Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Larat Belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan Praktikum ........................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 2
A. Pengertian Sel ............................................................................................... 2
B. Bagian-bagian sel .......................................................................................... 2
C. Teknik Pembuatan Sayatan Preparat Segar ............................................. 3
D. Pergerakan Sel Tumbuhan (Aliran Sitoplasma) ....................................... 3
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM ........................................................... 5
A. Waktu dan Tempat....................................................................................... 5
B. Alat dan Bahan ............................................................................................. 5
C. Cara Kerja .................................................................................................... 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 6
A. Hasil ............................................................................................................... 6
B. Pembahasan................................................................................................... 7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 11
A. Kesimpulan ................................................................................................. 11
B. Saran ............................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12
LAMPIRAN ......................................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Larat Belakang
Sel merupakan salah satu unit dasar kehidupan yang susunannya secara
struktural dan fungsional sangat berperan terhadap kepribadian dan tingkah laku
dari masing-masing makhluk hidup. Seluruh makhluk hidup tersusun atas sel
yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya (Rahmadina & Febrian, 2017).
Tumbuhan termasuk organisme multiseluler yang terdiri dari berbagai jenis sel
terspesialisasi yang bekerja sama melakukan fungsinya. Sel tumbuhan meliputi
berbagai organel dan penyusun lainnya seperti dinding sel, sitoplasma dan
glioksisom, rangka sel, ribosom, mitokondria, plastida dan nukleus (Hasanah,
dkk, 2021). Sel tumbuhan tersusun atas sel hidup dan sel mati. Suatu sel
dikatakan hidup ditandai dengan adanya inti dan organel lainnya di sertai dengan
pergerakan atau aktivitas di dalam sel (Advinda, 2018). Komponen protoplasmik
terdiri atas sitoplasma beserta sistem membran serta butir di dalamnya, inti sel,
plastid, dan mitokondria.
Pada anatomi tumbuhan sel biasanya dianggap sebagai satuan fungsi
organik terkecil dalam tumbuhan. Sel tumbuhan dibatasi oleh dinding sel dan di
sebelah dalam batas itu terdapat zat tempat berlangsungnya reaksi kimia yang
diperlukan untuk kehidupan sel. Sel hidup senantiasa mengandung protoplasma,
karena protoplasma didefinisikan sebagai isi sel hidup, dan tidak mencakup
dinding sel. Protoplasma sebuah sel disebut protoplas. Dengan demikian, sel
dapat dibagi menjadi protoplas dan dinding sel (Advinda, 2018).
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum komponen sel (protoplasmik) ini, yaitu:
1. Untuk melihat gerakan/aliran plasma rotasi melalui pengamatan
kloroplas
2. Untuk melihat dan mempelajari bentuk kloroplas
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sel
Sel adalah suatu satuan dasar dari kehidupan yakni merupakan suatu satuan
terkecil dari sesuatu benda yang kita nyatakan hidup. Hal ini dinyatakan oleh
Theodor Schwann dengan jelas bahwa semua organisme hidup, baik yang bersel
tunggal maupun tersusun dari kelompok-kelompok sel. Pada anatomi tumbuhan,
sel biasanya dianggap sebagai salah satu fungsi organik terkecil dalam
tumbuhan. Sel tumbuhan dibatasi oleh dinding sel dan di sebelah dalam batas itu
terdapat zat tempat berlangsungnya reaksi kimia yang diperlukan untuk
kehidupan sel (Kumalawati, 2018)
B. Bagian-bagian sel
Sel protoplasmik merupakan sel eukariotik yang memiliki berbagai bagian-
bagian penting. Berikut adalah beberapa bagian utama dari sel protoplasmik
(Wijaya, 2017):
1. Membran sel : Merupakan lapisan tipis yang mengelilingi sel dan
mengatur pertukaran zat antara sel dan lingkungannya.
2. Sitoplasma : Cairan kental di dalam sel yang terdiri dari berbagai struktur
seluler seperti organel, protein, dan ribosom.
3. Nukleus : Memiliki informasi genetika sel dan mengendalikan aktivitas
sel. Terdapat di dalam nukleus, yaitu kromatin (DNA dan protein).
4. Ribosom : Tempat sintesis protein terjadi. Ribosom dapat ditemukan di
sitoplasma atau terikat pada retikulum endoplasma.
5. Retikulum endoplasma : Jaringan membran yang berfungsi untuk sintesis
protein dan lipid. Terdapat dua jenis retikulum, yaitu retikulum
endoplasma kasar (mengandung ribosom) dan retikulum endoplasma
halus (tidak mengandung ribosom).
