Anda di halaman 1dari 41

DESAIN BIMTEK PROFESIONAL 3 (KARYA INOVATIF)

PADA SD,SMP,SMA,SMK
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PKB-GPAI) SD, SMP, SMP, SMA, DAN
SMK

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang


All Rights Reserved

Pengarah:
Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramadhani, S.TP., M.T

Penanggung jawab:
Dr. H. Rohmat Mulyana Sapdi, M.Pd

Tim Penulis:
1. Dr. Abdul Rozak, M.Si
2. Vine Ilyani, M.Pd. I

Diterbitkan oleh:
Kementerian Agama Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta Pusat

2
SAMBUTAN
Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramadhani, S.TP., M.T
Direktur Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI

Pendidikan memiliki peran penting bagi penyiapan generasi bangsa. Sebagai


ujung tombak transformasi nilai dan pengetahuan, guru mempunyai peran, fungsi,
dan kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan yaitu
menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Dalam hal ini,
peningkatan profesionalitas guru termasuk Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI)
menjadi sebuah keharusan. Profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi yang
bermartabat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen.
GPAI seharusnya juga mampu menjadikan pendidikan agama sebagai instrumen
transformasi sosial. Tanggung jawab GPAI tidak hanya berhenti dalam aspek
kognitif akan tetapi lebih jauh dari itu, yaitu membentuk karakter peserta didik.
Karena itu GPAI tidak boleh berhenti belajar dan mencukupkan pengetahuan yang
dimiliki. Sebaliknya GPAI harus terus memperkuat dan meningkatkan kompetensi
serta kualitasnya. GPAI juga dituntut untuk selalu meningkatkan kemampuan
mengajarnya, hal ini agar pembelajaran yang ia bawakan dapat sesuai dengan
perkembangan peserta didik, baik secara psikologis, teknologis, maupun
sosiologis.
Untuk itu, diperlukan sistem pembinaan dan pengembangan terhadap profesi
guru secara terprogram dan berkelanjutan. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama terus berkomitmen meningkatkan kualitas GPAI. Hal ini
diperlukan agar Pendidikan Agama Islam (PAI) tidak mengalami stagnasi baik dari
sisi kualitas guru, kurikulum, ataupun metode pembelajaran. Sebaliknya
penyelenggaraan PAI perlu terus disempurnakan dengan metode dan
pengetahuan terbaru. Komitmen ini diwujudkan dengan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan Guru Pendidikan Agama Islam (PKB-GPAI).
PKB-GPAI merupakan salah satu program yang dirancang untuk mewujudkan
terbentuknya GPAI yang profesional dalam melaksanakan tugasnya sebagai ujung
tombak keberhasilan pembelajaran. PKB-GPAI merupakan inisiasi yang baik untuk
meningkatkan kualitas dan profesionalitas GPAI di sekolah. Melalui PKB-GPAI ini
diharapkan menjadi sarana bagi terwujudnya GPAI yang kompeten dan
profesional.

i
Kami mengapresiasi terbitnya modul Bimtek PKB-GPAI ini. Semoga buku ini dapat
digunakan dengan baik sebagai panduan dalam rangkaian bimtek PKB-GPAI dan
pada akhirnya secara keseluruhan dapat meningkatkan kualitas Pendidikan Agama
Islam di Indonesia.

Jakarta, September 2021

ii
KATA PENGANTAR
Dr. H. Rohmat Mulyana Sapdi, M.Pd
Plt. Direktur Pendidikan Agama Islam
Kementerian Agama RI

Guru Pendidikan Agama Islam di Sekolah (SD, SMP, SMA, dan SMK) memiliki peran
penting bagi penumbuhan perilaku beragama di tengah kehidupan berbangsa dan
bernegara yang majemuk. Oleh karena itu, Ikhtiar untuk meningkatkan kualitas
Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) di sekolah terus dilakukan oleh Direktorat
Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian
Agama. Hal ini diwujudkan dengan berbagai inovasi agar penyelenggaraan PAI di
sekolah mengalami kemajuan secara berkelanjutan sesuai dengan tantangan dan
perkembangan dunia pendidikan. Salah satunya adalah melalui Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan Guru Pendidikan Agama Islam (PKB-GPAI).
PKB-GPAI diproyeksikan sebagai bentuk peningkatan kualitas penyelenggaraan
PAI, utamanya dari sisi kompetensi dan profesionalitas GPAI. Program yang
dikembangkan oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam ini merupakan wujud
penguatan layanan standar kompetensi GPAI agar kualitas, kompetensi, dan karir
mereka semakin meningkat.
Secara umum tujuan PKB-GPAI adalah untuk meningkatkan kualitas layanan PAI di
sekolah dalam rangka peningkatan mutu PAI. Program ini difokuskan untuk
pengembangan keprofesian GPAI yang mencakup 6 (enam) kompetensi, yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi
profesional, kompetensi spiritual, dan kompetensi leadership. Proses dan kegiatan
dalam program ini dirancang untuk meningkatkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan profesional GPAI di sekolah yang dilaksanakan secara berjenjang dan
berkesinambungan dalam rangka peningkatan kinerja dan pemenuhan
kompetensi profesional GPAI di sekolah.
Dalam implementasinya, PKB-GPAI membutuhkan desain bimtek yang sesuai
dengan standar kompetensi dan profesionalitas. Untuk itu diperlukan suatu modul
bimtek yang dapat memandu proses bimtek PKB-GPAI, sekaligus mengatur
pelaksanaan bimtek secara tertib dan tersistem.
Atas dasar itu, Direktorat Pendidikan Agama Islam menerbitkan buku Modul
Bimtek PKB-GPAI. Buku modul kali ini merupakan penyempurnaan (revisi) dari
modul yang sebelumnya telah dipakai pada tahun 2018. Pada modul kali ini
dijabarkan tentang integrasi moderasi beragama dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di Sekolah sebagai salah satu isu sentral yang diarusutamakan oleh
Kementerian Agama.

iii
Selayaknya sebuah modul, buku ini berisi dua bagian yaitu bagian desain bimtek
dan bagian materi bimtek. Modul ini merupakan pegangan bagi pelatih dan
peserta bimtek PKB-GPAI. Dalam modul ini diuraikan secara terperinci tentang
metode, bahan, dan konten penyelenggaraan bimtek PKB-GPAI bagi Pelatih
Nasional (PN), Pelatih Provinsi (PP), maupun Pelatih Daerah (PD) tingkat
kabupaten/kota.
Buku ini selain mempermudah proses bimtek, juga diharapkan dapat menjadi
standar kualitas penyelenggaraan bimtek PKB-GPAI, sehingga dapat berlangsung
dengan baik dan lancar. Atas terselesaikannya modul ini, kami haturkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya modul ini. Semoga
dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan nantinya dapat meningkatkan
mutu PAI. Amin.

