Anda di halaman 1dari 1

Akhirnya hari yang dinanti pun tiba. Devan Aylin’s wedding.

Seluruh keluarga besar mereka melakukan persiapan. Venue yang menjadi saksi janji setia
merekapun di hias dengan gaya klasik. Pernikahan mereka memang ditutup untuk publik, hanya 2
keluarga besar dan kerabat dekat mereka saja yang di undang. Kedua mempelai sedang bersiap di
ruangan mereka masing-masing.
Mempelai pria lebih dulu memasuki ruangan yang menjadi saksi bisu pernikahan mereka. dengan
setelan jas hitam elegan, tatanan rambut yang rapi membuat Devan semakin tampan. Namun tidak
bisa menutupi betapa nervousnya dia. Namun ia berusaha untuk menenangkan dirinya. sampai
pada akhirnya acara sakral pun di mulai.
Ikrar janji suci pun telah di ikrarkan. Tiba saatnya mempelai Wanita memasuki ruangan. Tampak
Wanita mengenakan gaun putih elegant berjalan bersama ayahnya. Tangan kanannya membawa
sebuah bouqet bunga, tangan kirinya menggandeng lengan ayahnya yang sebentar lagi gandengan
tersebut akan berpindah pada lelaki yang sudah sah menjadi suaminya. Sesekali mereka berdua
saling menatap dan tersenyum haru.
Tidak dipungkiri Devan pun meneteskan air matanya saat melihat Aylin, yang sekarang statusnya
sudah berganti menjadi seorang istri. Sekarang istrinya sudah berada di depan matanya, ayah Aylin
pun perlahan melepas gandengan tangannya. Ayah Aylin menatap Devan seakan berkata “sekarang
giliranmu untuk menjaganya”. Ini adalah momen yang sangat mengharukan dimana seorang ayah
melepaskan anak perempuannya yang sudah ia rawat sejak kecil pada lelaki yang akan
menggantikan perannya.
Devan pun mengulurkan tangannya dan perlahan Aylin pun menyambut tangan Devan. Akhirnya
mereka berdiri saling menatap satu sama lain, mata Devan masih tampak berkaca-kaca.
“kamu cantik, dan akan selalu cantik di mataku” ujar Devan sambil mencium kening Aylin. Aylin
tersenyum dan membalas ucapan Devan “kamu juga sangat tampan dan selalu akan tampan
dimataku dalam keadaan apapun”
Sampai pada sesi pengikatan janji suci mereka, yaitu menyematkan masing-masing cincin di jari
manis.
Akhirnya cincin pun melingkar indah di jari manis mereka dan pengantin tersebut melemparkan
senyum bahagianya pada seluruh tamu undangan. Pesta di gelar cukup meriah, dan semua berjalan
dengan lancar. Para tamu juga sangat menikmati pesta tersebut, begitu pula kedua mempelai.
Acara ditutup dengan pesta dansa. Pertama-tama Aylin berdansa dengan ayahnya. Di sela-sela
berdansa, mereka mengobrol dan obrolan tersebut sukses membuat Aylin menangis.

Anda mungkin juga menyukai