Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MEKANISME PERDAGANGAN VALAS

(FOREX TRADE MECHANISM)

OLEH : KELOMPOK 8

Ida Ayu Shintya Dewi (1832121168)

Ni Putu Ayu Trisna Rosiana (1832121748)

Dosen Pengampu : Dra. Ni Made Taman Sari, Ak,.M.Ag.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen

Universitas Warmadewa

Tahun Ajaran 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-nyalah kami
selaku kelompok 8 mata kuliah Manajemen Keuangan Internasional kelas C1 dapat
menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Mekanisme Perdagangan Valas” guna
memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan Internasional tepat sesuai pada waktunya.

Namun tidak lepas dari semua ini, kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
tentunya masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami membuka saran dan kritik dari
pembaca sehingga penulis dapat memperbaiki penelitian ini. Semoga penulisan makalah ini
memberikan informasi bagi masyarakat luas serta pembaca dalam mengemangkan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagai kita semua.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Denpasar, 17 September 2020

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………..……………………….. i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………...1

1.1 Latar Belakang Masalah………………..……………………………………………1


1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………..1
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………….2
1.4 Metode Penulisan ……………………………………………………………….…..2
1.5 Sistematika Penulisan ………………………………………………………..……...2

BAB II PEMBAHASAN……….. ………………………………………………………….......3

2.1 Timbulnya Perdagangan Valas (Forex Trade)...………………..……………..……..3


2.2 Bentuk-bentuk dari Arbitrage…………………………………....…………………..8
2.2.1 Locational Arbitrage….……………………..………....……..………….8
2.2.2 International Triangular Arbitrage (ITA)……..……...…………..……...10
2.2.3 Covered Interest Arbitrage (CIA)……...……..……...…………..……...14

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………………19

3.1 Simpulan ……………………………...……………………………………………..19


3.2 Saran ………………………………………………………………………………...20

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Valas adalah singkatan dari kalimat ”valuta asing”. Pasar valas adalah di mana mata uang
yang beragam diperdagangkan pada harga yang disepakati di atas lantai bursa. Perdagangan
valas secara harfiah memulai perdagangan sebuah kurs mata uang ke yang lainnya pada
harga yang spesifik. Perdagangan valas adalah salah satu bentuk yang paling popular dari
perdagangan yang ada sekarang, dan secara kasar memutar $4 triliun USD melalui aktivitas
ekonomi per hari. Pasangan mata uang terdaftar dengan nilai yang spesifik; memungkinkan
pedagang untuk menukar satu mata uang ke yang lainnya berdasarkan pada apa yang mereka
percayai, entah harga akan naik atau turun. Pasangan mata uang umumnya menyertakan
USD/EUR dan banyak lagi yang lainnya.
Valuta asing merupakan bagian dari devisa suatu Negara. Devisa merupakan segala
kekayaan yang dimiliki suatu Negara yang berada di luar negeri yang dapat berwujud barang,
jasa atau mata uang yang dapat digunakan sebagai alat transaksi di perdagangan antar
Negara. Pasar valuta asing menyediakan pasar sarana fisik maupun kelembagaan untuk
melakukan perdagangan mata uang asing, menentukan nilai tukar mata uang asing, dan
menerapkan managemen nilai mata uang asing. Setiap Negara berwenang menentukan nilai
kurs mata uangnya masing-masing. Namun, kurs mata uang atau perbandingan nilai tukar
dapat berubah-ubah setiap saat, tergantung kepada kekuatan ekonomi Negara masing-
masing. Pencatatan kurs dan transaksi jual beli valuta asing diselenggarakan di Bursa Valuta
Asing.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana timbulnya Perdagangan Valuta Asing (Forex Trade)?
2. Bagaimana penjelasan dari bentuk-bentuk arbitrage?

1
1.3 Tujuan Penulisan
 Tujuan Umum :
o Mahasiswa mampu mengetahui tentang mekanisme perdagangan
valas (Forex Trade Mechanism)
 Tujuan Khusus:
o Mahasiswa mengetahui bagaimana timbulnya perdagangan valas
(Forex Trade)
o Mahasiswa mengetahui bentuk-bentuk atau jenis-jenus dari
arbitrage beserta penjelsannya.

1.4 Metode Penulisan


Metode yang dipakai dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan referensi buku
yang direkomendasikan dosen pengampu kami serta sumber dari internet yang berkaitan
dengan masalah-masalah dalam perdagangan internasional.

