Anda di halaman 1dari 3

Cheatsheet UTS:

Week 2  Menyoal budaya dan identitas dalam HI


Samuel Huntington: Konflik pasca CW tidak akan berakar dari identitas politik, ideologis, maupun
ekonomi. Ia akan berasal dari distingsi identitas individu maupun kolektif baru: identitas kultural.

Kritik: “Peta” yang disampaikan Huntington hanya peta spasial, bukan temporal. Sedangkan kultur
dunia dinamis. Sekarang saja, kultur dunia berpihak ke budaya liberalis-kapitalistik Barat (According
to Francis Fukuyama  Final form of mankind ideological development – akin to eschatological
concept).

Harshe: Budaya belum banyak menjadi kajian dan perhatian HI (Cukuplah dengan hipol hipolmu itu).

Kritik: Kendati demikian, menurut Lawson, sudah ada “cultural turn” di mana sosiologi tidak hanya
dikaji secara politis, sejarah, maupun geografis, tapi cultural politics, cultural history, dan cultural
geography.  Afkh di HI sudah begitu mint?

Week 3  Menyoal kultur sebagai perebutan prestise

Culture : Act of cultivation as a process of human development. Budaya merupakan lapisan paling
dalam dari pemikiran dan perkembangan manusia itu sendiri (Susanto, 2010).

Bourdieu: seperti halnya ekonomi, budaya adalah field yang di dalamnya aktor bisa rebutan
kekayaan – kapita kultura. Kalau ekonomi itu balapan “siapa lebih banyak” kapita kultura itu balapan
“siapa lebih beda”.

Kritik: Menurut Gartman, analisis Bourdieu tidak menjelaskan soal “pasar” kultural itu sendiri 
Cuma bahas supply dan demand doang. Tidak memperhitungkan adanya:
1. Cultural hierarchy: orang-orang “petty burjois” mau distinct themselves dari “proletar” dengan
melakukan imitasi thd kaum “burjois” beneran, but in turn malah making themselves more
indistinguisable satu sama lain karena ga punya kapita kultura yang cukup buat back up “imitasi”
mereka (ini lucu banget).
2. Pluralized cultural field: Perkembangan budaya bikin hierarki yang vertikal menjadi pudar. Kaum
“elit” jadi less distinctive. Sebab: mass consumption. Studkas: Citayam, tas branded KW, dll.

Distinction  Bourdeau
Distribution  Hornett
Recognition  Taylor

Week 4  Kapita Kultural dan Softpower

Bourdieu: seperti halnya ekonomi, budaya adalah field yang di dalamnya aktor bisa rebutan
kekayaan – kapita kultura. Kalau ekonomi itu balapan “siapa lebih banyak” kapita kultura itu balapan
“siapa lebih beda”. Eksklusivitas dan distingsi kapita kultura didapatkan dari kelas sosial yang tinggi.
Semakin tinggi kelas sosial, semakin distinct.

Kenapa suatu budaya unggul daripada yang lain?


Rumus  (Modal kultural x habitus) + ranah.
Konsepsi Softpower Nye: Non-coersive attraction. Mempengaruhi aktor dengan atraksi instead of
koersi untuk berperilaku sesuai dengan kemauan kita.

Kalo budaya semakin “unik” dan “beda” bisa lebih atraktif  Softpower naik.

Hard power  Dominance  Fear  Submissiveness


Soft Power  Prestise  Admiration  Respect

Tiga jenis kapita kultura Thorsby:


Embodied  Terinternalisasi: Kepercayaan, kebiasaan, citarasa, gaya, akses, bahasa, dll.
Objectified  Terbentuk secara tangible: buku, puisi, dll.
Institutionalized  Terdisposisi melalui institusi:Award, penghargaan, dll.

Etzkowitz’ Triple helix approach:


Memastikan kapita kultura dapat menjadi prestise
Komponen:

1. Negara sebagai sumber kapita kultura mentah


2. Universitas sebagai tempat inkubasi dan kultivasi budaya
3. Industri tempat kapitalisasi kultura yang ada

Week 5  Menyoal Identitas dan Pembangunan Nasional

Smith’s conception of identity: Not given. Identity is constructed and reconstructed. A symbol one
identifies themselves with.

Ethnic nationalism: Inherited cultural identity, ethnos, collective rights, ethnic purity. Ex: Nazi
Civic nationalism: Political identity, demos, individual rights, diversity. Ex: US

Samuel Huntington: Konflik pasca CW tidak akan berakar dari identitas politik, ideologis, maupun
ekonomi. Ia akan berasal dari distingsi identitas individu maupun kolektif baru: identitas kultural.

Elements of national identity:


civic  citizenship, territorial, will and consent, political ideology, political institutions and laws
cultural  religion, language, tradition
ethnic  ancestry, race

Pembangunan nasional: UU No 5 th 2017 ttg pemajuan kebudayaan. Nation building yang baik
didasarkan pada kemampuan negara untuk mengakomodasi berbagai identitas budaya.

Dahbour:
Melting pot: merging into one
Salad bowl: integrate, not merge

Week 6  Cultural Revolution, Reformation, Restoration

Transformasi kultural: mengubah kultur (non programatik) menjadi ideologi (pogramatik &
controllable).
Mengubah status quo: Perlu material. Kekayaan dan perubahan kultural diperlukan sebelum dan
setelah tumbangnya status quo.
1. Anti status-quo, directed transformation  revolusi: France, Great Leap Forward
2. Negotiated transformation  reformasi: Reformasi Turki, Lekra vs Manikebu ’60-‘65
3. Status quo directed transformation  restorasi: Meiji, UU no 5 Tahun 2017

Why Restorasi Meiji sukses?  Tidak banyak efek samping politis.


Apakah kesuksesan restorasi Meiji membuktikan bahwa restorasi lebih baik daripada revolusi
maupun reformasi?  Ngga juga. Restorasi budaya di Indonesia masih flop
Van Peursen  Kebudayaan sebagai rencana (Meiji) dan sebagai gincu (Indo) (reminder buat jangan
nulis ini verbatim soalnya Mas Probo n Mas Joko orang Dewan Kesenian Jatim :D

Week 7  Strategi, Politik, dan Kebijakan Budaya

Menyoal Strategi Kebudayaan:


Van Peursen: Kebudayaan tidak bisa dibiarkan tumbuh sebagai tanaman liar. Harus ada pembaruan
tata nilai yang di dalamnya termuat rencana inventifitas dan mekanisme picu yang mampu
memberikan efek berantai yang solutif untuk keluar dari kemacetan tata nilai.

Strategi budaya keren: Restorasi Meiji

Strategi budaya kurang keren: UU no 5 tahun 2017 😊

Strategi: Meiji
Politik: Perancis
Kebijakan: UU no 5 th 2017

Politik dan kebudayaan:


1. Kebudayaan digunakan sebagai alat justifikasi manuver politik yang ndak mashok.
Contoh: persekusi Ahok.
2. Budaya digunakan sebagai alat politik identitas
Contoh: 212
3. Budaya digunakan sebagai subjek intervensi pemerintah
Contoh: UU no 5 tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai