DI SUSUN OLEH:
ROSMIATI (218610105)
SEMESTER : 7 (Tujuh) Lanjutan
STKIP ARRAHMANIYAH
2023
BAB I
PENDAHULUAN
memiliki peran sangat penting dalam konteks kehidupan, terlebih pada era
agar siswa lebih terampil dalam berbahasa baik secara lisan maupun tertulis
kata, ejaan yang kurang lancar, dan juga kurangnya pengalaman dalam
Brown, 2019).
kesulitan membaca adalah masalah yang amat sulit dalam membaca dan
yang dialami oleh anak yaitu ragu-ragu dalam membaca kata, sering menebak-
nebak kata yang dibaca, menghilangkan atau mengganti kata, membaca kata
perkata tanpa melihat kata secara menyeluruh, dan terganggu dalam pengejaan.
1
2
beban bagi individu yang bersangkutan dan juga guru yang memberikan
dapat menangkap kata dengan indera pendengaran dan penglihatan tapi karena
kelainan syaraf pada otak sehingga kesulitan menuliskan huruf. Gangguan ini
pertumbuhannya misalnya, terjadi pada anak -anak yang dititipkan dalam suatu
intuisi. Sebab, anak-anak yang dititipkan dalam satu intuisi, seperti rumah
proses berpikir dan pertumbuhan. Juga ada hambatan fungsi ruhaniah, terutama
adalah kerusakan pada susunan syaraf pusat misalnya saja, kelahiran bayi yang
nutrusi atau zat makanan dan gizi serta kurang sempurnanya kesehatan.
Dampak dari dislesksia tersebut tentu dapat dihindari ketika guru paham akan
Selama ini orang tua ataupun guru SD sering memiliki anak atau
peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar membaca. Namun tidak
banyak dari mereka yang mengetahui secara spesifik masalah yang dialami
oleh anaknya sehingga banyak orang tua ataupun guru tidak dapat memberikan
dasar, saat itu merupakan periode perkembangan middle and late childhood
(usia 6-11 tahun) dimana anak mulai menguasai keahlian membaca, menulis
dan berhitung (Santrock, 2009). Kasus kesulitan belajar yang paling sering
kesulitan untuk mengenal huruf-huruf yang hampir sama, di mata anak tulisan
merupakan coretan yang sulit untuk dibaca. Anak dengan gangguan ini
namun dalam hal membaca akan mengalami kesulitan. Masalah yang muncul
4
lebih khusus untuk mengetahui apa yang dialami oleh anak juga merupakan
para orang tua dan para guru tidaklah mudah karena membutuhkan pengamatan
secara detil tentang perilaku anak yang meliputi beberapa asfek. Kesulitan
satu kategori dalam kesulitan belajar pada anak yang memiliki karakteristik
sama dengan yang dialami anak selama ini adalah kesulitan membaca.
yang memiliki kecerdasan rata-rata atau anak normal. Bagi siswa memiliki
belajar memiliki ketidakteraturan dalam proses fungsi mental dan fisik yang
Ketidakteraturan dalam proses fungsi mental dan fisik bisa dikarenakan adanya
perkembangan pada anak yang tidak sama dengan anak normal lainnya.
yang normal.
belajar yang ada disekitar kita, namun secara umum dibagi dalam tiga
karena beberapa faktor baik dari internal maupun eksternal siswa yang dapat
Kesulitan membaca bisa menjadi salah satu penyebab dari kesulitan menulis
diatas membaca merupakan hal yang sangat penting karena salah satu cara
berhitung. Belajar membaca dan berhitung diperlukan oleh semua anak tidak
membaca yang harus diberikan pada tingkat dasar. Karena dengan kemampuan
tulisan dengan intonasi yang wajar, dan hal ini merupakan bekal untuk dapat
tidak bisa membaca apalagi memahami sebuah bacaan. Hal ini bisa disebabkan
karena kemampuan membaca seorang anak satu dengan anak lainnya berbeda.
kesulitan belajar. Kesulitan belajar siswa dalam hal membaca akan berdampak
kemampuan siswa lainnya seperti menulis dan berhitung. Kondisi seperti ini
dalam belajar segala sesuatu yang berkenan dengan waktu, arah dan masa.
kompleks.
pada anak kesulitan membaca yang mampu didik namun mengalami hambatan
metode pembelajaran yang efektif agar tujuan dari pendidikan anak kesulitan
pendengaran, kinestetic atau kesadaran pada gerak dan tactile atau perabaan
kemampuan membaca
bahwa semakin banyak alat yang dilihat, didengar, diraba, dimanupulis, dirasa
dan dicium maka akan semakin pesat berlangsungnya persepsi dan semakin
Saya mengambil penelitan anak kesulitan membaca karena pada saat penelitan
Barat”.