Jakarta, September 2021

iv
DAFTAR ISI
Sambutan Direktur Jenderal Penbdidikan Islam .................................................................................... i
Kata Pengantar Direktur PAI ................................................................................................................................ iii
Daftar Isi ................................................................................................................................................. v

Bagian 1
Petunjuk Penggunaan Desain Bimtek .......................................................................................................... 1

Bagian 2
Tujuan dan Sasaran .................................................................................................................................................... 2

Bagian 3
Struktur Program ......................................................................................................................................................... 3

Bagian 4
Pendekatan dan Alur Bimtek ............................................................................................................................... 4

Bagian 5
Deskripsi Setiap Sesi ........................................................................................................................... 6
A. Sesi 1 : Kebijakan Kementerian Agama ................................................................................ 6
B. Sesi 2 : Konsep Umum Karya Inovatif .................................................................................. 7
C. Sesi 3 : Analisis SKL, Capaian Pembelajaran Kaitannya dengan Karya Inovatif ... 11
D. Sesi 4 : Proses Perencanaan Karya Inovatif ....................................................................... 15
E. Sesi 5 : Praktik Karya Inovatif Teknologi Tepat Guna dalam Pembelajaran
Berbasis Komputer ....................................................................................................... 19
F. Sesi 6 : Praktik Pembuatan Alat Pelajaran/Peraga ........................................................... 23
G. Sesi 7 : Pelaporan Pembuatan Karya Inovatif ................................................................... 26

Bagian 6
Bahan dan Alat Bimtek ......................................................................................................................................... 31

v
BAGIAN 1
Petunjuk Penggunaan Buku
Untuk mengoptimalkan penggunaan buku ini, disarankan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Tujuan dan Sasaran Buku
Tujuan modul ini berisi informasi tentang acuan dalam menyajikan materi karya
inovasi yang berkaitan dengan struktur program dan alokasi waktu, pendekatan
dan alur bimtek, informasi tentang tujuan, materi, metode dan aktivitas tagihan,
kegiatan sesi dan alat/bahan bimtek dari materi setiap sesi.
Adapun sasaran untuk desain bimtek ini diperuntukkan bagi pihak
penyelenggara PKBPengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Pendidikan
Agama Islam (PKB GPAI) mulai dari tingkat pusat sampai daerah.

2. Struktur Program
Struktur program berisi materi yang disajikan dalam bimtek ini tentang karya
inovasi pendidikan dan alokasi waktu yang diperlukan pada setiap sesi. Materi
tersebut adalah (1) Konsep Umum Karya Inovasi; (2) Analisis Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), Capaian Pembelajaran) Kaitannya dengan Karya
Inovatif Teknologi Tepat Guna dalam Pembelajaran Berbasis Komputer; (3)
Proses Perencanaan Karya Inovatif Pendidikan; (4) Praktik Karya Inovatif
Teknologi Tepat Guna dalam Pembelajaran Berbasis Komputer; (5) Praktik
Pembuatan Alat pelajaran/Peraga (6) Pelaporan Pembuatan Karya Inovatif.

3. Pendekatan dan Alur Bimtek


Penyusunan bahan bimtek/sesi untuk belajar aktif, digunakan satu kerangka
yang sangat sederhana, yaitu disebut ICARE. Sistem ICARE mencakup lima
elemen kunci suatu pengalaman belajar yang baik, yang dapat diterapkan
dalam suatu bimtek. Pola ICARE singkatan dari Introduction, Connection,
Application, Reflection, dan Extension.

4. Deskripsi Setiap Sesi


Penjabaran langkah setiap sesi bidang karya inovatif meliputi tujuan, materi,
metode (disesuaikan), tagihan, dan kegiatan sesi.

5. Bahan dan Alat Bimtek


Dalam pelaksanaan bimtek membutuhkan bahan dan alat untuk dijadikan
penunjang kegiatan bimtek. Alat peraga digunakan untuk mempemudah pelatih
bimtek untuk menyampaikan materi bimtek.

1
BAGIAN 2
Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Tujuan modul ini disusun agar dapat digunakan sebagai acuan bagi pihak-pihak
penyelenggara kegiatan bimtek PKB GPAI untuk:
1) Menyajikan materi setiap sesi dalam bidang karya inovatif.
2) Memberikan informasi terkait struktur program dan alokasi waktu yang
disediakan.
3) Memberikan gambaran yang komprehensif tentang pendekatan dan alur
bimtek yang digunakan dalam menyajikan materi bimtek.
4) Mendapatkan informasi tentang tujuan, materi, metode, tagihan, kegiatan
sesi dan alat/bahan bimtek dari materi setiap sesi bidang karya inovasi.

2. Sasaran
Buku ini diperuntukkan bagi pihak penyelenggara PKB GPAI mulai dari tingkat
pusat sampai daerah yang meliputi:
1) Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,
Kementerian Agama RI.
2) Bidang PAI/PAKIS/PENDIS Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.
3) Bidang PAI/PAKIS/PENDIS Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
4) Kelompok Kerja Pengawas PAI (Pokjawas PAI) dan learning community Guru
PAI di lingkup KKG,MGMP PAI.

2
BAGIAN 3
Struktur Program

Struktur program yang disajikan dalam bimtek Karya Inovatif terdiri dari:

Alokasi
No. Materi
Waktu (JTM)
1. Sesi 1: Kebijakan Kementerian Agama 2
2. Sesi 2: Konsep Umum Karya Inovatif 4
Sesi 3: Analisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
3 2
Capaian Pembelajaran Kaitannya dengan Karya Inovatif
4 Sesi 4: Proses Perencanaan Karya Inovatif Pendidikan 4
Sesi 5: Praktik Karya Inovatif Teknologi Tepat Guna dalam
5 8
Pembelajaran Berbasis Komputer
6 Sesi 6: Praktik Pembuatan Alat Pelajaran/Peraga 8
7 Sesi 7: Pelaporan Pembuatan Karya Inovatif 4
Jumlah 32

3
BAGIAN 4
Pendekatan dan Alur Bimtek
Buku ini menggunakan pendekatan yang disebut ICARE yang meliputi lima unsur
kunci dari pengalaman pembelajaran yaitu Introduction, Connection, Application,
Reflection, dan Extension. Pendekatan tersebut menggunakan berbagai macam
metode interaktif dalam bimtek yang dimaksudkan untuk memotivasi peserta
mengikuti bimtek, memberikan kesempatan peserta mengalami langsung
penggunaan berbagai metode yang pada akhirnya dapat digunakan oleh guru di
dalam kelas. Kerangka kerja tahapan pendekatan ICARE sebagaimana dijelaskan
secara terperinci di bawah ini.

1. Introduction (Pendahuluan)
Pada tahap ini, pelatih menanamkan pemahaman tentang isi dari sesi/kegiatan
kepada para peserta. Bagian ini harus berisi deskripsi latar belakang, tujuan
yang akan dicapai pada sesi ini. Tahap Introduction (pendahuluan) harus singkat
dan sederhana sehingga tidak banyak menghabiskan waktu. Pada tahap ini juga
pelatih harus berusaha untuk memfokuskan perhatian dan membangkitkan
minat peserta untuk mengikuti sesi ini dengan bersemangat.

2. Connection (Pengaitan)
Sebagian besar bimtek merupakan rangkaian proses kegiatan yang
berkesinambungan. Oleh karena itu, bimtek yang baik perlu dimulai dari apa
yang sudah diketahui peserta atau dimulai dari kemampuan awal peserta. Pada
tahap ini, pelatih sebaiknya menghubungkan pengetahuan yang baru dengan
pengetahuan yang sudah dimiliki peserta. Untuk hal ini pelatih dapat melakukan
brainstorming yang sederhana. Sesudah itu, pelatih dapat melanjutkan dengan
memberikan presentasi atau penjelasan. Akan tetapi, perlu diingat bahwa
presentasi yang dilakukan guru seharusnya tidak terlalu lama.

3. Application (Penerapan)
Tahap ini adalah bagian yang paling penting dalam proses bimtek. Setelah
peserta memperoleh informasi atau kecakapan baru melalui tahap Connection,
mereka perlu diberi kesempatan untuk mempraktikkan dan menerapkan
pengetahuan serta kecakapan tersebut secara individual, berpasangan atau
dalam kelompok. Bagian Application harus mendapatkan porsi waktu yang
paling lama. Pada saat peserta bekerja pelatih melakukan mentoring.

4. Reflection (Refleksi)
Pada tahap ini peserta diberi kesempatan untuk merefleksikan apa yang telah
mereka pelajari. Tugas pelatih adalah menilai sejauhmana keberhasilan bimtek.

