Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pariwisata

Pariwisata bisa diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu
tempat ketempat lain yang dalam Bahasa Inggris disebut dengan kata tour, sedang untuk pengertian
jamak kepariwisataan dapat digunakan kata tourisme atau tourism.

Menurut Hunziger dan krapf dari Swiss dalam Grundriss Der Allgemeinen Femderverkehrslehre,
menyatakan pariwisata adalah keserluruhan jaringan dan gejala-gejala yang berkaitan dengan tinggalnya
orang asing disuatu tempat dengan syarat orang tersebut tidak melakukan suatu pekerjaan yang penting
(Major Activity) yang memberi keuntungan yang bersifat permanen maupun sementara.

Menurut Soetomo (1994:25) yang di dasarkan pada ketentuan WATA (World Association of Travel Agent
atau Perhimpunan Agen Perjalanan Sedunia), wisata adalah perjalanan keliling selama lebih dari tiga
hari, yang diselenggarakan oleh suatu kantor perjalanan di dalam kota dan acaranya antara lain melihat-
lihat di berbagai tempat atau kota baik di dalam maupun di luar negeri.

Menurut A.J. Burkart dan S. Medik (1987) pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan
dalam jangka waktu pendek ke tujuan- tujuan diluar tempat dimana mereka biasanya hidup dan bekerja
dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan itu.

Menurut Prof. Salah Wahab dalam Oka A Yoeti (1994, 116.). Pariwisata adalah suatu aktivitas manusia
yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam
suatu negara itu sendiri atau diluar negeri, meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk
sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya,
dimana ia memperoleh pekerjaan tetap.
E. Guyer Freuler, merumuskan pengertian pariwisata dengan memberi batasan sebagai berikut :
Pariwisata dalam pengertian modern adalah merupakan fenomena dari jaman sekarang yang
didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan
menumbuhkan (cinta) terhadap keindahan alam dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya
pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil dari pada perkembangan
perniagaan, industri, perdagangan serta penyempurnaan dari pada alat-alat pengangkutan.

Menurut Kodyat (1983) pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ketempat lain, bersifat
sementara, dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian
dan kebahagian dengan lingkungan dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Selanjutnya Burkart
dan Medlik (1987) menjelaskan pariwisata sebagai suatu trasformasi orang untuk sementara dan dalam
waktu jangka pendek ketujuan-tujuan di luar tempat di mana mereka biasanya hidup dan bekerja, dan
kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan itu.

Sedangkan Wahab (1985) menjelaskan pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu
menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan
penghasilan, standart hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya. Sebagai sektor yang
kompleks, pariwisata juga meliputi industri-industri klasik seperti kerajinan tangan dan cindera mata,
penginapan, transportasi secara ekonomi juga dipandang sebagai industri.

Selain itu pariwisata juga disebut sebagai industri yang mulai berkembang di Indonesia sejak tahun
1969, ketika disadari bahwa industri pariwisata merupakan usaha yang dapat memberikan keuntungan
pada pengusahanya. Sehubungan dengan itu Pemerintah Republik Indonesia sejak dini mengeluarkan
Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1969 tanggal 6 Agustus 1969, menyatakan bahwa. Usaha
pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu pengembangan industri pariwisata dan
merupakan bagian dari usaha pengembangan dan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat dan
negara (Yoet, 1983).

Selanjutnya diuraikan pengertian dan definisi pariwisata menurut Undang-undang Republik Indonesia
yaitu sebagai berikut : Menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan Bab I
Pasal 1 ; dinyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata.

Jadi pengertian wisata itu mengandung unsur, yaitu:


Kegiatan perjalanan

Dilakukan secara sukarela

Bersifat sementara

Perjalanan itu seluruhnya atau sebagian bertujuan untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata.

Menurut Undang-Undang Kepariwisataan Bab I pasal I, wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian
dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek
dan daya tarik wisata. Sedangkan pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,
termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.