B. Identifikasi Masalah
2. Métode fernald ini dapat meningkatkan proses belajar membaca pada anak
kesulitan membaca
3. Hasil belajar siswa dalam proses membaca pada anak kesulitan membaca
C. Pembatasan Masalah
dari masalah penelitian yang akan diteliti oleh peneliti. Adapun masalah yang
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
mengetahui:
di sekolah
11
sebagai berikut:
1. Secara Teoretis
2. Secara Praktis
kesulitan membaca.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Konseptual
terdiri dari dua kata yaitu multi dan sensori. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2008), kata ‘‘multi’’ artinya banyak atau lebih dari satu atau
dua, sedangkan ‘‘sensori’’ artinya panca indera. Maka gabungan kedua kata
yang diucapkan oleh anak, dan tiap kata diajarkan secara utuh. Metode
proses pembelajaran yang dimulai dari melihat tulisan kata-kata yang dibuat
sedemikian rupa sesuai dengan keaktivitas guru atau orang tua, dalam tahap
pertama ini berhubungan dengan asfek visual. Kemudian pada tahap kedua
12
13
jarinya, dengan catatan tulisan yang dibuat adalah tulisan yang timbul.
kemudian mengucapkan apa yang telah día tuliskan sendiri. Metode fernald
sebagai berikut :
depan lagi. Jika sudah benar, kata itu akan disimpan dalam ingatan kata
anak. Anak dapat membuat cerita dari kata yang sudah dikuasainya.
b. Tahap kedua, anak tidak lagi menelusuri kata. Ia belajar dengan melihat
c. Tahap ketiga, guru tidak lagi harus menulis kata. Anak belajar
(Yusuf, 2003):
sebagai berikut.
a. Tigkat satu
dalam sebuah cerita yang dikarang sendiri oleh anak dan dibacakan di
depan guru.
b. Tingkat dua
menyuarakannya.
c. Tingkat tiga
Anak belajar langsung dari kata- kata yang ditulisnya. Anak melihat
Ditingkat ini anak diberikan buku, yang isinya baca dan guru bertugas
menjelaskan jika ada kata yang tidak diketahui anak. Saat membaca,
d. Tingkat empat
(2012).
dunia luar. Indera pulalah yang menangkap informasi melalui proses yang
indera secara luar biasa akan diteruskan dan diubah sehingga kita dapat
sehingga kita dapat menyadari dan mengerti sekeliling termasuk diri kita
dalam mempersepsi suatu stimulus, hasil persepsi yang akan berbeda pula
17
(Walgito, 2002).
persepsi yaitu objek yang dipersepsi, alat indera, dan perhatian. Proses
2003). Maka dalam membaca yang kerja kognitif, persepsi pun bertujuan
mengenali dan lalu membentuk interprestasi awal huruf, suku kata, atau
kata yang akan dibaca. Bagaian kata yang akan dikenali dalam membaca
dan auditoris, anak pun akan melakukan dua proses pengkodean yang
melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis. Maka “kemampuan
keterampilan dasar bagi siswa yang harus mereka kuasai agar dapat
benda yang tidak jelas jika diamati secara visual. Dalam membaca
hiperaktif.
keras.
bacaan yang dipilih dari kata-kata yang diucapkan oleh anak, dan tiap
kata diajarkan secara utuh. Secara praktis metode ini memiliki empat
membaca tersebut.
untuk menyusun atau membaca kalimat dalam urutan terbalik tetapi juga
dalam berbagai macam urutan, termasuk dari atas ke bawah, kiri dan
konsentrasi.
baiknya, atau sebaliknya jika terlambat dikenali maka akan berakibat pada
gangguan social dan emocional. Pada usía sekolah dasar, gangguan emosi
kesulitan membaca pada anak berakibat pada pelabelan yang melekat pada
si anak. Bagi guru atau orang yang tidak mengetahui mengenai anak
dalam tingkat yang normal atau bahkan diatas normal. Mekreka hanya
maupun menghitung. Oleh karena itu diperlukan métode yang tepat untuk
belajar spesifik sering kali disamakan artinya yaitu anak yang mengalami
huruf-huruf tertentu.