4
Kegiatan refleksi dapat dilakukan secara individual, berpasangan ataupun
kelompok. Pelatih dapat meminta peserta untuk melakukan presentasi atau
menjelaskan apa yang telah mereka pelajari secara lisan. Mereka juga dapat
melakukan kegiatan penulisan mandiri di mana peserta menulis sebuah
ringkasan dari hasil bimtek. Refleksi ini juga bisa berbentuk kuis singkat di mana
pelatih memberi pertanyaan berdasarkan isi pelajaran/sesi. Poin penting untuk
diingat dalam refleksi adalah bahwa pelatih perlu menyediakan kesempatan
bagi para peserta untuk mengungkapkan apa yang telah mereka pelajari.

5. Extension (Pengayaan)
Tahap Extension adalah tahap kegiatan di mana pelatih menyiapkan kegiatan
yang dapat dilakukan peserta setelah pelajaran/sesi berakhir, yang bertujuan
untuk memperkuat dan memperluas pemahaman peserta tentang materi
bimtek. Kegiatan Extension dapat meliputi penyediaan bahan bacaan tambahan,
tugas penelitian atau latihan.

5
BAGIAN 5
Deskripsi Setiap Sesi

Pada bagian 5 ini akan dipaparkan pada setiap sesi bidang karya inovatif yang
meliputi tujuan, materi, metode, tagihan, dan kegiatan sesi.

A. Sesi 1: Kebijakan Kementerian Agama

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) guru adalah pengembangan


kompetensi bagi guru sesuai dengan kebutuhan dan dilaksanakan secara bertahap
dan berkelanjutan. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap profesional guru dalam mengemban tugas sebagai pendidikan.
Arah Pendidikan Nasional ditujukan untuk menghasilkan sumber daya manusia
Indonesia yang memiliki karakter yaitu: 1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Masa Esa, 2) berakhlak mulia, 3) sehat, 4) berilmu, 5) cakap, 6) kreatif, 7)
mandiri, 8) menjadi warga negara yang demokratis, dan 9) bertanggungjawab.
Dalam rangka mewujudkan fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional tersebut,
Pendidikan Agama Islam (PAI) pada PAUD-TK, SD/SDLB, SMP/SMPLB,
SMA/SMALB, dan SMK yang selanjutnya di sebut PAI pada Sekolah, merupakan
sub sistem dari Sistem Pendidikan Nasional memberikan penguatan pengetahuan
dan keterampilan serta membentuk sikap, dan kepribadian peserta didik dalam
mengamalkan ajaran agama Islam. PAI pada sekolah merupakan program
pendidikan yang berlandaskan pada aqidah yang berisi keyakinan tentang keesaan
Allah Swt. sebagai sumber utama nilai-nilai kehidupan bagi manusia dan alam
semesta. Nilai-nilai tersebut dapat dimanifestasikan melalui akhlak yang sekaligus
merupakan landasan pengembangan nilai-nilai karakter bangsa Indonesia.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Pendidikan Agama Islam (PKB-
GPAI) pada sekolah merupakan suatu keharusan bagi guru sebagai tenaga
pendidik profesional sebagiamana diamanatkan perundang-undangan. Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah No
57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2017, Peraturan Menteri Agama No. 38 tahun 2018 dalam rangka
meningkatkan kompetensi dan kinerja guru, Permendikbud No. 22 Tahun 2020
tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-
204. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Tahun 2020-2024.
Keputusan Menteri Agama Nomor 529 Tahun 2021 Tentang Kelompok Kerja
Penguatan Program Moderasi Beragama Pada Kementerian Agama.

6
B. Sesi 2: Konsep Umum Karya Inovatif

1. Tujuan
1) Memahami macam-macam karya inovatif pendidikan.
2) Memahami kriteria dan jenis karya inovatif.

2. Materi
1) Menemukan teknologi tepat guna
2) Menemukan/menciptakan karya seni
3) Membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga
4) Mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal,
dan sejenisnya

3. Metode
Metode yang digunakan dalam sesi konsep umum karya inovatif
adalah sebagai berikut:
1) Brainstorming
2) Video Comment
3) Reflective Thinking
4) Diskusi

4. Tagihan
Tagihan ini berkaitan dengan produk yang harus diselesaikan dan
dihasilkan peserta pada sesi konsep umum karya inovatif, adalah:
1) Lembar kerja yang berisi penjelasan tentang konsep umum
karya inovatif.
2) Lembar kerja yang berisi uraian macam-macam karya inovatif
dalam pembelajaran.
3) Lembar kerja yang berisi uraian dan penjelasan kriteria dan jenis
karya inovatif.

5. Kegiatan Sesi
Peserta melakukan kegiatan untuk memenuhi tagihan yang
berkaitan dengan produk yang harus diselesaikan dan dihasilkan
yaitu:
1) Mengisi lembar kerja yang berisi penjelasan tentang konsep
umum karya inovatif.
2) Mengisi lembar kerja yang berisi uraian macam-macam karya
inovatif dalam pembelajaran.
3) Mengisi lembar kerja yang berisi uraian dan penjelasan kriteria
dan jenis karya inovatif.
4) Pengayaan/deskripsi materi dengan bahasa sendiri

7
Pada tahapan ini peserta melakukan kegiatan bimtek sesuai dengan
pola ICARE berikut:

1) Introduction
Pelatih menyampaikan judul sesi, latar belakang, dasar hukum,
tujuan, tagihan peserta, tahapan kegiatan.

2) Connection
Pada tahapan ini peserta melakukan kegiatan curah pendapat
dan gagasan secara spontan dari peserta berkaitan dengan
pemahaman, gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan,
pengalaman dari semua peserta tentang karakteristik peserta
didik.
Langkah-langkahnya:
a) Pemberian informasi dan motivasi.
Pada tahap ini pelatih menjelaskan masalah yang berkaitan
dengan karya inovatif dalam pembelajaran, kemudian
mengajak peserta agar aktif untuk memberikan
tanggapannya.
b) Identifikasi.
Peserta diajak memberikan sumbang saran pemikiran
sebanyak-banyaknya. Semua saran yang diberikan peserta
ditampung, ditulis dan jangan dikritik. Ketua kelompok dan
peserta dibolehkan mengajukan pertanyaan hanya untuk
meminta penjelasan.
c) Klasifikasi.
Mengklasifikasi berdasarkan kriteria yang dibuat dan
disepakati oleh kelompok. Klasifikasi bisa juga berdasarkan
struktur/faktor-faktor lain.
d) Verifikasi.
Kelompok secara bersama meninjau kembali sumbang
saran yang telah diklasifikasikan. Setiap sumbang saran diuji
relevansinya dengan permasalahan yang dibahas. Apabila
terdapat kesamaan maka yang diambil adalah salah satunya
dan yang tidak relevan dicoret. Namun kepada pemberi
sumbang saran bisa dimintai argumentasinya.
e) Konklusi (penyepakatan).
Ketua kelompok beserta peserta lain mencoba
menyimpulkan butir-butir alternatif pemecahan masalah
yang disetujui. Setelah semua sepakat, maka diambil
kesepakatan terakhir cara pemecahan masalah yang
dianggap paling tepat.

8
Metode brainstorming sangat penting untuk memberikan
kesempatan kepada peserta untuk berpendapat, melatih daya
kritis dan analisis peserta, mendorong peserta agar dapat
menghargai pendapat orang lain dan menstimulasi peserta agar
dapat berpikir secara holistik.

