Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGARUH SISTEM MONETER INTERNASIONAL TERHADAP KEBIJAKAN MONETER


INDONESIA
Di susun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Keuangan Internasional
Dosen Pengampu :
Drs. Jufri Sani Akbar, M.M

OLEH :
- Ezza Gusdiantih (20030006)
- Juanita Dwi Astuti (20030009)
- Meilora (20030010)
- Muhammad Ikhsan (20030011)
- Puspita Dewi putri (20030015)

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS PERTIBA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, karena


rahmat dan hidayah-Nya, serta usaha penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “PENGARUH SISTEM MONETER INTERNASIONAL
TERHADAP KEBIJAKAN MONETER INDONESIA” makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu mata kuliah Keuangan Internasional.
Dalam penulisan malakah ini, penulis mendapatkan bimbingan atau
arahan dari Bapak Drs. Jufri Sani Akbar, M.M. Maka dari itu, penulis
mengucapkan terimakasih. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini,
masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dalam penyempurnaan makalah ini.

Pangkal Pinang, 31 Oktober 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem moneter internasional merupakan sistem keuangan yang berlaku


untuk semua negara di dunia yang membahas tentang pembayaran atas
transaksi lintas negara dilaksanakan. Sistem ini menentukan bagaimana kurs
tukar asing ditentukan dan bagaimana pemerintah dapat mempengaruhi kurs
tukar. Pada saat kita berbicara tentang moneter maka masalah utama yang
sering kita bicarakan adalah berkaitan
dengan uang.
Setiap negara mempunyai mata uang sendiri dan mata uang itu menunjukkan
nilai barangnya. Begitu juga dengan sistem moneter internasional ini
mengacu pada
institusi-institusi dimana pembayaran atas transaksi lintas negara
dilaksanakan. Sistem ini menentukan bagaiman kurs tukar asing ditentukan
dan bagaiman pemerintah dapat mempengaruhi kurs tukar.
Sistem moneter internas ional merupakan sistem keuangan yang berlaku untu
semua negara di dunia yang membahas tentang pembayaran atas transaksi
lintas negara. Sistem moneter internasional yang berfungsi dengan baik akan
memfasilitasi perdagangan internasional dan investasi, serta mempemudah
adaptasi terhadap perubahan.
Pembahasan inti dari sistem moneter internasional adalah menentukan
pengaturan sistem kurs tukar. Semenjak dimulainya sistem standar emas
hingga abad ke 20, sistem moneter intern asio nal telah mengalami pasang
surut. Perubahan dari sistem ke sistem yang lain diakibatkan oleh gejolak
ekonomi pada saat itu. Sampai saat
ini pun sistem moneter internasional masih menjadi perhatian semua negara
dan masih ingin merubah sistemnya menjadi lebih berfungsi optimal. Untuk itu
penulis
akan membahas terkait dengan "sistem Moneter Internasional". yang
dimaksud dengan sistem moneter interasional

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan sistem moneter internasiional?
2. Bagaimana sejarah dan perkembangan sistem moneter internasional ?
3. Bagaimana system penetapan kurs mata uang?
4. Bagaimana cara melakukan transaksi pem bayaran internasional?
5. Apa kelemahan sistem moneter intemasional ?
C. TUJUAN
a. Mengetahui pengertian dari sitem moneter internasional
b. Mengetahui sejarah dan perkembangan sistem moneter internasional.
c. Mengetahui proses penetapan kurs mata uang.
d. Mengetahui cara melakukan trans aksi pem bayaran internasional.
e. Mengetahui kelemahan sistem moneter internasional.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Moneter Internasional


