DENSITOMETRI
DENSITOMETRI
KLT-KLTKT DENSITOMETRI
Uji kualitatif dan kuantitatif dengan sistem absorbsi sinar atau emisi sinar
(flouresensi)
DENSITOMETER
Teknik penggunaannya
Pengukuran sinar yang diserap dan diteruskan (hanya untuk TLC dengan
pendukung gelas), atau sinar yang dipendarkan.
Lampu D2 (Deuterium) dipakai untuk pengukuran pada daerah ultra violet dan
lampu tungstein pengukuran pada daerah sinar tampak.
Untuk penentuan pendar fluor dan pemadaman pendar fluor dipakai lampu
busur Hg bertekanan tinggi.
Sistem fase normal: - fase diam lebih polar Menghitung polaritas campuran dalam
dibanding fase gerak kombinasi solvent
Fase diam : silika
P kloroform = 4,1 volume = 8 ml
Fase gerak : non-polar organic solvents
P metanol = 5,1 volume = 2 ml
Sistem fase terbalik: - fase diam lebih
non-polar dibanding fase gerak. Indeks polaritas campuran = (0,8 x 4,1)
+ (0,2x5,1) = 4,3
Fase diam : paraffin-impregnated plate
Z1 = jarak noda 1
dua analit yang berdekatan. Resolusi didefinisikan
W1 = lebar puncak 1
sebagai jarak antara dua pusat noda yang dibagi
W2 = lebar puncak 2
dengan rata-rata lebar noda, atau dapat dituliskan
dengan persamaan :
Rs = 1,68
Interpretasi Rs