Anda di halaman 1dari 2

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP

KEPERAWATAN KELUARGA

Nama : Elsye B. Resimanuk


NPM : 12114201210048
Kelas : Keperawatan A
Dosen Pengampu : Ns. Dian Th. Sopacua, M.Kep

Jawaban :
1. Tujuannya yaitu untuk memandirikan keluarga, memelihara dan meningkatkan kesehatan
keluarga. Karena perkembangan dari setiap anggota keluarga sangat dipengaruhi oleh
keluarga itu sendiri. Jika ada anggota keluarga yang sakit, maka dapat
berdampak pada kondisi anggota yang lain. Sehingga pembangunan keluarga di Indonesia
mampu membuat suatu keluarga memenuhi tujuan umum diatas dengan melaksanakan
tujuan khusus seperti dengan cara:
1. Mengenali masalah kesehatan yang dihadapi setiap anggota keluarga,
2. Mampu membuat keputusan dalam mengatasi masalah kesehatan,
3. Memberi perawatan pada anggota keluarga contohnya: dalam sebuah keluarga ada
seorang anak yang kondisi tubuh sedang sakit demam maka, keluarga harus mampu
memberikan perawatan dengan cara mengecek suhu kemudian memberikan kompres
hangat untuk menurunkan suhu tubuh anaknya.
4. Memodifikasi Lingkungan yang kondusif contohnya: dalam keluarga ada anggota
keluarga yang sakit, maka peranan yang sehat adalah menciptakan lingkungan yang aman
dan nyaman serta memberikan perawatan sederhana agar anggota keluarga yang sakit
dapat segera sehat.
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Contohnya: dalam keluarga ada anggota keluarga yang sakit dan sudah dilakukan
perawatan sederhana di rumah namun tidak membaik malah memperparah. Maka, perlu
perawatan lebih lanjut seperti fasilitas pelayanan kesehatan terdekat (puskesmas) untuk
membantu menangani kesehatan anggota tersebut.

2. Menurut saya sudah tercapai namun tidak terlaksana dengan baik. Karena setiap
keluarga memiliki paradigma yang berbeda, contohnya: dalam sebuah keluarga ada
anggota keluarga yang sakit (anak) , dan orang tuanya sudah memberikan perawatan
mandiri di rumah namun, tidak kunjung sembuh. Maka, muncul pemikiran seperti anak yang
sakit ini penyebabnya adalah ada orang yang iri/tidak suka sehingga membuat anaknya
seperti demikian dan memilih untuk pergi ke dukun untuk berobat daripada puskesmas.
Dari contoh diatas terlihat bahwa pembangunan kesehatan keluarga sudah terlaksana
dalam hal ini yaitu, mandiri dan bertanggung jawab dalam memberikan perawatan
sederhana dirumah, mengenali masalah kesehatan dan mengambil keputusan. Namun tidak
sepenuhnya karena keputusan yang dibuat tidak sesuai dengan tujuan pembangunan
kesehatan keluarga seperti lebih memilih tempat lain sebagai tempat berobat daripada pusat
pelayanan kesehatan terdekat.

3. Keluarga saya termasuk tipe keluarga sejahtera 2 (KS-2) karena tidak memenuhi 1 poin
pada KS-3 yaitu rekreasi setiap 6 bulan sekali. Keluarga biasanya rekreasi sekali dalam
setahun yaitu setiap di akhir tahun dengan pergi ke pantai. Karena anggota keluarga dalam
keluarga saya tidak semuanya berada dalam 1 daerah (ada di perantauan) , 1 ada di
Amerika dan di Morowali sehingga perlu menunggu sampai akhir tahun untuk melaksanakan
kegiatan rekreasi itu.
Kemandirian, keluarga saya sangat mandiri dalam menyikapi masalah kesehatan yang ada
dalam keluarga. Contohnya, saat saya sakit biasanya mama menanyakan keluhan, dan
mencoba memberikan perawatan seperti ketika demam di kompres hangat, ketika badan-
badan pegal di pijat/urut, dan menghubungi perawat terdekat untuk menanyakan obat yang
membantu memberikan stamina dan menyelesaikan masalah ini.
Namun, adakalanya papa langsung mengambil keputusan untuk membawa ke pelayanan
kesehatan (puskesmas) untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Karena menurut
mama dan papa jika, 1 saja yang sakit maka yang lain ikut merasakan. Jadi, jika punya
keluhan-keluhan kesehatan yang tidak terselesaikan segera ke puskesmas/ rumah sakit
untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai