Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN PPKN

WEBINAR NASIONAL HARI ANTI KORUPSI DUNIA 2022

DI BUAT OLEH :

Abdalla Jabari Ibra Syahputra

22111277

POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI MULIA SUKOHARJO

TAHUN AJARAN 2022/2023


Dari materi yang telah di sampaikan oleh Dr. Siti Fatimah, S.H., M.H. saya
dapat menyimpulkan dari materi menciptakan intergritas di perguruan tinggi, bahwa
integritas sendiri adalah menunjukkan sikap tulus dan konsisten, memiliki keteguhan
hati dan karakter, dan merupakan seorang yang mampu bertahan sampai akhir (kata,
hati, dan perilaku konsisten) oleh karena itu menurut saya integritas ini sangatlah
harus dimiliki setiap individu mahasiswa diperguruan tinggi.

Selain integritas setiap mahasiswa pula harus memiliki etika dan moralitas yang dapat
memahami apa yang baik/tidak baik dalam suatu persepsi harus menjadi perilaku,
pilihan hidup, kepribadian, dan karakter dalam menuntut ilmu di perguruan tinggi.

Menurut Dr. Siti Fatimah, S.H., M.H nilai-nilai integritas dari Komisi
Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia merumuskan integritas kedalam 3
komponen nilai-nilai:

1. Nilai integritas inti yaitu:jujur, bertanggung jawab, dan disiplin berintegritas


jujur adalah lurus hati, tidak curang, dan tidak berbohong. Sementara
tanggung jawab memilki arti siap menanggung akibat dari perbuatan
dilakukan alias tidak buang badan. Adapun disiplin merupakan sikap taat
terhadap peraturan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
2. Nilai integritas etos kerja, yaitu mandiri, kerja keras, dan sederhana. Mandiri
artinya tidak bergantung pada orang lain. Kerja keras berarti gigih dan fokus
dalam melakukan sesuatu, serta tidak asal-asalan. Sedangkan sederhana
meiliki arti bersahaja dan tidak berlebih-lebihan.
3. Nilai integritas sikap, yaitu berani, peduli, dan adil. Berani memiliki arti
mantap hati dan percaya diri, tidak gentar menghadapi bahaya dan kesulitan
lainnya. Sementara peduli artinya mengindahkan, memperhatikan, dan saling
menyayangi satu sama lain. Adapun adil yaitu harus memiliki sikap untuk
memberikan hak yang sama dan setara terhadap individu lain.

Permasalahan kenapa korupsi susah diberantas sejak 1960 sampai dengan saat ini

A. PNS/ASN(sumber daya manusia)


1. Tidak menjunjung nilai-nilai akuntabilitas, integritas, etika, serta belum
dipahaminya jabatan itu amanah.
2. Budaya organisasi sebagai simbol dan budaya malu menjadi budaya pujian,
berimplikasi tidak takut KPK, Kejaksaan, Kepolisian, Tipikor, Tim
Siber(Perpres No 87/2016 dipimpin Menkopolhukam, Kepolisian, Kejaksaan
Agung dan Men PAN dan RB)
3. Pimpinan tidak sebagai tauladan dan tidak mampu berintegritas tinggi(UU
5/2014), implikasi korupsi berjamaah dengan pola hidup konsumtif
4. Rotasi sebagai wacana dan tidak sesuai kompetensi(UU No.13/2003) dan
profesionalisme serta ASN belum mereform pola pikir.

B, NSPM ( NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN MANUAL) sebagai


pelengkap memenuhi kebutuhan birokrasi/penyelenggara negara dan lain sebagainya.

C. PENGAWASAN TIDAK EFEKTIF

1. Sistem pengawasan dilakukan pada saat pekerjaan berjalan atau pekerjaan


sudah selesai, harapan yang diinginkan pengawasan proses (praktek KKN di
proses)
2. Auditor internal belum independent 100% ( perlu kombinaasi susunan tim
auditor / unsur internal dan eksternal APIP)
3. Audit/Evalkuasi atas LHKASN ( Laporan Harta Kekayaan ASN ) dan
Rekerning Koran dan ASN ( sidak ) belum dilakukan

Anda mungkin juga menyukai