Anda di halaman 1dari 23

Property by ID

DAFTAR TILIK SKILL LAB BLOK 26 KGD

I. SL SYOK: PEMASANGAN INFUS/KATETER INTRAVENA

Nilai Standar
No. Minimum skill appearance
Menyebut Melakukan dengan benar
SIKAP
Mengucapkan salam
1. 2
“Selamat pagi pak/bu”
Memperkenalkan diri
2. 2
“Perkenalkan, saya dr. Aidi yang berjaga di IGD hari ini.”

Menanyakan identitas pasien


“Dengan bapak/ibu siapa? Usianya berapa? Alamatnya dimana? Pekerjaannya apa?”
3.
Menjelaskan tujuan Tindakan
“Baik bu, saya akan melakukan beberapa tindakan dengan tujuan membantu mengeluarkan benda asing
yang membuat anak ibu tersedak, apakah ibu bersedia?”

5. 2
Menggunakan APD (mencuci tangan dan menggunakan handscoen)
6. Mengamankan diri, pasien, dan lingkungan 5
7. Memanggil bantuan 4
PERSIAPAN
8. Melakukan pemeriksaan kondisi penderita
 Menentukan kategori bayi/anak
 Menilai pasien sadar atau tidak 2 5
 Menilai penderita batuk efektif atau tidak
 Menilai benda asing dapat terlihat dan dikeluarkan atau tidak
Batuk efektif
 Anak menangis dan bisa menjawab/berbicara
 Batuk kuat
 Mengambil nafas sebelum batuk
 Sadar penuh

rkivesid
Property by ID

Batuk tidak efektif


 Anak tidak bersuara, suara tangis makin hilang, parau, tidak bisa menjawab pertanyan
 Batuk tidak bersuara
 Kesulitan bernafas, sianosis
 Penurunan kesadaran
10. Apabila anak batuk efektif, maka minta anak batuk lebih kuat lagi
Melakukan evaluasi setelah mengupayakan batuk
Menilai keadaan
 Keadaan umum membaik atau memburuk
11.
 Batuk menjadi tidak efektif
 Benda asing sudah dapat keluar atau belum
 Menilai penderita sadar atau tidak
12. Apabila anak batuk tidak efektid, maka nilai kesadaran 2 5
 Anak tidak sadar  lakukan BHD
 Anak sadar
a. Lakukan 5 back blow pada bayi dan 5 chest thrust
1. Letakkan bayi pada posisi menghadap kebawah dengan kepala lebih rendah
dari bokong. Bayi ditopang dengan tangan kiri, lalu tangan kanan melakukan
gerakan mendorong diantara kedua tulang belikat(scapula) ke arah kepala
(cranial). Dorongan diberikan dengan tekanan untuk mengeluarkan benda
asing sebanyak 5 kali
2. Balikkan posisi bayi menghadap ke atas dengan kepala lebih rendah dari
bokong. Bayi ditopang dengan tangan kanan
3. Lakukan penilaian apakah benda asing sudah keluar atau terlihat dan dapat
dikeluarkan serta nilai kesadaran
4. Bila benda asing belum keluar dan anak masih sadar lakukan chest thrust.
yaitu gerakan seperti kompresi dada di pertengahan tulang dada dengan
dua jari tangan kiri. Gerakan kompresi dada dilakukan sembari
mendorongkan dua jari ke arah kepala (cranial) sebanyak 5 kali.
b. Lakukan 5 abdominal thrust pada anak

rkivesid
Property by ID

PROSEDUR PEMERIKSAAN/TINDAKAN
Berada di posisi yang benar
13. 5 5
Pemeriksa berada di sebelah kanan pasien
14. 1. Mencari lokasi vena yang cukup besar 5 20
Catatan: pilih vena yang paling distal, perifer, pada tangan tidak dominan, vena yang lurus, tidak
bercabang, dan besar, memilih lengan yang jarang digunakan pasien, biasanya vena metacarpal dorsal
(dorsum manus)
“Bapak/ibu mohon maaf sebelumnya, apakah sehari-hari bapak/ibu menggunakan tangan kanan/kiri
yang dominan?”
2. Memasang torniquet proksimal dari daerah yang akan ditusuk. Apabila pasien sadar, minta pasien

rkivesid
Property by ID

untuk mengepalkan tangannya sehingga pembuluh jelas terlihat


“Bapak/ibu boleh tolong kepalkan tangannya?”
3. Melakukan tindakan aseptik antiseptik permukaan kulit yang akan ditusuk
Dengan gerakan sirkuler, dari dalam ke luar
4. Menusukkan kateter intravena dengan posisi lubang jarum (bevel) menghadap ke atas dengan
sudut 30-40o/30-45o terhadap permukaan kulit. Bila berhasil darah akan mengalir dan terlihat jelas
pada indikator.
“Bapak/ibu saya izin menusukkan jarumnya, ya, mohon sedikit ditahan apabila terasa sakit/nyeri.”
5. Menarik mandrain kateter ke belakang sambil mendorong kanula masuk ke dalam vena sampai
seluruh berada di bawah kulit
6. Melepaskan tourniquet
7. Menghubungkan kateter intravena dengan set infus yang sudah disiapkan
8. Membuka kunci (roller) selang infus dan memastikan tetesan lancar
9. Melakukan fiksasi dengan plester (model kupu-kupu)
15. Mengevaluasi pemeriksaan/tindakan yang telah dilakukan 5 15
a. Melihat apakah ada tanda-tanda perdarahan, bengkak, nyeri, peradangan
b. Memeriksa tetesan apakah lancar
c. Mengatur jumlah tetesan sesuai kebutuhan pasien
jumlah cairan yang dibutuhkan(mL) x jumlah tetesan/mL
jumlah tetesan=
tetesan yang ditentukan ( durasi dalam jam ) x 60 menit
Faktor tetesan = 60/W
W = jumlah tetesan yang dikeluarkan oleh infus set untuk mengeluarkan 1 mL cairan
 Mikroset = 60 tetesan/mL
 Makroset = 20 tetesan/mL
 Infus set = 15 tetesan/mL
Contoh:
500 cc RL harus diberikan dalam 30 menit. Berapa jumlah tetesan setiap menitnya?
Dengan asumsi diberikan dengan menggunakan makroset
jumlah cairan yang dibutuhkan(mL) x jumlah tetesan/ mL
jumlah tetesan=
tetesan yang ditentukan ( durasi dalam jam ) x 60 menit
500 x 20
jumlah tetesan=
0,5 x 60

rkivesid
Property by ID

jumlah tetesan=333 , 333 tetes /menit


d. Mencatat di rekam medis tanggal, inisial operator pemasang, cairan yang diberikan, jumlah
cairan yang diberikan, jumlah tetesan yang diberikan, durasi pemberian, dan ukuran IV kateter
yang digunakan
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI
16. Merapikan alat dan bahan yang telah digunakan 2 4
Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien dan meminta umpan balik dari pasien
17. “Baiklah pak/bu, pemasangan infusnya telah selesai dilakukan. Jadi nanti dari infus ini akan
dimasukkan cairan dan obat ke dalam tubuh bapak/ibu.”
Memberikan edukasi tambahan yang diperlukan
 Jangan melakukan gerakan yang tidak diperlukan sehingga darahnya tidak naik ke selang
infus
 Jika ada kemerahan, nyeri, bengkak, perdarahan atau air yang merembes dari infusnya segera
18. lapor ke dokter/perawat terdekat
 Jika ada yang diperlukan silahkan hubungi perawat/dokter terdekat
 Apakah ada yang ingin ditanyakan?
 Jika tidak ada, maka saya akan melepaskan handscoen dan mencuci tangan kembali dengan 6
langkah cuci tangan WHO
TOTAL 100

II. BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DEWASA: RJP

Nilai Standar
No. Minimum skill appearance
Menyebut Melakukan dengan benar
SIKAP
Memperkenalkan diri dan meminta izin
1. Memastikan keamanan (diri, korban, dan lingkungan) 1 1
Jika pasien KLL dan berada di tengah jalan, maka pindahkan terlebih dahulu ke pinggir jalan
Memastikan korban tidak sadar (verbal, taktil, nyeri)
 Memanggil-manggil pasien
2. 1 1
 Menggoyang-goyangkan bahu atau menepuk Pundak
 Memberikan rangsangan nyeri di manubrium sterni

rkivesid
Property by ID

Meminta pertolongan, mengaktifkan emergency response system, meminta mengambilkan AED


3. 1 1
“tolong-tolong ada pasien tidak sadar, tolong telfonkan 911, panggilkan ambulan, dan ambilkan AED”
PERSIAPAN
Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
 Ambubag dan sungkup oksigen
4. 4
 AED
 APD
5. Persiapan pemeriksa (mencuci tangan dan menggunakan APD)
PROSEDUR PEMERIKSAAN/TINDAKAN
Berada pada posisi yang benar
6. 2 2
Penolong berada di sebelah kanan pasien, posisi lutut sejajar bahu korban
Memperbaiki posisi korban
Korban ditelentangkan pada alas yang rata dan keras
7. 2 4
Jika pasien perlu dipindahkan, lakukan dengan teknik log roll (kepala, leher, punggung sampai kaki
bersamaan)
Melihat gerakan nafas (look, listen, feel) dan melakukan perabaan denyut arteri karotis secara stimultan
selama <10 detik
8.  Gerakan nafas: perhatikan pergerakkan dinding dada, dengarkan suara nafas dengan 2 4
meletakkan telinga di antara mulut dan hidung korban, merasakan hembusan nafas
 Meraba arteri karotis dengan menggunakan 3 jari
Jika tidak ada nadi karotis, atur posisi penolong, penolong berada di samping pasien, penolong
9. 2 4
berlutut, dan sejajar bahu korban, posisi badan tepat berada di atas pasien
Lakukan kompresi dalam waktu tidak kurang dari 15 detik dan tidak lebih dari 18 detik.
a. Kompresi dilakukan sebanyak 30x satu siklus, di pertengahan bawah sternum
 Tarik garis antara dua papilla mamae, letakkan tangan di tengah garis tersebut
 Posisi tangan bertumpu dengan salah satu tangan berada di atas dada dan telapak tangan
lainnya di atas tangan pertama dengan jari saling bertaut
10.  Bagian tangan yang melakukan kompresi adalah tumit 2 2
 Posisi tangan tegak lurus
b. Frekuensi 100-120x/menit (±2x/detik)
c. Kedalam kompresi 5-6 cm (2-2,4 inchi) atau 1/3 anteroposterior dinding dada
d. Pastikan terjadi recoil komplit dinding dada setiap kali melakukan kompresi
e. Interupsi minimal (<10 detik) saat kompresi

rkivesid
Property by ID

Setelah 30x kali kompresi, lakukan pembebasan jalan napas dengan


 Head tilt-chin lift jika tidak ada trauma servikal
11.  Jaw thrust jika ada trauma servikal (pasien dengan Riwayat terjatuh dari ketinggian) 2 4
 Bersihkan jalan nafas dengan membuka mulut dengan finger crossed
 Jika terdapat sumbatan atau benda asing dengan teknik sapuan jari
Melakukan bantuan nafas sebanyak 2x
 Memberikan ventilasi sesuai volume tidal pasien, hindari ventilasi berlebihan
12. 2 4
 Ventilasi diberikan dengan menggunakan sungkup/bag valve mask dengan teknik C-E clamp
 Perhatikan pergerakan dinding dada saat memberikan ventilasi
Lakukan sebanyak 5 siklus (selama 2 menit)
13. 2 4
 30:2 ve
14. Melakukan defibrilasi segera setelah AED/defibrillator tiba 2 4
15. Melakukan evaluasi dengan memeriksa denyut arteri karotis setiap 2 menit (setelah 5 siklus) 2 4
16. Jika denyut arteri karotis tidak teraba, lanjutkan BHD (30:2 selama 2 menit/5 siklus) 2 4
Jika nadi karotis teraba, tetapi pernapasan tidak ada atau gasping, beri bantuan nafas tiap 5-6 detik atau
17. 2 4
10-12x/menit dan monitor selama 2 menit
Jika denyut arteri karotis teraba, periksa nafas, jika nafas normal, maka pasien ROSC. Posisikan pasien
dalam recovery position

18. 2 4

19. Mengevaluasi pemeriksaan/tindakan yang telah dilakukan

rkivesid
Property by ID

Setelah pasien mengalami ROSC, lakukan evaluasi 6H 5T


 Hidrogen ion (asidosis)
 Hipoksia
 Hipovolemia
 Hipoglikemi
 Hipotermi
 Hipo/hiperkalemi
 Toksin
 Tension pneumotorak
 Tamponade jantung
 Trombosis paru
 Tromboemboli jantung
RJP dapat dihentikan apabila
1. Area menjadi tidak aman
2. Staf yang lebih ahli telah datang/bantuan telah datang
3. Muncul tanda-tanda kehidupan
4. Muncul tanda-tanda kematian: rigor mortis, dilatasi pupil
5. Penolong mengalami kelelahan fisik
6. Telah diberikan RJP selama 30 menit, tetapi tidak ada respon dan perbaikan
KOMUNIKASI, INFORMASI, EDUKASI

20. Merapikan alat dan bahan yang telah digunakan 1 1

Menjelaskan hasil pemeriksaan/Tindakan kepada pasien/keluarga pasien dan meminta umpan balik
“Pak/bu, ini bapaknya sudah kembali denyut jantung dan nafasnya. Akan tetapi, untuk memonitor dan
21. 1 1
mencegah terjadinya gagal nafas berikutnya, maka bapaknya akan kami berikan perawatan intensif dan
monitor ketat di ICU. Apakah ada yang ingin ditanyakan?”
22. Memberikan edukasi tambahan yang diperlukan 1 1
 Harap diantisipasi terhadap kejadian seperti ini dimasa yang akan datang
 Komplikasi RJP
1. Fraktur tulang iga dan sternum
2. Pneumothoraks
3. Hemotoraks

rkivesid
Property by ID

4. Kontusio paru
5. Laserasi hati dan limpa jika posisi tangan yang terlalu renda akan menekan proc.
Xipoideus ke arah hepar dan limfa
6. Emboli lemak
 Tidak semua pasien dapat di RJP, pasien yang mungkin mengalami kematian irreversible dan
stadium terminal tidak di RJP
 RJP tidak dilakukan pada
1. Adanya DNR
2. Tanda kematian (rigor mortis)
3. Sebelumnya fungsi vital sudah sangat jelek dengan terapi maksimal
4. Bila menolong korban membahayakan penolong
 Keberhasilan RJP sangat kecil dan tidak akan memperbaiki prognosis
TOTAL 100

III. BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) ANAK

No. Minimum skill appearance

Memberikan salam, memperkenalkan diri, dan meminta izin


1. “Selamat pagi ibu, perkenalkan saya dr. Aidi yang akan memberikan bantuan hidup dasar pada anak ibu, apakah ibu bersedia anaknya dilakukan bantuan
hidup dasar?
Melakukan pendekatan HATI
Hubungi bantuan: “tolong-tolong ada anak tidak sadar, tolong panggilkan ambulans, bawakan troli emergensi”
2. Amankan diri, pasien, dan lingkungan
Tidak membahayakan pasien
Investigasi airway, breathing, circulation
3. Alur BHD Anak

rkivesid
Property by ID

Melakukan penilaian airway dan pembukaan jalan nafas


4.  Melakukan pembukaan jalan napas (head tilt/chin lift atau jaw thrust manuver pada fraktur cervical
 Menilai gerakan dinding dada untuk menilai bernapas atau tidak
Melakukan penilaian apakah anak bernagas dengan normal atau tidak
 Frekuensi sesuai usia
 Regular/tidak
Normal RR
5.
<2 bulan <60x/menit
2mo-12mo <50x/menit
1-5 y. o <40x/menit
5-8 y. o <30x/menit

