Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH

DINAS KESEHATAN
UPT. BLUD PUSKESMAS PUYUNG
Jln. Raya Puyung-Desa Puyung Kec.Jonggat Kab. Lombok Tengah

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)


TATA LAKSANA KASUS OSTEOARTRITIS
OSTEOARTRITIS
1. Pengertian Penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi.
( Definisi)

2. Anamnesis KELUHAN
a. Nyeri sendi.
b. Hambatan gerakan sendi.
c. Kaku pagi.
d. Krepitasi.
e. Pembesaran sendi.
f. Perubahan gaya berjalan.

Faktor resiko:
a. Usia >60 tahun.
b. Wanita,usia>50 tahun atau menopause.
c. Kegemukan.
d. Pekerja berat dengan penggunaan satu senditerus menerus
3. Pemeriksaan Pemeriksaan Fisik
Fisik
Tanda Patognomonis
a. Hambatan gerak.
b. Krepitasi.
c. Pembengkakan sendi yang seringkali asimetris.
d. Tanda-tanda peradangan sendi.
e. Deformitas sendi yang permanen.
f. Perubahan gaya gerak.
4. Kriteria Diagnosis ditegakakkan berdasarkan gambaran klinis seperti diatas.
Diagnosis

5. Diagnosis Osteoartritis
Kerja
6. Diagnosis a. Artritis Gout.
Banding
b. Rhematoid artritis
7. Pemeriksaan
Penunjang

8. Tata Laksana Penatalaksanaan:


a. Pengelolaan OA berdasarkn atas distribusinya (sendi mana yang
terkena) dan berat ringannya sendi yang terkena.
b. Pengobatan bertujuan untuk mencegah progresivitas dan meringankan
gejala yang dikeluhkan.
c. Modifikasi gaya hidup dengan cara:
1. Menurunkan berat badan.
2. Melatih pasien untuk tetep menggunakan sendinya dan
melindungi sendi yang sakit.
d. Pengobatan medikamentosa:
1. Analgesik topikal.
2. NSAID (oral)
 Non
selective:COX1(diklofenak,ibuprofen,piroksikam,mefenamat,
metampiron).
 Selective:COX2(meloksikam)
9. Edukasi a. Mengurangi berat badan untuk yang kegemukan.
b. Menyarankan pasien untuk tetap menggunakn sendinya.
10. Prognosis Prognosis umumnya tidak mengancam jiwa,namun fungsi sering terganggu
dan sering mengalami kekambuhan.
11. Tingkat -----
Evidens
12. Tingkat -----
Rekomendasi
13. Penelaah
Kritis
14. Indikator Gejala klinis baik,hasil pemeriksan fisik dan penunjang baik.
15. Kepustakaan 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai