PERKEMBANGAN KOGNITIF
ANAK
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK
DOSEN PENGAMPU :
DR. MUH. DAUD, S.PSI., M.SI.
EKA SUFARTIANINSIH JAFAR, S.PSI.,
M.PSI, PSIKOLOG
Kelas A kelompok 3
Gangguan belajar seperti disleksia adalah gangguan yang tidak terlihat secara fisik,
maka dari itu anak dengan disleksia merasa frustrasi untuk meyakinkan orang lain
bahwa kesulitan belajar yang dialami benar terjadi. Orang tua yang memiliki anak
dengan disleksia juga mendapatkan kesulitan untuk menjelaskan pada guru dan juga
orang tua lain bahwa kondisi anaknya tidak mengada-ada dan tidak hanya meminta
keistimewaan akademis (Handriana, 2016). Disleksia tidak hanya memengaruhi
pencapaian akademis, namun juga kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Anak bisa
mengalami kesulitan dalam mengisi formulir, mengikuti petunjuk jalan, atau pun
mengikuti instruksi sederhana dari orangtua.
MUNCULNYA disleksia
Disleksia dapat terjadi karena gangguan
neurobiologis yang memengaruhi kemampuan
seseorang untuk membaca, mengeja, dan
menulis. Faktor genetik, struktur otak, dan
perbedaan aktivitas otak dapat berkontribusi
pada perkembangan disleksia. Meskipun
penyebabnya belum sepenuhnya dipahami,
interaksi kompleks antara faktor genetik dan
lingkungan tampaknya memainkan peran dalam
kondisi ini.
Yang MELATAR BELAKANGI MUNCULNYA
DISLEKSIA
Faktor-faktor yang melatarbelakangi munculnya Disleksia ada dua
faktor, yakni faktor genetis dan faktor di luar genetis.
1. Faktor genetis merupakan penyebab utama seorang anak
mengalami disleksia.Disleksia memiliki komponen genetik yang
kuat. Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik memainkan
peran dalam perkembangan disleksia, dan kecenderungan untuk
memiliki gangguan tersebut dapat diturunkan dalam keluarga.
2. Faktor luar genetik yang dapat menyebabkan disleksia
termasuk faktor lingkungan seperti paparan zat kimia tertentu
selama kehamilan, komplikasi saat kelahiran, atau kurangnya
stimulasi literasi pada masa awal perkembangan anak. Faktor-
faktor ini dapat memengaruhi perkembangan kemampuan
membaca dan menulis.
Yang MELATAR BELAKANGI MUNCULNYA
DISLEKSIA
Ciri-ciri yang terjadi pada anak yang mengalami disleksia tidak
hanya dilihat dari kesulitan membaca, menulis, dan mengeja saja,
melainkan dapat dilihat dari gejala lainnya seperti seorang anak
yang usianya sudah menginjak enam tahun namun masih
meletakkan benda dengan posisi terbalik, sering jatuh, sulit
membedakan kanan dan kiri, sering tersesat bahkan untuk pulang
ke rumah, atau tidak paham tentang konsep waktu. Selain itu, ciri-
ciri lain yang terjadi pada anak dengan disleksia adalah terjadi
masalah pada konsentrasi, daya ingatnya jangka pendek (cepat
lupa dengan instruksi), dan mengalami masalah dalam
pengorganisasian, sehingga cenderung tidak teratur.
APAKAH ISU Disleksia SESUAI ATAU TIDAK
DENGAN USIA ANAK?
Isu mengenai disleksia pada perkembangan anak sesuai dengan usia
anak. Perkembangan bahasa anak sebenarnya mengikuti rangkaian
tahapan yang spesifik meskipun kecepatan tahapan yang dicapai setiap
anak berbeda-beda. Disleksia adalah gangguan pembelajaran yang
dapat memengaruhi kemampuan membaca, mengeja, dan memproses
informasi tertulis. Gejala disleksia seringkali mulai muncul pada usia
anak-anak saat mereka mulai belajar membaca, biasanya pada usia
pra-sekolah hingga usia sekolah dasar (2-12 tahun).
Snowling, M. J., & Hulme, C. (2012). Interventions for children's language and literacy difficulties. International Journal of Language &
Communication Disorders, 47(1), 27-34.
H Purwanto · (2016) MEMAHAMI PERKEMBANGAN ANAK SUSPEK DISLEKSIA. Universitas Negeri Yogyakarta
Richela Agustina . PERANCANGAN KAMPANYE DIGITAL MENGENAI DISLEKSIA UNTUK ORANGTUA DAN GURU ANAK USIA AWAL
SEKOLAH DASAR . Universitas Kristen Maranatha
Lyon, G. R., Shaywitz, S. E., & Shaywitz, B. A. (2003). A definition of dyslexia. Annals of Dyslexia, 53(1), 1-14.
letcher, J. M., & Lyon, G. R. (1998). Reading: A research-based approach. In B. K. Shapiro, P. J. Accardo, & A. J. Capute (Eds.), Specific reading
disability: A view of the spectrum (pp. 57-81).
Reid, G., & Kirk, J. (2001). Dyslexia: A Practitioner's Handbook (3rd ed.). John Wiley & Sons
Fatmawati, F. (2017). KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PENDERITA DISLEKSIA USIA 5 TAHUN DI TK HANI LABZ SCHOOL DESA MONTONG
KECAMATAN BATULAYAR: KAJIAN PSIKOLINGUISTIK (Doctoral dissertation, Universitas Mataram).
Arianti, A., Botifar, M., & Iskandar, Z. (2023). Implementasi Metode Fonetik Dalam Pembelajaran Membaca Anak Usia Dini di Ra It Khoiru
Ummah Kecamatan Curup Tengah (Doctoral dissertation, Institut Agama Islam Negeri Curup).
Chairunnisa, C. (2018). Pengaruh Literasi Membaca Dengan Pemahaman Bacaan (Penelitian Survei pada Mahasiswa STKIP Kusumanegara
Jakarta).
Thank you
very much