Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK DASAR LABORATORIUM

SITOLOGIS

Oleh:
Yosafat Kunzewich
Christian A1D021068
Rombongan 3

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2021

1
DAFTAR ISI

Cover.............................................................................................................................1

Daftar Isi.......................................................................................................................2

I. Pendahuluan.....................................................................................................3
II. Tinjauan pustaka.............................................................................................5
III. Metode Praktikum...........................................................................................9
IV. Hasil dan Pembahasan..................................................................................12
V. Kesimpulan dan Saran..................................................................................18

Daftar Pustaka...........................................................................................................20

Lampiran....................................................................................................................21

2
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sel merupakan unit terkecil dari suatu kehidupan yang sususannya terstruktur
dan fungsional sehingga mempengaruhi kepribadian dan tingkah laku dari masing –
masing makhluk (Rahmadina, 2017). Sel – sel yang ada didalam tubuh makhluk
hidup saling bekerja sama dan berinteraksi (Rahmadina, 2017). Dalam ilmu biologi,
sel memiliki sifat yang fundamental (mendasar). Karena hal ini, penemuan sel
menjadi gerbang pembuka yang membawa dampak yang sangat baik bagi dunia
penelitian.

Sel memiliki ukuran yang sangat kecil yang bekisar antara 5 – 50 µm


(Rahmadina, 2017). Karena ukuran sel sangat kecil dan sulit jika harus dilihat oleh
mata, maka digunakanlah alat berupa mikroskop. Mikroskop merupakan alat yang
digunakan untuk memperbesar penampakan sel sehingga dapat dilihat oleh mata
melalu lensa lensanya.

Secara umum, sel dibagi menjadi dua tipe berdasarkan struktur yaitu sel
prokariotik dan sel eukariotik (Marheny, 2015). Sel prokariotik adalah tipe sel dengan
struktur yang sederhana karena terdiri membran plasma, tidak memiliki inti sel, dan
organel sel yang relatif sederhana (Marheny, 2015). Sementara itu, sel eukariotik
memiliki struktur yang lebih kompleks terlebih lagi karena adanya inti sel atau
nukleus (Marheny, 2015). Selain itu, ukuran sel eukariot lebih besar dibandingkan
dengan sel prokariotik, hal ini disebabkan oleh organel sel dalam sel eukariot lebih
banyak dan besar dari pada sel prokariotik (Rahmadina, 2017).

Praktikum ini merupakan salah satu usaha praktikan untuk mendalami sitologi
dengan mengamati sel – sel tumbuhan yang disediakan. Dari hasil percobaan,
penelitian – penelitian, maupun praktikum terdahulu, praktikan akan mengkaji ulang

3
dengan bahan – bahan yang digunakan pada praktikum ini. Dengan demikian,
diperoleh suatu wawasan baru yang dapat membah ilmu.

B. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk :

1. Melihat bentuk – bentuk sel tumbuhan,


2. Mengamati bagian – bagian sel yang hidup yaitu, nukleus, sitoplasma, dinding
sel, kloroplast, dan plastida,
3. Mengamati benda-benda ergastik dalam sel seperti amilum, aleuron, dan
kristal – kristal ca-oksalat.

4
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sitologi dan Sel

Sitologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari mengenai sel mulai dari
struktur, perkembangan, daur hidup, interaksi, hingga kematian sel (Marheny, 2015).
Sel merupakan unit terkecil dari suatu susunan organisme yang memiliki keunikan
dengan ciri-ciri yang secara keseluruhan mampu mewakili ciri organisme, seperti
untuk melakukan mekanisme, adaptasi, reproduksi, koordinasi, dan juga sosialisasi
(Marheny, 2015). Sel memiliki ukuran yang bekisar antara 5 – 50 µm (Rahmadina,
2017). Karena ukuran sel sangat kecil, maka digunakanlah alat berupa mikroskop
untuk mengamati suatu sel. Sel tersusun dari berbagai macam senyawa yang
berikatan secara kimia, seperti air, mineral, vitamin, dan komponen organik yaitu
karbohidrat, lipid, protein, dan asam nukleat (Marheny, 2015).

B. Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik

Secara umum, sel dibagi menjadi dua tipe berdasarkan strukturnya yaitu sel
prokariotik dan sel eukariotik (Marheny, 2015). Sel prokariotik adalah bentuk
kehidupan terkecil dan memiliki metabolisme yang bervariasi. Ukuran sel prokariot
ini berkisar antara 1 – 10 µm. Kata prokariotik adalah “sebelum nukleus” yang berarti
suatu organisme bersel satu tanpa memiliki nukleus. Sel prokariotik memiliki tiga
komponen dasar, yaitu plasmalemma, ribosom, dan nukleoid. Pada sel prokariotik,
membran sel diisi oleh sitoplasma dan nukleoid. Sedangkan, dinding sel berada pada
bagian luarkan dan berfungsi untuk mengokohkan dan memberi bentuk kepada sel.
Walau struktur sel ini sangat sederhana, tetapi sel ini memiliki banyak variasi
(Rahmadina, 2017).

5
Sel eukariotik adalah sel yang memiliki inti atau nukleus (karion) dan inti
tersebut dikelilingi oleh membran, sehingga sel ini memiliki membran sitoplasma dan
membran inti (membran nukleus). Didalam membran sitoplasma, terdapat beberapa
jenis – jenis organel lain yang berada pada dua lapisan membran yaitu membran
dalam dan membran luar yang secara kimiawi memiliki perbedaan dengan membran
yang membungkus nukleus. Sel eukariotik terletak pada organisme yang lebih
kompleks seperti pada sel hewan dan sel tumbuhan (Rahmadina, 2017).

C. Nukleus

Nukleus atau inti sel merupakan salah satu organel sel yang berada di pusat sel.
Nukleus memiliki berbagai macam fungsi seperti sebagai pusat kegiatan dalam sel,
melindungi dan mengandung DNA, membentuk protein dengan menggunakan bahan
RNA, mengatur perpindahan molekul antara sitoplasma dengan nukleus, dan sebagai
pusat kendali sel. Di dalam nukleus, ada 3 bagian yang dapat ditemukan seperti
nukleoplasma (cairan nukleus), anak inti (nukleolus), dan selaput inti. Nukleus
dibatasi oleh sepasang membran yang memiliki selubung pada bagian luarnya dan
tidak saling menyambung, tetapi memiliki pori – pori sehingga memungkinkan
adanya perpindahan materi yang ada pada organel yang satu dengan lainnya dengan
cara saling berlalu lalang dari nukleus hingga ke organel lain sesuai kebutuhannya
(Rahmadina, 2017).

D. Sitoplasma

Sitoplasma adalah cairan atau zat yang berada didalam sel. Zat ini terusun dari
materi air dan protein. Sitoplasma berperan dalam berbagai metabolisme yang terjadi
didalam sel dan membantu dan memeriksa segala sesuatu yang terjadi di dalam sel
kecuali dibagian nukleus. Sitoplasma juga membatasi beberapa struktur lainnya

6
didalam sel dan disebut organella. Sitoplasma merupakan substansi yang sangat
berperan dalam kelangsungan kerja organel yang ada didalamnya (Rahmadina, 2017).

E. Kloroplas

Kloroplas merupakan plastida yang mengandung kromoplas hijau yang disebut


sebagai klorofil (Rahmadina, 2017). Kloroplas merupakan tempat dilangsungkannya
fotosintesis yang merubah energi matahari menjadi energi kimia untuk menjalankan
sintesis senyawa organik dari karbondioksida dan air (Merheny, 2015). Hasil dari
proses fotosintesis ini berupa molekul gula dan melepas oksigen. Kloroplas banyak
terdapat pada sel tumbuhan dan alga.

F. Plastida

Plastida merupakan salah satu organel penting dalam sel. Plastida dibedakan
menjadi 2 berdasarkan kepemilikan warna pigmennya, untuk yang memiliki warna
disebut kromoplas, sedangkan yang tidak memiliki warna disebut leukoplas.
Kromoplas memiliki beberapa pigmen warna seperti karotin (kuning), fikodanin
(biru), fikosantin (kuning), kloroplas (hijau) dan fikoeritrin (merah). Sedangkan,
leukoplas memilki peranan lain seperti dalam pembuatan amilum (amiloplas) dan
pembentukan lemak (lipoplas) (Rahmadina, 2017).

G. Amilum

Amilum merupakan karbohidrat umum yang dimiliki oleh tumbuhan. Amilum


berfungsi sebagai cadangan makanan yang banyak tersimpan dibagian umbi, rhizoma,
biji, dan buah. Setiap tumbuhan memiliki bentuk dan susunan tertentu yang dilihat
dari letak hilus (Sumarsono, 2013). Hilus adalah titik permulaan terbentuknya butir
tepung, hilus juga dapat disebut titik inisial. Sedangkan, lamela adalah garis-garis
halus yang

7
mengelilingi hilus. Menurut pendapat Sutrian (2011), hilus dibagi menjadi dua
berdasarkan letaknya yaitu, hilus konsentris dan hilus eksentris. Hilus konsentris
terletak di tengah. Sedangkan, hilus eksentris terletak dipinggir.