3) Application
Peserta mengamati contoh kasus yang berkaitan dengan karya
inovatif.
Langkah-langkahnya:
a) Pelatih menayangkan salah satu contoh kasus pada peserta
berkaitan dengan karya inovatif
b) Peserta berdiskusi dan mengomentari contoh kasus yang
dicermatinya.
c) Peserta memberikan komentar dan tanggapan salah satu
kelompok
d) Peserta memberikan simpulan dan pelatih memberikan
penguatan materi.
Metode cases comment dapat melengkapi pengalaman-
pengalaman dasar dari peserta ketika membaca, berdiskusi,
berpraktik, dan lain-lain.

4) Reflection
Dengan metode ini peserta dapat memberikan pemikirannya
terkait karya inovatif melalui pengalaman dan pemecahan
masalah yang berlangsung secara reflektif.
Peserta mengaitkan beberapa pengetahuan yang sudah ada
untuk merumuskan suatu masalah baru berdasarkan masalah
yang diberikan. Setelah peserta merumuskan masalah, untuk
memecahkan masalah tersebut, juga dibutuhkan kembali
berpikir reflektifnya. Jika peserta dapat merumuskan dan
memecahkan masalah baru, maka peserta tersebut telah
melibatkan kemampuan berpikir reflektif.
Langkah-langkahnya:
a) Peserta mendapatkan masalah yang berkaitan dengan karya
inovatif.
b) Selanjutnya peserta menyelidiki dan menganalisa
permasalahannya tersebut.
c) Peserta menghubungkan uraian-uraian hasil analisisnya itu
atau satu sama lain, dan mengumpulkan berbagai
kemungkinan guna memecahkan masalah tersebut.

9
d) Peserta memberikan jawaban atau hipotesis sesuai dengan
pemikirannya masing-masing.
e) Peserta menyampaikan simpulan dan pelatih memberikan
penguatan

5) Extension
Peserta berdiskusi tentang menyelesaikan lembar kerja yang
berkaitan dengan karya inovatif dalam perencanaan
pembelajaran.
Langkah-langkahnya:
a) Langkah persiapan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi
diantaranya:
(1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai, baik tujuan
yang bersifat umum maupun tujuan khusus.
(2) Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
(3) Menetapkan masalah yang akan dibahas.
(4) Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan
dengan teknis pelaksanaan diskusi.
b) Pelaksanaan diskusi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
diskusi adalah:
(1) Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat
memengaruhi kelancaran diskusi.
(2) Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi.
(3) Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang
telah ditetapkan.
(4) Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap
peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-
idenya.
(5) Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan
yang sedang dibahas.
c) Diskusi
Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan
diskusi hendaknya dilakukan hal-hal sebagai berikut:
(1) Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai
kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.
(2) Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat
dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk
perbaikan selanjutnya.

10
Metode ini digunakan agar suasana bimtek lebih aktif dan
hidup karena semua peserta dan pelatih ikut terlibat,
memberikan kesempatan kepada peserta untuk
menyumbangkan ide dalam memecahkan masalah.

11
C. Sesi 3: Analisis SKL, Capaian Pembelajaran, dan kaitannya dengan
Karya Inovatif

1. Tujuan
Tujuan sesi ini adalah
a. Peserta memahami dan mampu menjelaskan analisis SKL,
Capaian Pembelajaran
b. Peserta mampu menjabarkan SKL, Capaian pembelajaran ke
dalam indikator pencapaian kompetensi dan materi
pembelajaran
c. Peserta mampu menjabarkan analisis SKL, Capaian
pembelajaran untuk meluruskan perencanaan proses
pembelajaran guna pencapaian Standar Kompetensi Lulusan
d. Peserta menentukan uraian kegiatan pembuatan karya inovatif
yang dirancang berbasis aktivitas

2. Materi
a. Pengertian SKL, Capaian pembelajaran dan indikator
pencapaian kompetensi
b. Penjabaran SKL, Capaian pembelajaran ke dalam indikator
pencapaian kompetensi dan materi pembelajaran
c. Penjabaran analisis SKL, Capaian pembelajaran untuk
meluruskan perencanaan proses pembelajaran guna
pencapaian standar kompetensi lulusan

3. Metode
Metode yang digunakan dalam sesi analisis SKL, KI, KD, dan
kaitannya dengan kegiatan pembelajaran adalah:
a. Brainstorming
b. Make a Match
c. Diskusi

4. Tagihan
Tagihan ini berkaitan dengan penyelesaian produk yang harus
dihasilkan peserta bimtek pada sesi analisis SKL, KI, KD, dan
kaitannya dengan kegiatan pembuatan karya inovatif, diantaranya:
a. Lembar kerja tentang konsep SKL, KI, KD dan kegiatan
pembuatan karya inovatif
b. Lembar kerja tentang analisis SKL, KI, KD, dan kaitannya dengan
kegiatan pembuatan karya inovatif (kelompok)
c. Tugas individu menjabarkan analisis SKL, Capaian
pembelajaran untuk melinearkan perencanaan proses

12
pembelajaran guna pencapaian SKL, dan kaitannya dengan
kegiatan pembuatan karya inovatif.

5. Kegiatan Sesi
Peserta melakukan kegiatan untuk memenuhi tagihan yang
berkaitan dengan produk yang harus diselesaikan dan dihasilkan
yaitu:
a. Lembar kerja tentang konsep SKL, KI, KD dan kegiatan
pembuatan karya inovatif
b. Lembar kerja tentang analisis SKL, KI, KD, dan kaitannya dengan
kegiatan pembuatan karya inovatif (kelompok)
c. Tugas individu menjabaran analisis SKL, Capaian
pembelajaran untuk meluruskan perencanaan proses
pembelajaran guna pencapaian SKL
Pada tahapan ini peserta melakukan kegiatan bimtek sesuai dengan
pola ICARE berikut:

1) Introduction
Pelatih menyampaikan judul sesi, latar belakang, dasar hukum,
tujuan, tagihan peserta, tahapan kegiatan.

2) Connection
Pada tahapan ini peserta melakukan kegiatan curah pendapat
dan gagasan secara spontan dari peserta berkaitan dengan
penjabaranan analisis SKL, Capaian pembelajaran untuk
meluruskan perencanaan proses pembelajaran guna
pencapaian SKL.

Langkah-langkahnya:
a) Pemberian informasi dan motivasi. Pada tahap ini pelatih
menjelaskan masalah yang berkaitan dengan SKL, KI, KD,
dan kegiatan pembelajaran, kemudian mengajak peserta
agar aktif untuk memberikan tanggapannya.
b) Identifikasi. Peserta diajak memberikan sumbang saran
pemikiran sebanyak-banyaknya, semua saran yang
diberikan peserta ditampung, ditulis dan jangan dikritik.
Ketua kelompok dan peserta dibolehkan mengajukan
pertanyaan hanya untuk meminta penjelasan.
c) Klasifikasi. Mengklasifikasi berdasarkan kriteria yang dibuat
dan disepakati oleh kelompok. Klasifikasi bisa juga
berdasarkan struktur/faktor-faktor lain.

13
d) Verifikasi. Kelompok secara bersama meninjau kembali
sumbang saran yang telah diklasifikasikan. Setiap sumbang
saran diuji relevansinya dengan permasalahan yang
dibahas. Apabila terdapat kesamaan maka yang diambil
adalah salah satunya dan yang tidak relevan dicoret. Namun
kepada pemberi sumbang saran bisa dimintai
argumentasinya.
Metode brainstorming sangat penting untuk memberikan
kesempatan kepada peserta untuk berpendapat, melatih daya
kritis dan analisis peserta, mendorong peserta agar dapat
menghargai pendapat orang lain dan menstimulasi peserta agar
dapat berpikir secara holistik.