rkivesid
Property by ID

Apabila pasien tidak bernafas dengan normal, berikan 5 bantuan nafas


 Bantuan nafas diberikan dengan sungkup yang sesuai
 Sungkup dilengkapi balon yang mengembang sendiri dengan reservoir
 Terdapat sumber oksigen dan selang oksigen
6.  Dilakukan dengan C-E Clamp manuver
Penilaian
 Dada mengembang dengan baik
 Saturasi oksigen membaik
Ventilasi diberikan selama 1 detik tiap kali memompa (1 seribu, dua seribu)
Melakukan pemeriksaan pulsasi nadi selama tidak lebih dari 10 detik
 A. karotis interna pada anak (>1 th)
9.  A. brachialis pada bayi (<1 th)
Menilai tanda-tanda kehidupan (bernafas, bergerak, batuk)
Apabila nadi <60x/menit dan tidak ada tanda-tanda kehidupan, maka lakukan kompresi dada 15x diikuti ventilasi/bantuan nafas 2x selama 2 menit dengan
11.
high quality CPR
Anak (>1 th)
 Meletakkan kedua tangan di pertengahan tulang sternum, di antara kedua papilla mamae,
 Posisi tangan harus lurus terhadap tubuh penderita dan beban tubuh digunakan untuk memberikan daya tekan saat kompresi
 Setiap kali kompresi diberikan maka dada penderita harus dibiarkan naik kembali agar tercapai rekoil sempurna
Bayi (<1 th)
 Meletakkan dua jari tegak lurus pada pertengahan tulang sternum untuk memberikan daya tekan saat kompresi
 Setiap kali kompresi diberikan maka dada penderita harus dibiarkan naik kembali agar tercapai rekoil sempurna
14. Melakukan evaluasi setelah BHD
1. Melakukan penilaian ulang nadi dan tanda-tanda kehidupan setiap 2 menit
2. Apabila nadi <60x/menit dan tidak ada tanda-tanda kehidupan, maka lanjutkan BHD 15:2 selama dua menit
3. Apabila nadi teraba ≥60x/menit dan ada tanda kehidupan, maka pasien mengalami ROSC, kompresi dihentikan serta bantuan nafas dilanjutkan
selama 2 menit sebanyak 20-30x/menit apabila nafas tidak adekuat
4. Setelah pasien mengalami ROSC, lakukan evaluasi 6H 5T
 Hidrogen ion (asidosis)
 Hipoksia
 Hipovolemia

rkivesid
Property by ID

 Hipoglikemi
 Hipotermi
 Hipo/hiperkalemi
 Toksin
 Tension pneumotorak
 Tamponade jantung
 Trombosis paru
 Tromboemboli jantung

IV. SISTEMATIKA MANAJEMEN KEGAWATAN PADA ANAK: CHOCKING

Nilai Standar
No. Minimum skill appearance
Menyebut Melakukan dengan benar
SIKAP
Mengucapkan salam
1. 2
“Selamat pagi pak/bu”
Memperkenalkan diri
2. 2
“Perkenalkan, saya dr. Aidi yang berjaga di IGD hari ini.”
Menanyakan identitas pasien
3. 2
“Dengan bapak/ibu siapa? Usianya berapa? Alamatnya dimana? Pekerjaannya apa?”
Menjelaskan tujuan pemeriksaan/prosedur dan memberikan kesempatan pasien untuk bertanya
“Baiklah, pak/bu, dikarenakan bapak/ibu mengalami xxx (sesuaikan dengan scenario missal. Syok
hipovolemik akibat diare dan muntah-muntah) sehingga kehilangan banyak cairan maka hari ini kita
akan melakukan pemasangan infus. Tujuan dari pemasangan infus ini adalah untuk memberikan cairan
ke dalam tubuh bapak guna menggantikan cairan yang telah hilang dan mungkin memberikan beberapa
obat-obatan melalui pembuluh vena (intravena). Jadi nanti saya akan menusukkan jarum ke pembuluh
4. 5
darah (vena) bapak dan kemudian memasukkan kanula infusnya. Saat dan setelah pemasangan
mungkin akan terjadi beberapa komplikasi seperti salah jalur (false routeI), hematoma subkutis,
infeksi, iritasi/peradangan dan emboli udara tetapi tenang saja akan kita carikan jalan keluarnya nanti.
Mungkin pada saat pemasangan akan terasa sedikit tidak nyaman dan nyeri, tetapi karena kita
memerlukannya guna kebaikan maka bapak/ibu mohon tahan sedikit ya, saya juga akan melakukannya
sesuai prosedur yang berlaku. Apakah ada yang ingin ditanyakan pak/bu?

rkivesid
Property by ID

Meminta izin melakukan pemeriksaan/prosedur


5. 4
“Apakah bapak/ibu bersedia untuk dilakukan pemasangan infus?”
PERSIAPAN

Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


a. Alat pelindung diri (handrub alcohol dan sarung tangan)
b. Kateter intravena (kanula/abbocath no 22 G)
c. Cairan infus
d. Set infus
e. Alat pembendung vena (torniquet)
1 2
f. Kassa steril dan kain pengalas
g. Antiseptic (kapas alcohol/alcohol 70%/betadin)
h. Plester (potong dulu) dan gunting
i. Standar infus
j. Bengkok untuk tempat bahan kotor, spuit bekas/sampah tajam
6.
k. Tempat sampah medis dan benda tajam

