Anda di halaman 1dari 5

JIM FKep Volume VI Nomor 4 Tahun 2022

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Vaksin COVID-19 Pada Masyarakat Kecamatan


Syiah Kuala Kota Banda Aceh

Adverse Events Following Immunization Vaccine COVID-19 In Community of


Syiah Kuala District Banda Aceh

Sophia Nabila Putri1 ; Cut Husna2 ; Laras Cynthia Kasih2


1
Mahasiswa Program Studi Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2
Bagian Keilmuan Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
email: sophia_np@mhs.unsyiah.ac.id ; cuthusna@unsyiah.ac.id ; larascynthiakasih@unsyiah.ac.id

ABSTRAK
Vaksinasi COVID-19 telah menjadi program nasional semenjak munculnya pandemic COVID-19. Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah gejala yang dapat dialami individu pasca vaksinasi dapat berupa reaksi
local dan reaksi sistemik. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi KIPI Vaksin COVID-19. Jenis penelitian
ini adalah deskriptif retrospektif dengan populasi adalah masyarakat yang telah melakukan vaksinasi
COVID-19 minimal 2 dosis di Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh sebanyak 2.474 orang. Metode
pengambilan sampel ialah purposive sampling yaitu sebanyak 344 responden. Teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner peneliti dengan nilai reliabilitas 0,902. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
responden mengalami KIPI ringan sebanyak 338 (98,3%) pada dosis 1, dan 336 (97,7%) pada dosis 2.
Perlunya program edukasi bagi masyarakat mengenai KIPI Vaksin COVID-19 guna meningkatkan
pengetahuan dan pencegahannya pada masyarakat.

Kata Kunci: KIPI, Vaksin, COVID-19

ABSTRACT
Vaccination against COVID-19 has become a national program since the pandemic COVID-19. Adverse
Events Following Immunization (AEFI) are symptoms that can be experienced by individuals after
vaccination, including local and systemic reactions. The purpose of this study was to identify the AEFI
COVID-19 vaccine. This type of research is a descriptive retrospective. The study population was people
who had received at least 2 doses of COVID-19 vaccine in Syiah Kuala District, Banda Aceh, namely 2.474
people. The sampling method is purposive sampling with a total of 344 respondents. The data collection
technique uses a researcher’s questionnaire with a reliability value of 0,902. The results showed that 338
(98,3%) of respondents experienced mild AEFI at the first dose and 336 (97,7%) at second dose. The need
for education program for the community regarding AEFI vaccine COVID-10 in order to increase knowledge
and prevention in the community.

Key words: AEFI, Vaccine, COVID-19

1
JIM FKep Volume VI Nomor 4 Tahun 2022

PENDAHULUAN vaksinasi adalah KIPI. Berdasarkan fenomena


Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) tersebut peneliti tertarik untuk melihat kejadian
merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh ikutan pasca imunisasi vaksin COVID-19 di
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh.
(SARS-CoV-2) (Wang et al., 2020). Sampai
dengan Desember 2022 angka kasus terkonfirmasi METODE
COVID-19 secara global telah mencapai 657 juta Metode penelitian ini adalah deskriptif
jiwa dari 233 negara (Worldometer, 2022). retrospektif dengan populasi masyarakat yang telah
Demi membatasi penyebaran angka kasus melakukan vaksinasi COVID-19 minimal 2 dosis
terkonfirmasi COVID-19, pemerintah Indonesia di Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh
telah mengeluarkan beberapa kebijakan dan sebanyak 2.474 masyarakat. Teknik pengambilan
program sebagai upaya pengendalian COVID-19, sampel menggunakan purposive sampling
salah satunya adalah Program Vaksinasi Nasional sebanyak 344 responden.
yang selanjutnya diatur dalam Peraturan Menteri Pengumpulan data menggunakan angket
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 10 Tahun yaitu kuesioner Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
2021 (PADK, 2020). Secara nasional sampai Vaksin COVID-19 yang telah dilakukan uji
dengan Desember 2022 sebanyak 174 juta validitas berupa Uji Content Validity Index (CVI)
masyarakat Indonesia telah menerima vaksin dan Uji Construct Validity dengan nilai r hitung r ≥
COVID-19 sebanyak dua dosis (Kemenkes RI, 0,388 dan uji reliabilitas dengan nilai cronbach
2022). alpha 0,902. Kuesioner terdiri dari 32 pertanyaan
Pembuatan program vaksinasi nasional yang meliputi 4 pertanyaan untuk menilai KIPI
tentunya Pemerintah Indonesia telah memilih reaksi lokal dan 28 pertanyaan untuk menilai KIPI
vaksin yang aman dan rendah risiko KIPI bagi reaksi sistemik.
masyarakat, sehingga akhirnya dapat meningkatkan
cakupan vaksinasi dan terbentuklah kekebalan HASIL
kelompok (herd immunity). Herd immunity Berdasarkan data penelitian diperoleh hasil
merupakan perlindungan tidak langsung dari suatu sebagai berikut :
penyakit menular yang terjadi ketika populasi kebal Tabel 1. Data Demografi Responden (n=344)
melalui vaksinasi atau melalui infeksi sebelumnya Data Demografi f %
(WHO, 2020). Usia (M ± SD) 29,92 ± 11,839
Cakupan vaksinasi yang semakin meluas Jenis Kelamin
berisiko meningkatkan kejadian berupa reaksi Perempuan 183 53,2
simpang (adverse events) yang diduga Laki-laki 161 46,8
berhubungan dengan vaksinasi dan dikenal dengan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Dasar 24 7
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). KIPI
Pendidikan Menengah 167 48,5
merupakan kejadian medis pasca imunisasi yang Pendidikan Tinggi 153 44,5
diduga berhubungan dengan imunisasi (Barbara & Pekerjaan
Miriam, 2020). Beberapa gejala KIPI yang umum Pelajar/Mahasiswa 134 39
dirasakan oleh individu adalah nyeri dibekas PNS 67 19,5
tempat suntikkan, pembengkakan dibekas tempat Wiraswasta 66 19,2
suntikkan, demam, kelelahan, nyeri otot dan nyeri Petani/Nelayan 13 3,8
sendi (Camacho Moll et al., 2022). IRT/Tidak Bekerja 64 18,6
Agama
Berdasarkan hasil wawancara dengan 10 Islam 344 100
masyarakat di Kecamatan Syiah Kuala didapatkan
informasi bahwa 6 dari 10 masyarakat tidak Status Perkawinan
mengetahui informasi mengenai KIPI dan mereka Sudah Menikah 161 46,8
tidak tahu bahwa gejala yang mereka alami setelah Belum Menikah 183 53,2

2
JIM FKep Volume VI Nomor 4 Tahun 2022

Data Demografi f % mengalami KIPI lebih banyak daripada laki-laki


khususnya pada KIPI reaksi lokal, hal ini dapat
Jenis Vaksin yang Didapatkan terjadi karena adanya perbedaan ambang batas
Sinovac 270 78,5
Moderna 63 18,3 nyeri antara laki-laki dan perempuan. Namun
Pfizer 11 3,2 penelitian Yulyani et al. (2022) menyatakan tidak
Sumber: Data Primer (Diolah 2022) terdapat keterkaitan antara status demografi (jenis
kelamin) dengan KIPI vaksinasi COVID-19,
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa karena sistem kekebalan tubuh setiap individu
responden rata-rata berusia 29,92 tahun, berjenis berbeda.
kelamin perempuan sebanyak 183 (53,2%), Hasil penelitian pada tabel 2 menunjukkan
berpendidikan terakhir menengah sebanyak 167 responden mengalami KIPI ringan pada kedua
(48,5%), pekerjaan terbanyak adalah dosis. Hal tersebut dapat berkaitan dengan jenis
pelajar/mahasiswa sebanyak 134 (39%), beragama vaksin yang diterima. Jenis vaksin yang
Islam sebanyak 344 (100%), status perkawinan disuntikkan dapat mempengaruhi derajat keparahan
belum menikah sebanyak 183 (53,2%) dan jenis KIPI yang dialami individu. Studi oleh Katella
vaksin Sinovac sebanyak 270 (78,5%). (2021) menunjukkan bahwa semakin tinggi
efektivitas vaksin maka semakin tinggi risiko
Tabel 2. Distribusi Frekuensi KIPI Vaksin terjadinya KIPI, dalam hal ini vaksin AstraZeneca
COVID-19 Dosis 1 dan 2 di Kecamatan Syiah memiliki laporan angka KIPI tertinggi dan vaksin
Kuala Kota Banda Aceh (n=344) Sinovac merupakan jenis vaksin yang paling
Dosis KIPI Vaksin f % rendah dilaporkannya angka KIPI.
Vaksin COVID-19 Data demografi pada tabel 1 menunjukkan
Ringan 338 98,3
1 bahwa tingkat pendidikan tertinggi ialah
Berat 6 1,7
Ringan 336 97,7 pendidikan menengah (SMA/Sederajat) yang dapat
2 diartikan bahwa taraf dalam memperoleh
Berat 8 2,3
Sumber: Data Primer (Diolah 2022) pengetahuan lebih tinggi. Penelitian Aufah &
Utami (2021) menguatkan bahwa terdapat
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa hubungan antara pengetahuan dengan KIPI vaksin
responden mengalami KIPI ringan pada dosis 1 dan COVID-19.
2 sebanyak 338 (98,3%) dan 336 (97,7%). Gejala KIPI yang umumnya dialami oleh
setiap penerima vaksin ialah gejala KIPI reaksi
PEMBAHASAN lokal. Tabel 3 menunjukkan peningkatan keluhan
Timbulnya gejala KIPI pada individu dapat KIPI reaksi lokal yang dialami responden. Adanya
dipengatuhi oleh beberapa faktor menurut Fadillah peningkatan keluhan disebabkan karena perbedaan
et al. (2022) diantaranya adalah usia, jenis kelamin, titer antibodi (tingkat kekebalan tubuh) pada vaksin
jenis vaksin yang didapat dan tingkat pengetahuan yang disuntikkan di dosis kedua. Hal ini serupa
individu. Berdasarkan tabel 1, menunjukkan bahwa dengan temuan dalam penelitian Camacho Moll et
rata-rata usia responden adalah 29 tahun dengan al. (2022) bahwa pada dosis kedua KIPI reaksi
jenis kelamin perempuan sebanyak 183 (53,2%). lokal dilaporkan memiliki angka keluhan yang
merupakan salah satu faktor yang dapat lebih tinggi.
mempengaruhi timbulnya KIPI. Individu pada Berdasarkan tabel 4 hasil penelitian ini
tahap dewasa cenderung melaporkan KIPI yang menunjukkan bahwa terdapat penurunan frekuensi
lebih ringan. Hal ini sejalan dengan penelitian KIPI reaksi sistemik pada dosis kedua. KIPI reaksi
Romlah & Darmayanti (2022) yang menunjukkan sistemik adalah gejala-gejala yang muncul dan
respondennya pada usia dewasa muda dan dewasa berhubungan dengan sistem tubuh. Penurunan
akhir hanya melaporkan beberapa gejala KIPI. frekuensi dapat disebabkan karena adanya
Selanjutnya perempuan dilaporkan pengalaman sebelumnya oleh penerima vaksin.

3
JIM FKep Volume VI Nomor 4 Tahun 2022

Hasil tersebut juga sejalan dengan penelitian Navarrete Floriano, G., & Bermúdez de León,
Camacho Moll et al. (2022) bahwa setiap gejala M. (2022). Extension and Severity of Self-
pada KIPI reaksi sistemik menunjukkan penurunan Reported Side Effects of Seven COVID-19
Vaccines in Mexican Population. Frontiers in
frekuensi. Namun hasil penelitian ini berbanding
Public Health, 10(March), 1–12.
terbalik dengan penelitian Sakinah et al. (2021), https://doi.org/10.3389/fpubh.2022.834744
dimana beberapa gejala KIPI reaksi sistemik lebih
tinggi dirasakan oleh respondennya pada dosis Desnita, R., Sapardi, V. S., & Surya, D. O. (2022).
kedua. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi ( KIPI )
Gejala-gejala KIPI yang dirasakan individu Vaksin Covid-19 Dosis Pertama dan Kedua
Adverse Events After Immunization ( AEFI )
pasca vaksinasi COVID-19 dapat menyebabkan First and Second Dose of Covid-19 Vaccine.
terganggunya aktifitas sehari-hari, karena 6(1), 20–26.
umumnya gejala KIPI timbul 2-3 hari pasca
vaksinasi. Studi oleh Desnita et al. (2022) Fadillah, S., Setiawan, D., Muflih, M., Amigo, &
menyatakan bahwa pada gejala KIPI tertentu yang Erjinyuare, T. (2022). Factors Associated
with Adverse Events Following the First Dose
dialami oleh individu sampai dapat menganggu
of COVID-19 Immunization in Indonesia.
sebagian hingga seluruh aktifitas sehari-hari 34(3), 249–257.
responden.
Berat atau ringannya gejala KIPI yang Katella, K. (2021). Comparing the COVID-19
dialami individu harus tetap dilakukan monitoring Vaccines: How Are They Different? Yale
Medicine, 1–6.
dan pencegahan keparahan gejala, seperti
https://www.yalemedicine.org/news/covid-
contohnya melakukan kompres dingin pada area 19-vaccine-comparison
suntikkan jika terjadi nyeri atau pembengkakan
serta dapat meminum paracetamol sesuai dosis jika Kemenkes RI. (2022). Situasi COVID-19 di
terjadi demam (Kementerian Kesehatan RI, 2021). Indonesia (update 31 Maret 2022).
KOMINFO.
https://covid19.go.id/artikel/2022/03/31/situas
KESIMPULAN i-covid-19-di-indonesia-update-31-maret-
Berdasarkan hasil penelitian dapat 2022
disimpulkan bahwa sebagian besar responden
mengalami KIPI dalam kategori ringan baik pada Kementerian Kesehatan RI. (2021). Question ( Faq
dosis 1 maupun dosis 2. Diharapkan bagi ) Pelaksanaan Vaksinasi Covid-. Kesmas,
2(1), 1–16. kesmas.kemkes.go.id
pemerintah ataupun instansi penyelenggara
vaksinasi COVID-19 untuk dapat membuat PADK. (2020). 5M Dimasa Pandemi COVID-19 di
kebijakan atau program khusus dalam monitoring Indonesia. Kementrian Kesehatan Republik
KIPI pada masyarakat. Indonesia.
http://www.padk.kemkes.go.id/article/read/20
21/02/01/46/5-m-dimasa-pandemi-covid-19-
REFERENSI di-indonesia.html
Aufah, Y. M., & Utami, Y. H. (2021). Hubungan Romlah, S., & Darmayanti, D. (2022). Adverse
Pengetahuan terhadap Kecemasan Kejadian Events Following Immunization (AEFI)
Ikutan Pasca Imunisasi ( KIPI ) Peserta COVID-19 VACCINE IN TAPOS HEALTH
Vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Bambu CENTER WEST JAVA. Jurnal Mitra
Apus. 229–239. Rafflesia, 14.
Barbara, L., & Miriam, S. (2020). Safety Platform Sakinah, E. N., Nugraha, M. Y., Qodar, T. S., &
for Emergency Vaccines: Priority List of
Mulyono, B. W. (2021). COVID-19 Vaccines
Adverse Events of Special Interest: COVID- Programs : adverse events following
19. December, V2.0. immunization ( AEFI ) among medical
Camacho Moll, M. E., Salinas Martínez, A. M., Clerkship Student in Jember , Indonesia. 4, 1–
Tovar Cisneros, B., García Onofre, J. I., 7.
4
JIM FKep Volume VI Nomor 4 Tahun 2022

Wang, K., Wong, E. L. Y., Ho, K. F., Cheung, A.


W. L., Chan, E. Y. Y., Yeoh, E. K., & Wong,
S. Y. S. (2020). Intention of nurses to accept
coronavirus disease 2019 vaccination and
change of intention to accept seasonal
influenza vaccination during the coronavirus
disease 2019 pandemic: A cross-sectional
survey. Vaccine, 38(45), 7049–7056.
https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2020.09.021

WHO. (2020). Coronavirus disease (COVID-19):


Herd immunity, lockdowns and COVID-19.
WHO.
https://www.who.int/emergencies/diseases/no
vel-coronavirus-2019/question-and-answers-
hub/q-a-detail/herd-immunity-lockdowns-
and-covid-
19?gclid=Cj0KCQiAtbqdBhDvARIsAGYnX
BPf7StV7yd0iq8j5Mh0y0xWvr2BziYblYoVs
sc0QKxhjGCKy90zTPQaAksoEALw_wcB

Worldometer. (2022). COVID-19 Coronavirus


Pandemic. Worldometer.
https://www.worldometers.info/coronavirus/

Yulyani, V., Hasbie, N. F., Farich, A., & Valentine,


A. (2022). Hubungan Status Demografi,
Komorbid dengan KIPI Post Vaksin COVID-
19 Pada Tenaga Kesehatah. 11, 153–160.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.725

Anda mungkin juga menyukai