Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

“ Norma Sosial“

Oleh
Medi Yanto, S.Sos

Mata pelajaran : Sosiologi (Peminatan)


Kelas/Semester : X/Ganjil (1)
Materi Pokok : NILAI
Alokasi Waktu : 2 × 40 menit ( 2JP)

1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1 Tanjung Batu


Mata pelajaran : Sosiologi (Peminatan)
Kelas / Semester : X/1
Materi Pokok : Norma Sosial
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2JP)

A. Kompetensi Inti
KI 1 dan KI 2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dengan
senantiasa berupaya untuk mengembangkan sikap jujur, disiplin, santun, peduli,
bertanggungjawab, responsif, dan proaktif dalam menyikapi ragam gejala sosial yang
terjadi sehingga dapat berinteraksi positif dalam lingkungan sosialnya.
KI 3: Kompetensi pengetahuan, yaitu memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Kompetensi Keterampilan, yaitu mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4
3.3. Menerapkan konsep-konsep dasar 4.3. Mengaitkan realitas sosial dengan
Sosiologi untuk memahami ragam menggunakan konsep-konsep dasar
gejala sosial di masyarakat. Sosiologi untuk mengenali berbagai
gejala sosial di masyarakat.
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.3.1 Mendeskripsikan pengertian 4.3.1 Mengumpulkan informasi untuk
norma sosial menurut tokoh memecahkan permasalahan yang
sosiologi. diberikan oleh guru tentang norma

1
3.3.2 Menguraikan ciri-ciri norma sosial.
sosial. 4.3.2 Melakukan kegiatan diskusi secara
3.3.3 Mengidentifikasikan fungsi normaa berkelompok tentang
sosial. permasalahan yang diberikan oleh
3.3.4 Mengidentifikasikan jenis-jenis guru berkaitan dengan norma
norma sosial. sosial.
D 4.3.3 Mengkomunikasikan hasil diskusi
secara bergantian tentang norma
sosial.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, model
Cooperative Learning dengan metode Student Teams Achievement Division (STAD) peserta
didik mampu menggali informasi tentang norma sosial, pengertian norma sosial, ciri-ciri
norma sosial, fungsi norma sosial dan jenis-jenis norma sosial, dengan rasa ingin tahu,
tanggung jawab, dan kerjasama selama proses pembelajaran.

D. Materi Pembelajaran
Norma Sosial:
1. Pengertian norma sosial menurut tokoh Sosiologi.
2. Ciri-ciri norma sosial.
3. Fungsi norma sosial.
4. Jenis-jenis norma sosial.

E. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik
Metode : Student Teams Achievement Divisions (STAD)
Model Pembelajaran : Cooperative Learning

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media : LKPD dan Power Point
2. Alat/bahan : Laptop, LCD Proyektor, Papan Tulis, Spidol

2
3. Sumber Pembelajaran:

a. Buku teks Sosiologi kelas X karangan Kun Maryati dan Juju Maryati terbitan
Erlangga tahun 2016.
b. Buku teks Sosiologi kelas X karangan Yad Mulyadi dkk terbitan Yudistira tahun
2002.
c. Buku Sosiologi Kelas X karangan Slamet Triyono dkk terbitan Yudistira 2016.