1.5 Sistematika Penulisan


Makalah ini terdiri dari 3 bab yang disusun dengan sistematika penulisan sebagai
berikut:
1. Bab I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
2.   Bab II : Pembahasan yang terdiri dari mekanisme perdagangan valas dan penjelsan
dari jenis-jenis arbitrage
3.      Bab III : Penutup terdiri dari simpulan dan saran.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1TIMBULNYA PERDAGANGAN VALAS (FOREX TRADE)


Dalam era globalisasi saat ini terdapat kecenderungan integrasi ekonomi regional seperti
AFTA, NAFTA, LAFTA, CEE, CACM, APEC, dan sebagainya, yang bertujuan terutama
untuk meningkatkan arus perdagangan dan investasi antar negara anggota. Secara teoritis,
integrasi tersebut biasanya melalui beberapa tahapan yaitu PTA (prefential trade agreement),
FTA (free trade area), CU (customs union), CM (common market), EU (economic union),
dan terakhir MU (monetary union).
Walaupun terdapat kecenderungan integrasi ekonomi regional tersebut di atas, ternyata
hingga saat ini tidak dapat dihilangkan ataupun dikurangi perbedaan kurs valas atau
discrepancies di berbagai bursa valas atau forex market dari berbagai negara. Discrepancies
tersebut akan selalu terjadi karena masing-masing negara masih memiliki sistem mata
uangnya sendiri-sendiri dan karena secara praktis sejak Dekrit Nixon tanggal 15 Agustus
1971 berlakunya sistem kurs mengambang atau floating exchange rate. Sejarah
perkembangan integrasi ekonomi regional menunjukkan bahwa tingkat integrasi yang
tertinggi dicapai hingga saat ini adalah bentuk monetary union dengan satu mata uang Euro
sejak awal tahun 1999 yang saat ini baru diikuti oleh 12 negara Uni Eropa.
Keadaan ini menyebabkan timbulnya perdagangan valas yang dikenal sebagai
Internasional arbitrage, yaitu perdagangan valas yang sudah dianggap sebagai suatu
komoditas, untuk mencari keuntungan dari perbedaan forex rate quotation dari berbagai
tempat atau bursa valas. Menurut annual report dari Bank for International Settlement atau
BIS (March 2002 dan April 2004), sejak tahun 1989 sampai dengan 2004 pada tabel 9.1
dibawah ini.

3
Tabel 9.1
Perkembangan Global Forex Market

Tahun Volume
1889 USD. 590 miliar
1992 USD. 820 miliar
1995 USD. 1.190 miliar
1998 USD. 1.500 miliar
2001 USD. 1.600 miliar
2004 USD. 1.900 miliar
2013 USD. 4.500 miliar
2015 USD. 5.300 miliar

Menurut J.D. Daniels, L.H. Radebaugh & D.P.Sullivan (2004:270), volume transaksi
global harian forex market pada bulan April 2001 sudah mencapai USD. 1,618 miliar
sedangkan menurut Bloomberg (September 2013), pada bulan April 2013 volume mencapai
sekitar USD. 4.500 miliar dengan perincian sesuai Tabel 9.2 dibawah ini.

Tabel 9.2
Volume Transaksi Harian Global Forex Market Bulan April 2001

No Negara Presentase April 2001 Presentasi April 2013


1 United Kingdom 31,1 % 41 %
2 United States 15,7 % 19 %
3 Japan 9,1 % 5,6 %
4 Singapore 6,2 % 5,7 %
5 Germany 5,4 % -
6 Switzerland 4,4 % -
7 Hongkong 4,1 % 4,1 %
8 Lain - lain 24,0 % -

Menurut data dari Euro Money FX Survey 2015, sepuluh besar Bank Internasional
sebagai pelaku Currency Trader dapat dilihat dari Market Share nya pada Tabel 9.3 di bawah
ini.

Tabel 9.3
Top 10 Currency Traders

4
No Name Market Share
1 City 16,11 %
2 Deutsche Bank 14,54 %
3 Barclays Investment Bank 8,11 %
4 JPMorgan 7,65 %
5 UBS AG 7,30 %
6 Bank Of America Merrill Lynch 6,22 %
7 HSBC 5,40 %
8 BNP Paribas 3, 65 %
9 Goldman Sachs 3,40 %
10 Royal Bank Of Scotland 3, 38 %

Sedangkan Currency yang paling banyak diperdagangkan berdasarkan data


Investpedia.Com (Februari 2016) maka nilai Currency Traded dapat dilihat pada Tabel 9.4
dibawah ini.

