Anda di halaman 1dari 11

PARIWISATA KRISTEN

Disusun oleh :
AMELYA SIHALOHO(MPPP III/2A)
PUTRI JERNIMEISELA BR LUMBAN TOBING(MPPP III/2A)
STEVEN YOHANNES SIREGAR(MPPP III/2A)

POLITEKNIK PARIWISATA MEDAN


Daftar Isi............................................................................................................................... i
Bab I .................................................................................................................................... 1
Pendahuluan ....................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................. 1
Bab II...................................................................................................................................... 2
Pembahasan .......................................................................................................................... 2
2.1. Pengertian Wisata/ Pariwisata, Jenis-jenis Pariwisata.....................................................3
2.2 Pengertian Wisata Rohani Kristen…….………………………………………………..4
2.3 Pengertian Pilgrim Rohani Kristen……………………………………………………….5
2.4 Maksud, Tujuan, dan Manfaat Wisata Rohani……………………….……………………6
2.5 Kegiatan Dalam Berwisata Rohani/Pilgrim………………………………………………..7

2.6 Pandangan Alkitab dalam hal Wisata Rohani …………………………………………….8

Bab III........................................................................................................................................ 9
Penutup .................................................................................................................................... 9
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................................ 9
3.2 Daftar Pustaka.......................................................................................................................10
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan Bab 1 pasal 1
dinyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang/kelompok orang
dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi atau mempelajari
keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

Menurut Murphy (1985)1 dalam Pitana dan Gayatri (2005 : 45) pariwisata adalah keseluruhan
dari elemen-elemen terkait (wisatawan, daerah tujuan wisata, perjalanan, industri dan lain-lain) yang
merupakan akibat dari perjalanan wisata ke daerah tujuan wisata, sepanjang perjalanan tersebut tidak
permanen.

Pariwisata Sumatera Utara adalah salah satu dari sekian banyak sektor yang mumpuni untuk
mendongkrak ekonomi masyarakat Sumatera Utara. Pariwisata Sumatera Utara tidak hanya
memandang satu wilayah administratif saja tetapi mencakup seluruh potensi di kota/kabupaten. Jenis
pariwisata di Sumatera Utara condong ke arah wisata alam dan wisata sejarah. Ada juga berbagai
objek wisata buatan seperti Taman Wisata Iman yang merupakan objek wisata rohani di Dairi.
Sumatera Utara memiliki cukup banyak destinasi wisata rohani dan pilgrim (wisata ziarah) yang
cukup terkenal.

Dalam agama dan spiritualitas, ziarah merupakan perjalanan panjang atau mencari
signifikansi moral yang besar. Kadang-kadang, ini adalah sebuah perjalanan ke sebuah tempat suci
yang penting bagi kepercayaan dan iman seseorang. Seseorang yang melakukan perjalanan wisata
ziarah disebut seorang peziarah. Walaupun pemahaman wisata rohani merupakan wisata yang
dikaitkan dengan agama, kepercayaan dan atau pun adat istiadat. Wisata rohani bisa dilakukan baik
perorangan atau pun kelompok dan lembaga. Tujuan dari wisata rohani ini adalah untuk membuka
wawasan atau pemikiran, nilai-nilai budaya yang dikemas dalam keagamaan dan juga untuk
mendapatkan pengalaman.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Wisata/ Pariwisata, Jenis-Jenis Pariwisata

Pengertian PariwisatanMenurut Para Ahli

Menurut Kodhyat dalam Kurniansah (2014:28) pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat
ketempat lain bersifat sementara, dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari
keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan dalam dimensi social budaya,
alam dan ilmu.

Apabila ditinjau secara etomologi Yoeti dalam Octavia (2015:30) istilah pariwisata sendiri
berasal dari bahasa Sansekerta yang memiliki persamaan makna dengan tour, yang berarti berputar
putar dari suatu tempat ke tempat lain. hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa kata “pariwisata”
terdiri dari dua suku kata yaitu “Pari” dan “Wisata”. “pari” yang berarti banyak, berkali-kali,
berputarputar, lengkap, dan “wisata” yang berarti perjalanan, bepergian”.

Menurut Hunzieker dan Krapf dalam Octavia (2015:30) pariwisata dapat didefinisikan
sebagai keseluruhan jaringan dan gejala-gejala yang berkaitan dengan tinggalnya orang asing disuatu
tempat, dengan syarat bahwa mereka tidak tinggal di situ untuk melakukan suatu pekerjaan yang
penting yang memberikan keuntungan yang bersifat permanen maupun sementara”.