H. Aleuron

Aleuron adalah protein yang menjadi digunakan sebagai cadangan makanan dan
tersimpan dalam sitoplasma. Aleuron banyak ditemukan di endosperm biji
(Sumarsono, 2013). Aleuron berbentuk kristal-kristal, hal ini terjadi karena aleuron
merupakan protein yang bersifat pasif di dalam vakuola. Kemudian, protein ini
ditransportasikan dan disimpan secara bersama-sama sebagai cairan di dalam vakuola
tumbuhan. Di dalam vakuola, cairan-cairan tersebut mengalami sebuah proses yang
mengubah cairan menjadi protein terlarut yang akhirnya mengalami pengendapan
yang mengendap dan mengkristal. Pengendapan ini berjalan seiringan dengan adanya
proses pematangan buah-biji pada tumbuhan tersebut.

I. Kristal Ca-oksalat

Ca-Oksalat atau kalsium oksalat adalah butiran atau kristal yang menjadi hasil
akhir dari proses metabolisme dalam tubuh tumbuhan (Sumarsono,2013). Kristal-
kristal ini banyak dijumpai dalam sel korteks atau pada parenkim. Ca-oksalat
memiliki lima tipe bentuk yang beragam, yaitu bentuk druse, rafida, prisma, pasir dan
stiloid (Meilissa, 2013).

8
III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu Dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 25 Februari 2022 pada


pukul 13.00 WIB. Bertempat secara online melalui Google Meeting yang
diadakan oleh asisten praktikan. Materi dan video cara pengamatan di share
melalui platform google classroom agar memudahkan praktikan dalam
melakukan praktikum.
B. Alat Dan Bahan

1. Alat
a. Mikroskop
b. Pipet
c. Silet
d. Gelas objek
e. Gelas penutup
f. Gelas Beker
2. Bahan
a. Batang singkong
b. Bawang merah
c. Cabai
d. Kentang
e. Jagung
f. Daun pepaya
g. Akuades/air
C. Cara Kerja

9
1. Bentuk - Bentuk Sel
Tujuan : Melihat berbagai macam bentuk sel
Irisan melintang empulur batang singkong (Manihot esculenta)
diletakkan pada gelas objek, kemudian ditetesi akuades. Tutup dengan
penutup gelas objek. Periksa dengan perbesaran lemah, setelah tampak
jelas periksa dengan perbesaran kuat, kemudian gambarkan beberapa
sel.
2. Sel Dengan Bagian-Bagian Yang Hidup
Tujuan : Melihat bagian-bagian yang hidup dalam sel seperti nukleus
dan aliran sitoplasma.
a) Preparat Nukleus dan Sitoplasma
Ambil selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah (Allium
cepa) letakkan pada gelas objek, kemudian ditetesi dengan akuades.
Tutup dengan penutup gelas objek. Perhatikan nukleus, apabila
kurang jelas dapat dibubuhkan JKJ. Gambarkan beberapa sel dengan
perbesaran kuat.
b) Preparat Kloroplast dan Plastida
Irisan membujur cabai (Capsicum frutescens) diletakkan pada
gelas objek, kemudian ditetesi akuades. Tutup dengan penutup gelas
objek. Perhatikan kloroplas yang menyebabkan warna umbi tersebut.
3. Benda-Benda Ergastik Dalam Sel
Tujuan : Melihat benda-benda ergastik dalam sel di antara amilum, butir
aleuron, dan kristal-kristal Ca-oksalat.
a) Amilum
Tusuk umbi kentang (Solanum tuberosum) dengan ujung jarum
preparat beberapa kali, kemudian tempelkan umbi kentang yang
telah ditusuk pada tetesan air yang telah disediakan pada gelas objek.
Tutup dengan penutup gelas objek. Perhatikan letak hilus dan bulir-
bulir amilumnya. Gambar beberapa bulir dengan perbesaran kuat.
b) Aleuron

10
Ambil biji jagung (Zea mays), kemudian ditusuk beberapa kali
menggunakan jarum. Peras biji jagung dan simpan di beker glass
lalu biarkan mengendap. Ambil endapan tersebut menggunakan
pipet. Perhatikan letak hilusnya dan bulir-bulir aleuron. Gambar
beberapa bulir dengan perbesaran kuat.
c) Kristal-kristal Ca-oksalat
Irisan membujur ibu tangkai daun papaya (Carica papaya)
diletakkan pada gelas objek, kemudian ditetesi akuades. Tutup
dengan penutup gelas objek. Perhatikan sel-sel yang mengandung
kristal Ca- oksalat berbentuk bintang. Gambar beberapa sel dengan
perbesaran kuat

