DI SMK AL-KHOERIYAH
KOTA TASIKMALAYA
LAPORAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
Ujian Praktik Profesi Lapangan
Oleh :
Laporan Ini Disusun Sebagai Salahsatu Syarat Untuk Menyelesaikan Praktek Profesi Lapangan
(INU)
Menyetujui :
Mengesahkan,
Maman, S.H.I.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
limpahan karunia, rahmat, anugerah, dan hidayah-Nya sehingga penyusunan
laporan akhir Praktik Profesi Lapangan yang dilaksanakan selama 9 Minggu
mulai tanggal 10 Juli s.d 9 September 2023 di SMK Al-Khoeriyah Tasikmalaya
dapat berjalan dengan lancar. Sholawat dan salam tetap tercurah pada junjungan
Nabi besar Muhammad SAW.
Penyusun menyadari bahwa terselesaikannya pembuatan laporan tidak
lepas dari bantuan semua pihak yang telah membantu baik secara materiil maupun
morill pada saat persiapan, pelaksanaan kegiatan sampai pada evaluasi kegiatan.
Oleh karena itu pada kesempatan ini, penyusun menghaturkan banyak terima kasih
kepada :
1. Bapak Dr. H. Pepep Puad Muslim, M.SI. selaku Ketua INU Tasikmalaya dan
Panitia yang telah memberikan kesempatan untuk pelaksanaan Praktik Profesi
Lapangan tahun 2023.
2. Ibu Ai Desilawati, M,Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
memberikan arahan dan bimbingan selama pelaksanaan Praktik Profesi Lapangan
sampai selesainya laporan ini.
3. Bapak Maman, S.H.I,M.H selaku Kepala SMK Al-Khoeriyah yang telah
bersedia memberikan bimbingan dan pengarahan selama kegiatan Praktik Profesi
Lapangan.
4. Bapak Agus Sugara, S.E. selaku Pembimbing Lapangan yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan selama kegiatan Praktik Profesi
Lapangan .
5. Bapak/Ibu Guru dan seluruh staf Tata Usaha SMK Al-Khoeriyah yang telah
membantu pelaksanaan Praktik Profesi Lapangan.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritikan, masukan dan saran yang membangun sebagai bahan perbaikan.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Tasikmalaya ..September 2023
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
DAFTAR TABEL............................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................v
BAB I : GAMBARAN UMUM SEKOLAH..................................................1
A. Letak Geografis.............................................................................................1
B. Sejarah Singkat.............................................................................................1
C. Visi, Misi dan Tujuan...................................................................................5
D. Struktur Organisasi.......................................................................................6
E. Tenaga Pendidik dan Kependidikan.............................................................8
F. Siswa..............................................................................................................10
G. Sarana dan Prasarana....................................................................................12
BAB II : PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI LAPANGAN (PPL)....13
A. Kegiatan Pengelolaan/Perkantoran kependidikan....................................13
1. Observasi Pengelolaan/Perkantoran kependidikan...............................13
2. Persiapan Pengelolaan/Perkantoran kependidikan................................13
3. Praktik Pengelolaan/Perkantoran kependidikan....................................13
B. Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan................................................14
BAB III : HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................22
A. Hasil dan Pembahasan..................................................................................22
B. Faktor Pendukung dan Penghambat..............................................................26
BAB IV : PENUTUP.......................................................................................28
A. Kesimpulan...................................................................................................28
B. Saran..............................................................................................................29
LAMPIRAN-LAMPIRAN..............................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................54
BAB 1
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Letak Geografis
SMK Al-Khoeriyah beralamat di jl. Maonjaya Nomor. 34, Kelurahan Ciherang, Kecamatan
Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat 46196, Berada Koordinat garis lintang : -
7.3558 dan garis bujur : 108.2745.
B. Sejarah Singkat
SMK Al-Khoeriyah merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Tasikmalaya yang
didirikan oleh Yayasan Taman Pendidikan Al-Khoeriyah pada tanggal 21 Juli 2002 dan diresmikan
langsung oleh Bapak Wahyu selaku Walikota Tasikmalaya serta mengalami perubahan nama
Yayasan menjadi Yayasan Al-Khoeriyah Kiayi Haji Fakhrudin pada Tahun 2015. SMK Al-Khoeriyah
ini berdiri di tengah-tengah lingkungan masytarakat yang memiliki kultur keberagaman Ahli
Sunnah Waljama’ah.
