Anda di halaman 1dari 25

Sistem Perkemihan

ASUHAN KEPERAWATAN

GAGAL GINJAL KRONIK

DISUSUN OLEH :

Kelas A2

Kelompok 13

 Malpia Sari NH0113150


 Irma Dayanti Kaymuddin NH0114089
 Marina Azhari NH0114107
 Muh.Hilmi NH0114125
 Muliani NH0114129
 Ningsih Rahayu Sangaji NH0114140

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2017
Laporan Pendahuluan

Gagal Ginjal Kronik

A.Pengertian

Gagal Ginjal Kronik (GGK) atau penyakit ginjal tahap akhir merupakan gangguan
fungsi ginjal yang progresif atau irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,menyebabkan
uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah ). (Smeltzer dan Bare 1997)

Menurut Mc Clellan dijelaskan bahwa gagal ginjal kronis merupakan kondisi


penyakit pada ginjal yang persisten (berlangsung ≥ 3 bulan) dengan kerusakan ginjal
dan kerusakan Glomerular Filtration Rae (GFR) dengan angka GFR ≤ 60
ml/menit/1.73 m2.

Berdasarkan analisa definisi diatas,jelas bahwa gagal ginjal kronik merupakan


gagal ginjal akut yang sudah berlangsung lama sehingga mengakibatkan gangguan
yang persisten dan dampaknya bersifat berkelanjutan.

B.Etiologi

Gagal ginjal kronis sering kali menjadi penyakit komplikasi dari penyakit lainnya
sehingga merupakan penyakit sekunder ( secondary illenes). Penyebab yang sering
adalah diabetes militus dan hipertensi. Selain itu ada beberapa penyebab lainnya dari
gagal ginjal kronis yaitu ( Robinson,2013)

1. Penyakit Glomerular kronis (glomerulonephritis)


2. Infeksi kronis (pyelonephritis kronis,tuberculosis)
3. Kelainan Kongenital (polikistik ginjal)
4. Penyakit Vaskuler (renal nephorosclerosis)
5. Obstruksi saluran kemih (neprolithisis)
6. Penyakit kolagen ( Systemic Lupus Erythematosus)
7. Obat-obatan nefrotoksik (aminoglikosida)

C.Patofisiologi
Pada gagal ginjal kronik fungsi ginjal menurun secara drastic yang berasal dari
nefron.Insifsiensi dari ginjal tersebut sekitar 20%-50% dalam hal GFR (Glomerular
Filtration Rate). Pada penurunan fungsi rata-rata 50%, biasanya muncul tanda dan gejala
azotemia sedang , poliuri,nokturia,hipertensi dan sesekali terjadi anemia.Selain itu,
selama terjadi kegagalan fungsi ginjal maka keseimbangan dan elektrolit pun
terganggu.Pada hakikatnya tanda dan gejala gagal ginjal kronis hampir sama dengan
gagal ginjal akut , namun awitan waktunya saja yang membedakan.Perjalanan dari gagal
injal kronis membawa dampak yang sistemik terhadap seluruh sistem tubuh dan sering
mengakibatkan komplikasi.