Mempersiapkan cairan infus


1. Buka tutup botol infus
2. Gantungkan botol infus pada standar infus
3. Buka bungkus set infus, selang infus dikunci pada penguncinya (posisi roller di bawah)
4. Mulut botol didisinfeksi terlebih dahulu, sambungkan botol infus dengan set infus
1 2
5. Tabung tetesan diisi dengan cairan hingga ½ bagian dengan cara menekan tabung tetesan 2-3
kali
6. Selang infus diisi cairan dengan cara membuka roller perlahan-lahan hingga tidak ada udara
lagi
7. kunci/roller selang infus ditutup kembali
Menyiapkan pasien
7. “Pasien berada pada posisi senyaman mungkin.” 2 5
Bebaskan tempat yang akan di pasang infus dari pakaian yang menutupi
Persiapan pemeriksa
g. 2 5
Mencuci tangan dengan 6 langkah WHO dan menggunakan handscoen

rkivesid
Property by ID

PROSEDUR PEMERIKSAAN/TINDAKAN
Berada di posisi yang benar
h. 5 5
Pemeriksa berada di sebelah kanan pasien
10. Mencari lokasi vena yang cukup besar
Catatan: pilih vena yang paling distal, perifer, pada tangan tidak dominan, vena yang lurus, tidak
bercabang, dan besar, memilih lengan yang jarang digunakan pasien
“Bapak/ibu mohon maaf sebelumnya, apakah sehari-hari bapak/ibu menggunakan tangan kanan/kiri
yang dominan?”
11. Memasang torniquet proksimal dari daerah yang akan ditusuk. Apabila pasien sadar, minta pasien
untuk mengepalkan tangannya sehingga pembuluh jelas terlihat
“Bapak/ibu boleh tolong kepalkan tangannya?”
12. Melakukan tindakan aseptik antiseptik permukaan kulit yang akan ditusuk
Dengan gerakan sirkuler, dari dalam ke luar
i. 5 20
13. Menusukkan kateter intravena dengan posisi lubang jarum (bevel) menghadap ke atas dengan
sudut 30-40o/30-45o terhadap permukaan kulit. Bila berhasil darah akan mengalir dan terlihat jelas
pada indikator.
“Bapak/ibu saya izin menusukkan jarumnya, ya, mohon sedikit ditahan apabila terasa sakit/nyeri.”
14. Menarik mandrain kateter ke belakang sambil mendorong kanula masuk ke dalam vena sampai
seluruh berada di bawah kulit
15. Melepaskan tourniquet
16. Menghubungkan kateter intravena dengan set infus yang sudah disiapkan
17. Membuka kunci (roller) selang infus dan memastikan tetesan lancar
18. Melakukan fiksasi dengan plester (model kupu-kupu)
j. Mengevaluasi pemeriksaan/tindakan yang telah dilakukan 5 15
e. Melihat apakah ada tanda-tanda perdarahan, bengkak, nyeri, peradangan
f. Memeriksa tetesan apakah lancar
g. Mengatur jumlah tetesan sesuai kebutuhan pasien
jumlah cairan yang dibutuhkan(mL) x jumlah tetesan/ mL
jumlah tetesan=
tetesan yang ditentukan ( durasi dalam jam ) x 60 menit
Faktor tetesan = 60/W
W = jumlah tetesan yang dikeluarkan oleh infus set untuk mengeluarkan 1 mL cairan
 Mikroset = 60 tetesan/mL
 Makroset = 20 tetesan/mL

rkivesid
Property by ID

 Infus set = 15 tetesan/mL


Contoh:
500 cc RL harus diberikan dalam 30 menit. Berapa jumlah tetesan setiap menitnya?
Dengan asumsi diberikan dengan menggunakan makroset
jumlah cairan yang dibutuhkan(mL) x jumlah tetesan/mL
jumlah tetesan=
tetesan yang ditentukan ( durasi dalam jam ) x 60 menit
500 x 20
jumlah tetesan=
0,5 x 60
jumlah tetesan=333 , 333 tetes /menit
h. Mencatat di rekam medis tanggal, inisial operator pemasang, cairan yang diberikan, jumlah
cairan yang diberikan, jumlah tetesan yang diberikan, durasi pemberian, dan ukuran IV kateter
yang digunakan
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI
k. Merapikan alat dan bahan yang telah digunakan 2 4
Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien dan meminta umpan balik dari pasien
l. “Baiklah pak/bu, pemasangan infusnya telah selesai dilakukan. Jadi nanti dari infus ini akan
dimasukkan cairan dan obat ke dalam tubuh bapak/ibu.”
Memberikan edukasi tambahan yang diperlukan
 Jangan melakukan gerakan yang tidak diperlukan sehingga darahnya tidak naik ke selang
infus
 Jika ada kemerahan, nyeri, bengkak, perdarahan atau air yang merembes dari infusnya segera
m. lapor ke dokter/perawat terdekat
 Jika ada yang diperlukan silahkan hubungi perawat/dokter terdekat
 Apakah ada yang ingin ditanyakan?
 Jika tidak ada, maka saya akan melepaskan handscoen dan mencuci tangan kembali dengan 6
langkah cuci tangan WHO
TOTAL 100