Tabel 9.4
Most traded currencies by value Curency distribution of global foreign exchange market turnover

Rank Currency ISO 4217 Kode (Symbol) % Daily Share (April 2013)
1 United States dollar USD ($) 87,0 %
2 Euro EUR (€) 33,4 %

5
3 Japanese yen JPY (¥) 23,0 %
4 Pound sterling GBP (£) 11,8 %
5 Australian dollar AUD (Ṩ) 8,6 %
6 Swiss franc CHF (Fr) 5,2 %
7 Canadian dollar CAD (Ṩ) 4,6 %
8 Mexican peso MXN (Ṩ) 2,5 %
9 Chinese yuan CNY (¥) 2,2 %
10 New Zealand dollar NZD (Ṩ) 2,0 %
11 Swedish krona SEK (kr) 1,8 %
12 Russian ruble RUB (₽) 1,6 %
13 Hong Kong dollar HKD (Ṩ) 1,4 %
14 Norwegian krone NOK (kr) 1,4 %
15 Singapore dollar SGD (Ṩ) 1,4 %
16 Turkish lira TRY (ʺ) 1,3 %
17 South Korean won KRW ( 1,2 %
18 South African rand ZAR (R) 1,1 %
19 Brazilian real 1,1 %
BRL (RṨ)

20 Indian rupee INR (₹) 1,0 %


Other 6,3 %
Total 200 %
Catatan : Angka Total menjadi 200% karena setiap Currency yang diperdagangkan selalu dihitung dengan
Currency lawannya (Currency pair)

Pada saat ini menurut BIS 2015, Average Daily Traiding Volume seperti terlihat pada
Tabel 9.5 di bawah ini.

Tabel 9.5
Average Daily Traiding Volume 2015

1 New York Stock Exchange Ṩ. 74 Billion


2 Tokyo Stock Exchange Ṩ. 18 Billion
3 London Stock Exchange Ṩ. 7 Billion
4 Forex Market Ṩ. 3,98 Trillion

Selanjutnya, jika dilihat dari aspek tipe transaksi valas yang terjadi, komposisi transaksi
harian dapat dilihat pada Tabel 9.6 di bawah ini

6
Tabel 9.6
Komposisi Transaksi Harian 2015

No Tipe Transaksi Nilai & %


1 Spot Transactions Ṩ 1,490 Billions
37,44 %
2 Forex Swaps Ṩ 1,765 Billions
44,35%
3 Outright Forward Ṩ 475 Billions
11,93%
4 Options & others products Ṩ 204 Billions
5,20 %
5 Currency swap Ṩ 43 Billions
1,08%
Source : BIS 2016

Dari data di atas dapat dilihat bahwa bursa valas terbesar sampai periode April 1992
adalah United Kingdom yang secara historis telah sejak lama menjadi pusat keuangan
internasional, kemudian diikuti oleh USA dan Jepang. Dari aspek tipe perdagangan valas,
ternyata transaksi valas yang relatif besar adalah untuk Spot dan Swaps transaction. Menurut
Bank Indonesia (Bank Sentral), volume trading valas di Jakarta pada awal 2002 mencapai
sekitar USD, 8 miliar per hari.
Perdagangan valas yang sering disebut sebagai internasional arbitrage diartikan sebagai
usaha kapitalisasi atas perbedaan quated price atau kurs jual dan kurs beli valas di berbagai
bursa valas.
Sebagai ilustrasi dapat dicontohkan dengan dua toko yang menjual dan membeli koin
(mata uang logam). Misalnya Toko A menjual koin X dengan harga USD 50.
Toko B dapat membeli koin X tersebut dengan harga USD 55. Dengan harga jual dan harga
beli yang demikian tersebut, Seorang pedagang (arbitrager) yang mempunyai informasi ini
dapat melakukan arbitrage dengan membeli koin di Toko A dan kemudian menjualnya di
Toko B dengan mendapat keuntungan sebesar USD 5 per coin. Perbedaan harga koin X
tersebut dapat terjadi karena adanya perbedaan permintaan dan penawaran pada berbagai
tempat yang tidak diketahui oleh kedua tokoh tersebut sehingga memberi peluang terjadi
arbitrage.

