kelemahan/ kekurangan dalam makalah ini

Akhir kalimat kami ucapkan semoga maklah ini dapat menjadi manfaat untuk siapapun yang
membacanya.

Senin, 11 September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................. 1

Kata Pengantar ................................................................................................... 2

Daftar isi ............................................................................................................ 3

BAB I – Pendahuluan ..........................................................................................

A. Latar Belakang ............................................................................................ 4


B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
C. Tujuan Pembahasan ...................................................................................... 5

PEMBAHASAN

A. Definisi Sistem Moneter .............................................................................. 6


B. Macam-macam kebijskan moneter ................................................................ 7
C. Pengertian sistem moneter menurut standar Nasional dan Internasional ........ 8
D. Fungsi kebijakan Moneter ............................................................................ 9
E. Fungsi kebijakan Moneter............................................................................ 10

Kesimpulan ...................................................................................................... 11

Daftar pustaka .................................................................................................. 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem moneter yang berlaku didunia sekarang ini keberadaannya telah ada
setelah melalui beberapa masa evolusi. Sistem moneter yang telah
berlaku pada masa Nabi Muhammad SAW adalah bimetallic standard
dimana emas dan perak (dinar dan dirham) bersirkulasi secara terus-
menerus, Ketika khalifah kedua dari Bani Umayyah (41-132 H/662-750
M) rasio antara dinar dan dirham adalah 1: 12, dan ketika Bani Abassyiah
berkuasa (132-656 H/ 750-1258 M) rasionya mencapai 1:15 atau kurang.
Berhubungan dengan turunya rasio dinar dan dirham secara terus
menerus, nilai tukar antara dinar dan dirham telah berfluktuasi secara
lebar pada perbedaan waktu dan dalam perbedaan bagian-bagian negara
Muslim. Rasio itu turun rendah sekali sampai mencapai 1:35 dan bahkan
1:50. Menurut al- Maqrizi (w. 845 H/ 1442 M) dan muridnya al-Asadi
(wafat setelah 854 H/ 1450 M), instabilitas ini dimungkinkan karena
adanya pergantian atau keluarnya sirkulasi coin yang buruk dengan coin
yang baik, dimana penomena ini selanjutnya pada 16 abad yang akan
datang dikenal sebagai hukum Grasham (Gresham's Law).

4
Amerika Serikat telah mengadopsi bimetallic ini pada tahun 1792. Kemudian pada
tahun 1873 Amerika untuk mencabut perak dari peredaran uang karena
fluktuasi harga antara emas dan perak. Pada tahun 1880 standar internasional
dan mayoritas negar-negara dari bimetallic dan silver monometallic beralih

kepada standar emas dengan menjadikan emas sebagai basis mata uang mereka.
Dibawah standar ini, nilai mata uang sebuah negara secara sah ditentukan
dengan berat yang tetap dari emas, dan otoritas moneter berkewajiban
mengubah permintaan mata uang domestik kedalam emas yang secara legal
telah ditetapkan tingkatnya."

Kalau dilihat sejarahnya, gerakan moneterisme yang menekankan terhadap


fungsi moneter berawal dari Milton Friedman dan kemudian diikuti oleh
ekonom dari Federal Reserve Bank of St.Louis, Brunner dan Metzler,
Gerakan ini awalnya merupakan reaksi kelompok ini terhadap kegagalan
kebijakan penstabilan ekonomi makro yang diusung oleh Keynesian pada
tahun 1960-an terhadap krisis yang dialami oleh Amerika dan eropa
Barat.

Penolakan kelompok moneterisme terhadap Keynisian ini dipicu oleh


pernyataan mereka yang menyebutkan bahwa kebijakan moneter tidak
efktif dalam menetralisir krisis ekonomi. Dalam perjalanan
selanjutnya, gerakan dan propaganda kelompok monetarisme ini semain
gencar, baik melalui bank sentral maupun dunia akademis. Secara
akademis upaya mereka dilakukan

5
Ibid., Jacques Sijben, «Theoritical Foundtion of Monetary Policy: A Monetarist
View», dalam Jhon E.Wadsworth dan Francis Leonard de Jurungny, New
Approach in Monetary Policy , h. Riskbank of

Sweden, yang didirikan pada tahun 1668, merupakan bank sentral pertama
di dunia dan digunakan sirkulasi, standar lantakan emas ketika coin-coin
emas tidak dalam sirkulasi tetapi otoritas moneter telah mengambil untuk
menjual emas lantakan melawan mata uang lokal dan standar pertukaan
emas atau yang dikenal Bretton Woods Sistem ketika otoritas moneter
disyaratkan untuk menukar mata uang domestik dengan dollar US yang
dapat dikonversikan kedalam emas dengan paritas yang tetap..

