Disusun oleh :
NAMA : LUSI
NIM : 201933072
Kelas : 6B PGSD
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang berjudul ‘’ Gangguan “Disleksia” Pada Anak Kelas Iv
Sd Negri Guyangan’’. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Trubus Raharjo S.Psi, M.Si selaku Dosen pembimbing kami, yang
memberikan dorongan, masukan kepada penulis.
2. Ibu Jumiatun S.Pd kepala sekolah SD Negri Guyangan, Yang telah
memberikan ijin peneliti melakukan observasi di SD Negri Guyangan
3. Ibu Rismi Vidayanti S.Pd selaku wali kelas IV Sd Negri Guyangan , yang
banyak memberikan informasi dan dukungan kepada peneliti
4. Orang tua penulis yang banyak memberikan dukungan baik moril
maupun materil.
5. Semua pihak yang tidak dapat penulis rinci satu per satu yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih
terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah
ini.
Penulis
A. IDENTITAS SUBYEK
Indentitas subyek atau anak yang di teliti :
Nama Guru Kelas : Ibu Rismi Vidayanti S.Pd
Nama Siswa(Inisial) : D
Kelas : IV (empat)
Umur : 10 Tahun
Alamat : Ds. Sugihan Dk.Glonggong Kec. Winong Kab.Pati
Sekolah : SD Negri Guyangan Kecamatan Winong Kabupaten Pati
Salah satu anak di kelas Empat bernama (Dimas) mengalamai gangguan
disleksia yakni masih kesulitan dalam membaca.
B. ANALISA IDENTIFIKASI GANGGUAN
1. Alloanamnesa
Menurut wawancara yang saya lakukan pada tanggal 7 Juni 2022
jam 9.30 wib dengan guru kelas 4 ibu Rismi yang mengampu siswa
berinisial D yang memiliki gangguan disleksia, menurut penuturan ibu
rismi bahwa anak berinisial D ini memang memiliki gangguan membaca
dan menulis, misalnya membaca huruf mati atau huruf yang berjumlah
ganjil. anak tersebut memang belum bisa membaca secara baik dan lancar
seperti teman-temannya yang lain yang sudah bisa membaca secara
lancar, selain itu anak tersebut memiliki sikap pendiam di bandingkan
teman-teman nya yang lain. dibutuhkan kesabaran ektra dan waktu yang
lama untuk bisa berkomunikasi dengan anak tersebut di karnakan anak
tersebut lebih banyak diam dan jarang sering mau berinteraksi dengan
teman-temannya yang lain, hal ini lah yang mengakibat kan anak ini lebih
terlihat menonjol dikelasnya.
Menurut ibu rismi guru kelas 4 SD Negri Guyangan anak berinisial
D ini memang sejak awal masuk di kelas 4 anak tersebut memang
pendiam dan mengalami kesulitan dalam membacanya, meskipun anak
tersebut bisa membaca sedikit-sedikt dengan cara mengeja namun saat
disuruh membaca ibu guru suara anak ini sangat lah pelan dan hamper
tidak terdengar saat membaca.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas 4 ini diketahui
bahwa ayah anak berinisial D tersebut memiliki gangguan tuna bicara
sedangkan ibu dari anak berinisial D ini bekerja diluar negri sebagai TKI
(Tenaga Kerja Indonesia), sedangkan anak tersebut di asuh oleh kakek
dan nenek nya. Sedangkan mengenai kemampuan anak berinisal D ini
juga sudah di ketahui pihak keluarga nya namun kakek dan nenek nya
tidak bisa berbuat banyak karna minimnya informasi dan pengetahuan
mengenai cara penanganan dan pola asuh pada anak yang memiliki
gangguan diskleksia seperti yang di alami anak berinisial D diumur nya
yang sudah menginjak 10 tahun dia masih sangat kesulitan untuk
membaca sebuah kata atau kalimat.
2. Autoanamnesa
Wawanacara yang saya lakukan dengan anak bernisal D memang
menglami sedikit kendalan karna memang dari anak tersebut yang
pendiam dan sulit untuk di ajak berinteraksi dan bicara, selain itu anak
tersebut tidak mudah untuk bersosialisasi dengan orang di sekitarnya.
Dari hasil wawancara dengan anak berinisial D memang benar bahwa
anak tersebut tinggal Bersama kakek dan nenek nya namun meskipun
begitu anak tersebut mengatakan bahwa dia juga sering belajar di rumah
dengan kakaknya yang masih berseklolah di SMA.
Pada saat observasi peneliti mencoba untuk mengetes anak
berinisial D ini dalam perihal membaca sebuah kata dan kalimat misalnya
membaca nama hewan yang ada di gambar yang sudah di sediakan
peneliti dan membaca sebuah kalimat yang sudah di siapkan peneliti,
anak berinisial D ini memang masih kesulitan untuk mengabungkan huruf
demi huruf menjadi sebuah kata atau kalimat, saat membaca pun anak
tersebut membaca dengan suara yang pelan sekali hampir tidak terdengar
selain membaca peneliti juga menyiapkan lembar tes untuk menguji
pemahaman, membaca dan menulis untuk anak tersebut selain membaca
nya yang kurang baik anak tersebut juga masih binggung menuliskan
beberapa huruf dan menuliskan beberapa huruf secara kebalik balik misal
nya huruf “g” huruf “b” dan “d”, berdasarkan hasil wawancara dengan
anak berinisial D tersebut diketahui bahwa anak tersebut menggap
membaca adalah hal yang sulit dan tidak menyenangkan karna berisi
huruf huruf yang banyak dan sulit untuk di baca.
C. SINTESA
Analisis observasi yang dilakukan oleh peneliti pada hari selasa
tanggal 7 Juni 2022 dengan anak berinisial D berumur kurang lebih 10
tahun yang sekarang masih duduk di kelas 4 SD Negri Guyangan
memberikan hasil bahwa anak berinisial D ini memiliki gangguan
disleksia, gangguan di sleksian ini merupakan gangguan belajar yang
ditandai dengan kesulitan membaca. Anak tersebut sulit sekali membaca
huruf yang berjumlah ganjil dan huruf mati selain itu anak tersebut juga
masih sulit membedakan huruf abjad misal nya “b”, “d” dan masih
terbolak balik saat menuliskan huruf “g”, selain itu anak tersebut tidak
suka membaca karna menurudnya membaca itu susah dan
membingungkan.
Hasil dari observasi yang peneliti lakukan peneliti mengetahui bahwa
latar belakang anak tersebut juga bisa mempengaruhi perkembangan anak
tersebut. diketahui bahwa ayah anak bernisial D ini memiliki gangguan
tuna bicara sedangkan ibu dari anak tersebut bekerja di luar negri sebagai
TKI, namun demikian penyebab anak tersebut memiliki gangguan
disleksia ini belum di ketahui secera pasti namun anak yang memiliki
gangguan di dileksia diduga terjadi karena adanya kelainan pada susunan
saraf, pengaruh interaksi lingkungan, dan faktor keturunan.
D. DIAGNOSA