6. Badan golgi : Memproses, mengubah, dan mengemas molekul-molekul
seperti protein untuk transportasi ke tempat yang tepat dalam sel atau ke
luar sel.
7. Mitokondria : Organel tempat terjadinya respirasi seluler, yaitu produksi
energi (ATP).
2
8. Lisosom : Organel yang berisi enzim-enzim pencernaan untuk
menghancurkan molekul-molekul yang tidak diinginkan atau sudah
usang.
9. Vakuola (hanya pada sel tumbuhan) : Struktur berisi air, nutrisi, dan
produk-produk limbah. Berperan dalam menyokong sel dan mengatur
tekanan osmotik.
3
mengaktifkan protein motorik, yang menggerakkan mikrobodi sepanjang
filamen aktin. Seluruh proses aliran sitoplasma dimulai dengan memecah
molekul gula di dalam sel tanaman. Proses ini adalah dikenal sebagai glikolisis.
Glikolisis tidak menghasilkan banyak energi. Hanya ketika piruvat, yang
merupakan bentuk terionisasi dari asam tiga karbon yang disebut asam piruvat,
bergerak di dalam mitokondria dan terjadi apa yang disebut siklus krebs dan
proses yang dikenal sebagai Chemiosmosis. Biasanya pada sel tumbuhan,
gerakan/aliran sitoplasma dibagi menjadi dua, yaitu (Advisnds, 2018):
a. Gerakan sirkulasi, yaitu arah gerakan lebih dari satu arah atau gerakan
seakan-akan tidak menentu. Gerakan ini dapat dilihat pada sel yang
memiliki vakuola yang kecil. Contoh pada filamen (Tangkai anter) Rhoe
discolor.
b. Gerakan rotasi (siklosis) yaitu gerakan sitoplasma melingkar secara
tetap. Gerakan ini terjadi pada sel-sel yang memiliki vakuola besar.
Ketika berlangsung, kadang-kadang nukleus dan plastida dapat
terpengaruh, sehingga mengikuti gerakan tersebut. Contoh kloroplas
pada daun Hydrilla verticulatal.
4
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
C. Cara Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan dalam praktikum komponen sel
(protoplasmik), yaitu:
1. Pengamatan Aliran Plasma
a) Untuk membuat sayatan mesofil atau permukaan daun, letakkan
daun di atas kaca objek, teteskan air, dan tutup dengan kaca penutup.
b) Amati pergerakan plasmanya.
2. Pengamatan Plastida
a) Untuk membuat sayatan mesofil atau permukaan daun masing-
masing, letakkan di atas kaca objek, teteskan air, dan tutup dengan
kaca penutup
b) Amati dan gambar berbagai bentuk kloroplas yang Anda temui.
5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Adapun hasil dari praktikum ini, yaitu:
1. Hydrilla verticilatal Vallesneria sp
A B
Gambar 1. Pengamatan daun Hydrilla verticilatal Vallesneria sp
A. Tanaman daun Hydrilla verticilatal Vallesneria sp
B. Anatomi daun Hydrilla verticilatal Vallesneria sp
Keterangan pada gambar B:
1. Dinding sel
2. Kloroplas
3. Aliran sitoplasma
4. sitoplasma
2. Umbi wortel (Daucus carota)
A B
Gambar 2. Pengamatan umbi wortel Daucus carota
A. Tanaman umbi wortel (Daucus carota)
B. Anatomi umbi wortel (Daucus carota)
Keterangan pada gambar B
1. Dinding se
2. Sitoplasma
6
3. Kromoplas
3. Capsicum anum
A B
Gambar 3. Pengamatan buah Capsicum anum
A. Tanaman buah Capsicum anum
B. Anatomi buah Capsicum anum
Keterangan pada gambar B:
1. Celah stomata
2. Sel penutup
3. Sel tetangga
4. Pengamatan daun Begonia sp
A B
Gambar 4. Pengamatan daun Begonia sp
A. Tanaman daun Begonia sp
B. Anatomi daun Begonia sp
Keterangan pada gambar B
1. Dinding sel
2. Kristal durse
B. Pembahasan
Hydrilla adalah jenis tumbuhan air yang biasanya tumbuh di perairan tawar
seperti sungai, danau, dan kanal. Tumbuhan ini sering dianggap sebagai gulma
7
air karena dapat tumbuh dengan cepat dan menutupi permukaan air. Hydrilla
memiliki batang yang panjang dan cabang-cabang kecil dengan daun yang
serupa seperti jamur. Tumbuhan ini dapat menjadi masalah ekosistem jika
tumbuh terlalu banyak, karena dapat mengganggu ekosistem perairan dan
berkompetisi dengan tumbuhan air lainnya. Sebaliknya, di beberapa tempat,
hydrilla digunakan sebagai tanaman akuarium karena tampilannya yang menarik
(Campbell. 2020) ).
