Anda di halaman 1dari 8

Deskripsikan masalah konseli yg akan dikonferensikan dg jelas (masalah, latar belakang, faktor

penyebab, data yg sdh dimiliki, bimbingan yg sdh diberikan). Psrta konferensi minimal terdiri dari: guru
BK, wali kelas, 2 org guru mapel, dn kepsek. Dari konferensi tsb, data apa yg diharapkan dari psrta
konferensi, dn apa rencana bantuan yg akan diberikan kpd konseli (mohon terdisain dg baik).

Terima kasih.

Selain itu, mohon siapkan Proposal PTBK dg 2 siklus. Pelaksanaan PTBK terintegrasi dg PPL BK.
SATUAN KEGIATAN PENDUKUNG
KONFERENSI KASUS

A.Strategi Layanan               : Layanan Responsif


B. Bidang Bimbingan           : Bidang Bimbingan sosial
C. Jenis kegiatan                   : Konferensi kasus
D. Fungsi kegiatan                : Pengentasan masalah
E. Tujuan kegiatan
            Tujuan kegiatan yang ingin dicapai adalah mengentaskan masalah agar klien
mendapatkan penanganan yang tepat.
F. Subjek masalah                 : Siswa kelas XI SMA inisial DD
G. Gambaran Masalah
         Siswi DD merupakan seorang siswi yang pindahan yang mana di
sekolah asalnya siswi ini tidak naik ke kelas XI sehingga ia harus
pindah sekolah agar ia dapat naik kelas.
         Siswi DD berdasarkan pengamatan keseharian di kelas sering tidak
mau berinteraksi dengan teman-teman sekelasnya dan lebih banyak
diam sehingga terlihat seperti menyimpan suatu beban yang sangat
berat di dalam dirinya.
         Siswi DD selama 3 bulan masa bersekolah di Semester 1 sering
tidak hadir tanpa memiliki alasan yang jelas ke sekolah. Dalam
seminggu siswa DD hanya masuk ke dalam kelas pada setiap senin,
selasa, dan rabu sedangkan sisa hari lainnya siswi ini sering tidak
masuk sekolah.
         Nilai-nilai yang diperoleh siswi DD selama 3 bulan masa sekolah
sering mendapat nilai dibawah Standard KKM baik itu dalam hasil
tugas, pekerjaan rumah, dan ulangan harian di sekolah.
         Orangtua siswi DD kurang memiliki perhatian terhadap kegiatan
belajar anaknya hal ini dikarenakan mereka sangat sibuk mencari
nafkah untuk anaknya dan di rumah siswi DD tidak mendapat
bantuan dalam kegiatan belajar.
         Saat pelajaran Bahasa Indonesia didapati suatu fakta, bahwa siswi
DD mengalami gangguan belajar karena dirinya tidak mampu
memahami makna yang terkandung dalam suatu kalimat didalam
buku teks bacaan. Hal ini mengakibatkan siswi DD tidak mampu
memahami materi pelajaran yang diajarkan guru di depan kelas.
H. Tempat Penyelenggaraan                        : Ruang Konseling
I. Waktu                                                         : 30 Oktober 2013
J. Penyelenggara kegiatan                            : Guru Pembimbing
K. Pihak yang terlibat
         Kepala sekolah
         Guru pembimbing/konselor
         Wali kelas
         Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
         Guru mata pelajaran Bahasa Inggris
         Orangtua siswi DD
         Kakak siswi DD
         Psikolog
L. Bahan dan Keterangan                           : data konseling, daftar nilai, dan absen sekolah
M. Penggunaan hasil konferensi
            Hasil dari kegiatan konferensi kasus ini akan digunakan sebagai bahan-bahan
pertimbangan pengentasan masalah yang dialami oleh Konseli.
N. Rencana penilaian dan tindak lanjut
            Rencana penilaian dan tindak lanjut yang akan dilakukan dari hasil kegiatan konferensi
kasus ini adalah :
         Banyaknya kegiatan yang dilakukan dan mutu kegiatan yang diperoleh
         Intensitas program pengentasan masalah
         Keterbukaan masing-masing peserta konferensi.
O. Catatan Khusus
         Kegiatan konferensi kasus ini terlebih dahulu sudah mendapatkan izin dan persetujuan dari siswi
klien.
         Hasil dari kegiatan konferensi kasus ini akan dimasukkan ke dalam himpunan data pribadi klien.