V. BASIC SURGICAL SKILL (HECTING)

Nilai Standar
No. Minimum skill appearance
Menyebut Melakukan dengan benar

rkivesid
Property by ID

SIKAP
Mengucapkan salam
n. 2
“Selamat pagi pak/bu”
Memperkenalkan diri
o. 2
“Perkenalkan, saya dr. Aidi yang berjaga di IGD hari ini.”
Menanyakan identitas pasien
p. 2
“Dengan bapak/ibu siapa? Usianya berapa? Alamatnya dimana? Pekerjaannya apa?”
Menjelaskan tujuan pemeriksaan/prosedur dan memberikan kesempatan pasien untuk bertanya
“Baiklah, pak/bu, dikarenakan bapak/ibu mengalami xxx (sesuaikan dengan scenario missal. Syok
hipovolemik akibat diare dan muntah-muntah) sehingga kehilangan banyak cairan maka hari ini kita
akan melakukan pemasangan infus. Tujuan dari pemasangan infus ini adalah untuk memberikan cairan
ke dalam tubuh bapak guna menggantikan cairan yang telah hilang dan mungkin memberikan beberapa
obat-obatan melalui pembuluh vena (intravena). Jadi nanti saya akan menusukkan jarum ke pembuluh
q. 5
darah (vena) bapak dan kemudian memasukkan kanula infusnya. Saat dan setelah pemasangan
mungkin akan terjadi beberapa komplikasi seperti salah jalur (false routeI), hematoma subkutis,
infeksi, iritasi/peradangan dan emboli udara tetapi tenang saja akan kita carikan jalan keluarnya nanti.
Mungkin pada saat pemasangan akan terasa sedikit tidak nyaman dan nyeri, tetapi karena kita
memerlukannya guna kebaikan maka bapak/ibu mohon tahan sedikit ya, saya juga akan melakukannya
sesuai prosedur yang berlaku. Apakah ada yang ingin ditanyakan pak/bu?
Meminta izin melakukan pemeriksaan/prosedur
r. 4
“Apakah bapak/ibu bersedia untuk dilakukan pemasangan infus?”
PERSIAPAN

rkivesid
Property by ID

Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


l. Alat pelindung diri (handrub alcohol dan sarung tangan)
m. Kateter intravena (kanula/abbocath no 22 G)
n. Cairan infus
o. Set infus
p. Alat pembendung vena (torniquet)
1 2
q. Kassa steril dan kain pengalas
r. Antiseptic (kapas alcohol/alcohol 70%/betadin)
s. Plester (potong dulu) dan gunting
t. Standar infus
u. Bengkok untuk tempat bahan kotor, spuit bekas/sampah tajam
s.
v. Tempat sampah medis dan benda tajam

Mempersiapkan cairan infus


8. Buka tutup botol infus
9. Gantungkan botol infus pada standar infus
10. Buka bungkus set infus, selang infus dikunci pada penguncinya (posisi roller di bawah)
11. Mulut botol didisinfeksi terlebih dahulu, sambungkan botol infus dengan set infus
1 2
12. Tabung tetesan diisi dengan cairan hingga ½ bagian dengan cara menekan tabung tetesan 2-3
kali
13. Selang infus diisi cairan dengan cara membuka roller perlahan-lahan hingga tidak ada udara
lagi
14. kunci/roller selang infus ditutup kembali
Menyiapkan pasien
u. “Pasien berada pada posisi senyaman mungkin.” 2 5
Bebaskan tempat yang akan di pasang infus dari pakaian yang menutupi
Persiapan pemeriksa
v. 2 5
Mencuci tangan dengan 6 langkah WHO dan menggunakan handscoen
PROSEDUR PEMERIKSAAN/TINDAKAN
Berada di posisi yang benar
w. 5 5
Pemeriksa berada di sebelah kanan pasien

rkivesid
Property by ID

19. Mencari lokasi vena yang cukup besar


Catatan: pilih vena yang paling distal, perifer, pada tangan tidak dominan, vena yang lurus, tidak
bercabang, dan besar, memilih lengan yang jarang digunakan pasien
“Bapak/ibu mohon maaf sebelumnya, apakah sehari-hari bapak/ibu menggunakan tangan kanan/kiri
yang dominan?”
20. Memasang torniquet proksimal dari daerah yang akan ditusuk. Apabila pasien sadar, minta pasien
untuk mengepalkan tangannya sehingga pembuluh jelas terlihat
“Bapak/ibu boleh tolong kepalkan tangannya?”
21. Melakukan tindakan aseptik antiseptik permukaan kulit yang akan ditusuk
Dengan gerakan sirkuler, dari dalam ke luar
x. 5 20
22. Menusukkan kateter intravena dengan posisi lubang jarum (bevel) menghadap ke atas dengan
sudut 30-40o/30-45o terhadap permukaan kulit. Bila berhasil darah akan mengalir dan terlihat jelas
pada indikator.
“Bapak/ibu saya izin menusukkan jarumnya, ya, mohon sedikit ditahan apabila terasa sakit/nyeri.”
23. Menarik mandrain kateter ke belakang sambil mendorong kanula masuk ke dalam vena sampai
seluruh berada di bawah kulit
24. Melepaskan tourniquet
25. Menghubungkan kateter intravena dengan set infus yang sudah disiapkan
26. Membuka kunci (roller) selang infus dan memastikan tetesan lancar
27. Melakukan fiksasi dengan plester (model kupu-kupu)
y. Mengevaluasi pemeriksaan/tindakan yang telah dilakukan 5 15
i. Melihat apakah ada tanda-tanda perdarahan, bengkak, nyeri, peradangan
j. Memeriksa tetesan apakah lancar
k. Mengatur jumlah tetesan sesuai kebutuhan pasien
jumlah cairan yang dibutuhkan(mL) x jumlah tetesan/mL
jumlah tetesan=
tetesan yang ditentukan ( durasi dalam jam ) x 60 menit
Faktor tetesan = 60/W
W = jumlah tetesan yang dikeluarkan oleh infus set untuk mengeluarkan 1 mL cairan
 Mikroset = 60 tetesan/mL
 Makroset = 20 tetesan/mL
 Infus set = 15 tetesan/mL
Contoh:
500 cc RL harus diberikan dalam 30 menit. Berapa jumlah tetesan setiap menitnya?