anak kesulitan membaca ini sebagai anak yang bodoh, berpresatasi rendah,
karena guru tidak paham tentang anak ini, sehingga upaya yang dilakukan
oleh guru pun kurang optimal atau tidak sesuai dengan kebutuhan serta
kemampuan anak.
kekurangan atau kelebihan huruf dalam menulis, sulit mengingat arah kiri
dan kanan, sulit membedakan waktu (hari ini, kemaren dan besok), sulit
juga mengalami kesulitan, terutama dalam soal cerita, tulisan sulit dibaca,
pada anak yang memiliki masalah dalam bahasa tertulis, oral ekspesif atau
membaca yang disebabkan oleh faktor genetik, dan psikologis dasar, serta
dan bunyinya dan mereka juga sering terbalik atau kebingungan terhadap
masalah-masalah berikut:
1. Masalah fonologi
dalam seminggu atau susunan huruf dan angka. Mereka sering “lupa“
instuksi yang panjang dalam satu waktu yang pendek. Misalnya ibu
26
pakaian, cuci kakai dan tanagan, lalu turun kebawah lagi untuk makan
sigan bersama ibu, tapi jangan lupa bawa serta buku PR matematikanya
essay
simbol-simbol yang ada, yaitu huruf dan kata. Anak kesulitan membaca
satu métode yang mudah diterapkan adalah métode fernald anak akan
tulisan yang diterima oleh mata menjadi bahasa yang bermakna, sehingga
dialami oleh semua jenis umur, namun sering terjadi pada anak-anak
C. Kerangka Berfikir
selanjutnya.
untuk menyusun atau membaca kalimat dalam urutan terbalik tetapi juga
dalam berbagai macam urutan, termasuk dari atas ke bawah, kiri dan
konsentrasi.
Dalam suatu proses mengajar ada unsur yang sangat penting yaitu
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
Keadaan Sekarang
Ketidakmampuan membaca yang
Kondisi Awal disebabkan oleh gangguan proses
otak ketika mengolah informasi
yang di terimnya
D. Hipótesis Tindakan
diterimanya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
dilakukan. Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam Kawasan kelas. Menurut Report
dihadapi dalam situasdi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial
dengan tujuan untuk memperbaik atau yang berbentuk siklus kegiatan dengan
belajar.
mata pelajaran yang sama dari seorang guru. Dengan menggabungkan tiga
kata tersebut yakni penelitian, tindakan dan kelas maka dapat disimpulkan
32
33
tersebut dan agar mau untuk merubahnya. PTK mendorong guru untuk berani
bertindak dan berfikir kritis dalam mengembangkan teori dan rasional bagi
adalah suatu kegiatan yang diberikan olehb guru kepada siswa agar mereka
Tindakan tahap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
dihadapi oleh seorang guru di dalam kelas, dengan cara mencari jalan
lebih baik.
Proses tersebut merupakan suatu proses dinamis yang meliputi empat siklus,
Gambar 3.1
Skema Siklus PTK Sumber : arikunto dkk (2008)
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
rencana yang telah dibuat. Tahapan ini, yang berlangsung di dalam kelas
adalah realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang sudah
dipersiapkan sebelumnya.
3. Pengamatan
tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan
tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya terhadap proses
observasi dan evaluasi, guru tidak harus bekerja sendiri. Dalam tahap
observasi ini guru bisa dibantu oleh pengamat dari luar (sejawat atau pakar).
4. Refleksi
Refleksi adalah suatu upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi,
yang telah dihasilkan atau apa yang belum dihasilkan atau apa yang belum
tuntas dari langkah atau upaya yang telah dilakukan. Dengan kata lain,
pencapaian tujuan.
1. Perencanaan
Mengidentifikasi masalah
indikator-indikatornya
Membuat lembar kerja siswa Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus
PTK
2. Tindakan
menyimpulkan materi
3. Pengamatan
metode.
