1 Maret 2017
dewa.gde@ciputra.ac.id
Abstrak
Wisata religi merupakan salah satu andalan produk wisata Jatim. Di Jatim, yang merupakan
basis Nahdlatul Ulama (NU), wisata religi di kawasan Pondok Pesantren (Ponpes)
Tebuireng, Jombang, menjadi ikon sekaligus pusat tujuan peziarah. Uniknya, pemakaman
di Ponpes Tebuireng, dengan tiga tokoh ulama terkemuka sekaligus pahlawan nasional,
KH. Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim, dan putranya, KH. Abdurrahman Wahid,
semakin menggeliat dan dikenal luas sebagai tujuan wisata ziarah pasca dimakamkannya
Presiden RI ke-5, Gus Dur, di sana. Singkatnya, wisata ziarah di makam area dalam Ponpes
Tebuireng ini memiliki ikon Gus Dur.
Sebagai tujuan wisata ziarah, para peziarah yang tidak hanya umat beragama Islam, tetapi
juga wisatawan umum lintas agama, sebagaimana kisah hidup Gus Dur yang dikenal pula
sebagai tokoh utama dan simbol perdamaian di tengah keberagaman, destinasi wisata ziarah
di makam Gus Dur menjadi ikon wisata ziarah di Jatim melengkapi makam Walilimo.
Pendekatan penelitian dilakukan secara kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan untuk
mengeksplorasi dan mengidentifikasi wisata ziarah di makam Gus Dur.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memberikan referensi akademis untuk
mengelola Ponpes Tebuireng beserta aset ketokohan bangsa dalam diri para ulama NU
yang dimakamkan di dalamnya. Penelitian wisata ziarah ini juga menjadi wahana untuk
mengevaluasi pengelolaan para peziarah, sekaligus memperbaiki aspek-aspek kritis yang
dibutuhkan para peziarah dalam ritual peziarahan mereka. Di masa depan, ziarah makam
Gus Dur dan para ulama NU di area Ponpes Tebuireng, termasuk Ponpes Tebuireng itu
sendiri, diharapkan menjadi ikon destinasi wisata religi di Nusantara.
1
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 22 No. 1 Maret 2017
2
I Dewa Gde Satrya – Wisata Ziarah di Makam Gus Dur
3
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 22 No. 1 Maret 2017
4
I Dewa Gde Satrya – Wisata Ziarah di Makam Gus Dur
5
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 22 No. 1 Maret 2017
6
I Dewa Gde Satrya – Wisata Ziarah di Makam Gus Dur
wisdom). Nantinya, produk dan jasa wisata, 1. Sejak dimakamkannya Presiden RI ke-
objek wisata dalam pariwisata syariah 4 KH. Abdurrahman Wahid, jumlah
adalah sama dengan produk, jasa, objek dan peziarah yang mengunjungi kompleks
tujuan pariwisata pada umumnya. makam Pondok Pesantren Tebuireng
Pariwisata syariah memiliki karakteristik mengalami peningkatan, yang datang
produk dan jasa yang universal. Dengan dari berbagai daerah dan lapisan
konsep wisata syariah, kita sekaligus masyarakat. Pada hari-hari biasa,
berekreasi,berelaksasi dengan memperoleh jumlah pengunjung yang datang
multi manfaat, tidak hanya sekedar mencapai ± 2.000 peziarah, serta
memperoleh kesenangan duiniawi, namun meningkat hingga ± 7.000 peziarah
juga manfaat ukhrowi, sehingga berwisata pada hari-hari tertentu. Peziarah yang
secara syar’i sembari memetik manfaat datang tidak hanya dari kalangan
serta pahala. nahdliyin, namun juga dari berbagai
Wisata religi di kawasan makam lapisan masyarakat yang masih
Presiden Republik Indonesia Ke-4 K.H. menghormati kepemimpinan dan
Abdurrahman Wahid di Kabupaten konsep pemikiran KH. Abdurrahman
Jombang merupakan bentuk wisata minat Wahid.
khusus. Selain perubahan tren pola 2. Guna menangkap besarnya pasar
perjalanan wisata, perkembangan Wisata wisata akibat tarikan dari kawasan
religi di kawasan makam Presiden Republik makam Presiden RI ke-4 KH.
Indonesia Ke-4 K.H. Abdurrahman Wahid Abdurrahman Wahid tersebut,
juga dipengaruhi oleh perubahan lain disinergikan dengan semua potensi
seperti budaya masyarakat, teknologi baru, wisata yang ada di Kabupaten
keterpaduan banyak aspek, segmenasi Jombang, diharapkan ada linkage
pasar, pola kebiasaan/sikap masyarakat (keterhubungan) wisata Kabupaten
lokal, dan keterbatasan tersedianya Wisata Jombang yang komprehensif sehingga
religi di kawasan makam Presiden Republik mampu menambah lama waktu singgah
Indonesia Ke-4 K.H. Abdurrahman Wahid. wisatawan saat berkunjung di
Oleh karena itu dalam mengembangkan Kabupaten Jombang. Sehingga perlu
kegiatan kepariwisataannya, Pemerintah adanya penataan dan pengelolaan
Kabupaten Jombang harus dapat mengelola potensi wisata Kabupaten Jombang
perubahan-perubahan tersebut dengan tetap untuk peningkatan PAD dan
berdasarkan pada pengembangan pariwisata perekonomian masyarakat Jombang.
berkelanjutan, yaitu dapat memberikan
manfaat ramah lingkungan, mendapatkan Saran
keuntungan ekonomis, dan dapat diterima Saran yang diajukan berdasarkan
secara sosial. hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Pengembangan destinasi pariwisata
KESIMPULAN DAN SARAN yang mencakup: penetapan dan
pengembangan daya tarik wisata,
Kesimpulan aksesibilitas, prasarana umum dan
Studi wisata ziarah di Makam Gus fasilitas umum, fasilitas pariwisata,
Dur ini memiliki kesimpulan sebagai pengembangan investasi.
berikut: b. Pengembangan pemasaran pariwisata
yang mencakup: pengembangan pasar
7
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 22 No. 1 Maret 2017