D. Manifestasi Klinik
a. Menurunnya cadangan ginjal pasien asimtomatik, namun GFR dapat menurun
hingga 25% dari normal
b. Insufisiensi ginjal, selama keadaan ini pasien mengalami polyuria da nokturia,
GFR 10% hingga 25% dari normal, kadar creatinin serum dan BUN sedikit
meningkat diatas normal.
c. Penyakit ginjal stadium akhir ( ESRD ) atau sindrom uremik ( lemah, letargi,
anoreksia, mual muntah, kelebihan volume cairan ( volume overload ) neuropati
perifer, pruritus, uremik frost, pericarditis, kejang-kejang sampai koma ), yang
ditandai dengan GFR kurang dari 5-10 ml/menit, kadar serum kreatinin dan BUN
meningkat tajam, dan terjadi perubahan biokimia dan gejala yang komplek.
Gejala komplikasinya antara lain, hipertensi, anemia, osteodistrofi renal, payah
jantung, asidosis metabolic, gangguan keseimbangan elektrolit ( sodium, kalium,
klorida ).
E. Pemeriksaan Diagnostik
1. Urinalisis
Urinalisis dilakukan untuk menapis ada / tidaknya infeksi pada ginjal atau
ada/tidaknya pendarahan aktif akibat inflamasi pada jaringan parenkim ginjal.
2. Darah
3. Pelogram retrograt : Abnormalitas pelvis ginjal dan ureter
4. Ultrasonografi Ginjal :Menentukan ukuran ginjal dan adanya
massa,kista,obstruksi pada saluran perkemihan bagian atas
5. Endoskopi ginjal,nefroskopi : untuk menentukan pelfis ginjal,keluar
batuk,hematuria dan pengangkatan tumor selektif
6. Arteriogram ginjal : Mengkaji sirkulasi ginjal dan mengindentifikasi
ekstravaskular massa
7. EKG (elektrokardiogram) : keseimangan elektrolit dan asam basa

F. Komplikasi
1. Hiperklemia
2. Hipertensi
3. Penyakit jantung
4. Pericariditis,efusi pericardian dan tamponade jantung
5. Anemia

G. Penatalaksanaan
1. Perawatan kulit yang baik
2. Jaga kebersihan oral
3. Beri dukungan intensif
4. Pantau adanya hiperklemia
5. Atasi hiperfostfatemia dan hipokalsemia
6. Kaji status hidrasi dengan hati-hati
7. Kontrol Tekanan Darah
8. Pantau ada/tidaknya komplikasi pada tulang dan sendi
9. Latih klien nafas dalam dan batuk efektif untuk mencegah terjadinya kegagalan
nafas akibat obstruksi
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
Gangguan Gagal Ginjal Kronik

A. Pengkajian
1. Biodata : nama, umur,jenis kelamin,alamat,tanggal masuk rumah
sakit,pekerjaan,dll
2. Keluhan Utama
Keluhan bisa berupa urin output yang menurun (oliguria) sampai pada
anuria,penurunan kesadaran karna komplikasi pada system sirkulasi-
ventilasi,anoreksia,mual dan muntah,diaphoresis,fatigue,nafas berbau urea dan
fluritis.kondisi ini dipiu oleh karena penumpukan (akumulasi) zat sisa
metabolism/ toksin dalam tubuh karna ginjal mengalami kegagalan filtrasi.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada klien dengan gagal ginjal kronis biasanya terjadi penurunan urin
output,penurunan kesadaran,penurunan pola nafas karna komplikasi dari
ganguuan system ventilasi,fatigue,perubahan fisiologis kulit,bau urea pada
nafas.Selain itu karna berdampak pada proses metabolism(sekunder karena
intoksikasi), maka akan terjadi anoreksi ,nausea dan vomit sehingga berisiko
terjadinya gangguan nutrsi
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Gagal ginjal kronik dimulai dengan periode gagal ginjal akut dengan berbagai
penyebab ( multikausa ). Kaji riwayat penyakit ISK, payah jangtung overdosis
khusunya obat yang bersifat nefrotoksit yang mampu mempengaruhi kerja ginjal
selain itu ada beberapa penyakit yang menyebabkan gagal ginjal yaitu DM,
Hipertensi, batu saluran kemih atau urolithiasis.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Gagal ginjal kronis bukan penyakit menular dan menurun, sehingga silsilah
keluarga tidak terlalu berdampak pada penyakit ini.Namun, pencetus sekunder
seperti DM dan hipertensi memiliki pengaruh terhadap gagal ginjal kronis, karena
penyakit tersebut bersifat herediter.Kaji pola kesehatan keluarga yang diterapkan
jika ada anggota keluarga yang sakit, misalnya minum jamu saat sakit.
6. Riwayat psikososial
Kondisi ini ttidak selalu ada gangguan jika klien memiliki koping adaptif yang
baik.pada klien gagal ginjal kronis, biasanya perubahan psikososial terjadi pada
waktu klien mengalami perubahan struktur fungsi tubuh dan menjalani proses
dialisa. Klien akan mengurung diri dan lebih banyak berdiam diri ( murung )
7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : biasanya lemah
- Tingkat kesadaran : composmentis
- GCS
- Tanda Tanda vital : Peningkatan suhu tubuh , nadi cepat dan lemah ,
hipertensi ,nafas cepat dan dalam (kusmaul),dysepnea
b. Aktifitas/Istirahat
Gejala :
- Kelelahan ekstrem, kelemahan malaise.
- Gangguan tidur ( insomnis/gelisah atau somnolen )