Dengan selogan “SMK berbasis Pesantren” SMK Al-Khoeriyah Tasikmalaya berorientasi pada
pembentukan Peserta didik yang Berakhlakul Karimah, berilmu amaliyah, dan beramal ilmiah
serta memiliki keterampilan sesuai dengan kompetensi keahlian yang diampu nya. Dengan
harapan dapat berperan serta aktif membantu pemerintah dalam Upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa sebagaimana yang diamanatkan UUD 1945.
Mengingat Visi SMK Al-Khoeriyah “BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA MENCETAK GENERASI
YANG BERAKHLAQUL KARIMAH SERTA UNGGUL DI DALAM DAN LUAR NEGERI” dengan harapan
dapat berperan serta membantu pemerintah dalam pemerataan Pendidikan sehingga dapat
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Dengan melihat tuntutan dan permintaan public yang harus di penuhi untuk meningkatkan
kualitas peserta didik, apalagi di era globalisasi informasi dewasa ini menuntuk penguasaan
kompetensi keahlian sehingga melahirkan lulusan yang benar-benar kompeten dalam bidangnya.
Sebagai wujud kiprahnya bagi masyarakat SMK Al-Khoeriyah memiliki program untuk membuka
kompetensi keahlian baru yaitu pariwisata berbasis syari’ah. Dengan harapan bisa menjadi solusi
bagi permasalahan ketenagakerjaan.
2. NSS/NPSN : 402026871015/20224515
3. Status : Swasta
4. Terakreditasi :A
5. Bentuk Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
b. Kelurahan : Ciherang
c. Kecamatan : Cibeureum
d. Kota : Tasikmalaya
h. E-Mail : alkhoeriyahsmk@gmail.com
b. Status : GTY
c. NIP :-
d. Pangkat/TMT :-
f. NUPTK : 1458751653200013
i. No.Telepon/Hp :-
13. Yayasan
a. Nama Yayasan : Yayasan Al-khoeriyah Kiayi Haji Fakhrudin
b. No.Telepon/Hp :-
b. Perhotelan
Visi Misi
Visi, Misi dan Tujuan Visi : Berlandaskan Iman dan Taqwa Mencetak Generasi yang Berakhlakul
Karimah Serta Unggul di Dalam dan di Luar Negeri Tahun 2023
Misi :
Tujuan:
1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia beriman, bertaqwa, berakhlak, produktif,
mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada d i DU/DI sebagai tenaga
kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi padaprogram keahlian yang dipilihnya.\
2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetisi.
3. Menyiapkan peserta didik dengan ilmu pegetahuan, teknologi dan seni agar mampu
mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendikan
yang lebih tinggi.
4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program
keahlian yang diampu.
Penanggung Jawab
1 Wastafel
2 Tempat sampah
3 Wc
4 Ring basket
1 Cutlery
2 Peralatan makan
3 Lemari
4 Face towl
5 Rak kamar
6 Bel
7 Bantal
8 Bed cover
Seprei
9
10 Telpon
11 Hanger
Kondisi
12 Trolly
No Nama barang Jumlah barang
B RR RB
13 Handuk
1 Mesin fc
14 Keset
2 Tokuy
15 Slipper
3 Meja guru/kasir
16 Amenitis
4 Terminal
17 Snack bar
5 Trapo
18 Alat kebersihan
6 Pemotong kertas
19 Electric kattle
7 Hekter besar
20 Water goblet
8 Laminating
21 Meja dan kursi tamu
9 Gunting
10 Jidar
11 Dispenser
Kondisi
No Nama barang Jumlah barang Ruangan :
B RR RB foto copy
Tahun :
1 Meja rapat
2 Rak
3 Kipas angin
4 Foto persiden
5 Sound system
6 Pemotong kertas
7 Hekter besar
8 Laminating
9 Gunting
10 Jidar
11 Dispenser BAB II
Kondisi
No Nama barang Jumlah barang
B RR RB
1 Mesin fc
2 Tokuy
3 Meja guru/kasir
4 Terminal
5 Trapo
6 Pemotong kertas
7 Hekter besar
8 Laminating
9 Gunting
10 Jidar
11 Dispenser
PELAKSANAAN PRAKTEK PROFESI LAPANGAN (PPL)
a. Wawancara
Praktikan melakukan pengelolaan perkantoran dengan cara wawancara pada
tanggal 9 Agustus 2023 langsung kepada pihak sekolah terutama kepada Kepala
Sekolah sehingga hasil observasi yang didapatkan berupa arahan, fakta dan data.
Kemudian diimplementasikan oleh praktikan, baik berupa pekerjaan yang harus
dilakukan sebagai program PPL ataupun dijadikan sebagai acuan bahan laporan
PPL di SMK Al-Khoeriyah ini
Pada minggu ke-Dua tanggal 17-22 Juli 2023 kedua pelaksanaan Kegiatan
Praktek Profesi Lapangan (PPL), peserta Praktek Profesi Lapangan (PPL) yang
bertugas pada hari tersebut, mengikuti Upacara Bendera di Lapangan SMK Al-
Khoeriyah, kemudian bertugas sesuai bidang masing-masing mulai dari membantu
memasukan surat masuk dan surat keluar, memasukan transkip nilai
siswa ,memberikan abesnsi guru, dan Pencatatan peminjaman guru dan siswa,
memisahkan buku-buku baru untuk selanjutnya di beri-kode, sampai pada tanggal
22-23 diadakan kemah dalam rangka pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) serta
melakukan evaluasi kegiatan Praktek Profesi Lapangan (PPL) dengan Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL).
Pada minggu ke-tiga tanggal 24-29 Juli 2023 kedua pelaksanaan Kegiatan
Praktek Profesi Lapangan (PPL) dimulai dari jam 07.00 – 07.22 di mulai dengan
menggiring siswa siswa untuk melakukan kegiatan ke-rohanian setelah itu kembali
pada bidang garapan masing-masing, mulai dari memasukan data tenaga pendidik
baru,melakukan legalisir ijazah, memberikan absensi tenaga pendidik, menginput
tarnskip nilai siswa dan kependidkan, menyampuli buku yang sudah di beri kode
dan label dan memperbaharui Absensi Guru dan Petugas Piket yang lama serta
melakukan evaluasi kegiatan Praktek Profesi Lapangan (PPL) dengan Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL).
LANDASAN KONSEPTUAL
Perlu dibedakan antara pendidik dengan tenaga kependidikan. Guru jelas adalah
pendidik. Di Dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) BAB XII, Tahun 2005 pasal
139, pasal 1 dinyatakan bahwa pendidik mencakup guru, dosen, konselor, pamong belajar,
pamong widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, pelatih dan sebutan lain dari propesi
yang berpungsi sebagai agen pembelajaran peserta didik. Di dalam peraturan pemerintah
nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional Pendidikan, Bab VI, pasal 28 dinyatakan
bahwa kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang Pendidikan dasar dan
menengah serta pendididkan anak usia dini meliputi, kompetensi : pedagogik, kepribadian,
professional, dan social. Selanjutnya, di dalam pasal 2 dinyatakan bahwa pendidik
mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut .
a. Guru bertugas dan bertanggung jawab sebagai agen pembelajaran yang
memotivasi, memfasilitasi, mendidik, membimbing, dan melatih peserta didik
sehingga menjadi manusia berkualitas yang mengaktualisasikan potensi
kemanusiaannya secara optimum, pada jalur Pendidikan formal jenjang Pendidikan
dasar dan menengah termasuk Pendidikan anak usia dini formal
b. Dosen bertugas dan bertanggung jawab sebagai agen pembelajaran yang
memotivasi, memfasilitasi, mendidik, membimbing,dan melatih peserta pada
jenjang Pendidikan tinggi sehingga menjadi manusia berkualitas yang
mengaktualisasi potensi kemanusiaannya secara optimum, melakukan penelitian
untuk pengembangan ilmu ,teknologi, dan/atau seni (IPTEKS), serta melalukan
pengabdian kepada Masyarakat.
c. Konselor bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan bimbingan dan
konseling kepada peserta didik di satuan Pendidikan pada jenjang Pendidikan
dasar, menengah, tinggi.
d. Pamong belajar bertugas dan bertanggung jawab menyuluh, mengajar,
membimbing, melatih peserta didik, dan mengembangkan: model program
pembelajaran,alat pembelajaran,dan pengelolaan pembelajaran pada jalur
Pendidikan nonformal.
e. Pamong bertugas dan bertanggung jawab membimbing dan melatih anak usia dini
pada kelompok bermain, penitipan anak dan bentuk lain yang sejenis.
f. Widyaiswara bertugas dan bertanggung jawab mendidik, mengajar dan melatih
peserta didik pada program Pendidikan dan pelatihan prajabatan dan/atau
pemerintah daerah.
g. Tutor bertugas dan bertanggung jawab memberikan bantuan belajar kepada peserta
didik dalam proses pembelajaran mandiri atau proses pembelajaran dalam
kelompok pada satua Pendidikan jalur formal dan nonformal.
h. Instruktur bertugas dan bertanggung jawab memberikan petihan teknis kepada
peserta didik pada kursus dan/atau pelatihan
i. Pasilitator bertugas dan bertanggung jawab memberikan pelayanan pembelajaran
pada Lembaga Pendidikan dan pelatihan.
j. Pelatih bertugas dan bertanggung jawab memberikan pelatihan teknis olah raga
kepada peserta didik pada kegiatan pelatihan, pada satuan Pendidikan jalur formal
dan nonformal.
Adapun, mengenai tenaga kependidikan dinyatakan di dalam pasal 140 ayat 1
(RPP,Bab XII/2005) sebagai berikut.
a. Pimpinan satuan bertugas dan bertanggung jawab mengelola satuan Pendidikan
pada Pendidikan formal dan nonformal.
b. Penilik bertugas dan bertanggung jawab melakukan pemantuan , penilaian dan
pembinaan pada satuan Pendidikan nonformal.
c. Pengawas bertugas dan bertanggung jawab melakukan pemantauan, penilaian, dan
pembinaan pada satuan Pendidikan dasar, Pendidikan menengah, dan Pendidikan
anak usia dini jalur formal.
d. Tenaga perpustakaan bertugas dan bertanggung jawab melaksakan pengelolaan
sumber belajar di perpustakaan.
e. Tenaga labolatorium bertugas dan bertanggung jawab membantu pendidik
mengelola kegiatan praktikum di labolatorium satuan Pendidikan.
f. Teknisi sumber belajar bertugas dan bertanggung jawab mempersiapkan, merawat,
memperbaiki sarana dan prasarana pembelajaran pada satuan Pendidikan.
g. Tenaga lapangan Pendidikan bertugas dan bertanggung jawab melakukan
pendataan, pemantauan, pembimbingan, dan laporan pelaksanaan Pendidikan
nonformal.
h. Tenaga administrasi bertugas dan bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan
administrasi pada satuan Pendidikan.
i. Psikolog bertugas dan bertanggung jawb memberikan pelayanan bantuan
psikologis-pedagogis kepada peserta didik dan pendidik pada satuan Pendidikan
khusus dan Pendidikan anak usia dini.
j. Pekerja sosial bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan bantuan
sosiologis-pedagonis kepada peserta didik dan pendidik pada satuan Pendidikan
khusus dan Pendidikan anak usia dini.
k. Terapis bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan bantuan fisikologis-
kinesiologis kepada peserta didik pada satuan Pendidikan khusus dan Pendidikan
anak usia dini.
l. Tenaga kebersihan sekolah bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan
kebersihan lingkungan sekolah.
Memang maksudnya baik, daripada tidak ada guru. Guru apapun diminta mengajar
berbagai bidang. Dari keadaan ini tampak jelasdiperlukan peningkatan kompetensi agar semakin
menguasai bidang mereka.
Menurut teori Mutiple Intlelligences Gardner (Suparno, 2004) siswa mempunyai
intelegensi dan siswa dapat belajar lebih baik apabila bahan disajikan sesuai dengan intelegensi yang
menonjol pada anak tersebut. Misalnya, seorang anak yang menonjol intelegensi musikalnya, ia
dapat mudah belajar matematika bila matematika disajikan sesuai dengan music atau lagu.
Di dalam keberagaman model yang diinginkan semua mengacu pada pedoman yang
ditentukan oleh national council for accreditation of Teacher Education (Tilaar, 2006). Badan
independent tersebut menentukan 10 syarat dari program Pendidikan profesional guru sebagai
berikut.
1) Perkembangan dan desain kurikulum
2) Perencanaan dan manajemen institusional
3) Evaluasi dan asessmen mengenai kemajuan belajar peserta didik.
4) Supervise kelas dan manajemen tingkahlaku peserta didik
5) Penguasaan teknologi instruksional.
6) Perkembangan peserta didik dan cara belajarnya.
7) Kesulitan-kesulitan di dalam belajar (learner exceptionality )
8) Peraturan-peraturan Pendidikan di sekolah.
9) Pendidikan multikultular dan globalisasi.
10) Dasar-dasr sosial, Sejarah, dan filsafat Pendidikan.