rkivesid
Property by ID

Dengan asumsi diberikan dengan menggunakan makroset


jumlah cairan yang dibutuhkan(mL) x jumlah tetesan/ mL
jumlah tetesan=
tetesan yang ditentukan ( durasi dalam jam ) x 60 menit
500 x 20
jumlah tetesan=
0,5 x 60
jumlah tetesan=333 , 333 tetes /menit
l. Mencatat di rekam medis tanggal, inisial operator pemasang, cairan yang diberikan, jumlah
cairan yang diberikan, jumlah tetesan yang diberikan, durasi pemberian, dan ukuran IV kateter
yang digunakan
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI
z. Merapikan alat dan bahan yang telah digunakan 2 4
Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien dan meminta umpan balik dari pasien
aa. “Baiklah pak/bu, pemasangan infusnya telah selesai dilakukan. Jadi nanti dari infus ini akan
dimasukkan cairan dan obat ke dalam tubuh bapak/ibu.”
Memberikan edukasi tambahan yang diperlukan
 Jangan melakukan gerakan yang tidak diperlukan sehingga darahnya tidak naik ke selang
infus
 Jika ada kemerahan, nyeri, bengkak, perdarahan atau air yang merembes dari infusnya segera
bb. lapor ke dokter/perawat terdekat
 Jika ada yang diperlukan silahkan hubungi perawat/dokter terdekat
 Apakah ada yang ingin ditanyakan?
 Jika tidak ada, maka saya akan melepaskan handscoen dan mencuci tangan kembali dengan 6
langkah cuci tangan WHO
TOTAL 100

VI. IMMOBILISASI

Nilai Standar
No. Minimum skill appearance
Menyebut Melakukan dengan benar
SIKAP
Mengucapkan salam
cc. 2
“Selamat pagi pak/bu”

rkivesid
Property by ID

Memperkenalkan diri
dd. 2
“Perkenalkan, saya dr. Aidi yang berjaga di IGD hari ini.”
Menanyakan identitas pasien
ee. 2
“Dengan bapak/ibu siapa? Usianya berapa? Alamatnya dimana? Pekerjaannya apa?”
Menjelaskan tujuan pemeriksaan/prosedur dan memberikan kesempatan pasien untuk bertanya
“Baiklah, pak/bu, dikarenakan bapak/ibu mengalami xxx (sesuaikan dengan scenario missal. Syok
hipovolemik akibat diare dan muntah-muntah) sehingga kehilangan banyak cairan maka hari ini kita
akan melakukan pemasangan infus. Tujuan dari pemasangan infus ini adalah untuk memberikan cairan
ke dalam tubuh bapak guna menggantikan cairan yang telah hilang dan mungkin memberikan beberapa
obat-obatan melalui pembuluh vena (intravena). Jadi nanti saya akan menusukkan jarum ke pembuluh
ff. 5
darah (vena) bapak dan kemudian memasukkan kanula infusnya. Saat dan setelah pemasangan
mungkin akan terjadi beberapa komplikasi seperti salah jalur (false routeI), hematoma subkutis,
infeksi, iritasi/peradangan dan emboli udara tetapi tenang saja akan kita carikan jalan keluarnya nanti.
Mungkin pada saat pemasangan akan terasa sedikit tidak nyaman dan nyeri, tetapi karena kita
memerlukannya guna kebaikan maka bapak/ibu mohon tahan sedikit ya, saya juga akan melakukannya
sesuai prosedur yang berlaku. Apakah ada yang ingin ditanyakan pak/bu?
Meminta izin melakukan pemeriksaan/prosedur
gg. 4
“Apakah bapak/ibu bersedia untuk dilakukan pemasangan infus?”
PERSIAPAN

rkivesid
Property by ID

Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


w. Alat pelindung diri (handrub alcohol dan sarung tangan)
x. Kateter intravena (kanula/abbocath no 22 G)
y. Cairan infus
z. Set infus
aa. Alat pembendung vena (torniquet)
1 2
bb. Kassa steril dan kain pengalas
cc. Antiseptic (kapas alcohol/alcohol 70%/betadin)
dd. Plester (potong dulu) dan gunting
ee. Standar infus
ff. Bengkok untuk tempat bahan kotor, spuit bekas/sampah tajam
hh.
gg. Tempat sampah medis dan benda tajam