7
Akan tetapi, tindakan arbitrage ini dapat menyebabkan harga menjadi sama di kedua
toko atau tempat tersebut. Hal ini dapat terjadi karena permintaan yang banyak pada Toko A
menyebabkan harga naik dan sebaliknya penawaran yang banyak di Toko B menyebabkan
harga menjadi turun. Oleh karena itu, harga koin X dapat menjadi sama di kedua took
tersebut sehingga tidak terjadi lagi arbitrage. Karena permintaan dan penawaran tidak selalu
sama atau seimbang yang disebabkan oleh perubahan atau fluktuasi, arbitrage akan dapat
terjadi lagi. Perdagangan atau arbitrage seperti yang diilustrasikan di atas juga terjadi
terhadap valas atau Forex di pasar uang internasional yang biasanya dikenal dalam tiga
bentuk yaitu :

1. Locational Arbitrage
2. International Triangular Arbitrage (ITA)
3. Covered Interest Arbitrage (CIA)

2.2 BENTUK-BENTUK ARBITRAGE

2.2.1 Locational Arbitrage


Perdagangan valas atau arbitrage dapat terjadi bila ada perbedaan kurs jual dan beli antar
bank atau antar money changer. Perbedaan itu akan memberi peluang kepada arbitrageur
(pedagang valas) untuk mencari keuntungan dari selisih kurs jual dan kurs beli dari bank
yang berbeda.
Perbedaan kurs jual dan kurs beli dari beberapa bank pada lokasi atau kota yang sama dapat
terjadi karena adanya perbedaan penawaran dan permintaan yang dihadapinya.
Sebagai ilustrasi dari perbedaan tersebut dapat dilihat pada contoh di bawah ini :

Tabel 9.7

Forex Quotation Rp/USD di Jakarta

Bank A Bank B
Kurs Beli Rp 8.000/USD Rp 8.050/USD
Kurs Jual Rp 8.025/USD Rp 8.080/USD

8
Dari data atau informasi perbedaan kurs jual dan kurs beli di atas akan dapat dilihat adanya
peluang yang mungkin dimanfaatkan oleh pedagang valas atau arbitrageur. Dia dapat
mencari keuntungan dengan jalan membeli USD pada Bank A dengan kurs jual bank
seharga Rp 8.025/USD dan kemudian menjualnya kepada Bank B dengan kurs beli Bank
seharga Rp 8.050/USD, Sehingga mendapat keuntungan sebesar Rp25/USD. Dengan
demikian, jika pedagang valas melakukan transaksi sebesar USD10,000 dia akan mendapat
keuntungan sebesar 10,000 x Rp25 = Rp250.000,-. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa
mencari keuntungan dengan melakukan locational arbitrage tersebut tidaklah semudah
seperti yang diuraikan di atas.
Adanya kurs jual yang relatif rendah pada Bank A dibandingkan dengan kurs beli pada
Bank B akan menyebabkan banyaknya permintaan atau pembelian USD pada Bank A
sehingga kurs jual nya menjadi naik, misalnya Rp 8.035/USD. Sebaliknya, dengan
banyaknya penawaran USD oleh para pedagang valas pada Bank B akan menyebabkan
turunnya kurs beli USD oleh Bank B, misalnya menjadi Rp 8.035/USD.
Akhirnya, karena naiknya permintaan USD pada Bank A di satu pihak dan naiknya
penawaran USD pada Bank B di lain pihak, kurs jual pada Bank A akan sama dengan kurs
beli pada Bank B yaitu Rp 8.035/USD. Proses ini disebut sebagai proses penyamaan kurs
yang terjadi karena adanya locational arbitrage yang disebut juga sebagai realignment due
to locational arbitrage. Proses realignment ini berjalan sangat cepat dan Perdagangan valas
atau Forex Dealer yang dapat melakukan locational arbitrage ini adalah mereka yang
memiliki terminal komputer yang mempunyai akses ke berbagai bank atau bursa valas di
berbagai lokasi atau tempat.

Sehingga dapat dikatakan bahwa Locational Arbitrage adalah proses pembelian mata
uang di lokasi tertentu dimana harganya murah dan dengan segera menjual mata uang
tersebut di lokasi lain dengan harga yang lebih tinggi.
Locational Arbitrage biasanya dilakukan oleh bank atau pialang valuta asing yang secara
terus-menerus memantau kurs pada bank lain. Jika suatu bank mengetahui perbedaan kurs di
antara 2 bank lain, maka bank tersebut akan melakukan locational arbitrage untuk
memperoleh keuntungan bebas risiko dengan segera.