3) Application
Peserta menentukan pasangan materi dalam bentuk kartu yang
berkaitan dengan konsep SKL, KI, KD dan kegiatan
pembelajaran.
Langkah-langkahnya:
a) Pelatih menyiapkan kartu-kartu yang berisikan kartu yang
berkaitan dengan konsep dan jawaban SKL, KI, KD dan
kegiatan pembelajaran.
b) Setiap kelompok mendapatkan satu set kartu-kartu yang
berisikan dan konsep jawaban tersebut.
c) Peserta yang sudah mendapatkan kartu memikirkan
jawaban dari kartu yang didapatkannya
d) Setiap peserta dalam kelompok mencari pasangan kartu
yang sekiranya cocok dengan kartu yang dimilikinya
e) Jika peserta yang bisa mencocokkan kartu yang tepat dan
menemukan kartu cocok pada batas waktu yang ditetapkan,
maka peserta/kelompok bersangkutan akan mendapatkan
reward.
f) Peserta menyampaikan simpulan dan pelatih
menyampaikan penguatan.
g) Selanjutnya peserta mengerjakan lembar kerja analisis SKL,
KI, KD, dan kaitannya dengan kegiatan pembelajaran
(kelompok). Sistem kerja dalam kelompok diatur oleh ketua
kelompok.
Metode ini digunakan karena mengutamakan penanaman
kemampuan sosial terutama kemampuan bekerja sama,
kemampuan berinteraksi di samping kemampuan berpikir cepat
melalui permainan mencari pasangan dengan dibantu kartu
yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

14
4) Reflection
Peserta menjawab pertanyaan tentang keterkaitan SKL, KI, KD,
dan kegiatan Pembelajaran.

5) Extension
Peserta berdiskusi menyelesaikan lembar kerja penjabaranan
SKL, Capaian pembelajaran untuk meluruskan perencanaan
proses pembelajaran guna pencapaian SKL.
Langkah-langkahnya:
a) Langkah persiapan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi
diantaranya:
(1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai, baik tujuan
yang bersifat umum maupun tujuan khusus.
(2) Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
(3) Menetapkan masalah yang akan dibahas.
(4) Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan
dengan teknis pelaksanaan diskusi.
b) Pelaksanaan diskusi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
diskusi adalah:
(1) Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat
memengaruhi kelancaran diskusi.
(2) Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan
diskusi.
(3) Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang
telah ditetapkan.
(4) Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap
peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-
idenya.
(5) Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan
yang sedang dibahas.
c) Menutup diskusi
Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan
diskusi hendaknya dilakukan hal-hal sebagai berikut:
(1) Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai
kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.
(2) Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat
dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk
perbaikan selanjutnya.

15
Metode ini digunakan agar suasana bimtek lebih aktif dan
hidup karena semua peserta dan pelatih ikut terlibat,
memberikan kesempatan kepada peserta untuk
menyumbangkan ide dalam memecahkan masalah.

16
D. Sesi 4: Proses Perencanaan Pembuatan Karya Inovatif

1. Tujuan
Tujuan sesi ini adalah:
a. Peserta memahami proses perencanaan karya inovatif
pendidikan.
b. Peserta memahami tahapan-tahapan proses perencanaan karya
inovatif.

2. Materi
a. Pengertian proses perencanaan karya inovatif pendidikan
b. Tahapan-tahapan proses perencanaan karya inovatif pendidikan

3. Metode
Metode yang digunakan dalam sesi perencanaan pembuatan karya
inovatif sebagai berikut:
a. The Power of Two
Pelatih memberikan satu atau lebih pertanyaan kepada peserta
yang membutuhkan refleksi (perenungan) dalam menentukan
jawaban.
Pertanyaan yang diberikan berkaitan dengan perencanaan
pembuatan karya inovatif.
Langkah-langkahnya:
1) Langkah pertama, membuat masalah. Dalam prosesnya,
pelatih memberikan satu atau lebih pertanyaan kepada
peserta yang membutuhkan refleksi (perenungan) dalam
menentukan jawaban.
2) Langkah kedua, pelatih meminta peserta untuk nerenung
merenung dan menjawab pertanyaan sendiri-sendiri.
3) Langkah ketiga, pelatih membagi perserta berpasang-
pasangan. Pasangan kelompok bisa ditentukan atau bisa
juga diacak. Dalam proses bimtek setelah semua peserta
melengkapi jawabannya, bentuklah ke dalam pasangan dan
mintalah mereka untuk berbagi (sharing) jawaban dengan
yang lain.
4) Langkah keempat, pelatih meminta pasangan untuk
berdiskusi mencari jawaban baru. Dalam proses belajar,
pelatih meminta peserta untuk membuat jawaban baru
untuk masing-masing pertanyaan dengan memperbaiki
respon masing-masing individu.
5) Langkah kelima, pelatih meminta peserta untuk
mendiskusikan hasil sharingnya. Dalam proses

17
pembelajaran, para peserta diajak untuk berdiskusi secara
klasikal untuk membahas permasalahan yang belum jelas
atau yang kurang dimengerti. Peserta yang sudah
berpasangan membandingkan jawaban dari masing-masing
pasangan ke pasangan yang lain. Untuk mengakhiri
pembelajaran pelatih bimtek bersama-sama dengan peserta
bimtek menyimpulkan materi pembelajaran.
Metode ini digunakan dalam kelompok kecil dengan
menumbuhkan kerja sama secara maksimal melalui kegiatan
bimtek oleh teman sejawat dengan anggota dua orang di
dalamnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2) Talking Ball
Alat/media yang digunakan dalam metode ini yaitu bola. Bola
tersebut digunakan sebagai alat dan juga sebagai media untuk
melakukan presentasi. Peserta yang presentasi yaitu peserta
yang mendapatkan bola setelah digilirkan. Materi yang
dipresentasikan adalah pembuatan karya inovatif dalam
pembelajaran berbasis komputer.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a) Pelatih menyampaikan materi tentang perencanaan
pembuatan karya invatif.
b) Pelatih menjelaskan tahapan “talking ball”
c) Setiap perwakilan kelompok mengambil sebuah bola yang
sudah disediakan oleh pelatih.
d) Bola digilirkan dalam satu kelompok, setelah musik
dimainkan
e) Proses menggilirkan bola berhenti apabila musik berhenti
f) Setiap peserta dalam kelompok yang mendapatkan bola
bertugas mempresentasikan materi tentang perencanaan
pembuatan karya inovatif
g) Setiap perwakilan kelompok yang sudah menyampaikan
hasil diskusinya diberikan reward.
Metode ini digunakan karena berfungsi sebagai pendorong dan
penguat pemahaman peserta terhadap materi yang
disampaikan. Selain itu metode ini juga diperlukan untuk
melatih ketelitian dan ketepatan dalam menjawab dan mencari
jawaban dalam lembar kerja, mampu melatih peserta berpikir
efektif.

3) Diskusi

18
Peserta berdiskusi menjawab pertanyaan berkaitan dengan
alasan perlunya perencanaan pembuatan karya inovatif, dengan
langkah-langkahnya sebagai berikut:
a) Langkah persiapan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi
diantaranya:
(1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai, baik tujuan
yang bersifat umum maupun tujuan khusus.
(2) Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
(3) Menetapkan masalah yang akan dibahas.
(4) Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan
dengan teknis pelaksanaan diskusi, seperti: laptop,
jaringan internet dan lainnya.
b) Pelaksanaan diskusi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
diskusi adalah:
(1) Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat
memengaruhi kelancaran diskusi.
(2) Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi.
(3) Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang
telah ditetapkan.
(4) Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap
peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-
idenya.
(5) Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan
yang sedang dibahas.
c) Menutup diskusi
Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan
diskusi hendaknya dilakukan hal-hal sebagai berikut:
(1) Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai
kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.
(2) Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat
dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk
perbaikan selanjutnya.
Metode ini digunakan agar suasana bimtek lebih aktif dan
hidup karena semua peserta dan pelatih ikut terlibat,
memberikan kesempatan kepada peserta untuk
menyumbangkan ide dalam memecahkan masalah.