Dalam ekonomi internasional dikenal suatu sistem yang memungkinkan suatu
negara dapat saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem tersebut
disebut sebagai sistem moneter internasional. Dalam moneter internasional
menunjukkan seperangkat kebijakan, institusi, praktik, peraturan dan
mekanisme yang menentukan tingkat dimana suatu mata uang ditukarkan
dengan mata uang lain.Menurut Shapirointe (1992) dikutip Sistem Sistem
keuangan internasional dapat didefen isikan sebagai struktur, instrument,
institusi, dan perjanjian yang menentukan nilai tukar atau kurs mata uang dari
berbagai Negara di dun ia, termasuk penyesuaian aliran modal perdagangan
internasional, dan neraca pembayaran.
Para ahli beranggapan bahwa uang dan Sistem Moneter Internasional
merupa kan unsur yang bersifat netral baik
ekonomis atau politis, namun anggapan ini tidak terbukti dalam ekonomi
modern Norma dan konvensi yang mengatur Sistem Moneter Intermasional
dengan ini mempunyai efek distributif yang penting bagi power suatu negara
dan kesejahteraan dalam kehidupan negara tersebut. Jadi Sistem moneter
internasional adalah seperangkat kebijakan, peraturan dan mekanisme
dimana suatu mata uang dapat ditu karkan dengan mata uang lain dalam
perdagangan internasional.
Suatu Sistem Moneter Internasio nal yang berjalan dengan baik akan
melancarkan perdagangan dunia, arus investasi asing dan interdepedensi
global. Kemampuan Sistem Moneter Internasional adalah prasyarat bagi
sehatnya ekonomi dunia, sebal iknya runtuhnya Sistem Moneter Internasional
barat menjadi penyebab terpisahnya kesuraman dalam ekonomi
internasional.
Jika dalam skala domestik atau nasional problema ketidak seimbangan
pembayaran antar daerah dapat disesuaikan melaui pergerakan modal
ataupun kebijakan fiskal dan moneter, dalam skala intemasional akan sedikit
lebih rumit. Pembayaran yang tidak seimbang antar negara dapat
diselesaikan melalui financing, perubahan kebijakan domestik untuk
menggeser pola perdagangan dan investasi, melalui kontrol devisa untuk
melakukan penjatahan pasokan devisa, atau dengan cara membiarkan nilai
tukar mata uang berubah sesuai situasi dan kondisi. Sehingga yang
terpenting dalam sistem moneter intemasional adalah tersedianya alat atau
cara untuk menyesuaikan ketidakseimbangan pembayaran internasional.

