MAKALAH
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MANUSIA DAN
KEBUDAYAAN INDONESIA YANG DIBINA OLEH FUAD FIRMANSYAH, M.A.
OLEH:
NABILA SHAFA S. 185110100111003
Pada masa kini, Indonesia adalah sebuah negara dengan susunan masyarakat yang
majemuk. Keanekaragaman masyarakat Indonesia dapat dilihat secara sinkronis
maupun diakronis. Secara sinkronis, masyarakat Indonesia terdiri lebih dari sekitar 500
suku-bangsa dengan budaya, adat dan bahasa sendiri, menganut berbagai agama dan
kepercayaan, baik agama dunia maupun kepercayaan lokal, mewarisi ciri-ciri biologis
dari berbagai ras, dan menetap di berbagai jenis komunitas, dari hutan dan gunung
sampai ke kota, pantai, terus ke pulau pulau kecil. Secara diakronis, khususnya dalam
aspek ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi, keseluruhan kelompok-kelompok
masyarakat Indonesia tersebut merentang mulai dari kelompok-kelompok yang hidup
paling sederhana dan primitif.
Pada masa kini hampir tidak ada lagi bangsa di muka bumi ini yang berada di luar
pengaruh Civilization. Namun demikian tingkat Civilization yang dicapai adalah
berbeda antara berbagai bangsa. Ada bangsa yang maju ada pula bangsa yang tertinggal.
Bahkan lebih jauh, pencapaian Civilization tidak merata antara kelompok-kelompok
sosial dalam suatu bangsa. Dalam sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia terdapat
berbagai ragam tingkat budaya, dari kelompok pemburu peramu sampai ke masyarakat
kota yang modern.
Budaya “Culture” dan Peradaban “Civilization” adalah dua konsep tinggi yang
melingkupi begitu luas bidang kehidupan material, mental dan spiritual. Persyaratan
untuk mencapai satu Civilization itu adalah bersifat sistemik, saling terkait dan
mendukung satu sama lain, antara aspek lingkungan, teknologi, ilmu pengetahuan,
ekonomi, politik, sosial, keagamaan, kesenian, dan lain sebagainya.
1.3 Tujuan
A. Kebijakan Kebudayaan
Pada masa pendudukan Jepang, kebudayaan mereka tentu menempati lapisan atas.
Model yang digunakan di era ini adalah budaya komando. Negara mendefinisikan dan
mengelola perencanaan, menciptakan, mengarahkan dan mengatur kebijakan tentang
praktik budaya. Tujuan budaya komando model Jepang setidaknya memiliki dua tujuan,
membentuk subjek Asia Timur dan memberikan kontribusi terhadap upaya perang.
Perubahan cukup besar terjadi pada masa ini, pemerintah mengangkat harkat penduduk
asli sebagai orang Indonesia dan mempromosikan kebudayaan Indonesia.
Pemerintah orde baru memiliki karakter yang kurang lebih sama dengan
pemerintahan zaman kolonial. Di bawah Soeharto, pemerintah menekankan
pembangunan ekonomi dan sosial dalam kebijakan program-programnya sementara
melawankan manfaat spiritual dan moral dari nilai-nilai budaya Indonesia dengan nilai
Barat yang dianggap “dekaden.” Konsep “pembangunan” digelontorkan sebagai
jembatan “perbaikan” kepada masyarakat. Kebijakan kebudayaan di era ini
membendung tema-tema politik dan lebih mendorong kualitas spiritual dari kebudayaan
Indonesia
B. Politik Kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil karya cipta manusia dalam tatanan kehidupan baik
secara individu maupun dalam kelompok masyarakat. Kebudayaan adalah suatu karya
manusia untuk kehidupan yang lebih baik. Kebudayaan dimiliki oleh manusia karena
manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang memiliki akal pikiran serta cipta, rasa dan
karsa. Dengan kelebihan itu, manusia ingin hidup lebih baik, lebih aman, dan lebih
sejahtera dalam memenuhi kebutuhannya.
1. Karena manusia diciptakan oleh Tuhan memiliki akal pikiran, memiliki cipta,
rasa, dan karsa.
2. Manusia menghendaki kehidupan yang lebih baik dan memerlukan keamanan,
3. Manusia memiliki kebutuhan (Teori Maslow).
Definisi politik adalah kegiatan dalam suatu sistem politik atau negara yang
menyangkut penentuan tujuan dari sistem tersebut dan bagaimana cara mencapai tujuan.
1. Politik sebagai etik, berkenaan dengan tujuan manusia atau individu agar tetap
hidup secara sempurna.
2. Politik sebagai teknik, berkenaan dengan cara (metode) manusia atau individu
untuk mencapai tujuan.
A. Kesimpulan
B. Saran