SKENARIO KONFERENSI KASUS


KEPALA SEKOLAH          : Zelmi Anggraini , M.Pd
Konselor                                 : Reno Agung Laksono, S.Pd.Kons
Wali kelas                               : Baniah Barizah, S.Pd
Guru Bahasa Indonesia        : Putri Biyani,S.Pd
Psikolog                                  : Afrida Martiana, S.Psi
Orang tua                               : Irfan Nur Hidayat
Kakak                                                : Novita
Konselor :
            Assalamualaikumwarahmatulahiwabarokatuh terima kasih Saya ucapkan kepada Saudara
sekalian karena telah mau memenuhi undangan untuk menghadiri konferensi kasus kali ini.
Kegiatan konferensi kasus kita kali ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan
juga solusi yang tepat untuk menangani kasus yang dialami oleh salah satu siswi kita dengan
inisial DD dari kelas XI. Adapun gambaran masalah dialami oleh siswi ini adalah :
         Siswi DD merupakan seorang siswi yang pindahan yang mana di sekolah asalnya siswi ini tidak
naik ke kelas XI sehingga ia harus pindah sekolah agar ia dapat naik kelas.
         Siswi DD berdasarkan pengamatan keseharian di kelas sering tidak mau berinteraksi dengan
teman-teman sekelasnya dan lebih banyak diam sehingga terlihat seperti menyimpan suatu beban
yang sangat berat di dalam dirinya.
         Siswi DD selama 3 bulan masa bersekolah di Semester 1 sering tidak hadir tanpa memiliki
alasan yang jelas ke sekolah. Dalam seminggu siswa DD hanya masuk ke dalam kelas pada
setiap senin, selasa, dan rabu sedangkan sisa hari lainnya siswi ini sering tidak masuk sekolah.
         Nilai-nilai yang diperoleh siswi DD selama 3 bulan masa sekolah sering mendapat nilai dibawah
Standard KKM baik itu dalam hasil tugas, pekerjaan rumah, dan ulangan harian di sekolah.
         Orangtua siswi DD kurang memiliki perhatian terhadap kegiatan belajar anaknya hal ini
dikarenakan mereka sangat sibuk mencari nafkah untuk anaknya dan di rumah siswi DD tidak
mendapat bantuan dalam kegiatan belajar.
         Saat pelajaran Bahasa Indonesia didapati suatu fakta, bahwa siswi DD mengalami gangguan
belajar karena dirinya tidak mampu memahami makna yang terkandung dalam suatu kalimat
didalam buku teks bacaan. Hal ini mengakibatkan siswi DD tidak mampu memahami materi
pelajaran yang diajarkan guru di depan kelas.
Kemudian Saya melakukan observasi terhadap kegiatan DD selama di kelas dan Saya mendapati
hasil sebagai berikut :
            Siswi ini ketika jam pelajaran berlangsung lebih banyak diam dan tidak aktif untuk
berpartisipasi dalam kegiatan belajar. Ketika guru yang mengajar didepan kelas bertanya ia
banyak diam dan tidak bisa menjawab. Dalam interaksi didalam kelas Siswi ini juga tidak terlalu
sering berbicara dengan teman sekelasnya sehingga ia tidak terlalu sering mendapatkan bantuan
dari teman sekelasnya ketika pelajaran berlangsung. Selain itu dalam pengamatan Saya terlihat
bahwa Siswi ini ekspressi wajahnya terlihat sangat frustasi dan memendam kekecewaan yang
berat terhadap keadaan yang dialaminya saat selain itu dalam pengamatan saya dalam satu
minggu Siswi DD ini hanya hadir saat hari Senin, Selasa, dan Rabu sedangkan 3 berikutnya
siswi ini selalu tidak hadir di Sekolah.
            Baiklah sekarang diantara Bapak dan Ibu adakah yang ingin menyampaikan
pendapatnya ?
Kepala Sekolah :
            Baiklah Saya ingin memberikan pendapat Saya terlebih dahulu, Ketika Saya menerima
Siswi ini masuk ke Sekolah ini Saya sudah mendapati fakta bahwa Siswi ini tidak naik kelas
dengan catatan khusus yaitu harus pindah ke sekolah lain. untuk nilai raport-nya saat masuk ke
sekolah ini nilai raport-nya sudah memenuhi standard KKM setiap mata pelajaran sehingga saya
tidak memiliki alasan untuk menolak siswa tersebut karena telah memenuhi syarat untuk
diterima di Sekolah ini.
Konselor :
            Baik terima kasih kepada Ibu , Sekarang kita akan mendengar penuturan dari Wali kelas