2.2.2 Internatinal Triangular Arbritage (ITA)

9
International Triangular Arbitrage ini adalah jenis arbitrage atau perdagangan valas
yang dilakukan oleh para arbitrage dengan membandingkan Cross exchange rate antara tiga
lokasi atau tempat yang berbeda. Hampir sama halnya dengan locational arbitrage,
international triangular arbitrage ini juga harus dilakukan secara cepat. Oleh karena itu,
biasanya hanya dapat dilakukan oleh para arbitrage atau forex dealer yang mempunyai
terminal komputer yang mempunyai link atau dapat akses ke berbagai bursa valas
internasional.

Aktivitas internasional triangular arbitrage ini ini pada prinsipnya berjalan selama 24 jam
dari hari Senin sampai dengan hari Jumat karena adanya perbedaan waktu antara berbagai
Pusat keuangan internasional atau bursa valas di dunia seperti ditunjukkan oleh gambar 9.1.

Misalnya, jika di Jakarta pukul 11 siang (kegiatan di Bursa valas sedang berlangsung)
maka di Sydney pada saat yang sama bursa valas sudah tutup, sedangkan di Paris masih
subuh dan di New York tengah malam kurang buka bursa valas sedang tutup). Demikian
pula sebaliknya jika di Jakarta sore atau malam hari, maka di Bursa valas Paris dan New
York tentu sedang penuh dengan aktivitas transaksi valas titik dengan adanya perbedaan
waktu ini, seorang investor atau pemilik modal akan dapat mengoptimalkan pendayagunaan
modalnya dengan melakukan trading valas selama 24 jam penuh.

Ilustrasi tentang mekanisme internasional triangular arbitrage ini dapat dijelaskan dengan
contoh sebagai berikut: Misalnya investor atau pemilik modal yang berada di Jakarta ingin
mencari keuntungan dengan melakukan internasional triangular arbitrage. Untuk itu dia
menghubungi Forex dealler untuk melakukan kontra kontrak trading valas pada salah satu
Bank devisa yang berada di Jalan Jenderal Sudirman misalnya sebesar EUR100,000.
Menurut informasi yang diperoleh dari Forex dealer melalui terminal komputer di kantor
Bank devisa tersebut yang berhubungan jaringan reuter melalui satelit Palapa dan intelsat
ternyata Spot rate valas di tiga bursa valas luar negeri adalah sebagai berikut:

Gambar 9.1

SPOT RATE di Tiga Bursa Valas

10
(EU SD
.U
1
,9
0
R
aris 0
P /E1
U SD
R
)U
d o
n
Lo n wY
e
N o rk
EU 1
(G R
.4
7 1
0
P
B /G
E B
P
)
R
U UD
(G SB
.5
1
,6 0
0
P /G
U SD
7 P
)B

Jika dihitung cross rate dari ketiga bursa valas di atas akan diperoleh perhitungan sebagai
berikut:

USD/EUR = USD/GBP X GBP/EUR

(Paris) (New York) (London)

1.10 ≠ 1.50 x 0,71 = 1.065

Ternyata terdapat perbedaan Antara cross rate menurut perhitungan (1.50 x 0,71 = 1.065)
dengan cross rate yang terdapat di pasar (1.10). adanya perbedaan ini merupakan indicator
bagi investor untuk mendapat keuntungan dengan melakukan international triangular
arbitrage sebagai berikut:

1. Sebagai langkah pertama dengan modal awal EU 100,000.- di Paris, investor meminta
kepada forex dealer-nya untuk membeli USD dengan kurs USD 1.10/EUR, sehingga
dia akan mendapatkan usd 110,000.00
2. Kemudian, USD 110,000.00 ditransfer ke New York untuk membeli GBP dengan
kurs GBP 0,67/USD. Sehingga investor akan mendapatkan GBP 73,700.00
3. Selanjutnya, GBP 73.700.00 ditransfer ke London untuk membeli EUR dengan kurs
EUR 1.41/GBP sehingga investor mendapatkan GBP 103,917.00