Klasifikasi Hydrilla verticilatal Vallesneria sp:
• Kingdom : Plantae
• Sub Kingdom : Tracheobionta
• Kelas : Liliopsida
• Ordo : Alismatales
• Family : Hydrocharitaceae
• Sub Family : Hydrilloideae
• Genus : Hydrilla
• Spesies : Hydrilla verticilatal
Berdasarkan dari pengamatan pada daun hydrilla verticilatal dengan
pembesaran 40 x terlihat bahwa sel Hydrilla verticilatal berbentuk segi empat
yang sangat beraturan dan tersusun seperti batu bata, dan juga terlihat dinding
sel. Dan juga sel ini memiliki kloroplas (Plastida berwarna hijau). Diketahui
bahwa sel Hydrilla verticilatal merupakan sel hidup, karena mempunyai bagian-
bagian sel di atas, dan juga didukung oleh adanya gerakan aliran sitoplasma yaitu
pada bagian sel-sel penyusun ibu tulang daun yang memanjang ditengan-tengaj
daun. Pergerakan ini menandakan adanya sifat-sifat hidup dan tidak akan terlihat
jika Hydrilla verticilatal tidak direndam di dalam air. Menurut Campbell (2020),
sel hidup adalah sel yang masih memiliki peranan penting dalam metabolisme
kehidupan dari makhluk hidup, hal itu ditandai dengan adanya bagian-bagian
protoplas dalam sel, atau dengan adanya hasil metabolisme yang berupa bahan
ergastik.
Gerakan aliran sitoplasma pada sel Hydrilla verticilatal terjadi karena
adanya proses osmosis dan difusi dalam sel-sel tumbuhan yang menggerakkan
plastida melewati beberapa vakuola ke segala arah, yakni dari satu sel ke sel lain
8
yang disebut dengan sirkulasi, aliran ini biasanya terdapat pada sel tumbuhan
yang masih muda, karena pada tumbuhan muda, sel-sel masih dalam tahap
pertumbuhan dan perkembangan, sehingga masih membutuhkan bahan-bahan
organik untuk sintesis komponen-komponen sel. Sedangkan aliran sitoplasma
yang mengelilingi hanya satu vakuola disebut aliran rotasi. Arah aliran yang
sitoplasma yang diamati tadi merupakan arah yang berupa sirkulasi atau aliran
yang tidak lebih dari satu arah seperti searah jarum jam (Khotimah, 2019).
Pada sayatan melintang umbi wortel yang diamati di bawah mikroskop
binokuler dengan pembesaran 40 x terlihat adanya kromoplas, dinding sel dan
sitoplasma. Dinding sel yang membatasi sel yang satu dengan yang lain dan di
antara dinding sel ini terdapat ruang antar sel. Kromoplas yang ditemukan pada
sayatan umbi wortel ini memiliki warna oranye dengan bentuk yang beragam,
ada yang berbentuk bulat dan ada pula yang memanjang. Kloroplas adalah
plastida sel tumbuhan yang berpigmen. Kromoplas berwarna merah, kuning,
atau oranye, misalnya pada buah tomat, akar wortel, mengandung pigmen
karotenoid. Bentuknya sangat bervariasi, umumnya mempunyai bentuk tak
teratur, adapun tipe granula, bersudut dan menggarpu (Abdillah, dkk., 2017). Di
samping kromoplas yang diamati pada percobaan juga terdapat sitoplasma.
Klasifikasi Daucus carota
• Kingdom : Plantae
• Kelas : Magnoliopsida
• Ordo : Apiales
• Family : Apiaceae
• Genus : Daucus
• Spesies : Daucus carota
Pada sayatan buah Capsicum annum yang diamati di bawah mikroskop
binokuler dengan pembesaran 40 x terlihat adanya dinding sel dan dapat dilihat
bahwa daging buah cabai berwarna merah terdapat plastida yang berisi bulatan
kecil berwarna merah yang merupakan klorofil. Plastida tersebut merupakan
kloroplas yang berfungsi sebagai tempat untuk fotosintesis.