19
4. Tagihan
Tagihan ini berkaitan dengan penyelesaian produk yang harus
dihasilkan peserta pada sesiasi perencanaan pembuatan karya
inovasi diantaranya:
a. Presentasi materi tentang proses perencanaan pembuatan karya
inovatif.
b. Lembar kerja dalam bentuk matrik terkait dengan perencanaan
pembuatan karya inovatif.
c. Lembar kerja terkait dengan jawaban berkenaan dengan
perencanaan pembuatan karya inovatif.

5. Kegiatan Sesi
Kegiatan pada setiap sesi perencanaan pembuatan karya inovatif
meliputi:
a. Capaian Pembelajaran yang berisi tujuan dan indikator
keberhasilan
b. Pokok-pokok materi
c. Uraian materi
d. Aktivitas pembelajaran
e. Rangkuman
f. Tugas, dan
g. Umpan balik dan tindak lanjut

20
E. Sesi 5: Praktik Karya Inovatif Teknologi Tepat Guna dalam
Pembelajaran Berbasis Komputer

1. Tujuan
Tujuan sesi ini adalah untuk :
a. Menjelaskan karya inovatif teknologi tepat guna dalam
pembelajaran berbasis komputer
b. Memahami pengembangan model pembelajaran melalui karya
teknologi tepat guna dalam pembelajaran berbasis komputer
c. Mendesain pembelajaran melalui aplikasi teknologi informasi
d. Berlatih membuat pembelajaran melalui aplikasi teknologi
informasi

2. Materi
a. Pengembangan model pembelajaran melalui karya teknologi
tepat guna dalam pembelajaran berbasis komputer
b. Aplikasi pembelajaran melalui teknologi informasi

3. Metode
Metode yang digunakan dalam sesi praktik karya inovatif teknologi
tepat guna dalam pembelajaran berbasis komputer ini adalah
sebagai berikut:
a. Diskusi
Peserta berdiskusi menjawab pertanyaan berkaitan dengan
praktik karya inovatif teknologi tepat guna dalam pembelajaran
berbasis komputer menggunakan microsoft powerpoint 2017.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1) Langkah persiapan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi
diantaranya:
a) Merumuskan tujuan yang akan dicapai, baik tujuan
yang bersifat umum maupun tujuan khusus.
b) Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
c) Menetapkan masalah yang akan dibahas.
d) Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan
dengan teknis pelaksanaan diskusi.
2) Pelaksanaan diskusi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
diskusi adalah:
a) Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat
memengaruhi kelancaran diskusi.

21
b) Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi.
c) Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang
telah ditetapkan.
d) Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap
peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-
idenya.
e) Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan
yang sedang dibahas.
3) Menutup diskusi
Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan
diskusi hendaknya dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a) Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai
kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.
b) Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat
dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk
perbaikan selanjutnya.
Metode ini digunakan agar suasana bimtek lebih aktif dan
hidup karena semua peserta dan pelatih ikut terlibat,
memberikan kesempatan kepada peserta untuk
menyumbangkan ide dalam memecahkan masalah.

b. Brainstorming
Curah pendapat dan gagasan secara spontan dari peserta
berkaitan dengan pemahaman, gagasan, pendapat, informasi,
pengetahuan, pengalaman dari semua peserta tentang
mekanisme dan langkah konsep, komponen, jenis-jenis, prinsip-
prinsip, strategi pembelajaran PAI berbasis komputer,
penyusunan bahan ajar PAI berbasis power point. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut:
1) Pemberian informasi dan motivasi. Pada tahap ini pelatih
menjelaskan masalah yang berkaitan dengan tentang
mekanisme dan langkah konsep, komponen, jenis-jenis,
prinsip-prinsip, strategi pembelajaran PAI berbasis
komputer, penyusunan bahan ajar PAI berbasis powerpoint,
kemudian mengajak peserta agar aktif untuk memberikan
tanggapannya.
2) Identifikasi. Peserta diajak memberikan sumbang saran
pemikiran sebanyak-banyaknya. Semua saran yang
diberikan peserta ditampung, ditulis dan jangan dikritik.
Ketua kelompok dan peserta dibolehkan mengajukan
pertanyaan hanya untuk meminta penjelasan.

22
3) Klasifikasi. Mengklasifikasi berdasarkan kriteria yang dibuat
dan disepakati oleh kelompok. Klasifikasi bisa juga
berdasarkan struktur/faktor-faktor lain.
4) Verifikasi. Kelompok secara bersama meninjau kembali
sumbang saran yang telah diklasifikasikan. Setiap sumbang
saran diuji relevansinya dengan permasalahan yang dibahas.
Apabila terdapat kesamaan maka yang diambil adalah salah
satunya dan yang tidak relevan dicoret. Namun kepada
pemberi sumbang saran bisa dimintai argumentasinya.
Metode brainstorming sangat penting untuk memberikan
kesempatan kepada peserta untuk berpendapat, melatih daya
kritis dan analisis peserta, mendorong peserta agar dapat
menghargai pendapat orang lain dan menstimulasi peserta agar
dapat berpikir secara holistik.

c. Inquiry Learning
Peserta melakukan analisis untuk mencari dan menemukan
sendiri isi materi yang akan dimasukkan ke dalam komponen
yang terdapat dalam konsep, komponen, jenis-jenis, prinsip-
prinsip, strategi pembelajaran PAI berbasis komputer,
penyusunan bahan ajar PAI berbasis powerpoint. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut:
1) Orientasi. Mengamati lembar kerja kaitannya format
program tahunan yang isinya adalah bab dan sub bab
konsep, komponen, jenis-jenis, prinsip-prinsip, strategi
pembelajaran PAI berbasis komputer, penyusunan bahan
ajar PAI berbasis powerpoint.
2) Merumuskan masalah. Setiap kelompok mendapatkan
kertas plano (membuat format LK) dan mencari bahan yang
terdapat dalam potongan kertas
3) Merumuskan hipotesis. Pada tahapan ini peserta dilatih
untuk membuat suatu hipotesis atau jawaban sementara
dari materi tersebut. Pelatih juga dapat membantu peserta
membuat hipotesis dalam memberikan jawabannya.
4) Mengumpulkan data. Pada tahap ini peserta melakukan
aktivitas mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk
menguji hipotesis yang telah dibuatnya. Dalam
pembelajaran inquiry tahapan ini merupakan suatu proses
yang sangat penting untuk mengembangkan kemampuan
intelektual peserta karena pada tahap ini peserta dilatih
untuk menggunakan seluruh potensi berfikir yang
dimilikinya.