di kelas DD tentang perilaku DD. Silahkan ibu ?
Wali Kelas :
            Baiklah terima kasih Bapak, Saya perkenalkan diri saya Dahulu nama Saya Baniah
Barizah saya wali kelas XI dan merupakan orang tua siswa DD di sekolah. Dalam pengamatan
saya sehari-hari DD merupakan siswa yang cukup baik dan tidak membuat hal-hal yang aneh
saat berada di sekolah. Memang Saya sering mendengar keluhan-keluhan dari guru mata
pelajaran bahwa siswi ini sangat pendiam saat di dalam kelas dan juga tidak mampu menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru. Namun saya katakan bahwa mungkin dia sedang dalam
masa penyesuaian karena baru pindah ke Sekolah baru, akan tetapi sudah 3 bulan sejak masa
sekolah dimulai keluhan-keluhan guru terus berlanjut dan bahkan sebagian dari mereka malah
meminta Saya untuk menasehati siswi ini secara lebih mendalam. Selain itu teman-teman sekelas
DD juga sering melaporkan kepada saya bahwa DD jarang sekali berinteraksi dengan teman-
teman sekelasnya, banyak diam dan jarang bicara saat di dalam kelas, dan sering tidak masuk
sekolah dengan alasan yang jelas.
Konselor :
            Baiklah terima kasih Ibu, sekarang kita akan mendengar informasi dari perwakilan guru
mata pelajaran yang mengajar di kelas XI tentang siswi DD. Silahkan ibu ?
Guru Bahasa Indonesia :
            Baiklah Saya perkenalkan diri Saya dahulu, Nama saya Putri Biyani saya biasa dipanggil
Ibu Putri dan mata pelajaran yang saya ajarkan di kelas DD adalah mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Disini saya memberikan informasi bahwa saya mendapati fakta bahwa DD sangat
lambat memahami arti dalam sebuah kalimat. Hal ini terbukti ketika saya mengambil nilai
praktek kompetensi membaca dan memahami ia tidak mampu memahami maksud kalimat dalam
wacana seperti teman-temannya yang lain sehingga Saya tidak bisa meluluskan DD untuk
kompetensi tersebut hal ini mengakibatkan DD sangat malu untuk mengikuti pelajaran saya. Hal
ini semakin terlihat dari kehadiran DD yang hanya pada hari senin sampai rabu sedangkan 3 hari
lainnya ia tidak hadir ke sekolah. Saya sendiri memiliki jam mengajar di kelas DD pada hari
kamis dan jum’at  sehingga DD sangat menghindari bertemu dengan saya dengan tidak hadir di
sekolah setiap hari kamis sampai sabtu.
Konselor :
            Baiklah terima kasih ibu Putri, sekarang kita akan mendengar informasi tentang siswi DD
dari orangtuanya di rumah. Silahkan kepada Bapak.
Orang tua :
            Baiklah saya perkenalkan diri saya, Nama saya irfan Nur Hidayat saya biasa dipanggil
Bapak Irfan. Dalam pengamatan saya sehari-hari anak Saya yaitu DD memiliki perilaku yang
biasa dan normal sebagaimana anak-anak lainnya di rumah, hanya saja anak saya ini orangnya
sedikit pendiam dan tidak terlalu banyak berbicara baik kepada Saya ataupun kepada ibunya.
Dalam pengamatan saya juga Anak ini jarang belajar saat di rumah dan ia lebih banyak
menghabiskan waktunya dengan menonton televisi atau mengasuh adik bungsunya yang berusia
3 tahun. Saya sendiri hanya bisa memperhatikan anak saya hanya pada malam hari Karena saya
baru pulang dari pekerjaan saya sekitar pukul 7 malam sehingga saya hanya bisa memperhatikan
anak saya hanya pada malam hari. Dan dalam pengamatan saya anak saya di rumah tidak pernah
membuat PR yang diberikan oleh guru.
Konselor :
            Baiklah terima kasih bapak, sekarang saya ingin mendengar informasi tentang DD dari
sudut pandang Saudara DD, kepada kakak dari DD saya persilahkan.
Kakak DD :
            Baiklah terlebih dahulu saya memperkenalkan diri dahulu. Nama saya Novita saya anak
tertua dalam keluarga dan dalam hal ini kakak dari DD. Adik saya inisehari-hari di rumah seperti
yang dijelaskan oleh ayah saya orangnya memang pendiam dan tidak terlalu banyak bicara. Adik
saya ini juga sangat jarang membuat pekerjaan rumah dari sekolah. Namun saat ia sedang