Dalam kompetensi standar guru (Depdiknas, 2006) diungkapkan
bahwa guru harus berkepribadian utuh, berbudi luhur, jujur, dewasa,
beriman,bermoral disiplin bertanggung jawab, berwawasan luas, dan lain-
lain.
1. Pendekatan profesionalisme
Kriteria profesionalisme jabatan kependidikan menurut peraturan pemerintah
nomor 16 tahun 1994 menetapkan standar profesionalisme jabatan fungsional yang
mengacu pada keriteria sebagai berikut.
1) Mempunyai metodologi, Teknik analisis,dan prosedur kerja yang didasarkan
atas disiplin ilmu pengetahuan dan pelatihan teknis fungsional.
2) Memiliki etika profesi yang akan ditetapkan oleh organisasi profesi.
3) Mempunyai jenjang jabatan tertentu.
4) Pelaksanaan tugas yang bersifat mandiri.
5) Jabatan fungsional tersebut diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok
organisasi.
2. Pendekatan politik
a. Rekruitmen tenaga kependidikan lebih terkait dengan jabatan kepala sekolah
dan pengawas sekolah yang ditetapkan kepala daerah berdasarkan kedekatan
politik baik melalui hubungan emosional partai politik ataupun keterlibatan
sebagai anggota tim sukses pemenangan pilkada (politik balas budi).
b. Pendekatan geografis kedaerahan yaitu bentuk rekruitmen tenaga
kependidikan (khususnya kepala sekolah, pengawas) ditandai oleh adanya
ikatan emosional kedaerahan (etnik) akibat gaung ekonomi derah yang salah
kaprah.
Kedua rekruitmen tenaga kependidikan tersebut akan berbenturan
dengan pendekatan profesionalisme yang dibangun departemen Pendidikan
nasional. Berarti adanya peluang terjadi perbenturan dengan kebijakan pusat
dalam hal rekruitmentenaga kependidikan. Pendekatan non profesionalisme ini
merupakan penyimpangan negatif pelaksanaan undang-undang nomor 22
tahun 1999 tentang otonomi Daerah memberi kesan adanya otonomi daerah
yang salah kaprah. Pelaksanaan otonomi Pendidikan sebagai implementasi
pelaksanaan otonomi daerah di bidang Pendidikan telah mempengaruhi pola
pikir Masyarakat dan aparat di daerah-daerah baik eksekutif, khususunya
aparat Pendidikan maupun tenaga pelaksana. Akibatnya, terjadi kesalahan
persepsi dalam bentuk prularisme tentang kewenangan yang di atur dalam UU
Nomor 22 Tahun 1999 dan PP Nomor 25 Tahun 2000.
Pelaksanaan undang-undang Nomor 22 tahun 1999 seharusnya
menepis adanya pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian seseorang
pada dan dari suatu jabatan tertentu pelaksanaan tersebut dikaitkan dengan
wacana “Putera daerah” yang mengabaikan perinsip professionalism,
kompetensi, prestasi kerja dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan
itu serta syarat objektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku,
agama, ras, dan golongan.
Selanjutnya berbicara tentang Tata Usaha (TU), jumlah tenaga Tata
Usaha di Indonesia menurut data di Balitbang (2003) dan Direktorat Tenaga
Kependidikan (2005) untuk SMP sebanyak 12.404 orang, SMA sebanyak
5.704 orang, dan SMK sebanyak 4.454 orang. Sementara itu jumlah kepala
sekolah SMPN sebanyak 11.234 orang, SMAN sebanyak 3.203 orang, dan
SMKN sebanyak 889 orang. Sebagai contoh SMPN mempunyai 11.234 orang
kepala sekolah dengan 12.404 orang tenaga Tata Usaha. Artinya, tidak semua
kepala sekolah memiliki kepala Tata Usaha (KTU) lengkap dengan anak
buahnya. Keadaan ini terjadi pula dengan SMAN dan SMKN. Ironinya dulu
sebelum diberlakukannya PP Nomor 19 Tahun 2006 Tentang Standar Nasional
Pendidikan (SPN), SD secara hukum tidak memiliki tenaga TU. Namun,
kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa Sebagian TK dan SD mengangkat
tenaga TU dari guru yang diperbentukan atau mengangkat tenaga honor dari
luar sekolah. Hal yang serupa telah terjadi pula di Sebagian SMPN, SMAN,
dan SMKN.