Sedangkan pengertian objek dan daya tarik wisata menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 yaitu
yang menjadi sasaran perjalanan wisata yang meliputi :

Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam serta flora dan fauna, seperti :
pemandangan alam, panorama indah, hutan rimba dengan tumbuhan hutan tropis, serta binatang-
binatang langka.

2. Karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya,
wisata agro (pertanian), wisata tirta (air), wisata petualangan, taman rekreasi, dan tempat hiburan.

3. Sasaran wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung, gua, industri dan kerajinan,
tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat ibadah, tempat-tempat ziarah dan lain-lain.

Kemudian pada angka 4 di dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 dijelaskan pula bahwa
pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan
daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Dengan demikian pariwisata
meliputi :

Usaha jasa pariwisata (biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, pramuwisata, konvensi,
perjalanan insentif dan pameran, impresariat, konsultan pariwisata, informasi pariwisata)

Usaha sarana pariwisata yang terdiri dari: akomodasi, rumah makan, bar, angkutan wisata dan
sebagainya.

Usaha-usaha jasa yang berkaitan dengan penyelenggaraan pariwisata.


Pariwisata menurut Robert Mc Intosh bersama Shaskinant Gupta dalam Oka A.Yoeti (1992:8) adalah
gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah tuan rumah
serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan-wisatawan serta para
pengunjung lainnya.

Menurut Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar (2000:46-47) menjelaskan definisi pariwisata
sebagai berikut : Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang
diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu
perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang
dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamsyaan dan rekreasi atau untuk
memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

Menurut Salah Wahab (1975:55) mengemukakan definisi pariwisata yaitu pariwisata adalah salah satu
jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja,
peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya,
sebagai sektor yang komplek, pariwisata juga merealisasi industri-industri klasik seperti industri
kerajinan tangan dan cinderamata, penginapan dan transportasi.

Menurut definisi yang lebih luas yang dikemukakan oleh H.Kodhyat (1983:4) adalah sebagai berikut :
Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan
perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan
dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Pendapat dari James J. Spillane
(1982:20) mengemukakan bahwa pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan
mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati
olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah dan lain-lain.

Dari beberapa pengertian pariwisata menurut pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
pariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain
diluar tempat tinggalnya dengan dorongan kepergian: kepentingan politik, ekonomi, sosial, kebudayaan,
agama, kesehatan, maupun hal lain seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun
untuk belajar. Pariwisata=Perjalanan Wisata.

B. Konsep dan Perkembangan Pariwisata Olahraga

Spillanne (1987) membagi pariwisata atas 6 jenis yaitu :


Pariwisata untuk menikmati perjalanan

Pariwisata untuk rekreasi

Pariwisata untuk mkebudayaan

Pariwisata untuk olahraga

Parwisata untuk urusan usaha dagang

Pariwisata untuk berkonvensi

Olahraga mencakup segala kegiatan manusia yang ditujukan untuk melaksanakan misi hidupnya dan
cita-cita hidupnya, cita-cita nasional politik, sosial, ekonomi, kultural dan sebagainya. Olahraga adalah
proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan
membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota
masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan atau pertandingan, dan kegiatan jasmani yang
intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan
manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.

Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak
(mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup). Seperti
halnya makan. Olahraga merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya periodic, artinya olahraga sebagai
alat untuk memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan. Olahraga merupakan alat
untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan sosial.

Olahraga dan pariwisata merupakan dua disiplin ilmu yang dapat dipadukan sehingga memiliki kekuatan
dan efek ganda bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada umumnya. Oleh sebab itu olahraga
pariwisata saat ini mendapat perhatian besar baik dari pihak pemerintah, swasta, industri olahraga,
industri pariwisata, akademisi maupun masyarakat luas. Sport Tourism atau Pariwisata untuk olahraga
merupakan paradigma baru dalam pengembangan pariwisata dan olahraga di Indonesia.