11
4. Dari mutasi transaksi di atas ternyata dengan modal EUR 100,000.00 yang dimulai
dari Paris, akhirnya investor mendapatkan hasil sebesar EUR 103.917.00. Dengan
demikian, berarti investor itu mendapat keuntungan kotor EUR 3,917.00 sebelum
dipotong komisi dan biaya transfer dalam waktu yang relative singkat.
Selama masih terdapat perbedaan Cross rate di atas, investor masih mempunyai peluang
untuk mencari keuntungan titik Hal ini dapat dimulai dari kota mana saja dengan ketentuan
bahwa aktivitas internasional triangular arbitrage harus dilakukan menurut arah jarum jam
sesuai contoh pada gambar 9.1 diatas. Sebaliknya, apabila aktivitas internasional triangular
arbitrage dilakukan berlawanan dengan arah jarum jam. investor pasti akan menderita
kerugian dengan contoh perhitungan dibawah ini.
1) Mulai di Paris dengan modal awal USD. 100,000.00, membeli EUR dengan kurs
EUR 0.91/USD sehingga diperoleh EUR 91,000.00.
2) Kemudian EUR 91,000.00 ditransfer ke London dan membeli GBP dengan kurs
GBP 0,71/EUR sehingga diperoleh GBP 64,610.00.
3) Kemudian GBP 64,610.00 ditransfer ke New York dan membeli USD dengan
kurs USD 1.50/GBP sehingga diperoleh USD 96,915.00.
4) Sedangkan modal awal dari Paris USD 100,000.00. Ini berarti dengan melakukan
perputaran international triangular arbitrage menurut arah lawan jarum jam akan
menimbulkan kerugian sebesar USD 96,915 – USD 100.000 = USD 3,085.00

Peluang mendapat keuntungan melalui mekanisme International triangular arbitrage


ini hanya bersifat sementara dan harus dilakukan secara cepat selama masih terdapat
perbedaan dalam perhitungan Cross rate dari tiga valas seperti yang ditunjukkan di atas.
Sifat eksistensi sementara menyebabkan mekanisme internasional triangular arbitrage
harus dilakukan dengan cepat karena aktivitas internasional triangular arbitrage ini akan
membawa dampak realignment atau keseimbangan Cross rate kepada tingkat yang
seharusnya atau appropriate seperti ditunjukkan pada tabel 9.8.

Tabel 9.8

Realignment Cross Rate

Aktivitas Triangular Arbitrage Dampak Triangular Arbitrage


 Di Paris: Bank akan menaikka kurs jual USD terhadap

12
Pembelian USD dengan EUR karena permintaan naik. Misalnya USD
menggunakan EUR. 1.15/EUR
 Di New York: Bank akan menaikkan kurs jual GBP
Pembelian GBP dengan terhadap USD Karena permintaan naik.
menggunakan USD Misalnya GBP 0.69/USD
 Di London: Bank akan menaikkan kurs jual EUR
Pembelian EUR dengan terhadap GBP karena permintaan naik.
menggunakan GBP Misalnya EUR 1,26/GBP

Akhirnya, apabila Cross rate sudah terkoreksi sesuai dengan keseimbangan nya
atau a profit, peluang internasional triangular arbitrage pun akan hilang, yaitu sebagai
berikut:

EUR EUR GBP


Cross Rate = X
USD GBP USD

Atau keseimbangan: 0.87 = 1.26 x 0.69

2.2.3 Covered Interest Arbitrage (CIA)

Dari kedua arbitrage diatas dapat dilihat Bagaimana aktivitas locational arbitrage
menyebabkan kurs valas antar beberapa bank menjadi sama dan aktivitas internasional
triangular arbitrage menyebabkan perhitungan cross rate menjadi seimbang.

Selanjutnya akan dibicarakan bagaimana aktivitas arbitrageur atau pedagang valas


untuk mencari keuntungan dari perbedaan antara selisih tingkat bunga dan forward rate
premium atau forward rate diskon yang dikenal sebagai Covered Interest Arbitrage
(CIA). CIA dilakukan dengan jalan menginvestasikan dana dalam sekuritas luar negeri
Karena terdapat perbedaan selisih tingkat bunga dengan perubahan kurs valas atau
tingkat discount. Ilustrasi bagaimana bekerjanya mekanisme CIA dapat dilihat pada
contoh dibawah ini.

13
Misalnya seorang investor memiliki dana USD 1,000.000. Data/informasi
keuangan yang dihadapi adalah sebagai berikut:

o Spot rate : USD 1.50/GBP


o Forward rate 90 hari : USD 1.49/GBP

Dari perkembangan kurs di atas dapat diketahui bahwa USD mengalami apresiasi dan
GBP mengalami depresiasi

 Tingkat bunga di USA : 2% p.a.


