Disusun Oleh:
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami aturkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat serta
karunianya sehingga makalah yang bertemakan KURS MATA UANG NEGARA EROPA ini
dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Tujuan penulisan makalah ini adalah dapat untuk mempelajari dan menganalisis
tentang memahami Kurs Mata Uang Negara Eropa yang berkaitan dengan mata kuliah
Manajemen Keuangan Internasional.
Makalah ini tidak terwujud tanpa adanya bantuan dan dosen pengampu untuk mata
kuliah ini. Terima kasih bapak dosen DEKY ANWAR, SE, M.Si atas bantuannya, atas
bantuan beliau kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami sadar bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam tulisan dan proses
pemulisan makalah ini. Oleh karena itu, kami memohon maaf sebesar-besarnya, kami juga
selalu mengharapkan kritikan serta saran untuk pengembangan hasil tulisan kami
kedepannya.
KELOMPOK 4
i
DAFTAR ISI
BAB II................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................... 3
2.1 Sistem Kurs Eropa .................................................................................................................. 3
2.2 Sejarah Pasar Eurodollar ......................................................................................................... 5
2.3 Sejarah Perkembangan Sistem Moneter Internasional ............................................................ 6
BAB III.………………………………………………………………………………………………………………….10
PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………………10
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 10
3.2 Saran………………………………………………………………………………………...11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………...12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Nilai tukar (kurs) adalah nilai suatu mata uang terhadap mata uang lainnya.
Nilai tukar (kurs) dapat diartikan sebagai harga dari suatu mata uang domestik
terhadap mata uang negara lain. Pergerakan nilai tukar (kurs) dipengaruhi oleh
berbagai arus modal atau investasi perdagangan Internasional dan keadaan sosial
politik pada negara tersebut. Sebagai negara yang berada ditengah perekonomian
global, Indonesia juga melakukan kegiatan ekonomi Internasioanal seperti impor dan
ekspor. Dalam menjaga kestabilan kondisi ekonomi suatu tersebut maka, Indonesia
harus dapat menjaga kestabilan nilai tukar mata uang domestiknya, hal ini akan
membawa dampak positif bagi pergerakan roda perekonomian Indonesia.
Transaksi nilai tukar (kurs) jual mata uang Indonesia (IDR) terhadap mata
uang Eropa (GBP) merupakan pertukaran nilai mata uang rupiah yang diberikan oleh
pihak bank atau money charnger berperan dalam menjual uang asing (valuta
asing/valas) terhadap masyarakat maupun perusahaan Internasional. Data transaksi
nilai tukar (kurs) jual mata uang Indonesia (IDR) terhadap mata uang Eropa (GBP)
merupakan data yang menunjukan pergerakan perubahan mata uang rupiah (IDR)
terhadap poundsterling (GBP) sehingga dapat mengidentifikasi kenaikan pada nilai
suku bunga negara tersebut.
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah awal dari terbentuknya Sistem Moneter Eropa atau EMS dimulai
ketika perang dunia kedua, pada awalnya mereka memakai sistem Bretton Woods
untuk mencoba menjaga stabilitas antar mata uang utama. Tetapi sistem tersebut
kemudian dibatalkan pada tahun 1971. Negara-negara Eropa kemudian meluncurkan
Sistem Moneter Eropa pada tahun 1979, dan para pemimpinnya berupaya mencapai
stabilitas moneter melalui nilai tukar yang stabil. EMS meluncurkan Unit Mata Uang
Eropa dan mekanisme Nilai Tukar Eropa untuk mencapai tujuan utama stabilitas
moneter dan berupaya menuju gagasan pasar tunggal di Eropa. Ia hanya berlaku
hingga tahun 1999 dan kemudian digantikan oleh Uni Moneter Eropa (EMU) dan
Euro. Sistem Moneter Eropa bertujua untuk mencapai makro ekonomi sebagai
stabilitas nilai tukar, mendorong kovergensi ekonomi antar negara anggotanya, dan
menciptakan kerangka kerja untuk pembentukan Uni Ekonomi dan Moneter Eropa.