mengerjakan pekerjaan rumah dari sekolah ia selalu bertanya dan meminta penjelasan dari saya
tentang maksud soal yang ia kerjakan. Saya sendiri heran kenapa di usianya yang hampir 14
tahun namun tidak mampu memahami sendiri maksud dari soal yang dikerjakannya. Di rumah
sendiri ketika sedang belajar Adik saya memang sering diperintah sama ibu untuk menjaga adik
bungsu laki-laki kami yang berusia 3 tahun sehingga ketika sudah disuruh untuk menjaga adik
bungsu kami, DD mengurungkan niatnya untuk belajar dan memilih menjaga adik kami. Setahu
saya lagi setiap hari DD pergi ke sekolah karena saya yang mengantarnya setiap pagi, hanya saja
saya tidak mengantarnya sampai pagar sekolah tetapi batas gang depan sekolah karena saya
harus segera ke kampus untuk mengikuti kuliah.
Konselor :
            Baiklah terima kasih atas informasi dari saudari Novita, sekarang kita akan
mendengarkan informasi dari psikolog tentang masalah yang dialami oleh DD kapada ibu saya
persilahkan.
Psikolog :
            Baiklah terima kasih pak atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mengikuti
kegiatan konferensi kasus ini. Saya perkenalkan diri terlebih dahulu nama saya Afrida Martiana,
saya biasa dipanggil Ana, dan saat ini saya merupakan seorang psikolog yang bertugas di salah
satu lembaga bimbingan belajar di Kota Bengkulu. Berdasarkan semua informasi yang saya
dengar dari bapak dan ibu sekalian dapat saya simpulkan bahwa siswi dengan inisial DD ini
mengalami semacam gangguan belajar yang dikenal sebagai diseleksia. Gangguan ini terjadi
pada kemampuan siswa untuk membaca. Dalam kasus DD ini gejala disleksia yang
ditunjukkannya terjadi pada karakterisitik kekeliruan pemahaman karena DD menurut informasi
dari guru Bahasa Indonesia mampu membaca akan tetapi ia tidak dapat memahami apa yang
dimaksud dalam bacaan yang sedang ia baca. Jadi DD dapat dikategorikan mengalami gangguan
belajar dan harus dibantu untuk mengatasinya.
Konselor :
            Baiklah kita sudah mendengar semua infromasi yang dibutuhkan dan dari semua
informasi dapat disimpulkan sebagai berikut : DD merupakan seorang siswi pindahan yang
disebabkan karena syarat untuk naik kelas, DD dikelas pendiam dan tidak banyak berinteraksi
dengan teman-teman sekelasnya, DD jarang masuk sekolah, di rumah ia tidak pernah belajar, DD
gagal dalam ujian membaca, dan kemudian ternyata DD mengalami gangguan belajar yang
disebut sebagai Disleksia. Menurut saudara apakah yang akan terjadi bila masalah ini tidak
terselesaikan ?
Kepala Sekolah :
            Menurut saya masalah ini harus segera diselesaikan karena apabila masalah ini tidak
diselesaikan karena apabila masalah ini tidak terselesaikan dengan baik maka akan menjadi
masalah yang akan membawa dampak yang buruk bagi sekolah dan juga akan membawa dan
juga akan menularkan kebiasaan dan kebiasaan buruk yang akan menular kepada mahasiswa
lain. jadi menurut Saya masalah ini harus terselesaikan dengan baik.
Wali Kelas :
            Menurut saya masalah ini harus segera diselesaikan sebab kalau tidak diselesaikan
masalah ini akan membuat siswi DD semakin tertekan dan juga akan membuat siswi tersebut
bukannya semakin bisa diarahkan menjadi lebih baik akan tetapi yang terjadi justru kondisi yang
diterima di sekolah ini akan membuat DD menjadi lebih tertekan dan dia akan semakin jauh
untuk mencapai cita-citanya.
Guru Bahasa Indonesia :
            Saya juga setuju akan pendapat dari ibu kepala sekolah dan ibu wali kelas yang pasti kita
harus memikirkan bersama bagaimana menyelesaikan masalah ini.
Konselor :
            Betul semua tanggapan yang diberikan tepat , sekarang bagaimana tanggapan pak Irfan
dan adek Novita sebagai anggota keluarga DD.
Orang tua :
            Saya sangat ingin yang terbaik buat anak saya, tindakan yang bapak atau ibu ambil
asalkan baik dan tepat akan saya terima dan saya menyetujuinya untuk dilakukan kepada anak
saya.