Tanda :

- Kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak


c. Sirkulasi
Gejala :
- Riwayat hipertensi lama atau berat
- Palpitasi, nyeri dada (angina)
Tanda :
- Hipertensi, nadi kuat, edema jaringan umum dan pitug pada kaki,
telapak tangan
- Disritmia jantung
- Nadi lemah halus, hipotensi ortostatik
- Friction rub pericardial
- Pucat pada kulit
- Kecenderungan perdarahan
d. Intergritas Ego
Gejala :
- Factor stress contoh finansial, hubungan dengan orang lain
- Perasaan tidak berdaya, tida ada harapan, tidak ada kekuatan.
Tanda :
- Monela, ansietas, takut, marah, mudah tersinggung, perubahan
kepribadian.
e. Eliminasi
Gejala :
- Penurunan frekuensi urin, oliguria, anuria ( gagal tahap lanjut )
- Abdomen kembung, diare atau konstipasi
Tanda :
- Perubahan warna urin, contoh kuning pekat, merah, coklat
- Oligura, dapat menjadi anuria
f. Makanan/cairan
Gejala :
- Peningkatan BB cepat ( edema ), penurunan BB ( malnutrisi )
- Anoreksia, nyeri ulu hati, mual/muntah, rasa metalik tidak sedap pada
mulut ( pernapasan ammonia )
Tanda :
- Distensi abdomen /ansietas, pembesaran hati ( tahap akhir )
- Perubahan turgor kulit atau kelembapan
- Edema ( umum, tergantung )
- Ulserasi gusi, perdarahan gusi/lidah
- Penurunan otot, penurunan lemak subkutan, penampilan tidak
bertenaga
g. Neursensori
Gejala :
- Sakit kepala, penglihatan kabur
- Kram otot/kejang, syndrome kaki gelisah, kebas rasa terbakar pada
telapak kaki
- Kebas/kesemutan dan kelemahan khususnya ekstremitas bawah
( neuropati perifer )
Tanda :
- Gangguan status mental, contohnya penurunan lapang perhatian,
ketidakmampuan konsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan
tingkat kesadaran, stupor dan koma
- Kejang, faikulasi otot, aktifitas kejang
- Rambut tipis
h. Nyeri / kenyamanan
Gejala :
- Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot/nyeri kaki
Tanda :
- Perilaku berhati-hati/ distraksi, gelisah
i. Pernapasan
Gejala :
- Napas pendek, dyspnea
- Batuk produktf dengan sputum merah mudah encer ( edema paru )
j. Keamanan
Gejala :
- Kulit gatal, ada/berulangnya infeksi
Tanda :
- Pruritis
- Demam ( sepsis, dehidrasi )
k. Seksualitas
Gejala :
- Penurunan libido, amenorea, infertilitas
l. Interaksi social
Gejala :
- Kesulitan menurunkan kondisi, contoh tak mampu
bekerja,mempertahankan fungsi peran dalam keluarga.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Kelebihan volume cairan
2. Intoleransi Aktivitas
3. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
4. Kerusakan Integritas Kulit
5. Resiko Infeksi