11
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

12
13
14
15
16
17
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa :

1. Dari preparat bentuk – bentuk sel, terlihat adanya sel gabus yang terlihat
kosong. Sel tersebut berbentuk segienam tak beraturan dan terdapat bagian
dinding sel yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel tersebut.
2. Dari preparat nukleus dan sitoplasma, teramati bentuk sel umbi lapis bawang
merah berbentuk segienam tak beraturan dan memiliki titik yang merupakan
nukleus disetiap selnya. Nukleus memiliki peran sebagai pusat kegiatan sel
Selain itu, ada pula sitoplasma yang mengisi sel dan berfungsi sebagai tempat
terjadinya metabolisme sel.
3. Dari preparat kloroplas dan plastida, teramati sel dari irisan membujur cabai
yang berisi kloroplas dan beberapa plastida lainnya. Kloroplas berfungsi
sebagai tempat terjadinya fotosintesis dan merupakan plastida yang memiliki
pigmen berwarna hijau. Plastida adalah organella tumbuhan yang
terdiferensiasi sehingga memiliki tugas khusus dan memiliki pigmen warna
yang bermacam-macam.
4. Dari preparat amilum, teramati amilum dari kentang yang berbentuk bulir –
bulir lonjong. Karena berbentuk lonjong ini, hilus pada amilum kentang
merupakan hilus eksentris. Selain itu, amilum kentang terdiri dari hilus dan
lamela di sekelilingnya.
5. Dari preparat aleuron, teramati aleuron dari biji jagung yang berbentuk seperti
butiran kristal yang berkelompok. Aleuron berfungsi sebagai cadangan
makanan dan terbentuk dari pengendapan yang berbarengan dengan proses

18
pematangan buah biji. Aleuron pada jagung bila dicuci terlalu bersih dapat
terbawa dan hilang.
6. Dari preparat kristal – kristal ca-oksalat, teramati sel pada daun pepaya
dengan bulatan bulatan hitam diatasnya. Bulatan tersebut adalah kristal ca-
oksalat yang bertipe pasir. Ca-oksalat adalah hasil akhir dari metabolisme
dalam sel. Ca- oksalat sering ditemukan pada bagian parenkim dan korteks.

B. Saran

Praktikum pada kali ini berjalan dengan lancar, namun diperlukan pembahasan
lebih lanjut mengenai aleuron dan diperlukannya pebesaran yang lebih ke preparat
bagian aleuron karena terjadi kesulitan meggambar untuk tabel hasil.

19
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Online. Diakses dari https://www.masyog.com/2019/05/pengertian-aleuron-


adalah.html pada 9 Maret 2022.
Anonim. Online. Diakses dari https://www.diwarta.com/2017/02/14/pengertian-
aleuron-pada-tumbuhan.html pada 9 Maret 2022.
Hasin, Ardiansah dan Rachmadana Zain. 2019. Analisis Kadar Kalsium Oksalat
(Cac2o4) Pada Daun Dan Batang Tanaman Bayam Di Pasar Tradisional Kota
Makassar. Jurnal Media Laboran vol 9(1) : 6 - 11
Rahmadina dan Husnarika Febriani. 2017. BIOLOGI SEL Unit Terkecil
Penyusunan Tubuh Makhluk Hidup. Surabaya : CV. Selembar Papyrus
Kumalawati, Hida dkk. 2017. Bentuk, Tipe dan Ukuran Amilum Umbi Gadung,
Gembili, Uwi Ungu, Porang dan Rimpang Ganyong. Jurnal Buletin Anatomi
dan Fisiologi 3(1) : 56 – 61.
Lukitasari, Marheny. 2015. Biologi sel. Malang : Universitas Negeri Malang
Sartiningsih, Adityas Nurchumaeroh dkk. 2015. Benda-Benda Ergastik Di Dalam Sel.
Bogor : Universitas Nusa Bangsa.
Sumarsono, dan Siti Samiyarsih. 2013. Praktikum Struktur Tumbuhan. In: Struktur
Morfologi Tumbuhan dan Struktur Sel. Jakarta : Universitas Terbuka.

20
LAMPIRAN

Acc :

Dokumentasi :

Pustaka

21
22
23
24

Anda mungkin juga menyukai