4. Refleksi
1. Perencanaan
2. Tindakan
yang telah diperbaiki untuk mengatasi masalah pada siklus I yang belum
tuntas
3. Pengamatan
4. Refleksi
peningkatan pemahaman hasil belajar siswa. Dari tahap kegiatan pada siklus I
2. Kriteria keberhasilan
penelitian ini mengacu pada pendapat Zainal Aqib (2011: 41) dan diterapkan
pada hasil observ asi aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa. Kriteria
mencapai 75%
B. Setting Penelitian
Tabel 3.1
Daftar Jadwal Penelitian
Rencana Juni Juli Agustus
No
Kegiatan 2 3 4 4
1 Permintaan izin
kepala sekolah
2 Permintaan kerja
sama dengan guru
Kelas
3 Persiapan
Menyusun perangkat
pembelajaran
(RPP)
Menyiapkan
Melakukan
tindakan siklus I
Perencanaan dan
pelaksanaan
Observasi
40
Refleksi
Melakukan tindakan
siklus
II
Perencanaan dan
Pelaksanaan
Observasi
Refleksi
5
Pengolahan
data hasil PTK
6
Persiapan
sidang skripsi
C. Instrumen Penelitian
informasi dalam suatu penelitian. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam
instrument berupa lembar observasi dan soal tes, maka dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Lembar Observasi
Tabel 3.2
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Guru
Penilaian
NO Aspek yang di amati
BS B C K Jumlah
Pembelajaran
2 Guru melakukan
siswa
3 Guru memberikan
4 Guru menyampaikan
siswa
Guru menyampaikan
5
materi dengan
menggunakan metode
fernald
pemberian tugas
6
Guru dan siswa melakukan
42
7
Guru membimbing saat
pembelajaran penulisan
8
Siswa tertib dalam
Pembelajaran
9
Guru melakukan variasi
10
Guru membimbing tugas
yang diberikan
11
Guru menyimpulkan hasil
pembelajaran
12
Guru menutup pelajaran
dan memberikan soal evaluasi
Keterangan :
Skor 4 = baik sekali, Skor 3 = baik, Skor 2 = cukup baik, Skor 1 = Kurang
Skor maksimal
43
Pedoman penilaian :
Tabel 3.3
Kriteria penilaian aktivitas guru dan siswa
55% Kurang
Tabel 3.4
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Penilaian
NO Aspek yang di amati
BS B C K Jumlah
2
Siswa melakukan komunikasi
tentang teman Sejawat
5
Siswa memperhatikan gambar
huruf yang guru
tempel di papan tulis
44
Keterangan :
Skor 4 = baik sekali, Skor 3 = baik, Skor 2 = cukup baik, Skor 1 = Kurang
Skor maksimal
Pedoman Penilaian:
Tabel 3.5
Penilaian Hasil belajar Siswa
45
0% - 55% Gagal
2. Soal Tes
soal cerita lalu jumlah soal 10 pilihan ganda dan 5 soal essay, terdiri
dari soal uintuk siklus 1 dan siklus 2 sesuai dengan indikator yang
3. Dokumentasi
berlangsung.
yang diterapkan.
1. Observasi
penutup, yang dilakukan pada dua orang pengamat yaitu, guru kelas dan
2. Tes
mengukur hasil belajar siswa. Tes yaitu sejumlah soal yang mencakup
materi pokok bahasan yang disjarkan atau yang telah dipelajari. Tujuan tes
47
pola, memilih yang mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
orang lain. Tujuan análisis data ini adalah untuk menjawab permasalahan
metode eksperimen melalui hasil belajar yang dicapai oleh siswa selama
Tabel 3.6
Kategori Penilaian Ahli
3 Tidak setuju 2
4 Sangat tidak setuju 1
Daftar Pustaka
Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian : suatu pendekatan praktik.
Rineka CIpta.
Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin Abdul Jabar . 2009. Evaluasi
Program Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Abdurrahman, M. (2012). Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Belajar.
Jakarta: rineka cipta
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Abdurrahman, Mulyono. 2012. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan
Belajar:Teori Diagnosis, dan Remediasinya. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Abidin, Yusuf. (2009). Guru dan Pembelajaran Bermutu. Bandung: Rizqi
Press.
Aphroditta, M. (2012). Panduan Lengkap Orangtua & Guru Untuk Anak
Dengan Disleksia (Kesulitan Membaca). Joghjakarta: java litera.
Adi Bdul Somad, dkk. (2007). Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia
untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Bimo, Walgito. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi
Offset.
Derek Wood, dkk. 2012. Kiat Mengatasi Gangguan Belajar. Yogyakarta.
Katahati
Departeman Pendidikan Indonesia (2008). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Delphie, Bandi. 2006. Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus (dalam
setting Pendidikan Inklusi). Bandung: PT Refika Aditama. Hal
114.