Kakak DD :
            Saya sangat ingin yang terbaik bagi adik saya sehingga adik saya dapat mengejar cita-
citanya dan dapat menjadi individu yang lebih baik.
Konselor :
            Baiklah dalam posisi saya sebagai seorang Konselor langkah pertama yang akan saya
lakukan adalah memberikan konseling-konseling individu kepada DD untuk memperbaiki
perilaku dan sifatnya selama ini, memberikan layanan informasi dan penguasaan konten kepada
DD agar ia lebih memahami cara-cara membaca yang baik dan tepat sehingga keluhan-
keluhannya dalam belajar dapat teratasi. Bagaimana tanggapan bapak dan ibu sekalian.
Wali kelas :
            Saya sangat setuju dan juga saya akan berusaha untuk lebih dekat dengan DD dan juga
akan lebih intens untuk memantau siswa ini serta saya akan berpartisipasi kepada konselor dalam
penanganan masalah DD dengan memberikan akses kepada Konselor melihat data-data  Nilai
yang diperoleh oleh DD yang diserahkan oleh guru mata pelajaran kepada saya.
Guru Bahasa Indonesia :
            Saya juga begitu saya akan lebih meningkatkan pelatihan bagi siswa DD ini terutama
latihan membaca supaya ia lebih terampil dalam melaksanakan kegiatan membaca.
Orangtua :
            Saya dan anggota keluarga lainnya akan berusaha lebih meningkatkan perhatian kepada
DD dan akan menyediakan waktu khusus bagi DD untuk belajar dan membimbingnya dalam
belajar. Selain itu saya juga akan lebih aktif membantu konselor dalam menangani masalah anak
saya.
Konselor :
            Bagaimana dengan ibu kepala Sekolah, apakah setuju dengan langkah-langkah yang telah
direncanakan ?
Kepala Sekolah ;
            Saya menyetujuinya selama langkah penanganan itu baik dan tidak menyusahkan siswa
dan orang tuanya maka saya akan menyetujuinya.
Konselor :
            Bagaimana dengan langkah-langkah penanganan yang telah di rumuskan ini dalam
konferensi kasus ini Ibu anna ?

Psikolog :
            Saya rasa langkah penanganan yang diambil telah tepat dan sesuai untuk dilaksanakan
tetapi yang terpenting yang harus kita lakukan adalah membangun kembali rasa percaya dirinya ,
memberikan pelatihan yang intens kepada DD agar ia semakin terbiasa untuk membaca dan
terlatih memahami makna bacaan, dan juga membangkitkan semangat DD untuk bersekolah dan
bersosialisasi di lingkungan baru agar ia menjadi lebih betah dan sering hadir di Sekolah.
Konselor :
            Baiklah kalau begitu untuk pertemuan konferensi kasus kali ini saya rasa sudah cukup
dan saya mengucapkan terima kasih atas perhatian para peserta yang bersedia hadir dalam
kegiatan konferensi kasus hari ini. Semoga hasil dari konferensi kasus ini dapat mengubah
perilaku belajar DD menjadi lebih baik dan rajin.

Anda mungkin juga menyukai