C. Intervensi Keperawatan
N Diagnosa Keperawatan NOC NIC
O
1 Kelebihan Volume Cairan  Electrolit and acid base balance 1.Monitor indikasi
Batasan Karakteristik :  Fluid Balance retensi/kelebihan
-Gangguan Elektrolit  Hydration cairan
-Azotemia Kriteria Hasil : 2.Monitor hasil Hb
-Oliguria Terbebasdari Edema,Efusi,dan yang sesuai dengan
-Edema anaskara retensi cairan
-Penurunan Hemoglobin bunyi nafas bersih,tidak ada (BUN,Hmt,Osmolalitas

dyspeneu urin)

- 3.catat secara akurat

Terbebasdarikelelahan,kecemasan intake dan output


ataukebingungan
-menjelaskan indicator kelebihn
cairan

2 Intoleran Aktivitas  Energy concervation 1.Bantu klien untuk


Batasan karakteristik :  Activitas tolerantion mengindentifikasi
-Menyatakan merasa letih  Self Care : ADLs aktifitas yang mampu
-Menyatakan merasa Krieria Hasil : dilakukan
lemah -Berpartisiasi dalam aktivitas fisik 2.Bantu untuk
-Perubahan EKG tanpa disertai peningkatan tekanan mendapatkan alat bantu
mencerminkan iskemia darah , nadi,dan pernapasan seperti kursi roda dan
-respon tekanan darah -Tanda Tanda vital normal krek
abnormal terhadap -Level Kelemahan 3.Bantu pasien untuk
aktivitas mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
3 Ketidakseimangan nutrisi  Nutritional status : food and 1. Kaji adanya
kurang dari kebutuhan fluid alergi makanan.
tubuh 2. Kolaborasi
Batasan Karakteristik :  Intake dengan ahli gizi
 Mual muntah  Nutritional status : nutrient untuk
 Kurang minat pada intake menentukan
makanan (anoreksia) Kriteria Hasil. jumlah kalori
 Nyeri abdomen  Mampu mengidentifikasi dan nutrisi yang
kebutuhan nutrisi dibutuhkan
 Penuruan berat badan
 Tidak ada tanda manutrisi pasien
 Tonus otot menurun
D. Implementasi dan Evaluasi

Tgl/jam No. Implementasi Evaluasi


Dx
11 Maret 1 1. Memonitor indikasi S : klien mengatakan telah
2017 retensi/kelebihan membaik dan normal dalam
Jam 09.00 cairan frequensi miksi
2. Memonitor hasil Hb
yang sesuai dengan O: Klien nampak rileks , hasil hb
retensi cairan norma , intake output baik
(BUN,Hmt,Osmolalit
as urin) A : Masalah teratasi
3. Mencatat secara
akurat intake dan P: Pertahankan Intervensi
output

11 Maret 2 1. .Membantu klien untuk S : klien mengataka ndapat


2017 mengindentifikasi melakukan aktivitas secara
Jam 11.00 aktifitas yang mampu mandiri
dilakukan O: Klien nampak melakukan
2. Membantu untuk aktivitas tanpa di bantu keluarga
mendapatkan alat bantu ataupun perawat
seperti kursi roda dan
krek A : Masalah teratasi
3. Membantu pasien
untuk P: Pertahankan Intervensi
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
11 Maret 3 1. Kaji adanya alergi S : klien mengatakan tidak lagi
2017 makanan mual dan muntah
Jam 12.15 2. Kolaborasi dengan O: Klien nampak menghabiskan
ahli gizi untuk porsi makannya, berat badan naik
menentukan jumlah
kalori dan nutrisi A : Masalah teratasi
yang dibutuhkan
pasien P: Pertahankan Intervensi
3.Dorong masukan
nutrisi yang cukup

11 Maret 4 1. Menjaga Kebersihan S : klien mengatakan telah


2017 kulit agar tetap bersih menjaga kulitnya tetap bersih dan
Jam 12.45 dan kering melakukan mobilisasi
2. Memobilisasi pasien O: Klien nampak rileks
setiap 2 jam sekali
3. Monitor kulit adanya A : Masalah teratasi
kemerahan
P: Pertahankan Intervensi