Grainger, J. 2003. Problema Perilaku, Perhatian, dan Membaca pada
Anak: Strategi Investasi Berbasis Sekolah (Alih Bahasa: Enny
Irawati). Jakarta: Grasindo.
Gonzales, M., & Brown, T.B.H. (2019). Early Childhood Educators’
Perceptions Of Dyslexia And Ability To Identify Student At-Risk.
Journal Of Education And Learning, 8(3), 1
https://doi.org/10.5539/jel.v8n3p1
Hidayati, Ratna. 2010. Dasar-Dasar Membaca. Menulis dan Berhitung.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
49
50
(RPP)
Pembelajaran ke : 3
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR
Bahasa Indonesia
52
memegang pensil, cara meletakan menulis dengan disiplin
buku, gerakan tangan atas bawah,
4.2.2 mendemonstrasikan jarak yang
kiri-kanan, latihan pelenturan
baik antara mata dan media
gerakan tangan dengan gerakan
menulis,dengan benar.
menulis
diudara/pasir/meja,melemaskan
jari dengan
merwarnai,menjiplak,menggambar,
membuat garis tegak, miring, lurus,
dan lenggkung menjiplak berbagai
bentuk gambar, lingkara, dan
bentuk, huruf ditempat bercahaya
terang) dengan benar.
53
53
C. TUJUAN
1 Dengan melihat gambar dan teks, siswa dapat mengidentifikasi mampu
menunjukan gambar cara-cara meletakan buku yang tepat saat menulis dengan
disiplin.
2 Melaluoi kegiatan tanya jawab , siswa mampu menunjukan gambar jarak yang
baik antara mata dan media menulis dengan tepat.
3 Dengan kegiatan membaca, siswa mampu mendemonstrasikan cara meletakan
buku yang tepat saat menulis demgam disiplin
4 Dengan mengamati contoh yang diberikan guru, siswa mampu mengelompokan
benda, dengan cara mendemonstrasikan jarak yang baik antara mata dan media
menulis, benar.
5 Dengan kegiatan mengamati, siswa mampu melakukan kegiatan menebalkan
garis dan mengidentifikasi benda-benda yang berbentuk bola, tabung, balok,
atau kubus dengan benar.
6 Dengan kegiatan yang diberikan gutru, siswa mampu menceritakan
pengalamnnya menggambar bersama anggota keluarga dengan percaya diri.
5. MATERI
1. Letakan buku yang tepat saat menulis (Bahasa Indonesia)
2. Jarak mata dan media menulis (Bahasa Indonesia)
3. Bangun ruang (Matematika)
4. Kesukaan anggota keluarga (Pkn)
7. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
53
54
Soal Tes
Soal Pre Test Menulis Kalimat Sederhana Siswa
54
55
benar?
Pasar
Menyapu
2. Paragraf
Siswa kelas empat sedang melaksanakan kerja bakti. Mereka dibagi menjadi
tiga kelompok. Kelompok pertama membersihkan kelas, kelompok kedua
membersihkn halaman, kelompok ketiga membersihkan kamar mandi. Ibu
guru merasa senang melihat pekerjaan muridnya cepat selesai dan
lingkungan sekolah menjadi bersih dan indah.
a. awal paragraf
b. akhir paragraf
c. tengah paragraf
55
56
a. Kalimat
b. Kata
c. Pikiran pokok
d. Tamda baca
a. Kutu busuk
b. Kutu buku
c. Ahli baca
d. Ahli buku
a. Tua
b. Dewasa
c. Berpengaslaman
d. Muda
56
57
a. Trotoar
b. Zebracross
c. Halte
d. Terminal
a. Bandara
b. Stasiun
c. Halte
d. Pinggir jalan
10. Tadi malam tanteku melahirkan di rumah sakit. Aku menjenguk kesana.
Aku dan ibuku menunggu di ruang bersalin. Tibna-tiba terdengar suara
tangisan bayi. Setelah beberapa saat kami masuk ruangan. Tanteku telah
melahirkan dengan selamat. Bayinya sangat lucu. Kami merasa bahagia.
Soal essay
57
58
Kunci jawaban
1.b 2.a 3.c 4.b 5.c 6.c 7.b 8.a 9.c 10.c
Soal ess ay
1. Mata angin
2. Selatan
3. Gagasan pokok
4. Halte
5. delman
58