2.2. Sejarah Sistem Moneter Internasional


Moneter internasional dan sistem finansial memainkan peran sentral dalam
ekonomi politik global. Sejak akhir abad 19, awal pembentukan sistem ini
melalui berbagai transfomasi dalam menanggapi perubahan kondisi politik
dan ekonomi baik level domestik maupun internasional. Peru bahan yang
paling dramatis adalah krisis dalam pengintegrasian moneter internasional
dan rezim internasional selama tahun-tahun interwar. Tonuor Transform
kedua terjadi setelah Perang Dunia Il ketika sistem Bretton Wood tengah
berjalan. Sebab di tahun 1970an, periode perubahan di bawah sistem Bretton
Wood terjadi perubahan dari standar pertukaran emas menjadi dolar Amerika
dan komitmen terhadap kontrol kapital. Beragam perubahan ini memiliki
konsekuensi politik yang cukup penting tentang siapa yang mendapatkan
apa, kapan, dan bagaimana dalam ekonomi politik global. Sejak tahun 1880
Inggris, Jerman, jepang dan Amerika telah mengadopsi sistem standar Emas.
Dengan berlakunya standar emas maka nilai dari setiap mata uang dalam
satuan mata uang lainnya dapat ditentukan secara mudah sehingga dapat
mengkatalisasi perdagangan intemasional. Mulanya US$ 1 dihargai dengan
23,22 grain emas murni yang mana 1 ons emas sama dengan 480 grai emas.
Dengan kata lain harga dari 1 ons emas adalah US $20,67. Sejumlah mata
uang yang diperlukan untuk membeli satu ons emas disebut sebagai nilai pari
emas. Standar emas hancur waktu perang dunia l pecah. Mata uang prakti
ditetapkan atas dasar emas atau mata uang lainnya dengan longgar.
Beberapa usaha kembali ke standar emas dilakukan sesudah perang dunia 1
berakhir. Emas hanya diperdagangkan dengan bank sentral, bukan pribadi.
Kurs mata uang ditetapkan berdasarkan emas. Sesudah tahun
1934 dan sesudah perang dunia kedua, konvertibilitas mata uang yang bisa
ditukarkan (konvertibel) dengan mata uang lainnya. Setelah masa itu
kemudian mun cullah perio de kurs tetap. Periode ini dimulai dengan
perjanjian Bretton Woods. Melalui perjanjian ini, semua negara menetapkan
nilai tukar mata uangnya berdasarkan emas, tetapi tidak diharuskan
memenuhi konvertibilitas mata uang mereka dalam emas.Negara anggota
diminta menjaga kursnya dalam batas 1% (naik atau turun) dari nilai par, dan
bersedia melakukan intervensi
Untuk menjaga kurs tersebut. IMF mem bantu negara
anggotanya dal am rangka menjaga kurs mata uangnya. Tekanan spekulasi
menyebabkan sistem kurs tetap tidak layak lagi dipertahankan. Pasar
keuangan dunia sempat tutup selama beberapa minggu pada bulan Maret
1973. Ketika pasar tersebut dibuka, kurs mata uang dibiarkan mengambang
sampai ke kurs yang ditentukan oleh kekuatan pasar. Pada tanggal 22 Juli
l944 diadakan suatu konferensi moneter Internasional, yang dikenal dengan
The Bretton Woods Conference, yang dihadiri oleh 44 negara. Konferensi
tersebut bertujuan untuk menyusun rencana pembuatan sistem moneter. Dua
tahun setelah konferensi tersebut, didirikan IMF dan Bank Dun ia untuk
mengawasi sistem tersebut. Selama periode 1944-1973 dolar merupakan
mata uang yang sangat dalam lalu lintas pembayaran penting
nasional. Peranan dolar ini timbul setelah perang dunia 1, disebabkan saat itu
terjadi kekurangan dolar. Negara-negara Eropa yang sangat memerlukan
uang /dana untuk memulihkan keadaan ekonominya. Satu-satunya sumber
adalah Amerika Serikat, sehingga dolar banyak diminta. Konsekuensinya,
emas menjadi tergeser oleh dolar. Sebab, disamping memiliki tenaga beli
yang kuat di Amerika, reserves dalam bentuk dolar akan membelikan
penghasilan bunga. Dengan semakin pentingnya fungsi dolar, maka setiap
anggota menetapkan perbandingan mata uangnya terhadap dolar, yang
kemudian apabila perlu dapat ditukarkan dengan emas. DMI beranggotakan
134 negara, diantaranya 10 negara maju mempunyai posisi yang sangat kuat
di dalam Setiap anggota memperoleh jatah/quota, yang harus dibayar 25%
dengan emas dan sisanya 75% dengan mata uangnya. Besarnya quota
menentukan hak suaranya serta jumlah pinjaman yang dapat diperoleh dari
DMI. Dana pertama DMI dengan sendirinya 25% terdiri dari emas dan 75%
berbagai mata uang negara anggota. Pinjaman diberikan kepada dalam mata
uang negara lain yang harus di tukar dengan mata uang negara peminjam
mengambil keputusan.1973 Sistem moneter semenjak Lote Intemasional
merupakan campuran antara kurs tetap dengan kurs berubah-ubah. Mata
uang Yen, dolar Kanada, franc Perancis, dan Swiss berflu ktuas tergantung
dari permintaan dan pemawaran. Sering juga penguasa moneter negara-
negara tersebut melakukan campur tangan di pasar valuta asing untuk
mengurangi fluktuasi kurs yang berlebihan. Caranya apabila negara
mengalami defisit dalam neraca pembayaran, kurs valuta asing cenderung
naik. Untuk mencegah hal ini bank Central menjual valuta asing. Demikian
juga apabila surplus di dalam neraca pembayaran, bank sentral membeli
valuta asing di pasar untuk mengurangi penurunan kurs. Sisitemn kurs
demikian di sebut "managed atau dirty" float, sebagai lawan dari "clean" floatt
di mana bank Sentral sama sekali tidak campur tangan di dalam pasar valuta
asing. Lima negara Eropa (Jeman Barat, Belgia, Luxembrug, Swedia,
Netherlan dan Norwegia) mengadakan pengaturan tetapi berubah-ubah
secara bersama-sama terhadap mata uang negara lain. Sisten krus semacam
ini (mengambang bersama-sama) menghasilakan fluktuasi yang menyerupai
ular, yang kemudian disebut "Snake like".Secara tersendiri. Krus tetap berlaku
di antara mereka,Secara Negara-negara Eropa dan Jepang telah melepaskan
ikatan mata uangnya dengan dolar Amerika Serikat. Dengan demikian, telah
merupakan mata uang yang mengambang. Namun demikian Dolar masih
memegang peranan penting dalam lalu lintas pembayaran internasiolal.
Pembayaran luar negeri, kebijakan campur tangan dalam valuta asing oleh
Bank Sentral, serta catatan-catatan statistik Dana Moneter Internasional dan
Perserikatan Bangsa-Bangsa masih menggunakan dasar mata uang Dolar.
2.3 Sistem Penetapan Kurs Mata Uang
Sistem penerapan kurs mata uang adalah cara yang digunakan untuk
menentukan nilai tukar suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Berikut
adalah beberapa sistem penerapan kurs mata uang yang umum digunakan:
1. Sistem Kurs Tetap/Stabil (Fixed Exchange Rate System): Sistem ini
menetapkan nilai tukar mata uang lokal secara tetap terhadap mata uang
asing. Sistem ini biasanya dipakai oleh pemerintah atau bank sentral dan
tidak bergantung pada kekuatan pasar. Keuntungan dari sistem ini adalah
memastikan nilai mata uang terjaga dari fluktuasi pasar dan membantu
menjaga kestabilan ekonomi. Namun, kekurangannya adalah pemerintah
mungkin tidak memiliki fleksibilitas untuk bangkit jika terjadi guncangan
ekonomi.
2. Sistem Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate System): Sistem ini
menentukan harga mata uang suatu negara berdasarkan permintaan dan
penawaran valuta asing. Dalam sistem ini, bank sentral akan menentukan
nilai tukar mata uang domestik tanpa dipengaruhi permintaan dan
penawaran valuta asing. Keuntungan dari sistem ini adalah fleksibilitas
terhadap perubahan dan tidak membutuhkan cadangan devisa yang
besar. Namun, kelemahannya adalah kurangnya kontrol pemerintah
terhadap nilai tukar dan memungkinkan terjadinya spekulasi mata uang.
3. Sistem Kurs Terkait/Pegged Exchange Rate System: Sistem ini dilakukan
dengan mengaitkan nilai mata uang suatu negara dengan nilai uang
negara lain atau sejumlah mata uang. Sistem ini memungkinkan
pemerintah untuk mengintervensi atau berpartisipasi dalam pembelian
atau penjualan valuta asing. Namun, baik pemerintah maupun pasar
valuta asing berhak menentukan nilai tukar. Indonesia sendiri
menggunakan sistem kurs mengambang untuk mewujudkan kestabilan
nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