Sejak berakhirnya Bretton Woods Sistem, sistem moneter dunia mengadopsi


sistem baru yaitu full fledged managed money standard yang secara
mutlak tak ada hubungannya dengan emas. Sistem ini secara resmi
diimplemetasikan setelah ratifikasi amandemen kedua terhadap artikel
persetujuan IMF pada April 1978. Setelah sistem ini diberlakukan,
perekonomian dunia menghadapi tingkat inflasi yang tinggi dan pengaruh
instabilitas dalam tingkat pertukaran. Salah satu penyebab utama
tingginya

6
tingkat inflasi adalah ekspansi yang cepat atas supply uang selama masa
1971-1990-an lebih dari lima kali negara-negara industri dan hal ini
hampir 12 kali di dunia.

Sedangkan instabilitas dalam tingkat pertukaran terjadi karena


diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang pada Maret
1973. Bagaimanapun, untuk menstabilkan nilai tukar dalam sebuah
sistem floating exchanges rate diperlukan kedisiplinan untuk kebijakan
baik fiskal maupun moneter. Tidak ada teks yang spesifik dari al-Qur'an
dan as-Sunnah yang dapat menjelaskan bahwa sistem berdasarkan
bimetallic standar yang berlaku selama masa nabi Muhammad SAW dan
sejarah Islam pertama atau bahkan full- bodied monometallic standard
yang berlaku kemudian merupakan kewajiban bagi umat Islam untuk
menggunakannya secara terus-menerus.

Contoh. Imam Ahmad bin Hambal (w 241H/1328M) telah mengamati


bahwa tidak ada kerusakan dalam pengadopsian mata uang lain yang
secara umum diterima oleh masyarakat. Ibnu Hazm (w 456H/1064M)
juga tidak menemukan beberapa alasan bagi kaum Muslimin membatasi
mata uangnya hanya kepada dinar dan dirham. Ibnu Taimiyyah (w
505H/1328H) merasa bahwa dinar dan dirham tidak dinginkan untuk
demi milik mereka saja karena kemampuannya membantu menjadi media
alat pertukaran. Namun, hal ini bukan berarti bahwa seseorang dapat
mengeluarkan mata uang dalam berapapun jumlahnya.

7
Para fukaha' secara mayoritas telah menekankan bahwa mata uang harus
diterbitkan oleh aturan otoritas dan harus mempunyai nilai yang stabil,
mampu menunjukan efisiensi fungsinya sebagai measure of value, a
medium of exchange, dan a store of purchasing power. Stabilitas nilai
uang merupakan prioritas utama dalam bidang manajemen moneter
karena stabilitas nilai uang akan dapat membantu perwujudan tujuan
lainnya seperti pemenuhan kebutuhan, distribusi kekayaan dan
pendapatan yang sama, tingkat pertumbuhan ekonomi optimum. full
employment dan kestabilan ekonomi.

8
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang kami sampaikan dapat di putuskan beberapa rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Definisi sistem Moneter
2. Macam- macam kebijakan Moneter
3. Pengertian Sistem Moneter menurut standar Internasional Dan Nasional
4. Fungsi kebijakan Moneter

C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan latatr belakang yang kami sampaikan dapat di putuskan Tujuan pembahasan sebagai
berikut
1. Untuk mengenal Sistem Moneter
2. Untuk mengetahui macam-macam kebijakan Moneter
3. Untuk mengetahui 2 pengertian sistem moneter
4. Untuk mengetahui fungsi Sistem Moneter