Peraturan KTU jawa Tengah melaporkan bahwa setiap tahun, pada
waktu penerimaan pegawai negeri sipil perbandingan formasi yang di
butuhkan antara guru dan tenaga administrasi sekolah (TAS) hanya 1:15 yang
seharunya 1:3 sehingga sekolah masih kekurangan tenaga TAS. Kenyataan di
lapangan, jumlah TAS sekolah negeri hanya berkisar 25% - 30%. Selebihnya
adalah pegawai tidak tetap (PTT/honorer). Mengingat PTT atau honorer yang
penghasilannya tidak di biayaai APBN/APBD berdasarkan PP RI Nomor 48
Tahun 2005 tentang pengangkatan tenaga honorer menjadi Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) tidak mempunyai kesempatan untuk menjadi CPNS
samapai tahun 2009.
Secara kualitatif, masih banyak KTU di angkat tidak sesuai dengan
izajah terakhirnya. Pada hal standar pelayanan minimal (SPM) menuntut agar
jabatan KTU di duduki oleh lulusan perkantoran atau yang sederajat. Akan
tetapi, kenyataannya, masih banyak KTU di angkat dari lulusan SMA. Sebagai
contoh, ada pula lulusan S1 otomotif, daripada menganggur mau saja menjabat
sebagai tenaga TU honorer.
Beberapa butir pertimbangan berikut dapat menjadi pemikiran.
1) Tenaga KTU di harapkan memiliki kompetensi dasar (kepribadian dan
sosial) dan kompetensi bidang (professional).
2) Kualifikasi KTU minimal lulusan D3 administrasi perkantoran atau
administrasi Pendidikan/ menjemen Pendidikan.
3) Sertifikasi KTU berdasarkan sertifikat diklatpim V untuk SD dan SMP
dan diklatpim lV untuk SMA dan SMK, dengan materi pelatihan
mengandung administrasi sekolah.
4) adanSistem rekrutmen dan seleksi KTU untuk SD dan SMP sebagai
pejabat struktural eselon V.a. dan untuk SMA dan SMK sebagai
pejabat eselin lV.b. tes untuk setiap satuan Pendidikan di penuhi secara
memadai sesuai kebutuhan sekolah.
5) Pembinaan karir KTU melalui diklat-diklat ketatausahaan dan
kesempatan untuk dapat naik ke eselon yang lebih tinggi.
6) Penghargaan pinansial terhadap KTU secara wajardan adil serta
mendapat penghargaan sewajarnya atas prestasi dan dedikasinya.
7) KTU memahami tentang pemberhentian dan pensiunnya.
Berdasarkan ilustrasi di atas, sangat di perlukan adanya
pencerahan Nasib KTU agar citra dan profesionalismenya meningkat.
Pencerahan tersebut bisa melalui pendekatan sumber daya manusia,
antara lain meliputi: (1) kompetensi, (2) sertifikasi, (3) kualisasi, (4)
rekrutmen dan seleksi, (5) pengembangan karier, (6) penilaian kinerja,
(7) penghargaan dan perlindungan, (8) pemberhentian
(Dessler,2003; Cascio,2003; Lunenburg & Orstein,2004)
c. sosial
pendidik dan tenaga kependidikan di tuntut memiliki kompetensi
sosial, misalnya; bisa bekerja sama, pandai bergaul, empati, supel, dan
lain sebagainya.
Pendidik dan tenaga kependidikan bisa membimbing dan mengarahkan
peserta didik untuk dapat meningkatan dan mewujudkan kecerdasan
interpersonal (intelligence interpersonal) yang menurut gardner
sebagai berikut. Kemampuan untuk mengerti dan menjadi peka
terhadap perasaan, atensi, motivasi, watak, dan temperamen orang lain.
Kepekaan akan ekspresi wajah, suara dan gerak tubuh orang lain, dan
kemampuan seseorang untuk menjalin relasi dan komunikasi dengan
orang lain.
d. Budaya
Pendidik dan tenaga kependidikan bisa menerapkan budaya akademik
secara professional, antara lain sebagai berikut. Memahami konsep,
prinsip, teori/ teknologi, karateristik, dan kecenderungan
perkembangan proses pembelajaran/ bimbingan tiap mata Pelajaran
dalam rumpun mata Pelajaran yang relevan.
Pendidik dan tenaga pendidik kependidikan bisa mentransformasi
budaya belaja, dari tidak tahu menjadi tahu.
Pendidik dan tenaga kependidikan bisa mengarahkan peserta didik
untuk dapat melestarikan dan mengkritisi budaya sebagai identitas
bangsa.