 Tingkat Bunga di UK: 5% p.a.

Dari tingkat bunga diketahui nahwa tingkat bunga GBP> USD

Berdasarkam data di atas, investor akan dapat melakukan CIA dengan langkah-
langkah sebagai berikut:

a) Konversikan USD 1,000,000 menjadi GBP dengan SR, sehingga diperoleh: 1,000,000
x 1/1.50 = gbp 666,666.66.
b) Investasikan 90 hari dalam sekuritas GBP dengan tingkat bunga 5%, sehingga pada

5%
saat jatuh tempo diperoleh hasil sebesar GBP 666,666.67 x ( 1 + ) = GBP
4
675,000.00
c) Pada saat yang bersamaan dengan investasi di atas, dilakukan forward contract GBP
dengan USD 1.49 = USD 1,005,750.00
d) Sedangkan apabila investasi di USA, hasil yang akan diperoleh adalah
2%
sebesar USD 1,000,000 x ( 1 + ) = USD 1,005,000.00
4

Ini berarti dengan melakukan CIA, investor memperoleh keuntungan sebesar = USD
1,005,750.00 - USD 1,005,000.00 = USD 750.00

14
Keuntungan tersebut diperoleh karena perbedaan selisih tingkat bunga USA dengan

5 % 2% 3 %
UK sebesar - = = 0,75% yang lebih besar daripada penurunan atau forward
4 4 4
discount nilai GBP, yaitu:
FR −SR
Forward Discount = X 100 = -0,67%
SR

Ini berarti secara Absolut selisih tingkat bunga 0,75% > perubahan kurs 0,67%.
Sebaliknya, apabila tingkat bunga dalam negeri (USA) lebih tinggi daripada di luar
negeri (UK), sedangkan forward rate GBP menjadi USD 1.51/GBP atau apresiasi sebesar
0,67%, maka investor domestik meminjam uang di luar negeri (UK) dan
menginvestasikannya di dalam negeri (USA). Dengan cara ini, investor domestik tersebut
akan mendapatkan keuntungan dari selisih tingkat bunga selama 90 hari yang akan lebih
besar daripada apresiasi pinjamannya dalam GBP sebesar 0,67%.

Tabel 9.9
Aktivitas dan Dampak Covered Interest Arbitrage (CIA)

AKTIVITAS CIA DAMPAK CIA


a) Pembelian GBP Menaikkan Spot Rate GBP
dengan USD pada
Spot Market
b) Pengikatan Menurunkan Forward Rate

15
Forward Contract GBP
penjualan GBP.
c) Mengalirna dana Menurunkan tingkat bunga
dari USA ke UK USA dan menaikkan
tingkat bunga USA

Dalam prakteknya, CIA ini juga harus dilakukan secara cepat karena aktivitas
CIA akan menyebabkan terjadinya gerakan yang akan menyeimbangkan atau
menyamakan selisih tingkat bunga dengan tingkat premium atau diskon yang terjadi
sesuai dengan teori IRP. Oleh sebab itu, perlu digarisbawahi bahwa usaha investor atau
arbitrageur yang ingin mencari keuntungan dengan menggunakan CIA akan berhasil
sepanjang tidak terdapat IRP. Secara ringkas, impact dari aktivitas CIA terhadap gerakan
keseimbangan atau kesamaan selisih tingkat bunga dengan perubahan Forex rate
(premium atau diskon) dapat dijelaskan dengan table 9.6.

Kesimpulan:
FR −SR
 CIA dapat dilakukan bila ≠ (ih - if).
SR
FR−SR
 Bila > (ih - if), akan merupakan perluang investasi di luar negeri.
SR
FR−SR
 Bila < (ih - if), akan merupakan peluang investasi di dalam negeri.
SR

Contoh Transaksi Covered Interest Arbitrage (CIA) berdasarkan Teori IRP


(Interest Rate Parity).

