php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(01), 2022, 599-606
Abstrak
Studi ini menelaah riset terkait “Pergadaian Syariah” pada artikel jurnal nasional. Studi ini menggunakan
analisis statistik deskriptif dan naratif review berdasarkan 16 artikel publikasi terkait dengan “Pergadaian
syariah”. Seluruh artikel jurnal sampel telah diterbitkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian tentang
“Pergadaian syariah” masih didominasi oleh tema Akad sebanyak 5 artikel (31,25%), kemudian disusul dengan
produk dan lainnya masing-masing sebanyak 4 artikel (25,00%), minat sebanyak 2 artikel (12,50%) dan
Regulasi sebanyak 1 artikel (6,25%). Selanjutnya, perbandingan artikel menggunakan metode pendekatan
kualitatif dalam membahas “Pergadaian Syariah” sebanyak 10 artikel (62,50%), pendekatan kuantitatif
sebanyak 5 artikel (31,25%) dan pendekatan campuran sebanyak 1 artikel (6,25%).
Saran sitasi: Lesmono, B., & Soemitra, A. (2022). Studi Literatur Pergadaian Syariah di Indonesia. Jurnal Ilmiah
Ekonomi Islam, 8(01), 599-606. doi: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v8i1.4368
DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v8i1.4368
َ َ ُ ْ َ َ ُ ٰ َ ٗ ُ ْ َ ٌ ٰ ٗ َّ َ
dalam bentuk bunga yang bersifat akumulatif dan
berlipat ganda. Sedangkan pada gadai syariah tidak ࣖ اّلل ِبما تع َمل ْون ع ِل ْي ٌم ف ِان ٓٗه ا ِثم قلبهۗ و
berbentuk bunga, tetapi berupa biaya penitipan,
Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah
pemeliharaan, penjagaan, dan penaksiran. Jadi
tidak secara tunai) sedang kamu tidak
singkatnya gadai syariah lebih kecil dan hanya sekali
memperoleh seorang penulis, maka hendaklah
dikenakan. Jadi sudah jelas bahwa Rahn boleh
ada barang tanggungan yang dipegang (oleh
dilakukan, karena kegiatan tersebut sudah pernah
yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu
dilakukan oleh Rasulullah SAW.
mempercayai sebagian yang lain, maka
2.2. Akad pada Transaksi Gadai Syariah
hendaklah yang dipercayai itu menunaikan
Dalam penelitian yang dilakukan Delima Sari
amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia
Lubis (2018) dengan judul Kontroversi Hukum
bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah
Pegadaian Syariah menyatakan bahwa akad-akad
kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian.
yang digunakan dalam bertransaksi di
Dan barangsiapa yang menyembunyikannya,
PergadaianSyariah antara lain:
maka sesungguhnya ia adalah orang yang
a. Qard al- Hasan, akad ini digunakan nasabah
berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui
untuk tujuan konsumtif, oleh karena itu nasabah
apa yang kamu kerjakan.
(rahin) akan dikenakan biaya perawatan dan
b. Hadist
penjagaan barang gadai (marhun) kepada
Yang Artinya: Telah menceritakan kepada kami
Pergadaian (murtahin) dengan ketentuan barang
Qutaibah. Ia berkata: Telah bercerita kepada
gadai hanya dapat dimanfaatan dengan jalan
kami Jarir, dari al-A’masy, dari Ibrahim, dari al-
menjual (seperti emas, barang elektornik, dan lain
Aswad, dari Aisyah ra, ia berkata: Rasulullah
sebaginya).
Saw pernah membeli makanan dari seorang
b. Mudharabah, akad yang diberikan bagi nasabah
Yahudi (Abu Syahm) dan menggadaikan baju
yang ingin memperbesar modal usahanya atau
perangnya kepada Yahudi tersebut”.
untuk pembiayaan lain yang bersifat produktif
c. Ijma’
dengan ketentuan barang gadai dapat berupa
Ibnu Qudamah dalam al-Mughni menyebutkan
barang bergerak maupun barang tidak bergerak
secara umum, kaum muslimin bersepakat bahwa
(seperti emas, elektronik, kendaraan bermotor,
gadai diperbolehkan dalam kehidupan sehari-hari
tanah, rumah, dll).
jika diperlukan. Jumhur ulama menyepakati
c. Ba’i muqayyadah, akad ini diberikan kepada
kebolehan status hukum gadai. Hal dimaksud,
nasabah untuk keperluan yang bersifat produktif,
berdasarkan pada kisah nabi Muhammad Saw,
(seperti pembelian alat kantor, modal kerja.
yang menggadaikan baju besinya untuk
Dalam hal ini murtahin juga dapat menggunakan
mendapatkan makanan dari seorang Yahudi. Para
akad jual beli untuk barang atau modal kerja yang
ulama’ juga mengambil indikasi dari contoh nabi
diingginkan oleh rahin.
Muhammad Saw tersebut, ketika beliau beralih
d. Ijarah, objek dari akad ini pertukaran manfaat
dari yang biasanya bertransaksi kepada para
tertentu. Bentuknya adalah murtahin
sahabat yang kaya kepada seorang Yahudi,
menyewakan tempat penyimpanan barang.
bahwa hal itu tidak lebih sebagai sikap nabi
Muhammad Saw yang tidak mau memberatkan
2.3. Dasar Hukum Pergadaian Syariah
para sahabat yang biasanya mengambil ganti
a. Alqur’an
ataupun harga yang diberikan nabi kepada
Dalam surat AlBaqarah ayat 283:
mereka.