Berdasarkan pengertian diatas bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan
seorang atau sekelompok orang untuk sementara waktu dari suatu tempat ketempat yang lainnya
dengan maksud untuk menikmati perjalanan tersebut atau dapat memenuhi hasrat dan keinginan
masing-masing.

Pada umumnya sebahagian orang berpikir bahwa tujuan wisata adalah rekreasi atau
bersenang-senang. Tujuan wisata bukanlah hanya untuk rekreasi, tetapi tujuannya disesuaikan dengan
dorongan atau motivasi dari melakukan wisata itu sendiri.

Jenis-Jenis Pariwisata

Ada berbagai ragam jenis wisata yakni:

 Wisata Budaya

Ini dimaksudkan agar perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan, untuk memperluas
pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat
lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat, cara hidup,
budaya dan seni pada masyarakat daerah yang bersangkutan. Seringnya perjalanan serupa ini
disatukan dengan kesempatan-kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan
budaya, seperti eksposisi seni (seni tari, seni drama, seni musik dan seni suara), atau kegiatan
yang bermotif kesejarahan dan sebagainya. Jenis wisata budaya ini jenis yang populer di
Indonesia. Jenis wisata ini adalah jenis wisata yang paling utama bagi wisatawan luar negeri
yang datang ke negeri ini dimana mereka ingin mengetahui kebudayaan kita, kesenian dan
segala sesuatu yang dihubungkan dengan adat istiadat dan kehidupan seni budaya kita.

 Wisata Olahraga

Ini dimasudkan wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan berolahraga atau
memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olah raga di suatu tempat atau
negara seperti Asean Games, Olympiade, Thomas dan Uber Cup, Wimbeldon, Tour de Fance, F1,
World Cup dan jenis olahraga lainnya. Macam cabang olahraga yang termasuk dalam jenis wisata
olahraga yang bukan tergolong dalam pesta olahraga atau games, misalnya berburu, memancing,
berenang, dan berbagai cabang olahraga dalam air atau diatas pegunungan.

 Wisata Cagar Alam

Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara
di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuh-tumbuhan yang
jarang terdapat di tempat lain.

 Wisata Pilgrim/Wisata Religi

Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan agama, adat istiadat dan kepercayaan umat atau
kelompok masyarakat. Dapat dilakukan perorangan atau rombongan ke tempat-tempat suci, makam-
makam orang besar atau yang diagungkan.

Selain jenis-jenis wisata tersebut, masih banyak lagi jenis wisata yang lain, tergantung kepada
kondisi dan situasi perkembangan dunia kepariwisataan di suatu daerah atau negara yang ingin
mengembangkan Industri pariwisatanya. Hal ini tergantung pada selera atau daya kreativitas para
profesional yang berkepentingan dalam industri pariwisata ini. Semakin kreatif dan banyak gagasan
yang dimiliki, semakin bertambah pula bentuk dan jenis wisata yang dapat diciptakan.

2.2 Pengertian Wisata Rohani Kristen

Wisata rohani adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan baik secara pribadi maupun
kelompok ke suatu tempat yang memiliki nilai-nilai keagamaan untuk tujuan memperoleh wawasan
keagamaan/keimananserta untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Wisata rohani juga merupakan
salah satu jenis wisata yang berkaitan erat dengan aktivitas ataupun tempat khusus yang berhubungan
dengan aspek religi keagamaan.

Kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan melalui aktivitas kerohanian yang
dilaksanakan saat berada di objek wisata. Dari penjelasan tersebut, adapun kriteria agar suatu tempat
disebut sebagai objek wisata religi/rohani ialah, memiliki daya tarik wisata sesuai konsep
keagamaannya-Memiliki suatu nilai sejarah/ wawasan keimanan yang sesuai dengan latarbelakang
tempat religinya-Memiliki izin dan pengakuan oleh pemerintah dan masyarkat setempat.

Terbuka untuk dikunjungi oleh siapapun khususnya bagi penganut agama sesuai dengan objek
wisata religi yang dikunjungi. Terdapat aktivitas/kegiatan keagamaan maupun kerohanian seperti doa,
ibadah, dan perenungan sesuai objek wisata rohani tersebut. Lebih menunjukkan suasana religi
sehingga para pengunjungnya dapat merasakan kerinduan untuk mengalami dan melaksanakan ritual
keagamaan sesuai dengan objek yang dikunjungi. Dikelola dengan baik dan dengan sarana prasarana
yang mendukung sehingga menarik minat orang untuk berkunjung kembali.

