BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pariwisata.
Menurut Kodhyat dalam Kurniansah (2014:28) pariwisata adalah perjalanan dari
satu tempat ketempat lain bersifat sementara, dilakukan perorangan atau
kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan
kebahagiaan dengan lingkungan dalam dimensi social budaya, alam dan ilmu.
7
8
Sedangkan menurut pendapat Yoeti (2002:30) Daya tarik atau atraksi wisata
adalah segala sesuatu yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung pada
suatu daerah tujuan wisata, seperti: atraksi alam (landscape, pemandangan laut,
pantai, iklim dan fitur geografis lain dari tujuan), daya tarik budaya (sejarah dan
cerita rakyat, agama, seni dan acara khusus, festival), atraksi sosial (cara hidup,
populasi penduduk, bahasa, peluang untuk pertemuan sosial), dan daya tarik
bangunan (bangunan, arsitektur bersejarah dan modern, monumen, taman, kebun,
marina).
Oleh karena itu, peristiwa masa lalu adalah akibat sekaligus sebab untuk
masa sekarang. Sedangkan peristiwa sekarang adalah akibat masa lalu sekaligus
sebab untuk masa yang akan datang. Berangkat dari masa lalu masa depan
direncanakan.
2.6 Pengertian Wisata Budaya
Menurut Damardjati dalam Pambudi (2010:121), wisata Budaya adalah gerak
atau kegiatan wisata yang dirangsang oleh adanya objek-objek wisata berwujud
hasil-hasil seni budaya setempat, seperti adat istiadat, upacar-upacara, agama,
tata hidup masyarakat setempat, peninggalan-peninggalan sejarah, hasil-hasil
seni, kerajinan rakyat dan lain sebagainya.
Menurut Pendit dalam Sari (2010:38), wisata budaya adalah perjalanan yang
bertujuan mempelajari objek-objek yang berwujud kebiasaaan rakyat, adat
istiadat, tata cara hidup, budaya dan seni atau kegiatan yang bermotif sejarah.
Berdasarkan pengertian diatas, wisata budaya adalah salah satu jenis wisata yang
menjadi alas an wisatawan berkunjung ke satu tempat. Secara umum, wisata
11
Tabel 2.1.
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Metode Hasil Penelitian
1 Sukawi, Mencari Deskriptif Semarang sebuah kota
2016 Potensi kualitatif peninggalan Kolonial yang
Wisata penuh sejarah, semestinya Kota
Kota Lama lama semarang ini mampu
Semarang Mendukung pariwisata di Kota
Ini untuk kemajuan kota
khususnya dibidang pariwisata.
Lalupertanyaannya adakah
potensi wisata di Kota
Semarang?
Setelah dianalisa melalui teori
pariwisata maka ditemukan
dua
tempat yang secara garis besar
memenuhi kriteria sebagai
objek wisata.
2 Ida Bagus Identifikasi Deskriptif Menunjukan bahwa Dari aspek
Dwi Potensi wisata Kualitatif yang terdapat di dusun sumber
Setiawan Beserta 4A wangi, desa pemutaran,yaitu
(2015) (Attraction, aspek 4a bisa dikatakan bahwa
Amenity, dusun ini belum dapat
Accessbility, mengembangkan keempat aspek
Anciliary) di 4a. karena terdapat beberapa
dusun Sumber kendala kendala yang dihadapi.
Wangi, Desa Selain belum adanya potensi
Pemuteran, wisata, dusun sumber wangi juga
Kecamatan sangat minim pada sdm karena
Gerokgak, rata rata pekerjaan dari
Kabupaten masyarakat disana adalah petani
Buleleng, Bali dan nelayan.
3 Loulasela Identifikasi kualitatif Penelitian ini bertujuan untuk
Asharinne Proses dengan mengidentifikasi Saung
(2013) Pengembang teknik Angklung Udjo sebagai salah
an Inovasi analisis satu bentuk inovasi dalam
Dalam studi pariwisata budaya. Hasil
Pariwisata kasus analisis menunjukkan bahwa
Budaya Saung Angklung Udjo
(Studi mengalami proses inovasi yang
Kasus: Saung tidak sederhana. Tahapan
Angklung proses
Udjo, Kota pengembangan inovasi terjadi
Bandung) secara bergantian dan tidak
14