9
A. DEFINISI SISTEM MONETER

Sistem moneter adalah kebijakan dalam upaya mengendalikan perekonomian Negara


secara makro untuk mencapai perekonomian yang lebih baik dengan mengatur jumlah uang yang
beredar. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan bertujuan mencapai
keseimbangan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan,
dan keseimbangan neraca pembayaran. Serta menjaga stabilitas ekonomi yang dapat diukur
dengan kesempatan kerja, kestabilan harga, serta neraca pembayaran internasional yang
seimbang.
2. Boediono Moneter : kebijakan moneter adalah tindakan pemerintah melalui Bank
Sentral untuk mempengaruhi dalam situasi makro yang dilaksanakan yaitu dengan
menyeimbangkan jumlah uang beredardengan penawaran barang sehingga inflasi dapat
dikendalikan, tercapainya kesempatan kerja penuh dan kelancaran suplai atau distribusi barang.
3. M. Natsir : kebijakan moneter adalah segala upaya bank sentral untuk mempengaruhi
perkembangan variabel moneter(uang beredar, nilai tukar, suku bunga, dan suku bunga kredit)
untuk mencapaitujuan yang diinginkan.
4. Perry Warjiyo : Kebijakan moneter adalah kebijakan otoritas moneter dalam bentuk
agregat moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan
memperhatikan siklus aktivitas ekonomi.
1. Sejarah Singkat International Monetary System (IMS)
Sistem Moneter Internasional (IMS) adalah pengaturan atau kesepakatan formal antarnegara atas
nilai tukar masing-masing mata uang negara-negara dunia terhadap mata uang lainnya. Sistem /
ketentuan tersebut mengatur cara-cara/metode pembayaran yang dapat diterima antara pembeli
(konsumen) dan penjual (produsen) dalam batas negara yang berbeda. Agar dapat berfungsi,
sistem in membutuhkan kepercayaan dari setiap partisipan di dalamnya, dan tentu saja setiap
negara (bank sentral) harus dapat menyediakan cadangan kapital / likuiditas yang cukup akibat
fluktuasi perdagangan internasional sehingga ekuilibrum ekonomi global. terutama nilai setiap
entitas ekonomi bisa dikoreksi sewaktu-waktu sesuai nilai riilnya.

10
B. MACAM-MACAM KEBIJAKAN MONETER
Secara umum kebijakan Moneter di bagi atas 2 kebijakan, yaitu :
1. Kebijakan Moneter Kuantitatif
Merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dengan tujuan utama adalah
memengaruhi jumlah penawaran uang dalam perekonomian.

Adapun tindakan yang terkait dengan kebijakan moneter kuantitatif, antara lain:
A. Operasi terbuka
Merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk mempengaruhi jumlah uang yang
beredar dengan cara melakukan jual beli surat berharga.
B. Perubahan suku bunga dan suku diskonto
Merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dalam rangka mempengaruhi jumlah uang
yang beredar dan tingkat kegiatan ekonomi.
C. Merubah tingkat cadangan minimum
Merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral kepada bank bank umum dalam merubah
tingkat cadangan modal minimum yang harus disimpan bank bank umum.

2. Kebijakan Moneter Kualitatif


Merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral yang bersifat non intervensi,
yang bertujuan untuk mengawasi bentuk bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh
pihak perbankan.

Adapun tindakan yang moneter kualitatif, antara lain:


A. Pengawasan pinjaman ssecara selektif
Kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dengan cara menentukan jenis pinjaman apa saja yang
boleh diberikan dan diwajibkan, serta yang harus dikurangi.
B. Pembujukan moral
Kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral yang meminta kepada bank bank umum agar melakukan
tindakan tertentu dalam rangka menstabilkan peredaran uang dan suku bunga.

11
C . PENGERTIAN SISTEM MONETER MENURUT
STANDAR NASIONAL DAN INTERNASIONAL
Pengertian Sistem Moneter Keuangan dibagi Menjadi 2 yaitu :

1. Sistem Moneter Nasional

Sistem Moneter Nasional yaitu merupakan kebijakan dalam upaya mengendalikan


perekonomian negara secara makro untuk mencapai perekonomian yang lebih baik dengan
cara mengatur jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter merupakan proses mengatur
persediaan uang sebuah Negara untuk mencapai tujuan tertentu misalnya inflasi, mencapai
pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan pengaturan standar
bunga pinjaman, “margin requirement”, kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak
sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negoisasi dengan
pemerintah lain.