2.3 Pengertian Pilgrim Rohani Kristen

Wisata Ziarah Dalam Iman Kristen (Pilgrim) adalah suatu bentuk kegiatan wisata tergolong dalam
wisata religi. Wisata religi dan ziarah saat ini sudah sangat diminati oleh wisatawan. Hal ini diamati
dengan banyaknya perjalanan wisata yang dilaksanakan dengan mengunjungi tempat-tempat ibadah
yang bersejarah sekaligus berkunjung untuk melakukan ritual keagamaan. Seperti halnya ziarah,dalam
wikipedia ziarah adalah salah satu praktik sebagian besar umat beragama yang memiliki makna moral
yang penting.

Wisata pilgrim menurut A. Hari Karyono 17 merupakan jenis wisata yang berkaitan dengan agama
kepercayaan dan adat istiadat dalam masyarakat. Wisata ini dilakukan baik perseorangan maupun
rombongan, misalnya berkunjung ke tempat suci, makam orang suci atau terkenal, pemimpin yang
diagungkan dengan tujuan mendapat restu, berkah, kebahagiaan dan ketenteraman, contoh makam
Wali Songo.

Ziarah biasanya identik dengan kegiatan berkunjung ke suatu makam atau kuburan seorang keluarga
maupun kerabat dengan melakukan kegiatan tabur bunga dengan tradisi-tradisi lainnya untuk
mengenang kembali mereka yang sudah lebih dahulu meninggalkan dunia. Kadang-kadang ziarah
dilakukan ke suatu tempat yang suci dan penting bagi keyakinan dan iman yang bersangkutan dengan
tujuan untuk mengingat kembali, meneguhkan iman atau menyucikan diri. Selain itu berziarah berarti
mengingat dan menelusuri asal-usul tempat suci dan kisah perjuangan/kesetiaan iman dari orang-
orang suci.
Dengan mengingat dan merenungkan ajaran, muzijat dan peranan-Nya dalam kehidupan orang
percaya, tidak sedikit orang-orang yang berkunjung dapat merasakan suatu pengalaman rohani. Dalam
sektor wisata dikenal berbagai istilah seperti wisata budaya, wisata lingkungan(ecotourism), Wisata
sejarah(historical tourism), wisata religi dan ziarah(religious and pilgrim tourism) dan lain-lain.

Wisata religi merupakan salah satu jenis produk wisata, berkaitan erat dengan sisi religius atau
keagamaan yang dianut masyarakat. Hal ini telah menjadi suatu fenomena. Pengertian ziarah dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim Penyusun, 1990), ziarah diartikan sebagai “kunjungan ke tempat
yang dianggap keramat atau mulia,misalnya makam, tempat-tempat yang kerap dianggap keramat
antara lain tempat lahir seorang tokoh besar, tempat peninggalan, dan tempat-tempat yang memiliki
nilai sejarah spiritual sejarah yang tinggi”.

Jadi, wisata religi dan ziarah merupakan suatu bentuk kegiatan perjalanan yang berhubungan dengan
daya tarik wisata yakni berkenaan suatu keagamaan maupun tempat keramat atau tempat yang
dianggap mulia/suci.Wisata ziarah(pilgrime) dalam iman Kristen berarti suatu kegiatan perjalanan
mengunjungi objek-objek wisata keagamaan dalam mengetahui dan mengenang suatu peristiwa
penting tentang keagaamaan khususnya Kekristenan (missionari) dan serta mengenang tokoh-tokoh
yang dianggap memliki pengaruh terhadap perkembangan pengajaran kekristenan maupun yang
dianggap suci yang telah tiada.

2.4 Maksud, Tujuan, Dan Manfaat Wisata Rohani

Maksud

Maksud dari Wisata Rohani/Religi adalah salah satu jenis wisata yang berkaitan erat dengan aktivitas
ataupun tempat khusus yang berhubungan dengan aspek religi keagamaan. Wisata religi dimaknai
sebagai kegiatan wisata ke tempat yang memiliki makna khusus bagi umat beragama tertentu.