2.4 Cara Melakukan Transaksi Internasional

Interaksi internasional adalah segala bentuk hubungan yang terjadi antara


negara-negara atau masyarakat internasional. Berikut adalah beberapa cara
melakukan interaksi internasional:

1. Kerja sama internasional: Kerja sama internasional dilakukan oleh


beberapa negara yang ingin mencapai tujuan bersama. Tujuan utamanya
adalah untuk saling memeroleh keuntungan, mempererat persahabatan,
memperkuat daya tawar serta posisi negara tersebut di mata dunia
internasional, dan memudahkan modal dari negara asing untuk masuk
ketika perkembangan kegiatan ekonomi negara lebih baik melalui kerja
sama internasional.
2. Diplomasi: Diplomasi adalah upaya untuk menjalin hubungan baik antara
negara-negara melalui dialog, perundingan, dan negosiasi. Diplomasi
dapat dilakukan melalui pertemuan bilateral atau multilateral, seperti
konferensi internasional, pertemuan kepala negara, atau pertemuan
menteri luar negeri.
3. Perdagangan internasional: Perdagangan internasional adalah kegiatan
ekonomi yang melibatkan pertukaran barang dan jasa antara negara-
negara. Perdagangan internasional dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan memperkuat hubungan antara negara-negara.
4. Investasi asing: Investasi asing adalah investasi yang dilakukan oleh
perusahaan atau individu dari negara lain di suatu negara. Investasi asing
dapat membantu negara tuan rumah dalam meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
5. Pariwisata: Pariwisata adalah kegiatan yang melibatkan perjalanan
wisatawan dari satu negara ke negara lain. Pariwisata dapat
meningkatkan perekonomian negara tuan rumah dan memperkuat
hubungan antara negara-negara.
Dalam melakukan interaksi internasional, negara-negara harus
memperhatikan etika dan hukum internasional serta menjaga hubungan
yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

2.5 Kelemahan Sistem Moneter Internasional

Sistem moneter internasional memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:

1. Ketidakstabilan nilai tukar: Sistem moneter internasional yang tidak stabil


dapat menyebabkan fluktuasi nilai tukar yang signifikan dan tidak terduga. Hal
ini dapat mempengaruhi perdagangan internasional dan investasi antar
negara.
2. Ketidakseimbangan neraca pembayaran: Sistem moneter internasional dapat
mengalami ketidakseimbangan neraca pembayaran antara negara-negara
yang terlibat. Hal ini dapat menyebabkan defisit atau surplus neraca
pembayaran yang tidak seimbang dan mempengaruhi stabilitas ekonomi
negara-negara tersebut.
3. Ketergantungan pada negara-negara besar: Sistem moneter internasional
dapat membuat negara-negara kecil menjadi tergantung pada negara-negara
besar dalam hal kebijakan moneter dan nilai tukar. Hal ini dapat
mempengaruhi keseimbangan kekuatan ekonomi antar negara.
4. Kurangnya koordinasi internasional: Kurangnya koordinasi internasional
dalam sistem moneter internasional dapat menyebabkan ketidakpastian dan
ketidakstabilan dalam nilai tukar dan kebijakan moneter antar negara. Hal ini
dapat mempengaruhi perdagangan internasional dan investasi.
5. Kurangnya fleksibilitas: Sistem moneter internasional yang kaku dan tidak
fleksibel dapat menyebabkan kesulitan dalam menyesuaikan nilai tukar dan
kebijakan moneter dengan perubahan kondisi ekonomi global. Hal ini dapat
mempengaruhi stabilitas ekonomi negara-negara yang terlibat.
Dalam mengatasi kelemahan sistem moneter internasional, negara-negara
dapat melakukan kerja sama internasional dan diplomasi untuk mencapai
kesepakatan yang saling menguntungkan. Selain itu, negara-negara dapat
memperkuat koordinasi internasional dan meningkatkan fleksibilitas dalam
sistem moneter internasional.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 KESIMPULAN
System moneter internasional adalah satu perangkat kebijakan, institusi,
praktisi, regulasi, mekanisme yang menentukan tingkat dimana mata uang
satu di tukarkan dengan mata uang yang lain. Peruba han sistem moneter
diakibatkan oleh gejolak ekonomi. Dengan mempelajari pengalaman
historis akan dapat diperoleh gambaran tim bulnya ketidakstabilan
ekonomi serta proses penyesuaian neraca pembayaran internasional.
1. Sistem Standar Emas muncul pada tahun 1870, dimana pemerintah
Inggris menetapkan nilai poundsterling dengan emas.
2. Zaman Bretton Woods.
Dalam perjanjian Bretton Woods terbentuk dua badan internasional, yaitu
International Bank for Recontruction and Development, yang sekaran
dikenal dengan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional.
Mekanisme penentuan kurs bisa dikategorikan menjadi beberap kelompok
Mengambang Bebas (Free Float), Sistem Kurs Tetap (fixed Rate)
Mengambang terkendali (Managed Float), Dikaitkan dengan kelompok
mata uang lain, Dikaitkan dengan mata uang lain, Perjanjian Zona Target
Tertentu Dengan adanya perdagangan luar negeri, dimungkinkan adanya
pertukaran mata uang suatu negara dengan mata uang negara lainnya.
maka dalam pembayaran internasional suatu mata uang dipertukarkan
dengan mata uang lainnya di pasat valuta asing (Valas).
DAFTAR PUSTAKA

M.Marampa, Adriana.Manajemen Keuangan Internasional, UKIT.

www.definurdiana.blogspot.com

www.ardra.bis/system-ekonomi-internasional

www.cybon.blogspot.in/2013/03/pengertian-sistem-moneter-internasional.html

http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-internasional/sistem-moneter-internasional

Anda mungkin juga menyukai