23
5) Menguji hipotesis. Langkah ini merupakan langkah yang
melatih kemampuan rasional peserta, dimana hipotesis yang
telah dibuat kemudian diuji dengan cara dibandingkan
dengan data yang ada lalu kemudian ditunjukkan. Pada
tahap ini juga dilatih sikap jujur dan percaya diri pada
peserta sehingga peserta dapat menguji hipotesisnya
berdasarkan data dan fakta
6) Merumuskan kesimpulan. Pada langkah ini peserta dituntut
untuk mendeskripsikan temuan yang telah diperoleh
berdasarkan hasil pengujian hipotesis, sehingga dapat
mencapai kesimpulan yang akurat
Model ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan berfikir
peserta untuk mencari dan menemukan sendiri materi yang
akan di pelajarinya, melatih kepekaan diri, mengurangi rasa
kecemasan, menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan
motivasi, dan partisipasi belajar, meningkatkan tingkah laku
yang positif, meningkatkan prestasi dan hasil belajar.

d. Gallery Walk
Peserta melakukan kunjungan/pergerakan ke kelompok lain
untuk menganalisis hasil kerja yang sudah diselesaikan.
Langkah-langkahnya:
1) Membagi peserta menjadi beberapa kelompok (jumlah dan
anggota kelompok disesuaikan)
2) Memberikan kertas lembar kerja/format kepada setiap
kelompok
3) Setiap kelompok untuk mendiskusikan isian format
4) Setiap kelompok mengisi format
5) Setiap kelompok untuk menempel hasil kerjanya di dinding
6) Setiap mereka untuk berputar mengamati hasil kerja kelompok
lain
7) Salah satu wakil kelompok menjelaskan setiap apa yang
ditanyakan oleh kelompok lain
8) Peserta dalam kelompok secara bersama-sama untuk
mengoreksi hasil kerja kelompok lain
9) Memberikan klarifikasi dan simpulan
Metode ini digunakan agar peserta berinteraksi dan mensintesis
konsep, membuat pembelajaran lebih efektif. Keterampilan
berpikir tingkat tinggi terlibat. Peserta didorong untuk bergerak
tanpa harus duduk di satu tempat untuk waktu yang lama,
menghilangkan kebosanan yang membuat belajar tidak menarik.
Gallery walk (pameran berjalan) juga dapat memotivasi keaktivan

24
peserta dalam proses belajar sebab bila sesuatu yang baru
ditemukan berbeda antara satu dengan yang lainnya maka dapat
saling mengkoreksi antara sesama peserta baik kelompok
maupun antar peserta itu sendiri.

4. Tagihan
Tagihan ini berkaitan dengan produk yang harus diselesaikan dan
dihasilkan peserta pada sesi program tahunan, diantaranya:
a. Presentasi konsep, komponen, jenis-jenis, prinsip-prinsip, strategi
pembelajaran PAI berbasis komputer, penyusunan bahan ajar PAI
berbasis powerpoint.
b. Lembar kerja pembuatan karya inovatif sederhana dan komplek
sebagai karya inovatif
c. Lembar kerja jawaban berkaitan dengan perlunya pembuatan
bahan ajar sederhana dan komplek sebagai karya inovatif

5. Kegiatan Sesi
Kegiatan pada setiap sesi dengan materi praktik karya inovatif
teknologi tepat guna dalam pembelajaran berbasis komputer,
adalah:
a. Capaian Pembelajaran yang berisi tujuan dan indikator
keberhasilan
b. Pokok-pokok materi
c. Uraian materi
d. Aktivitas pembelajaran
e. Rangkuman
f. Tugas, dan
g. Umpan balik dan tindak lanjut

25
F. Sesi 6: Praktik Alat Pelajaran/Peraga

1. Tujuan
Tujuan sesi ini adalah
a. Memahami konsep alat pelajaran/peraga
b. Membuat alat pelajaran/peraga yang efektif dan efisien untuk
sesuai dengan capaian pembelajaran
c. Mengembangkan alat pelajaran/peraga
d. Menerapkan alat pelajaran/peraga sesuai dengan karakteristik
materi pembelajaran

2. Materi
a. Konsep alat pelajaran/peraga
b. Jenis alat pelajaran/peraga
c. Kriteria alat pelajaran/peraga
d. Jenis-jenis alat pelajaran/peraga
e. Cara penerapan alat pelajaran/peraga

3. Metode

Metode yang digunakan dalam sesi praktik penulisan PTK


a. Discovery/Inquiry Learning
b. Problem Based Learning
c. Project Based Learning

4. Tagihan

Tagihan ini berkaitan dengan produk yang harus diselesaikan dan


dihasilkan peserta pada sesi praktik pembuatan alat pelajaran/peraga,
diantaranya:
a. Lembar kerja identifikasi materi dan jenis alat pelajaran/peraga yang
digunakan
b. Model alat pelajaran/peraga

5. Kegiatan Sesi
Pada tahapan ini peserta melakukan kegiatan bimtek sesuai dengan pola
ICARE berikut:
a. Introduction
Pelatih menyampaikan judul materi, capaian pembelajaran, pokok-pokok
materi, uraian materi, rangkuman, tugas, umpan balik dan tindak lanjut.
b. Connection

26
Peserta melakukan analisis untuk mencari dan menemukan data-data
tentang jenis alat pelajaran/peraga
Langkah-langkahnya:
1) Orientasi
Mengamati lembar kerja kaitannya dengan identifikasi alat
pelajaran/peraga
2) Merumuskan masalah
Setiap kelompok mendapatkan kertas plano untuk menganalisis materi
yang sesuai dengan jenis alat pelajaran/peraga
3) Merumuskan hipotesis
Pada tahapan ini peserta dilatih untuk membuat suatu hipotesis atau
jawaban sementara dari materi tersebut. Pelatih juga dapat membantu
peserta membuat hipotesis dalam memberikan jawabannya.
4) Mengumpulkan data
Pada tahap ini peserta melakukan aktivitas mengumpulkan informasi
yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang telah dibuatnya. Dalam
pembelajaran inquiry tahapan ini merupakan suatu proses yang sangat
penting untuk mengembangkan kemampuan intelektual peserta
karena pada tahap ini peserta dilatih untuk menggunakan seluruh
potensi berfikir yang dimilikinya.
5) Menguji hipotesis
Langkah ini merupakan langkah yang melatih kemampuan rasional
peserta, dimana hipotesis yang telah dibuat kemudian diuji dengan
cara dibandingkan dengan data yang ada lalu kemudian ditunjukkan.
Pada tahap ini juga dilatih sikap jujur dan percaya diri pada peserta
sehingga peserta dapat menguji hipotesisnya berdasarkan data dan
fakta
6) Merumuskan kesimpulan
Pada langkah ini peserta dituntut untuk mendeskripsikan temuan yang
telah diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis, sehingga dapat
mencapai kesimpulan yang akurat
Model ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan berfikir peserta
untuk mencari dan menemukan sendiri materi yang akan di pelajarinya,
melatih kepekaan diri, mengurangi rasa kecemasan, menumbuhkan rasa
percaya diri, meningkatkan motivasi, dan partisipasi belajar,
meningkatkan tingkah laku yang positif, meningkatkan prestasi dan hasil
belajar.

c. Aplication
Peserta mempraktikkan pembuatan alat pelajaran/peraga berikut
pelaporannya

27
d. Reflection
Peserta melakukan refleksi terkait materi yang sudah disampaikan
pelatih

e. Extention
Peserta merumuskan tindak lanjut berkaitan dengan materi pada sesi ini.

28
G. Sesi 7: Pelaporan Pembuatan Karya Inovatif

1. Tujuan
Tujuan sesi ini adalah peserta mampu:
Memahami pelaporan pembuatan karya inovatif pendidikan.

2. Materi
a. Kerangka laporan pembuatan dan penggunaan alat/mesin,
pembuatan media pembelajaran, bahan ajar interaktif berbasis
komputer.
b. Kerangka isi laporan portofolio penciptaan karya seni.
c. Kerangka isi format laporan pembuatan alat pelajaran.
d. Kerangka isi laporan mengikuti pengembangan penyusunan
standar, pedoman, soal, dan sejenisnya.

3. Metode
Metode yang digunakan dalam sesi bimtek tentang pelaporan
pembuatan karya inovatif adalah sebagai berikut :
a. Diskusi
Peserta berdiskusi menjawab pertanyaan berkaitan dengan
materi pelaporan pembuatan karya inovatif.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi
diantaranya:
1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai, baik tujuan yang
bersifat umum maupun tujuan khusus.
2) Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.
3) Menetapkan masalah yang akan dibahas.
4) Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
teknis pelaksanaan diskusi.