11 Maret 5 1. Memonitor tanda dan S : klien mengatakan tidak ada


2017 gejala dari infeksi tanda dan gejala infeksi
Jam 13.10 2. Menginspeksi kulit O: Nampak di bagian kulit klien
tidak ada tanda dan gejala infeksi
dan mukosa
3. Mendorong masukan A : Masalah teratasi
nutrisi yang cukup
P: Pertahankan Intervensi
Penyimpangan Kebutuhan Dasar Manusia

Zat Toksik Perpospatemia Edema (kelebihan


volume cairan)
Pruritis
Reaksi Antigen
antibodi Pre load naik
Kerusakan integritas
GFR turun
kulit
Retensi Na Beban jantung
GGK

Total CES naik Hipertrovi ventrikel


Sekresi protein

Sindrom Uremia Tek kapiler naik Payah jantung kiri

Gangguan
Volume interstisial COP turun
Keseimbangan Asam

Prod Asam Lambung Aliran darah ginjal


Iritasi Lambung

Gastritis RAA turun


Resiko Infeksi

Mual, Muntah Retensi Na dan H2O


Sekresi eritropoitis turun
Ketidakseimbangan Kelebihan Vol
nutrisi kurang dari Cairan
Produksi Hb turun

Suplai Nutrisi dalam


darah turun

Gangguan Nutrisi

Oksihemoglbin turun
Suplai O2 kasar turun

Intoleransi aktivitas

ASUHAN KEPERAWATAN

KASUS

Ny. S 45 tahun masuk ke Rumah Sakit RSUD A karena penyakit ginjal yang dialaminya yang
diawali dengan sakit pinggang. Keluarga klien mengatakan klien mengalami hal ini sejak 3 tahun
yang lalu, klien awalnya mengira hanya penyakit biasa saja sehingga klien hanya membeli obat
diwarung/ jamu untuk mengurangi rasa sakit terhadap penyakitnya tersebut,.Keluarga juga
mengatakan klien mempunyai riwayat hipertensi yang sudah lama dideritanya.Kondisi klien
semakin lama semakin memburuk sehingga keluarga membawa klien kerumah sakit.Selain itu
keluarga juga mengatakan bahwa akhir-akhir ini pasien BAK dengan jumlah yang sedikit. Hasil
pemeriksaan labor didapatkan Ureum 380 mg/ dl, Kreatinin 15 dan Hb 6,2 mg/dl, SGOT 19,
SGPT 30. Dilakukan pemeriksaan USG pada kedua ginjal didapatkan kedua ginjal tampak
mengecil.Saat ini klien mengeluh mual sehingga tidak nafsu makan dan juga sering mengalami
muntah, tubuh klien terlihat lemah, pucat, kulit kering dan bersisik, klien sering menggaruk
bagian tubuhnya karena rasa gatal (pruritus) dan perut membesar dengan kesadaran kompos
mentis. Tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu 36,60 C, pernafasan 24 x/menit

1. Pengkajian
a. Identitas
Biodata :
Nama : Ny. S
Umur : 45 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
b. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama : Klien mengeluh, BAK akhir-akhir ini dalam jumlah
sedikit
RiwayatKesehatan dahulu :Klien mempunyai riwayat hipertensi yang sudah lama
dideritanya dan sakit pinggang sejak 3 tahun yang lalu
Riwayat Kesehatan Sekarang :Klien mengeluh sakit pinggang, BAK akhir-akhir ini
dalam jumlah sedikit, perut membesar, mual dan muntah
sehingga tidak nafsu makan, gatal pada kulit.

Riwayat Kesehatan Keluarga :Tidak ada riwayat penyakit keluarga

c. Pemeriksaan fisik

1) Perut klien tampak membesar

2) Klien terlihat pucat dan lemah

3) Kulit kering dan bersisik

4) Kesadaran klien compos mentis

5) TTV : Tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu 36,60 C,


pernafasan 24 x/menit.

 Aktifitas/Istirahat
Gejala :
- Kelelahan

Tanda :

- Kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak


 Sirkulasi
Gejala :
- Riwayat hipertensi
- Tidak ada nyeri dada
Tanda :
- Hipertensi, nadi kuat,
- Pucat pada kulit
 Intergritas Ego
Gejala : - perasaan tidak nyaman
Tanda :
Ansietas

 Eliminasi
Gejala :
- Penurunan urin (oliguria)
- Abdomen kembung
Tanda :
- warna urin, kuning pekat
- Oligura, dapat menjadi anuria
 Makanan/cairan
Gejala :
- penurunan BB ( malnutrisi )
- Anoreksia, nyeri ulu hati, mual/muntah, rasa metalik tidak sedap pada
mulut ( pernapasan ammonia )
Tanda :
- Distensi abdomen /ansietas, pembesaran hati ( tahap akhir )
- Perubahan turgor kulit atau kelembapan

 Neursensori
Gejala :
- Sakit kepala, penglihatan kabur
- Kebas/kesemutan dan kelemahan khususnya ekstremitas bawah
( neuropati perifer )
Tanda :
- penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan konsentrasi,
 Nyeri / kenyamanan
Gejala :
- Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot/nyeri kaki
Tanda :
- Perilaku berhati-hati/ distraksi, gelisah

 Keamanan
Gejala :
- Kulit dirasakan gatal,
Tanda :
- Pruritis
- dehidrasi

d. Pemeriksaan Penunjang

Ureum 380 mg/ dl (N: 20-40 mg/ dl)

Kreatinin 15 (N: 0,5-1,5 mg/ dl)

Hb 6,2 mg/dl (N: 12-152 mg/dl)

SGOT 19 (N: <21)

SGPT 30 (N: <23)

Hasil USG : Pada kedua ginjal didapatkan kedua ginjal tampak mengecil

e. Analisa Data
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DO: Riwayat penyakit Kelebihan
- Perut klien terlihat (Hipertensi) volume cairan
membesar
- Hasil labor menunjukkan
ureum ↑ 380 mg/ dl (normalnya Suplay darah ke
Terjadi uremia
20-40 mg/ dl) ginjal menurun

- Kreatinin ↑ 15 (normalnya
0,5-1,5 mg/ dl)
- SGOT 19 (N: <21)
Fungsi ginjal
- SGPT 30 (N: <23)
menurun
- Hasil USG : Pada kedua
ginjal didapatkan kedua ginjal
tampak mengecil
Retensi Na dan H2O
DS:
- Keluarga mengatakan bahwa
akhir-akhir ini pasien BAK
dengan jumlah yang sedikit Kelebihan volume
cairan

2 DO: Riwayat Hipertensi Intoleran


- Pasien terlihat lemah dan aktivitas
pucat
- TD: 130/90 mmHg Sekresi eritropoetin ↓
- Nadi 80x/menit
- Hb: 6,2 mg/dl
DS:
Produksi Hb ↓
- Keluarga mengatakan
bahwa klien tidak nafsu makan.
- Klien mengeluh sakit
pinggang Suplay oksigen ↓

Intoleransi aktivitas
2. Diagnosa Keperawatan
1. Kelebihan Volume Cairan
2. Intoleran Aktivitas
3. Nutrisi Kurang dari kebutuhan tubuh
4. Kerusakan Integritas Kulit
3. Intervensi
NO Diagnosa Keperawatan NOC NIC
1 Kelebihan Volume Cairan  Electrolit and acid base 1.Monitor indikasi
Batasan Karakteristik : balance retensi/kelebihan
-Gangguan Elektrolit  Fluid Balance cairan
-Azotemia  Hydration 2.Monitor hasil Hb
-Oliguria Kriteria Hasil : yang sesuai dengan
-Edema Terbebas dari retensi cairan
-Penurunan Hemoglobin Edema,Efusi,dan anaskara (BUN,Hmt,Osmolalitas

bunyi nafas bersih,tidak urin)

