2 Sediaan Larutan
2 Sediaan Larutan
(LARUTAN)
APT. DESSY IKASARI, M.FARM
PENGERTIAN
POLARITAS
PEMBENTUK
CO-SOLVE
AN
NCY
KOMPLEKS
KELARUTA
N
SALTING IN KELARUTAN
SALTING TEMPERATU
OUT R
1. Polaritas
Kelarutan suatu zat memenuhi aturan ”like
dissolves like” artinya solute yang polar akan
larut dalam solvent yang polar, solute yang non
polar akan larut dalam solvent yang bersifat non
polar.
Garam-garam anorganik larut dalam air
Alkaloid basa larut dalam kloroform
2. Co-solvency
Contoh :
K2SO4, KOH, CaHPO4, minyak atsiri, gas-gas yang larut.
5. SALTING OUT
Peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang
mempunyai kelarutan besar dibanding zat utama,
akan menyebabkan penurunan kelarutan zat utama
atau terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia.
Contoh :
Kelarutan minyak atsiri dalam air akan turun bila ke
dalam air tersebut ditambahkan larutan NaCl jenuh.
Disini kelarutan NaCl dalam air lebih besar dibanding
kelarutan minyak atsiri dalam air, maka minyak atsiri
akan memisah.
6. SALTING IN
Peristiwa bertambahnya kelarutan dari suatu
senyawa organik dengan penambahan suatu
garam dalam larutannya.
Contoh :
riboflavin tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam larutan yang mengandung
nicotinamidum karena terjadi penggaraman
riboflavin + basa NH4.
7. PEMBENTUKAN KOMPLEKS
Contoh :
Iodium larut dalam KI atau NaI jenuh.
KI + I2 🡪 KI3
HgI2 + 2 KI 🡪 K2HgI4
KECEPATAN KELARUTAN SUATU ZAT
DIPENGARUHI OLEH :
Ukuran partikel : makin halus solute, makin kecil ukuran partikel; makin
luas solute yang kontak dengan solvent, solute makin cepat larut.
Pengadukan
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN BENTUK SEDIAAN SOLUTIO
GUTTAE POTIONES
LAR.ORAL
POTIO
EFFERVESCE ELIXIR
NT
NETRALISAS
SATURATIO
I
POTIONES (OBAT MINUM)
Sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung
satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma,
pemanis, atau pewarna yang larut dalam air atau berbentuk
emulsi atau suspensi.
ELIXIR
Sediaan yang mengandung bahan obat dan
bahan tambahan (pemanis, pengawet,
pewangi) sehingga memiliki bau dan rasa
yang sedap dan sebagai pelarut digunakan
campuran air-etanol.
Pembuatan:
Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian air yang
tersedia. Mis NaHCO3 digerus tuang kemudian masuk botol.
Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian air yang
tersedia.
2/3 bagian asam masuk basa, gas dibuang seluruhnya. Sisa
asam dituang hati-hati lewat tepi botol, segera tutup dengan
sampagne knop sehingga gas yang terjadi tertahan.
POTIO EFFERVESCENT
Saturatio yang CO2 nya lewat jenuh.
Pembuatan :
Langkah 1 dan 2 sama dengan pada saturatio
Langkah 3 : seluruh bagian asam dimasukkan ke dalam basa dengan hati-hati,
segera tutup dengan sampagne knop.Gas CO2 umumnya digunakan untuk
pengobatan, menjaga stabilitas obat, dan kadang-kadang dimasudkan untuk
menyegarkan rasa minuman.
Hal yang harus diperhatikan untuk sediaan saturatio dan potio effervescent
adalah :
Diberikan dalam botol yang kuat, berisi kira-kira 9/10 bagian dan tertutup
kedap dengan gabus atau karet yang rapat. Kemudian diikat dengan sampagne
knop.
Tidak boleh mengandung bahan obat yang sukar larut, karena tidak boleh
dikocok. Pengocokan menyebabkan botol pecah karena botol berisi gas dalam
jumlah besar.
Penambahan Bahan-bahan
Zat-zat yang dilarutkan dalam bagian asam
Zat netral dalam jumlah kecil. (jumlah besar dilarutkan dalam asam
sebagian dilarutkan dalam basa, berdasarkan perbandingan jumlah
airnya).
Zat-zat mudah menguap.
Ekstrak dalam jumlah kecil dan alkaloid
Sirup
LAR.
TOPIKAL
GUTTAE
COLLYRIUM
NASALES
EPITHEMA
OBAT INHALATIONES
KOMPRES
COLLYRIUM
Sediaan berupa larutan steril, jernih, bebas zarah asing,
isotonis digunakan untuk membersihkan mata, dapat
ditambahkan zat dapar dan zat pengawet.
Catatan :
Pada etiket harus tertera : Masa penggunaan setelah tutup
dibuka dan ”obat cuci mata”.
Nilai isotonisitas
Idealnya sama dengan nilai isotonis larutan NaCl 0,9 %b/v. Tetapi mata masih
dapat tahan terhadap nilai isotonis rendah yang setara dengan larutan NaCl 0,6
% b/v dan tertinggi 2,0 % b/v NaCl.
Pendaparan
Pendaparan larutan obat tetes mata adalah untuk mencegah kenaikan pH yang
disebabkan oleh pelepasan lambat ion hidroksil oleh wadah kaca. Hal tersebut
dapat menggangu kelarutan dan stabilitas obat. Selain itu penambahan dapar
juga dimaksudkan untuk menjaga stabilitas obat tertentu misalnya garam-garam
alkaloid.
Air mata normal memiliki pH 7,4, secara ideal obat tetes mata memiliki pH seperti
air mata, tetapi karena beberapa bahan obat tidak stabil pada pH tersebut
maka sebaiknya obat tetes mata supaya tidak terlalu merangsang mata.
Pengawet
Wadah larutan mata harus tertutup rapat dan disegel untuk
menjamin sterilitas pada pemakaian pertama. Larutan harus
mengandung zat atau campuran zat yang sesuai untuk mencegah
pertumbuhan atau memusnahkan bakteri yang mungkin masuk
pada waktu wadah dibuka pada saat digunakan.
Pengawet yang dianjurkan :
Nipagin dan nipasol
Fenil merkuri nitrat, timerosol
Benzalkonium klorid
Klorbutanol, fenil etil alkohol
Pengental
Ditambahkan untuk meningkatkan kekentalan sehingga obat
lebih lama kontak dengan jaringan. Larutan obat mata yang
dikentalkan harus bebas dari partikel yang dapat terlihat. Cth :
metil selulosa, hidroksi propil selulosa, polivinil alkohol.
CARA PEMBUATAN OBAT TETES
MATA