Pariwisata olahraga mampu menunjukkan potensinya sebagai sesuatu yang menarik, sehingga dapat
menciptakan sebuah atraksi wisata yang dapat menjadikan multicultural tourism. Atraksi wisata adalah
segala sesuatu yang terdapat di suatu daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-
orang semakin memiliki minat yang lebih besar untuk berkunjung ke suatu DTW. Agar suatu daerah
tujuan wisata mempunyai daya tarik maka suatu DTW juga harus mempunyai beberapa syarat yang
harus dimiliki yaitu:
Adanya sesuatu yang dapat di lihat

Adanya suatu aktifitas yang akan di lakukan

Adanya sesuatu yang dapat di beli

Hal ini menjadi sangat penting karena pengembangan olahraga pariwisata memerlukan sumber daya
manusia yang unggul dan handal dalam mendesain berbagai macam kegiatan olahraga sehingga menjadi
atraksi wisata yang layak jual karena memiliki nilai-nilai ekonomi (economic values) dan mendatangkan
keuntungan suatu negara atau daerah. Pengembangan olahraga pariwisata di Indonesia saat ini
merupakan suatu demand sehingga harus mempertimbangkan supply yang harus tersedia di saat
demand atau permintaan meningkat.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional juga
disebutkan bahwa olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan
kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya
masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran dan kesenangan (pasal 1 ayat 12). Dalam hal ini
olahraga dan pariwisata mempunyai tujuan yang sama. Kalau olahraga bertujuan untuk memberikan
kesenangan maka pariwisata adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan kesenangan.

Pariwisata untuk olahraga (Sport tourism) menurut Spillane (1987:30) dapat dibagi dalam dua kategori
yaitu:

Big sport events yaitu peristiwa-peristiwa olahraga besar seperti Olympic games, kejuaraan ski dunia,
kejuaran tinju dunia dan olahraga lainnya yang menarik perhatian tidak hanya pada olahragawannya
sendiri tetapi juga ribuan penonton atau penggemarnya.

Sporting tourism of the practicioners yaitu pariwisata olahraga bagi mereka yang ingin berlatih dan
mempraktekkan sendiri seperti pendakian gunung, olahgarag naik kuda, berburu, memancing dan lain
sebagainya.

Berdasarkan definisi di atas terlihat bahwa pariwisata olahraga itu ditujukan kepada suatu perjalanan
orang-orang yang bertujuan untuk melihat atau menyaksikan suatu pesta olahraga di suatu tempat atau
negara tertentu atau ikut berpartisipasi dalam kegiatan olahraga itu sendiri. Pariwisata ini bertujuan
untuk memenuhi kepuasan untuk melakukan kegiatan olahraga yang disenangi seperti fishing, hunting,
deep sea diving, skiing, hiking, boating, dll.
Hampir di seluruh bagian dunia, pariwisata olahraga kini semakin maju sehingga banyak bidang olahraga
yang kini dijadikan objek maupun daya tarik bagi wisatawan, terutama olahraga yang memanfaatkan
fasilitas yang bersifat alamiah seperti pegunungan, danau, sungai, laut maupun yang hanya menawarkan
pesona keindahan alam.

Sport tourism merupakan perpaduan antara olahraga dan rekreasi (wisata) yang saat ini berkembang
pesat dan banyak diminati kalangan wisatawan muda. Wisatawan muda yang datang ke Indonesia
antara lain menginginkan petualangan dan tantangan alam dalam sport tourism,. Potensi Indonesia
untuk sport tourism sangat besar baik olahraga dirgantara (udara), marine (laut) dan darat seperti
mendaki gunung dan menyelurusi sungai atau arung jeram.