Mempersiapkan cairan infus


15. Buka tutup botol infus
16. Gantungkan botol infus pada standar infus
17. Buka bungkus set infus, selang infus dikunci pada penguncinya (posisi roller di bawah)
18. Mulut botol didisinfeksi terlebih dahulu, sambungkan botol infus dengan set infus
1 2
19. Tabung tetesan diisi dengan cairan hingga ½ bagian dengan cara menekan tabung tetesan 2-3
kali
20. Selang infus diisi cairan dengan cara membuka roller perlahan-lahan hingga tidak ada udara
lagi
21. kunci/roller selang infus ditutup kembali
Menyiapkan pasien
jj. “Pasien berada pada posisi senyaman mungkin.” 2 5
Bebaskan tempat yang akan di pasang infus dari pakaian yang menutupi
Persiapan pemeriksa
kk. 2 5
Mencuci tangan dengan 6 langkah WHO dan menggunakan handscoen
PROSEDUR PEMERIKSAAN/TINDAKAN
Berada di posisi yang benar
ll. 5 5
Pemeriksa berada di sebelah kanan pasien

rkivesid
Property by ID

28. Mencari lokasi vena yang cukup besar


Catatan: pilih vena yang paling distal, perifer, pada tangan tidak dominan, vena yang lurus, tidak
bercabang, dan besar, memilih lengan yang jarang digunakan pasien
“Bapak/ibu mohon maaf sebelumnya, apakah sehari-hari bapak/ibu menggunakan tangan kanan/kiri
yang dominan?”
29. Memasang torniquet proksimal dari daerah yang akan ditusuk. Apabila pasien sadar, minta pasien
untuk mengepalkan tangannya sehingga pembuluh jelas terlihat
“Bapak/ibu boleh tolong kepalkan tangannya?”
30. Melakukan tindakan aseptik antiseptik permukaan kulit yang akan ditusuk
Dengan gerakan sirkuler, dari dalam ke luar
mm. 5 20
31. Menusukkan kateter intravena dengan posisi lubang jarum (bevel) menghadap ke atas dengan
sudut 30-40o/30-45o terhadap permukaan kulit. Bila berhasil darah akan mengalir dan terlihat jelas
pada indikator.
“Bapak/ibu saya izin menusukkan jarumnya, ya, mohon sedikit ditahan apabila terasa sakit/nyeri.”
32. Menarik mandrain kateter ke belakang sambil mendorong kanula masuk ke dalam vena sampai
seluruh berada di bawah kulit
33. Melepaskan tourniquet
34. Menghubungkan kateter intravena dengan set infus yang sudah disiapkan
35. Membuka kunci (roller) selang infus dan memastikan tetesan lancar
36. Melakukan fiksasi dengan plester (model kupu-kupu)
nn. Mengevaluasi pemeriksaan/tindakan yang telah dilakukan 5 15
m. Melihat apakah ada tanda-tanda perdarahan, bengkak, nyeri, peradangan
n. Memeriksa tetesan apakah lancar
o. Mengatur jumlah tetesan sesuai kebutuhan pasien
jumlah cairan yang dibutuhkan(mL) x jumlah tetesan/mL
jumlah tetesan=
tetesan yang ditentukan ( durasi dalam jam ) x 60 menit
Faktor tetesan = 60/W
W = jumlah tetesan yang dikeluarkan oleh infus set untuk mengeluarkan 1 mL cairan
 Mikroset = 60 tetesan/mL
 Makroset = 20 tetesan/mL
 Infus set = 15 tetesan/mL
Contoh:
500 cc RL harus diberikan dalam 30 menit. Berapa jumlah tetesan setiap menitnya?

rkivesid
Property by ID

Dengan asumsi diberikan dengan menggunakan makroset


jumlah cairan yang dibutuhkan(mL) x jumlah tetesan/ mL
jumlah tetesan=
tetesan yang ditentukan ( durasi dalam jam ) x 60 menit
500 x 20
jumlah tetesan=
0,5 x 60
jumlah tetesan=333 , 333 tetes /menit
p. Mencatat di rekam medis tanggal, inisial operator pemasang, cairan yang diberikan, jumlah
cairan yang diberikan, jumlah tetesan yang diberikan, durasi pemberian, dan ukuran IV kateter
yang digunakan
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI
oo. Merapikan alat dan bahan yang telah digunakan 2 4
Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien dan meminta umpan balik dari pasien
pp. “Baiklah pak/bu, pemasangan infusnya telah selesai dilakukan. Jadi nanti dari infus ini akan
dimasukkan cairan dan obat ke dalam tubuh bapak/ibu.”
Memberikan edukasi tambahan yang diperlukan
 Jangan melakukan gerakan yang tidak diperlukan sehingga darahnya tidak naik ke selang
infus
 Jika ada kemerahan, nyeri, bengkak, perdarahan atau air yang merembes dari infusnya segera
qq. lapor ke dokter/perawat terdekat
 Jika ada yang diperlukan silahkan hubungi perawat/dokter terdekat
 Apakah ada yang ingin ditanyakan?
 Jika tidak ada, maka saya akan melepaskan handscoen dan mencuci tangan kembali dengan 6
langkah cuci tangan WHO
TOTAL 100

rkivesid

Anda mungkin juga menyukai