Anda di halaman 1dari 2

Nama: Mauliya Widiya Rosada

Kelas: A02
Nim: 2110127120002
Mata Kuliah
Pendidikan Anak dengan Hambatan Majemuk

Contoh Kasus dan Dampak Anak Hambatan Majemuk

a. Sumber: Nurul, ayuida. "Kemandirian pada anak Tuna Ganda di Sekolah Dasar Luar
Biasa Hellen Keller Indonesia". Media neliti.
https://media.neliti.com/media/publications/327935-kemandirian-pada-anak-tuna-ganda-
di-seko-fd0ac0fb.pdf
Judul Jurnal:"Kemandirian pada anak Tuna Ganda di Sekolah Dasar Luar Biasa Hellen
Keller Indonesia".
Penulis: Nurul Alyuda
Jumlah Halaman: 9
Bahasa: Indonesia

b. Analisis Anak berkebutuhan khusus


Subjek: Dinda
Hambatan: Tunarungu dan Slowlearner
Kasus:
Dinda adalah anak berkebutuhan majemuk dengan usia 7 tahun, Dinda memiliki
warna kulit sawo matang dengan rambut sebahu. Tinggi dinda lebih kurang 100 cm. Di
usia tiga bulan, Dinda mengalami panas tinggi. Inilah yang menyebabkan Dinda memiliki
keterbatasan ganda (majemuk/tunaganda) berupa tunarungu dan slow learner.
Dinda merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Orang tua Dinda merupakan
wiraswasta, dengan membuka warung mie ayam. Awalnya Dinda jarang membantu orang
tua ketika berjualan. Namun akhir-akhir ini Dinda ikut membantu orang tuanya mencuci
piring ketika berjualan, ini di laporkan orang tua sebagai hasil pembelajaran setelah dari
sekolah setelah Dinda pulang ke rumah saat libur. Bahkan Dinda juga didapati beberapa
kali memasak sendiri di dapur.
Dinda bersekolah di Helen Keller sejak tahun 2015. Dinda tinggal di asrama. Di
asrama, Dinda merupakan anak yang suka membantu teman-temannya, sebagai kakak di
rumah, Dinda di kenal sebagai anak yang mengayomi rekan-rekannya yang lebih muda di
asrama. Di asrama Dinda juga melakukan banyak hal secara individu, mulai dari mandi,
makan, membersihkan tempat tidur sampai pada mencuci pakaian.
Dampak:
Dampak dari hambatan majemuk yang dimiliki oleh dinda, ia menggunakan bahasa
isyarat, gesture dan mimik untuk berkomunikasi, hal tersebut dapat membuat dinda
kesulitan berkomunikasi jika lawan bicara dinda tidak mengerti bahasa isyarat. Dinda
membutuhkan pengajaran yang berulang, contohnya seperti kegiatan untuk merawat
dirinya sendiri, kegiatan tersebut perlu dicontohkan secara berulang, agar dinda dapat
melakukannya dengan mandiri.

Anda mungkin juga menyukai