2. Sistem Moneter Internasional

Sistem Moneter Internasional (IMS) adalah pengaturan atau kesepakatan formal


antarnegara atas nilai tukar masing-masing mata uang negara-negara dunia terhadap mata
uang lainnya. Sistem / ketentuan tersebut mengatur cara-cara/metode pembayaran yang dapat
diterima antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) dalam batas negara yang
berbeda. Agar dapat berfungsi, sistem in membutuhkan kepercayaan dari setiap partisipan di
dalamnya, dan tentu saja setiap negara (bank sentral) harus dapat menyediakan cadangan
kapital / likuiditas yang cukup akibat fluktuasi perdagangan internasional sehingga
ekuilibrum ekonomi global, terutama nilai setiap entitas ekonomi bisa dikoreksi sewaktu-
waktu sesuai nilai riilnya.

12
D. FUNGSI KEBIJAKAN MONETER

Fungsi dari kebijakan moneter adalah keseimbangan intern dan keseimbangan


ekstern, di mana kebijakan intern dapat diwujudkan oleh terciptanya kesempatan kerja tinggi,
pertumbuhan ekonomi tinggi, dan dipertahankannya laju inflasi yang rendah. Fungsi
kebijakan moneter dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Secara Umum :
- Pengatur nilai dan jumlah uang yang beredar di suatu negara
- Mengendalikan laju inflasi
- Mendorong stabilitas ekonomi suatu negara
- Memperkuat perekonomian negara secara umum
- Menentukan arah kebijakan keuangan suatu negara
- Mengendalikan tingkat suku bunga
- Memajukan perekonomian suatu negara

Fungsi sistem moneter di dalam suatu negara diatur dan dikendalikan oleh lembaga
keuangan negara. Di Indonesia, Bank Indonesia dan Kementrian Keuangan adalah dua
lembaga yang menentukan arah kebijakan sistem moneter.

2. Secara Internasional

Sistem moneter internasional adalah kesepakatan antara dua atau lebih negara di suatu kawasan
tentang nilai tukar masing-masing mata uang dan hubungan ekonomi antar negara.
Sistem moneter ini mengatur hubungan pembayaran transaksi ekonomi antar negara.
Sistem ini
juga diatur oleh lembaga khusus ekonomi internasional. Misalnya, organisasi OPEC yang turut
mengatur kebijakan produksi dan penjualan minyak antar negara-negara anggotanya.

Lembaga lain yang mengatur sistem moneter internasional adalah Bank Dunia dan
Dana Moneter Internasional. Suatu negara dapat memutuskan akan bergabung atau tidak
dengan lembaga moneter internasional.

13
Tujuan Sistem Moneter Internasional

Sistem moneter internasional ditetapkan dengan tujuan sebagai berikut:

o Mengatur transaksi keuangan antar negara agar tidak ada negara yang dirugikan
o Membantu negara-negara dunia ketiga untuk beradaptasi dengan keuangan internasional
yang dinamis
o Membangun sistem transaksi yang saling menguatkan antar negara.
o Mendorong transaksi perdagangan antara negara maju dengan negara berkembang
o Mengawasi dan mempermudah penukaran valuta asing
o Mendorong pertumbuhan ekonomi di suatu kawasan dan di seluruh dunia.

14
KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas bias disimpulkan bahwa system moneter adalah system yang bergerak
pada bidang keungan. Sistem Moneter adalah kebijakan yang di tetapkan Negara untuk
emngatur jumlah uang yang beredar agar perekonomian tetap stabil dan seimbang, di
dalamnya system monetre juga di bagi 2 yaitu kebijakan kuantitatif dengan tujuan
mememngaruhi jumlah penawaran dalam perekonomian dan kebijakan kualitatif dengan
tujuan menfawasi bentuk pinjaman investasi dan pin jaman dalam perbankan.

System monetr juga memiliki standar dalam nasional dan internasional yang bila mana
internasional focus pada nilai tukar mata uang masing-masing Negara . berbagai macam
fungsi sistem moneter jika internasional mengatur hubungan pembayaran transaksi ekonomi
antar Negara, untuk Negara Indonesia dikendalikan oleh Bank Indonesia dan Kementrian
Keuangan adalah dua lembaga yang menentukan arah kebijakan sistem moneter

15
DAFTAR PUSTAKA

https://pintu.co.id/blog/sistem-moneter-adalah

https://www.gramedia.com/literasi/prinsip-dan-praktik-ekonomi-islam/

9_BAB_III.pdf (uinsu.ac.id)

16

Anda mungkin juga menyukai