Pelaksanaan diskusi:
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan diskusi
adalah:
1) Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat
memengaruhi kelancaran diskusi.
2) Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi.
3) Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah
ditetapkan.
4) Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta
diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya.

29
5) Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang
sedang dibahas.
Menutup diskusi:
Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi
hendaknya dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan
sesuai dengan hasil diskusi.
2) Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari
seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan
selanjutnya.

Metode ini digunakan agar suasana bimtek lebih aktif dan hidup
karena semua peserta dan pelatih ikut terlibat, memberikan
kesempatan kepada peserta untuk menyumbangkan ide dalam
memecahkan masalah.

b. Brainstorming
Curah pendapat dan gagasan secara spontan dari peserta
berkaitan dengan pemahaman, gagasan, pendapat, informasi,
pengetahuan, pengalaman dari semua peserta tentang
mekanisme dan langkah pelaporan pembuatan karya inovatif.

Langkah-langkahnya:
1) Pemberian informasi dan motivasi. Pada tahap ini pelatih
menjelaskan masalah yang berkaitan dengan tentang
mekanisme dan langkah pelaporan pembuatan karya inovatif,
kemudian mengajak peserta agar aktif untuk memberikan
tanggapannya.
2) Identifikasi. Peserta diajak memberikan sumbang saran
pemikiran sebanyak-banyaknya. Semua saran yang diberikan
peserta ditampung, ditulis dan jangan dikritik. Ketua kelompok
dan peserta dibolehkan mengajukan pertanyaan hanya untuk
meminta penjelasan.
3) Klasifikasi. Mengklasifikasi berdasarkan kriteria yang dibuat dan
disepakati oleh kelompok. Klasifikasi bisa juga berdasarkan
struktur/faktor-faktor lain.
4) Verifikasi. Kelompok secara bersama meninjau kembali
sumbang saran yang telah diklasifikasikan. Setiap sumbang
saran diuji relevansinya dengan permasalahan yang dibahas.
Apabila terdapat kesamaan maka yang diambil adalah salah
satunya dan yang tidak relevan dicoret. Namun kepada
pemberi sumbang saran bisa dimintai argumentasinya.

30
Metode brainstorming sangat penting untuk memberikan
kesempatan kepada peserta untuk berpendapat, melatih daya
kritis dan analisis peserta, mendorong peserta agar dapat
menghargai pendapat orang lain dan menstimulasi peserta agar
dapat berpikir secara holistik.

c. Inquiry Learning
Peserta melakukan analisis untuk mencari dan menemukan
sendiri terkait dengan kerangka pelaporan pembuatan karya
inovatif. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1) Orientasi. Mengamati lembar kerja kaitannya dengan
pelaporan pembuatan karya inovatif.
2) Merumuskan masalah. Setiap kelompok mendapatkan kertas
plano (membuat format LK) dan mencari bahan yang terdapat
dalam potongan kertas
3) Merumuskan hipotesis. Pada tahapan ini peserta dilatih untuk
membuat suatu hipotesis atau jawaban sementara dari materi
tersebut. Pelatih juga dapat membantu peserta membuat
hipotesis dalam memberikan jawabannya.
4) Mengumpulkan data. Pada tahap ini peserta melakukan
aktivitas mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk
menguji hipotesis yang telah dibuatnya.
5) Dalam pembelajaran inquiry dimana dalam tahapan ini
merupakan suatu proses yang sangat penting untuk
mengembangkan kemampuan intelektual peserta karena pada
tahap ini peserta dilatih untuk menggunakan seluruh potensi
berfikir yang dimilikinya.
6) Menguji hipotesis. Langkah ini merupakan langkah yang
melatih kemampuan rasional peserta, dimana hipotesis yang
telah dibuat kemudian diuji dengan cara dibandingkan dengan
data yang ada lalu kemudian ditunjukkan. Pada tahap ini juga
dilatih sikap jujur dan percaya diri pada peserta sehingga
peserta dapat menguji hipotesis nya berdasarkan data dan
fakta.
7) Merumuskan kesimpulan. Pada langkah ini peserta dituntut
untuk mendeskripsikan temuan yang telah diperoleh
berdasarkan hasil pengujian hipotesis, sehingga dapat
mencapai kesimpulan yang akurat.
Model ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan berfikir
peserta untuk mencari dan menemukan sendiri materi yang
akan di pelajarinya, melatih kepekaan diri, mengurangi rasa
kecemasan, menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan

31
motivasi, dan partisipasi belajar, meningkatkan tingkah laku
yang positif, meningkatkan prestasi dan hasil belajar.

d. Gallery Walk
Peserta melakukan kunjungan/pergerakan ke kelompok lain
untuk menganalisis pelaporan pembuatan karya inovatif yang
sudah diselesaikan. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1) Membagi peserta menjadi beberapa kelompok (jumlah dan
anggota kelompok disesuaikan)
2) Memberikan kertas lembar kerja/format kepada setiap
kelompok
3) Setiap kelompok untuk mendiskusikan isian format
4) Setiap kelompok mengisi format.
5) Setiap kelompok untuk menempel hasil kerjanya di dinding
6) Setiap mereka untuk berputar mengamati hasil kerja kelompok
lain
7) Salah satu wakil kelompok menjelaskan setiap apa yang
ditanyakan oleh kelompok lain
8) Peserta dalam kelompok secara bersama-sama untuk
mengoreksi hasil kerja kelompok lain
9) Memberikan klarifikasi dan simpulan
Metode ini digunakan agar peserta berinteraksi dan mensintesis
konsep, membuat pembelajaran lebih efektif. Metode ini
memerlukan keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk dapat
terlibat. Melalui metode ini peserta didorong untuk bergerak
tanpa harus duduk di satu tempat untuk waktu yang lama,
menghilangkan kebosanan yang membuat belajar tidak menarik.
Gallery walk (pameran berjalan) juga dapat memotivasi keaktivan
peserta dalam proses belajar sebab bila sesuatu yang baru
ditemukan berbeda antara satu dengan yang lainnya maka dapat
saling mengkoreksi antara sesama peserta baik kelompok
maupun antar peserta itu sendiri.

4. Tagihan
Tagihan ini berkaitan dengan produk yang harus diselesaikan dan
dihasilkan peserta pada sesi pelaporan pembuatan karya inovatif,
diantaranya:
a. Presentasi pelaporan pembuatan karya inovatif.
b. Lembar kerja pelaporan pembuatan karya inovatif
c. Lembar kerja jawaban berkaitan dengan perlunya dan
kebermaknaan dalam pelaporan pembuatan karya inovatif

32
5. Kegiatan Sesi
Kegiatan pada setiap sesi pelaporan pembuatan karya inovatif
meliputi:
a. Capaian Pembelajaran yang berisi tujuan dan indikator
keberhasilan
b. Pokok-pokok materi
c. Uraian materi
d. Aktivitas pembelajaran
e. Rangkuman
f. Tugas, dan
g. Umpan balik dan tindak lanjut

33
BAGIAN 6
Bahan dan Alat Bimtek

Dalam penyelenggaran bimtek profesional 3 berkaitan dengan karya inovatif


dalam PKB GPAI diperlukan bahan dan alat bimtek sebagai berikut:
1. Bahan Bimtek
a. Kertas plano/karton
b. Kertas post-it
c. Kertas HVS
2. Alat Bimtek
a. LCD Projector
b. Slide Screen
c. Kabel Soundcard
d. Flipchart
e. Spidol besar
f. Spidol kecil
g. Bola berbahan kertas
h. Tongkat ukuran 30 cm
i. Lem cair/padat

34

Anda mungkin juga menyukai