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) telah menempatkan program wisata olahraga
(sport tourism) sebagai salah satu produk wisata yang terus dikembangkan secara serius, bersinergi
dengan berbagai instansi terkait seperti Menpora, KONI, dan federasi olahraga di seluruh tanah air. Olah
raga air (water sports) akhir-akhir ini sangat di gemari masyarakat kita (Indonesia), terbukti banyaknya
kunjungan ke tempat-tempat penyedia jasa wisata bahari setiap liburan sekolah, long weekend, atau
akhir tahun di berbagai tempat. Water and Adventure Sport saat ini telah berkembang dibeberapa objek
wisata yang sudah mulai dikenal di dalam maupun di luar negeri seperti:

1) Motor Boat 5) Jet Ski

2) Sepeda Air 6) Ski Boat

3) Berenang 7) Bola Air

4) Dayung/Kayak 8) Arum Jeram permaianan/Perahu arus

Perkembangan Water and Adventure Sport Area sangat mendapat respon yang baik dan mendapat
dukungan penuh dengan maraknya olah raga ini sebagai wadah untuk olah raga hiburan atau
pertandingan yang diselengarakan untuk memberikan hiburan atau tontonan kepada masyarakat. Water
and Adventure Sport Area, merupakan objek wisata alam yang dipadukan dengan wisata buatan
(rekreasi) dengan pengelolaan yang profesional.
C. Pemanfaatan Pariwisata Olahraga

Secara langsung perkembangan pariwisata olahraga dapat memberikan keuntungan yang besar pada
pemerintah dalam hal:

meningkatkan ekonomi di sekitar pariwisata olahraga berlangsung

meningkatkan area wisata yang potential

berbagi informasi dengan orang-orang untuk menstimulir partisipasi aktif mereka

meningkatkan kerjasama antara pemerintah pusat dengan daerah dalam mengontrol atraksi wisata
dan objek wisata

mengembangkan dan menemukan objek wisata baru untuk meningkatkan objek wisata yang sudah
ada

meningkatkan kesempatan kerja

meningkatkan produk-produk dan pemasaran lokal dalam segala aspek pariwisata

memperkenalkan berbagai jenis budaya daerah, memperkaya wasasan pemerintah dan pencinta
olahraga yang dipertandingkan ataupun dijadikan atraksi wisata

Penyelenggaraan pariwisata olahraga di suatu tempat secara langsung dapat pula memberikan
keuntungan bagi masyarakat sekitar karena dapat membuka kesempatan berusaha seperti penyediaan
makanan, minuman, usaha transportasi baik tradisional maupun konvensional. Dengan terbukanya
kesempatan usaha terjadi interaksi positif antara masyarakat dan objek wisata sehinggga dapat
menimbulkan rasa memiliki dan mau berpartisipasi secara aktif dalam pengamanan kawasan,
ketertiban, kebersihan, penyediaan sarana dan prasarana, akomodasi, cenderamata, jasa pemandu,
potografi dll.

Dalam pengembangannya pariwisata olahraga juga akan membawa manfaat yang terbagi dalam
beberapa bidang, yaitu :

1) Ekonomi
Pariwisata akan menambah pendapatan negara dan memperkuat neraca pembayaran, bertambahnya
pendapatan dari sektor pajak, merangsang pertumbuhan sector-sektor ekonomi lain, seperti pertanian,
peternakan, industri ringan, dekorasi, kerajinan dan kreasi seni yang semuanya saling menunjang dan
saling terkait.

2) Memperluas nilai-nilai pergaulan hidup dan pengetahuan

Media pariwisata dimana terjalinnya hubungan antara para wisatawan dengan masyarakat, baik dalam
hubungan pariwisata dalam negri maupun pariwisata internasional akan membawa pandangan hidup
baru dan memupuk nila-nilai pribadi sendiri. Dengan demikian akan tumbuh rasa persahabatan,
toleransi, saling menghargai, persatuan dan kesatuan sehingga kea rah pergaulan nasional yang penuh
kedamaian dan ketertiban.

3) Seni Budaya

Umumnya para wisatawan yang akan datang mengunjungi daerah atau wilayah dengan maksud untuk
menikmati, mengagumi suatu kreasi budaya yang asli, maka pariwisata mendorong pengembangan
kreasi, penggalian, pemeliharaan atau pagelaran seni yang baik. Disamping hal ini ada kaitannya dengan
bertambahnya pencaharian rakyat setempat, namun kemudian timbulnya usaha-usaha untuk
meningkatkan mutu dari hasil budaya tersebut.

4) Pariwisata turut menunjang politik negara.

Pariwisata dalam negeri menumbuhkan persatuan dan kesatuan nasional karena tumbuhnya rasa cinta
pada tanah air dan bangsa sendiri. Dan pengenalan terhadap budaya bangsa akan menumbuhkan rasa
kebanggaan pribadi terhadap bangsa sendiri.

5) Pemeliharaan dan pemanfaatan lingkungan hidup

Wisatawan senantiasa ingin mengunjungi tempat-tempat yang mereka anggap nyaman, sejuk,
pemandangan yang indah dan asli. Hal ini mendorong pemeliharaan lingkungan alam yang sekitarnya
dapat memenuhi selera para wisatawan itu. Selain itu, pada akhirnya kita harus berusaha membangun
kembali lingkungan alam yang selama ini terlantar dan kemudian dimanfaatkan sebagai tourist object.

6) Memperluas kesempatan kerja

Konsekuensi logis dari pengembangn pariwisata ialah berkembangnya kebutuhan sarana pariwisata dan
industri pariwisata. Industri pariwisata ini berintikan pada pemberian pelayanan sebaik mungkin. Karena
itu berkembangnya industri pariwisata akan menyerap banyak tenaga kerja dalam semua tingkatan
untuk mengisi kesempatan-kesempatan kerja yang tersedia dalam industri itu.

7) Menunjang perbaikan kesehatan dan prestasi kerja

Kegiatan pariwisata akan melepaskan ketegangan bagi jasmani dan rohani. Dengan demikian akan
menumbuhkan kesehatan yang baik bagi seseorang. Pelepasan ketegangan ini akan memberikan
pengaruh dalam bentuk menghimpun kembali tenaga dan sekaligus turut meningkatkan prestasi kerja
dan kehidupan yang baik dalam masyarakat.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Olahraga dan pariwisata merupakan dua disiplin ilmu yang dapat dipadukan sehingga memiliki kekuatan
dan efek ganda bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada umumnya. Oleh sebab itu olahraga
pariwisata saat ini mendapat perhatian besar baik dari pihak pemerintah, swasta, industri olahraga,
industri pariwisata, akademisi maupun masyarakat luas. Sport Tourism atau Pariwisata untuk olahraga
merupakan paradigma baru dalam pengembangan pariwisata dan olahraga di Indonesia.

Sport tourism merupakan perpaduan antara olahraga dan rekreasi (wisata) yang saat ini berkembang
pesat dan banyak diminati kalangan wisatawan muda. Wisatawan muda yang datang ke Indonesia
antara lain menginginkan petualangan dan tantangan alam dalam sport tourism,. Potensi Indonesia
untuk sport tourism sangat besar baik olahraga dirgantara (udara), marine (laut) dan darat seperti
mendaki gunung dan menyelurusi sungai atau arung jeram.

DAFTAR PUSTAKA

http://andy-saiful.blogspot.com/2009/01/pengertian-pariwisata.html, diunduh pada tanggal 5


September 2011

http://irdanasputra.blogspot.com/2009/11/pariwisata-olahraga.html, diunduh pada tanggal 5


September 2011
http://mangkutak.wordpress.com/2009/01/05/dasar-pengertian-pariwisata/, diunduh pada tanggal 5
September 2011

http://moel30.multiply.com/journal/item/1/Arti_Pariwisata, diunduh pada tanggal 5 September 2011

http://pariwisata.cilacapkab.go.id/index.php?pilih=hal&id=77, diunduh pada tanggal 5 September 2011

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3779/1/komunikasi-Inon2.pdf, diunduh pada tanggal


5 September 2011

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20099/3/Chapter%20II.pdf, diunduh pada tanggal 5


September 2011

http://www.kebumen.go.id/data/program_daerah/sapta_pesona/saptapesona.htm, diunduh pada


tanggal 5 September 2011

http://www.sinarharapan.co.id/feature/wisata.2004/0212/wis.02.html, di unduh pada tanggal 5


September 2011

Anda mungkin juga menyukai