Tujuan dan Manfaat Wisata Rohani Kristen

Tujuan dari wisata rohani ini adalah untuk membuka wawasan atau pemikiran, nilai-nilai
budaya yang dikemas dalam keagamaan dan juga untuk mendapatkan pengalaman. Sedangkan tujuan
dari melaksanakan wisata ziarah (pilgrim) dalam iman Kristen adalah peneguhan iman seperti ingin
merasakan dan merenungkan penyertaan Tuhan dalam peristiwa-peristiwa yang ada hubungannya
dengan kerohanian di objek tersebut serta memperkaya wawasan kerohanian dalam diri seseorang.

Manfaat wisata rohani yaitu:

1. Menambah wawasan.

2. Memberikan relaksasi, kesejukan dan ketenangan.


3. Memberi ruang untuk perenungan.

4. Mempelajari keimanan.

5. Mengunjungi tempat-tempat yang memiliki hubungan berkembangnya keagamaan tentang


berkembangnya keagamaan.

6. Mengingat kebaikan Tuhan.

7. Kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan melalui aktivitas kerohanian yang
dilaksanakan saat berada di objek wisata.

2.5 Kegiatan Dalam Berwisata Rohani/Pilgrim

Kegiatan yang dapat kita lakukan dalam wisata rohani yakni kita dapat beribadah untuk menenangkan
pikiran agar dekat dengan Sang Pencipta. Kita juga bisa berswafoto pada tempat yang telah
disediakan oleh pengurus sebuah destinasi wisata rohani tersebut.

Berbeda dari berkunjung ke tempat hiburan yang biasanya hanya dilakukan agar mendapatkan
kesenangan sementara, kegiatan yang dapat kita lakukan pada saat berwisata religi ialah kegiatan
yang membuat dahaga spiritual kita tersegarkan seketika, seperti berdoa di dalam tempat yang di
sediakan oleh sebuah tempat wisata. Walau bersifat personal, namun tujuan dari wisata religi cukup
luas dan membuat gairah cita rasa religiusitas kita meningkat.

Untuk wisata pilgrim sendiri kegiatan yang dapat kita lakukan ialah berziarah berkunjung ke suatu
makam atau kuburan seorang keluarga maupun kerabat dengan melakukan kegiatan tabur bunga
dengan tradisi-tradisi lainnya untuk mengenang kembali mereka yang sudah lebih dahulu
meninggalkan dunia. Dengan tujuan untuk menghargai dan menghormati mereka yang sudah lebih
dulu meninggalkan kita atau pahlawan yang telah gugur dalam medan tempur.

2.6 Pandangan Alkitab dalam hal Wisata Rohani

Berhubungan wisata rohani yaitu perjalanan wisata dengan tujuan kota-kota yang disebutkan dalam
Alkitab seperti sungai Yordan, Yerusalem dan lainnya. Ada beragam motivasi seseorang Kristen saat
mengikuti wisata semacam ini. Fenomena wisata rohani ke daerah yang ada di Alkitab bahkan telah
menjadi sebuah bisnis dikalangan umat Kristiani. Munculnya biro perjalanan wisata rohani yang
menawarkan jasanya adalah bukti “manis”nya bisnis di dunia travelling ini.
Konsep tanah (land) merupakan tema penting yang tercatat di dalam Alkitab. Konsep ini muncul pada
waktu Tuhan menciptakan Taman Eden. Taman Eden merupakan berkat dari Tuhan, yang diciptakan
bagi manusia untuk didiami. Tanah yang Tuhan anugerahkan bagi manusia merupakan sebuah tempat
yang disediakan Tuhan untuk melayani-Nya. Namun oleh karena ketidaktaatan manusia, Allah
mengusir mereka dari Taman Eden. Tetapi janji Allah kembali memberikan pengharapan kepada
manusia. Di sana ada suatu tanah, tanah yang berlimpah susu dan madu (Yeh. 20:6) di mana Tuhan
bertujuan menebus manusia dari kutukan untuk mengembalikan mereka ke negeri berkat yang telah
hilang.

Orang Israel sangat membanggakan kota Yerusalem. Kebanggaan itu tidak dapat dilepaskan dari
sejarah, pengalaman dan pemahaman teologis atas tempat tersebut. Orang Yahudi sangat rindu
kampung halaman mereka di Yerusalem, dimana di sana ada bait Allah tempat mereka beribadah
yang dibangun dengan megahnya. Kerinduan tersebut tercemin seperti apa yang dinyatakan kitab
Mazmur pasal 42.