Pada hari selasa pagi, William Wong, seorang speculator pada HSBC di Hong
Kong, sampai di kantornya melihat currency rate pada “Morning Quotation”. Spot Rate
¥106.00/$ dan Forward Rate ¥103.50/$. Sedangkan tingkat bunga p.a. Euroyen 4% dan
Euro Dollar 8%. Dia sudah mengakses beberapa Euro-currencies untuk melakukan
perdagangan arbritage. Berdasarkan quotation di bawah ini dia memutuskan untuk
melakukan transaksi CIA sebagai berikut:

16
Step 1 : Konversi $1,000,000 dengan spot rate ¥106.00/$ sehingga menjadi
¥106,000,000/$ (Lihat “Start”).

Step 2 : Investasi ¥106,000,000, dalam Euro, yen untuk 6 bulan dengan bunga 4.00% per
annum, atau 2% untuk 180 days.

Step 3 : secara simultan dijual (¥ 108,120,000) dengan forward rate dollars 180 days
sebesar ¥103.50/$. Forward contract ini pada saat jatuh tempo setelah 180 hari
menghasilkan revenue sebesar $1.044,638 (Lihat “End”).

Step 4 : kalkulasi biaya (opportunity cost) dari dana yang digunakan dengan Eurodollar
8.00% per annum, atau 4% untuk 180 hari, akan menghasilkan keuntungan pada akhir
periode sebesar: $ 1,044,638 (proceeds) - $1,040,000 (cost) = $ 4,638.

Gambar 9.2

Morning Quotations : Hong Kong Calling The Euromarkets

CIA

“Morning Quotations : Hong Kong Calling The Euromarkets”

Eurodollar rate = 8.00% per anum

Start
End
Ṩ 1.000.000 17
Ṩ 1.040.000

S 1.044.638
Times 1.04

Dollar money market

180 days
Times F180 = ¥103.50 Ṩ
180 days
S = ¥106.00/ Ṩ Divided by

Yen money market

¥106.000.000 Times 1.02 ¥108.120.000

Euroyen rate = 4.00% per annum

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

18
Perdagangan yang terjadi di pasar valuta asing atau yang disingkat valas, merupakan
suatu perdagangan atau transaksi yang memperjual belikan mata uang suatu Negara
terhadap mata uang Negara lainnya yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia
selama 24 jam secara berkesinambungan. Sejarah perkembangan integrasi ekonomi
regional menunjukkan bahwa tingkat integrasi yang tertinggi dicapai hingga saat ini
adalah bentuk monetary union dengan satu mata uang Euro sejak awal tahun 1999 yang
saat ini baru diikuti oleh 12 negara Uni Eropa.

Keadaan ini menyebabkan timbulnya perdagangan valas yang dikenal sebagai


Internasional arbitrage, yaitu perdagangan valas yang sudah dianggap sebagai suatu
komoditas, untuk mencari keuntungan dari perbedaan forex rate quotation dari berbagai
tempat atau bursa valas. Terdapat tiga bentuk valas dalam pasar uang internasional yakni
Locational Arbitrage International Triangular Arbitrage (ITA) dan Covered Interest
Aritrage (CIA)

Locational Arbitrage adalah proses pembelian mata uang di lokasi tertentu dimana
harganya murah dan dengan segera menjual mata uang tersebut di lokasi lain dengan
harga yang lebih tinggi. International Triangular Arbitrage (ITA) adalah jenis arbitrage
atau perdagangan valas yang dilakukan oleh para arbitrage dengan membandingkan
Cross exchange rate antara tiga lokasi atau tempat yang berbeda. Sedangkan Covered
interest arbitrage (CIA) merupakan aktivitas arbitrageur atau pedagang valas untuk
mencari keuntungan dari perbedaan antara selisih tingkat bunga dan forward rate
premium atau forward rate diskon .

3.2 Saran

Perdagangan valas selalu berhubungan dengan nilai kurs. Jika hendak bertransaksi
di pasar uang, hendaknya kita selalu mempertimbangkan kegiatan-kegiatan yang akan
terjadi di bursa valas serta resiko-resiko yang mungkin terjadi. Mekanisme yang terjadi di
perdagangan valas lumayan rumit dan harus berhati-hati dalam pengambilan keputusan.
Dikarenakan bursa valas berhubungan dengan transaksi seluruh Negara di dunia dan
tidak terlepas dari campur tangan pemerintah.

19
DAFTAR PUSTAKA

1. Hady, Hamdy. 2016. Manajemen Keuangan Internasional Edisi 4. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
2. Academia.du diakses pada tanggal 14 september 2020
3. https://ocktavandrian.blogspot.com/2013/03/?m=1 diakses pada tanggal 30 september
2020

20
21

Anda mungkin juga menyukai