Klasifikasi Capsicum annum
• Kingdom : Plantae
9
• Kelas : Magnoliopsida
• Ordo : Solanales
• Famili : Solanaceae
• Genus : Capsicum
• Spesies : Copsicum annum L.
Pada sayatan daun Begonia sp yang diamati dibawah mikroskop binokuler
dengan pembesaran 40 x terlihat adanya dinding sel, dan kristal durse. Kristal
durse merupakan kumpulan kristal-kristal dengan morfologi yang bervariasi,
berpautan satu sama lain, dan merupakan kristal tunggal. Pembentukan kristal
durse ini juga merupakan mekanisme untuk mengontrol dan menyimpan kalsium
di dalam sel. Pada saat kalsium yang di uptake oleh tanaman tinggi, maka
kalsium yang tersimpan di dalam sel juga tinggi (Sutrian, 2017).
Klasifikasi Begonia sp
• Kingdom : Plantae
• Kelas : Magnoliopsida
• Ordo : Violales
• Famili : Begoniaceae
• Genus : Begonia
• Spesies : Begonia sp
10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini, yaitu:
1. Sel merupakan salah satu unit dasar kehidupan yang susunannya secara
struktural dan fungsional sangat berperan terhadap kepribadian dan tingkah
laku dari masing-masing makhluk hidup.
2. Pada anatomi tumbuhan sel biasanya dianggap sebagai satuan fungsi
organik terkecil dalam tumbuhan. Sel tumbuhan dibatasi oleh dinding sel
dan di sebelah dalam batas itu terdapat zat tempat berlangsungnya reaksi
kimia yang diperlukan untuk kehidupan sel.
3. Sel protoplasmik merupakan sel eukariotik yang memiliki berbagai bagian-
bagian penting seperti sitoplasma, nukleus, membran sel, ribosom,
mitokondria, badan golgi, retikulum endoplasma, lisosom, dan vakuola.
4. Pergerakan sel merupakan salah satu ciri dari sel hidup. Gerakan ini
disebabkan adanya aliran sitoplasma. Tujuan dari gerakan ini adalah untuk
mengirim nutrisi dan informasi genetik. Selain itu, yang bertanggung jawab
dalam gerakan ini adalah mikrobodi.
5. Aliran sitoplasma pada Hydrilla verticillatal terdiri dua gerakan yaitu
gerakan rotasi dan sirkulasi.
B. Saran
Adapun saran yang diberikan, yaitu: Untuk praktikan agar mematuhi tata
tertib di laboratorium, membaca dan memahami panduan praktikum terlebih
dahulu sebelum melakukan praktikum untuk menghindari kejaian yang tidak di
inginkan. Memakai pelindung diri seperti jas lab, masker dll, dilarang
membawa/makan di dalam laboratorium. Mendengarkan instruksi dari dosen,
dan melakukan praktikum dengan baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah. F. 2017. Prbedaan Sel Hidup dan Sel Mati Pada Tumbuhan (The
Difference of LivingCells and Dead Cells in Plants).
Advinda, L. 2018. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Yogyakarta : Deepublish
Campbell, N. A. 2020. Biologi Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.
Hasanah, U., Azis, P. A., Jayati, R. D., Astuti, W. W., Taskirah, A., Liana, A., .. &
Sulastri, N. D. P. 2021. Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Media sains
Indonesia.
Khotimah, H. H. 2019. Pengenalan Mikroskop, Pembuatan Preparat Segar,
Pengamatan Aliran Sitoplasma, Zat Ergastik Pati dan Kristal, Pembuatan
Larutan Sukrosa dan Plasmolisi.
Kumalawati, H., Izzati, M., & Suedy, S. W. A. 2018. Bentuk, Tipe dan Ukuran
Amilum Umbi Gadung, Gembili, Uwi Ungu, Porang dan Rimpang
Ganyong. Buletin Anatomi dan Fisiologi, 3 (1), 56-61.
Rahmadina & Febriani, H. 2017. Biologi sel: Unit Terkecil Penyusun Tumbuhan
Makhluk Hidup. Surabaya : CV. Selembar Papyrus.
Sutrian, Y. 2017. Pengantar Anatomi tumbuhan: sel dan jaringan. Indonesia :
Rineka Cipta
Wijaya, M. (2017). Biologi dasar : Yogyakarta: Innosain.
12
LAMPIRAN
13