Dengan kata lain, dalam hal ibadah kepada Allah, Tuhan Yesus tidak mengikat umat-Nya pada satu
tempat tertentu, termasuk tempat yang dianggap ”suci” atau ”sakral” oleh nenek moyangnya. Di
manapun kita beribadah dan menyembah Allah bukan masalah tempat, asalkan dilakukan dengan
benar dan dengan segala kesungguhan, yaitu di dalam pimpinan Roh Kudus.

Akhir-akhir ini kita melihat begitu banyak orang Kristen yang melakukan wisata rohani demi untuk
bisa dibaptis ulang di Sungai Yordan. Tidak sedikit dari mereka yang beranggapan air sungai Yordan
dapat menghapus dosa-dosa mereka. Demikian pula, banyak juga orang Kristen yang berpandangan
bahwa dengan berziarah ke Tanah Perjanjian, itu sangat berguna untuk menghapuskan jiwa mereka
yang terbelenggu sekaligus memberikan mereka suatu visi yang jelas. Bagaimana pandangan Alkitab
mengenai hal ini? Alkitab dengan jelas dan tegas tidak pernah menawarkan dosa dapat diampuni atau
dihapuskan hanya dengan berpergian atau berziarah ke tempat tertentu.Hanya melalui iman di dalam
pengorbanan Yesus Kristus, dosa dapat dihapuskan. Pengampunan dosa tidak pernah dibatasi oleh
satu tempat tertentu meskipun tempat itu dianggap tempat yang ”suci”. Demikian hal nya dengan
baptisan. Baptisan tidak dapat menyelamatkan, sekalipun itu dilakukan di sungai Yordan.
Keselamatan adalah anugerah dari Allah yang diperoleh hanya melalui iman kepada Yesus Kristus.
Keselamatan tidak ada hubungannya dengan baptisan di Sungai Yordan

Dari pembahasan di atas, jelaslah bahwa Alkitab tidak pernah memberikan suatu perintah khusus
yang mewajibkan orang Kristen untuk pergi ke Yerusalem melakukan wisata rohani. Memang tidak
ada salahnya melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang berkaitan dengan sejarah Alkitab, asalkan
itu dilakukan dengan pemahaman yang benar dan sesuai dengan Alkitab. Melalui renungan harian
Kristen ini, sebaiknya orang Kristen membangun imannya hanya di atas dasar kebenaran Firman
Tuhan yang sejati bukan berdasarkan pengalaman-pengalaman yang seringkali bersifat subjektif.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Wisata rohani/religi adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan baik secara pribadi maupun
kelompok ke suatu tempat yang memiliki nilai-nilai keagamaan untuk tujuan memperoleh wawasan
keagamaan/keimanan serta untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Wisata Ziarah Dalam Iman
Kristen (Pilgrim) adalah suatu bentuk kegiatan wisata tergolong dalam wisata religi. Wisata religi dan
ziarah saat ini sudah sangat diminati oleh wisatawan. Hal ini diamati dengan banyaknya perjalanan
wisata yang dilaksanakan dengan mengunjungi tempat-tempat ibadah yang bersejarah sekaligus
berkunjung untuk melakukan ritual keagamaan.

Tujuan dan manfaat dari melaksanakan wisata ziarah (pilgrim) dalam iman Kristen adalah peneguhan
iman seperti ingin merasakan dan merenungkan penyertaan Tuhan dalam peristiwa-peristiwa yang
ada hubungannya dengan kerohanian di objek tersebut serta memperkaya wawasan kerohanian dalam
diri seseorang. Adapun objek wisata rohani kristen dan pilgrim di sumatera utara antara lain yaitu,
Graha Maria Annai Velangkanni, Taman Wisata Iman, Salib Kasih, Taman Doa Maria, Retreat Center
Gelora Kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber:

http://eprints.polsri.ac.id/5970/3/03%20BAB%20II.pdf

https://www.scribd.com/document/555414204/Pariwisata-Kristen-Topik-3

A. Hari Karyono. Kepariwisataan, 1997, hal 19

Koentjaraningrart, Beberapa Pokok Anthropologi Sosial, 1982b : 145


http://id.wikipedia.org/wiki/Gua_Maria (diakses April 2010)

http://e-journal.uajy.ac.id

ALKITAB YEHEZKIEL(20:6); Mazmur:

Anda mungkin juga menyukai