Anda di halaman 1dari 2

Peristiwa Menjelang Proklamasi

Kemerdekaan RI
Nama : Sheila Naura Azzahra
Kelas : 8A
Absen : 32

1. Hari Menjelang Proklamasi Di Jakarta


Perang pasifik semakin berkobar. Dimana-mana pasukan Jepang mengalami kekalahan. Untuk
persiapan penyerahan kemerdekaan bangsa Indonesia dari Jepang, maka pada tanggal 9 Agustus
1945 para pemimpin bangsa Indonesia yakni Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Dr. Rajiman
Widyodiningrat berangkat ke kota Dalat di Vietnam. Dan maksud keberangkatan itu adalah
untuk membicarakan rencana kemerdekaan bangsa Indonesia dengan pimpinan Jepang yakni
Jendral Terauchi yang berpusat di Kota Dalat. Jendral Teruchi yang menjadi panglima tertinggi
tentara Jepang di Tokyo telah memutuskan bahwa ia akan memberikan kemerdekaan kepada
bangsa Indonesia.

2. Peristiwa Rengasdengklok
Seperti yang telah diketahui diatas bahwa Demam Proklamasi telah melanda para pemuda
Indonesia. Pada tanggal 15 Agustus sekitar pukul 22.30 malam, utusan pemuda yang terdiri dari
Wikan, Darwis telah menghadap Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.
Wikana pun penyampaikan tuntutan agar Bung Karno segera mengumumkan Proklamasi
kemerdekaan Indonesia pad esok hari, yakni pada tanggal 16 Agustus 1945. Bung Karno pun
menolak tuntutan itu karena ai tidak mau meninggalkan anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia lainnya. Apalagi anggota-anggota PPKI sudah di undang untuk bersidang.

3. Perumusan Teks Proklamasi


Rapat yang berlangsung sepanjang malam itu baru berakhir sekitar pukul 04.00 pagi menjelang
sahur. Pada saat itu kebetulan bertempatan dengan bulan Ramadhan, saat umat Islam sedang
menjalankan ibada puasa. Laksamana Tadashi Maeda sendiri adalah merupaka Perwira Tinggi
Angkatan Laut Jepang, dan Ia adalah merupakan kawan baik Mr. Ahmad Subardjo.
Dalam rapat itu telah dirumuskan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Naskah Proklamasi
itu di rumuskan oleh tiga orang, yakni bung Karno, Bung Hatta, dan Mr. Ahmad Subardjo. Dan
yang menuliskan naskah Proklamasi adalah bung Karno. Kemudian setelah selesai, Bung Karno
pun membacakan teks itu dengan perlahan-lahan agar peserta rapat yang hadir dapat
mendengarnya dengan baik. Bung Karno menyarankan agar naskah proklamasi itu di tanda
tangani oleh seluruh peserta rapat yang hadir. Namun setelah diadakan musyawarah, telah
disepakati bahwa naskah Proklamasi itu itu di tanda tangani oleh Bung Karno dan Bung Hatta
atas nama bangsa Indonesia. Kemudian naskah tulisan tangan Bung Karno itu di ketik oleh
Sayuti Melik.
Rapat yang berlangsung pada sepanjang malam di rumah Laksamana Tadashi Maeda itu telah
berhasil merumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Rapat juga telah menytujui
supaya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di umumkan pada pukul 10.00 esok hari pada
tanggal 17 Agustus 1945.

4. Detik-detik Menjelang Proklamasi Kemerdekaan


Ke esokn harinya, tepatnya hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00, Ir. Soekarno di
damping oleh Drs. Moh. Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dan peristiwa itu
terjadi di jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta (yang sekarang menjadi jalan Proklamasi).
Setelah Bung Karno mengucapkan pidato singkat, kemudian Bung Karno membacakan Naskah
Proklamasi kemerdekaan. Barisan pelopor dan para pemuda menyaksikan peristiwa yang singkat
dan penting itu dengan penuh hikmat.

Anda mungkin juga menyukai