Tujuan tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan lingkungan ekonomi Eropa
yang lebih terintegrasi dan stabil. EMS diciptakan sebagai nilai tukar yang stabil dan
memudahkan perdagangan dan kerjasama antar negara-negara di Eropa melalui
mekanisme nilai tukar uang (ERM). ERM didasarkan pada Unit Mata Uang Eropa
(ECU) yang terdiri dari sekeranjang 12 mata uang Eropa yang ditimbang
berdasarkan produk domestik bruto (PDB).
3
moneter yang lebih likuid meningkatkan efisiensi pasar dan mengurangi biaya
transaksi dan risiko gangguan. Meningkatkan peran internasional Euro akan
memerlukan waktu dan memerlukan kombinasi tindakan, dengan ukuran dan
kepentingan yang berbeda-beda. Dimulai dengan fondasinya, yaitu memperkuat
kesatuan moneter serta menyelesaikan pembangunan. Dalam hal ini, beberapa
reformasi sedang dibahas, yang lain telah diusulkan oleh Komisi dan sedang dibahas
oleh Negara-negara Anggota. Hal terakhir ini harus dibarengi dengan reformasi yang
lebih mikro dan spesifik. Hal ini penting karena penggunaan euro mempunyai banyak
dimensi termasuk diplomasi, perbaikan sistem pembayaran dan mendukung
penggunaan euro dalam perdagangan energi dan komoditas.
Sistem Moneter Eropa terbilang cukup unik karena dibuat untuk menstabilkan
perdagangan serta memudahkan juga untuk melakukan kerjasama antar negara-negara
di kawasan Eropa dengan menggunakan mekanisme nilai tukar (ERM). ERM
difungsikan sebagai pengendalian nilai tukar terhadap mata uang negara lain tetap
stabil. Sejak munculnya mata uang tunggal di eropa atau yang biasa lebih dikenal
mata uang Euro membawa dampak yang positif bagi kestabilan internasional
perdagangan di seluruh dunia tanpa ancaman dan meningkatkan ketahanan kawasan
euro terhadap guncangan keuangan. Wacana dalam menggagaskan kembali rencana
pembuatan mata uang ASEAN terbilang cukup rumit dan unik dalam
pembentukannya dikarenakan menggabungkan beberapa negara yang ada di ASEAN
untuk bisa terlibat, setuju serta memenuhi prasyarat terkait kondisi ekonomi di
4
masing-masing negara dan lainnya. Tentu hal tersebut tidak mudah karena perlu
mengkaji secara detail terkait hal hal yang mungkin dapat menghambat pembuatan
mata uang ASEAN ini, sehingga dibutuhkan proses integrasi ekonomi dan
pengelolaan keuangan ASEAN hingga penyatuan mata uang yang telihat masih sangat
sulit untuk diwujudkan dan membutuhkan waktu lama.
6
Dengan proses tersebut kurs mata uang bisa terjaga selama negara-negara di
dunia memakai emas sebagai standar mata uangnya. Inflasi yang berkepanjangan
tidak akan terjadi di dalam situasi semacam itu. Pada Perang Dunia I (1919-1923)
serta depresi dunia (1931-1934) negara-negara di Eropa dilanda inflasi serta
ketidaksetabilan politik. Sistem moneter Internasional menjadi kacau. Kekacauan ini
menimbulkan kurang kepercayaan dunia terhadap pounsterling yang masih dikaikan
dengan emas. Ponsterling makin lama makin lemah posisinya. Kelemahan ini
ditambah keharusan Inggris untuk memberi bantuan kepada Jerman. Pada tahun 1931
Inggris menanggalkan standar emas dan pounsterlling jatuh nilainya, diikuti oleh
dollar Amerika.
Perang dunia I mengakhiri standar emas klasik. Periode antara kedua perang dunia
secara umum ditandai oleh kekacauan perdagangan dan keuangan internasional.
Terjadinya fluktuasi kurs sejak akhir perang sampai tahun 1925 (kecuali di Amerika
Serikat, yang kembali ke standar emas dalam tahun 1919). Mulai tahun 1925, suatu
usaha dilakukan untuk menetapkan kembali standar emas, akan tetapi runtuh tahun
1991 pada waktu Depresi Besar. Kemudian disusul dengan periode persaingan
Devaluasi, ketika negara-negara mencoba untuk mengekspor pengangguran mereka
(kebijakan mengemis tetangga mereka). Tarif, quota dan pengawasan nilai tukar juga
meluas, dengan akibat volume perdagangan dunia berkurang hampir setengahnya.
Kecenderungan devlasioner dapat diatasi sepenuhnya suaktu negara-negara
dipersenjatai kembali untuk perang dunia II.
Periode ini dimulai dengan perjanjian Bretton Woods. Melalui perjanjian ini, semua
negara menetapkan nilai tukar mata uangnya melaui emas, tetapi tidak diharuskan
memenuhi konverbilitas mata uang mereka dalam emas. Negara anggota diminta
menjaga kursnya dalam batas 1% (naik atau turun) dan bersedia menjaga kurs
tersebut. IMF membantu negara anggotanya dalam rangka menjaga kurs mata
uangnya. Tekanan spekulasi menyebabkan sistem kurs tetap tidak layak lagi
dipertahankan. Pasar keuangan dunia sempat tutup selama beberpa minggu dalam
bulan Maret 1973. Ketika pasar tersebut dibuka, kurs mata uang dibiarkan
mengambang sampai ke kurs yang ditentukan oleh kekuatan pasar.
7
2.3.4 Masa Bretton Woods
8
“clean” floatt di mana bank Sentral sama sekali tidak campur tangan di dalam pasar
valuta asing. Lima negara Eropa (Jerman Barat, Belgia, Luxembrug, Swedia,
Netherlan dan Norwegia) mengadakan pengaturan secara tersendiri. Krus tetap
berlaku di antara mereka, tetapi berubah-ubah secara bersama-sama terhadap mata
uang negara lain. Sisten krus semacam ini (mengambang bersama-sama)
menghasilakan fluktuasi yang menyerupai ular, yang kemudian disebut “Snake like”.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem Moneter Eropa terbilang cukup unik karena dibuat untuk menstabilkan
perdagangan serta memudahkan juga untuk melakukan kerjasama antar negara-negara
di kawasan Eropa dengan menggunakan mekanisme nilai tukar (ERM). ERM
difungsikan sebagai pengendalian nilai tukar terhadap mata uang negara lain tetap
stabil. Sejak munculnya mata uang tunggal di eropa atau yang biasa lebih dikenal
mata uang Euro membawa dampak yang positif bagi kestabilan internasional
perdagangan di seluruh dunia tanpa ancaman dan meningkatkan ketahanan kawasan
euro terhadap guncangan keuangan.
10
semakin terasa. Standar emas pada dasarnya menetapkan nilai tukar mata uang negara
berdasarkan emas.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan serta masih jauh dari kata sempurna seperti yang diharapkan. Oleh karena
itu, saran dan kritik baik dari bapak dosen maupun rekan mahasiswa/i yang bersifat
konstruktif sangat diharapkan guna memperbaiki penulisan lebih lanjut.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/fkhairinimunir/65edb8f7de948f14bf360a42/ems-
sistem-moneter-eropa-dan-mata-tunggal-
asean?utm_source=Whatsapp&utm_medium=Refferal&utm_campaign=Sharing_Des
ktop
https://123dok.com/article/sejarah-dan-perkembangan-sistem-moneter-
internasional.y8rnrv2q
12