ada dyspeneu 3.catat secara akurat

-Terbebas dari intake dan output

kelelahan,kecemasan atau
kebingungan
-menjelaskan indicator
kelebihn cairan

2 Intoleran Aktivitas  Energy concervation 1.Bantu klien untuk


Batasan karakteristik :  Activitas tolerantion mengindentifikasi
-Menyatakan merasa letih  Self Care : ADLs aktifitas yang mampu
-Menyatakan merasa lemah Krieria Hasil : dilakukan
-Perubahan EKG -Berpartisiasi dalam aktivitas 2.Bantu untuk
mencerminkan iskemia fisik tanpa disertai mendapatkan alat bantu
-respon tekanan darah peningkatan tekanan darah , seperti kursi roda dan
abnormal terhadap aktivitas nadi,dan pernapasan krek

-Tanda Tanda vital normal 3.Bantu pasien untuk

-Level Kelemahan mengembangkan


motivasi diri dan
penguatan
3 Ketidakseimangan nutrisi  Nutritional status : 4. Kaji adanya
kurang dari kebutuhan tubuh food and fluid alergi makanan.
Batasan Karakteristik : 5. Kolaborasi
 Mual muntah  Intake dengan ahli gizi
 Kurang minat pada  Nutritional status : untuk
makanan (anoreksia) nutrient intake menentukan
 Nyeri abdomen Kriteria Hasil. jumlah kalori
 Mampu dan nutrisi yang
 Penuruan berat badan
mengidentifikasi dibutuhkan
 Tonus otot menurun
kebutuhan nutrisi pasien
4. Implementasi dan Evaluasi

Tgl/jam No. Implementasi Evaluasi


Dx
22 Maret 1 1. Memonitor indikasi S : klien mengatakan telah
2017 retensi/kelebihan membaik dan normal dalam
Jam 09.00 cairan frequensi miksi
2. Memonitor hasil Hb
yang sesuai dengan O: Klien nampak rileks , hasil hb
retensi cairan norma , intake output baik
(BUN,Hmt,Osmolalit
as urin) A : Masalah teratasi
3. Mencatat secara
akurat intake dan P: Pertahankan Intervensi
output

22 Maret 2 1. Membantu klien S : klien mengatakan dapat


2017 untuk melakukan aktivitas secara
Jam 11.00 mengindentifikasi mandiri
aktifitas yang mampu O: Klien nampak melakukan
aktivitas tanpa di bantu keluarga
dilakukan ataupun perawat
2. Membantu untuk
mendapatkan alat A : Masalah teratasi
bantu seperti kursi
roda dan krek P: Pertahankan Intervensi
3. Membantu pasien
untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan

22 Maret 3 1. Kaji adanya alergi S : klien mengatakan tidak lagi


2017 makanan mual dan muntah
Jam 12.15 2. Kolaborasi dengan O: Klien nampak menghabiskan
ahli gizi untuk porsi makannya, berat badan naik
menentukan
jumlah kalori dan A : Masalah teratasi
nutrisi yang
dibutuhkan pasien P: Pertahankan Intervensi
3. Dorong masukan
nutrisi yang cukup

22 Maret 4 1. Menjaga Kebersihan S : klien mengatakan telah


2017 kulit agar tetap bersih menjaga kulitnya tetap bersih dan
Jam 12.45 2. Memobilisasi pasien melakukan mobilisasi
setiap 2 jam sekali O: Klien nampak rileks
3. Monitor kulit adanya
kemerahan A : Masalah teratasi
P: Pertahankan Intervensi

DAFTAR PUSTAKA

Kusuma, A. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA
NIC NOC jilid 2. Yogyakarta: Media Action.

Ns.Eko Prabowo, S. M. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Pada Sistem Perkemihan.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Padia S.kep, N. (2012). Keperawatam Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika.

Taqiyyah Bararah, M. d. (2013). Asuhan Keperawatan : Panduan Lengkap Menjadi Perawat


Profesional Jilid 2. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Anda mungkin juga menyukai