G. Langkah – Langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama (1)

Nilai-nilai
Langkah- karakter 4 C, Alokasi
No Kegiatan
Langkah Literasi dan Waktu
PPK
1 Kegiatan Awal 10 Menit
Introduction a. Memberi salam dan berdoa Nilai Spiritual
(Guru sebelum pembelajaran dimulai.
menyampaikan b. Mengkondisikan suasana belajar Komunikasi
kompetensi, yang menyenangkan (mengecek
tujuan, dan kehadiran peserta didik).
Metode c. Mengaitkan kompetensi yang sudah Menggali
pembelajaran) dipelajari sebelumnya dengan informasi dari
kompetensi yang akan dipelajari peserta didik
tentang norma sosial. tentang materi
d. Menyampaikan kompetensi yang yang telah
akan dicapai dan manfaatnya dalam dibahas pada
kehidupan sehari-hari berkaitan pertemuan
dengan norma sosial. sebelumnya.
e. Menyampaikan garis besar cakupan
materi norma sosial.
f. Menyampaikan metode Memberikan
pembelajaran dan teknik penilaian gambaran agar
yang akan digunakan saat peserta didik
membahas materi norma sosial. konsentrasi
dengan alur
pembelajaran
pada materi
norma sosial.
Nilai-nilai
karakter 4 C,
2 Kegiatan Inti 60 Menit
Literasi dan
PPK
Stimulation Peserta didik diminta untuk mengamati Berpikir
(Guru bersama gambar dan video yang akan Kritis,
menyampaikan disajikan. Kreatif,
materi Kolaborasi

3
pembelajaran) a. Gambar 1 Peserta didik
melakukan
pengamatan
terhadap
gambar dan
video norma
sosial

b. Gambar 2

c. Gambar 3

d. Gambar 4

4
e. Video

Start The a. Peserta didik membentuk Peserta didik


Discussion kelompok yang anggotanya terdiri secara
(Memulai dari 4 orang kolaboratif
Diskusi) b. Peserta didik diminta mencari aktif mengikuti
informasi melalui buku, internet petunjuk
mengenai fenomena norma sosial pelaksanaan
di dalam masyarakat. diskusi
c. Anggota kelompok yang tahu
menjelaskan kepada anggota yang
lain.
d. Masing- masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
e. Peserta didik menjawab kuis atau
pertanyaan yang diberikan guru
terkait materi norma sosial.

Nilai-nilai
karakter 4 C,
3 Penutup 10 Menit
Literasi dan
PPK
Evalution and a. Peserta didik bersama guru Peserta didik
Generalization mengevaluasi dan menyimpulkan secara
(Mengevaluasi hasil diskusi mengenai materi komunikatif
dan Menarik norma sosial. menyampaikan
Kesimpulan) b. Guru memberikan apresiasi pendapatnya
terhadap peserta didik mengenai mengenai
hasil pembelajaran. manfaat
c. Berdoa dan Memberi salam. memahami
norma sosial
yang berlaku di
dalam
masayarakat.

5
H. Penilaian
a. Jenis / Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Kuis
3. Penilaian Keterampilan : Diskusi
b. Bentuk Penilaian
1. Observasi : Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik
2. Tes tertulis : Kuis
3. Instrumen Penilaian Keterampilan : Lembar Pengamatan Diskusi
c. Instrumen Penilaian (terlampir)
d. Remedial
1) Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang belum tuntas pencapaian
Kompetensi Dasarnya.
2) Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas lain dan diakhiri dengan tes.
3) Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan jika masih belum mencapai
ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.
e. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
1) Peserta didik yang mencapai nilai n (ketuntasan) < n < n (maksimum)
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan.
2) Peserta didik yang mencapai nilai n > n (maksimum) diberikan materi
melebihi cakupan Kompetensi Dasar dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.

Mengetahui Bandung, 18 Juli 2022


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

Yarman, S.Pd Medi Yanto, S.Sos


NIP. 19740830 200012 1 001 NIP. 198409222009031001

6
LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENILAIAN
a. Observasi
Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik

1) Rubik Penilaian Sikap


Penilaian Sikap
Nama Kerjasama Tanggung Jawab Rasa Ingin Tahu
No
Siswa/Kelompok 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
SM MB MT BT SM MB MT BT SM MB MT BT

Keterangan :
Kriteria Kerjasama Tanggung Jawab Rasa Ingin Tahu
Sangat : Aktif, menjadi Bertanggung jawab Antusias dalam
Membudaya inisiator mengerjakan tugas mencari referensi dari
kelompok dan sebagai anggota banyak sumber.
berkontribusi kelompok dengan 1. Ensklopedia
maksimal dalam maksimal dan Sosiologi
kelompok menginisiasi teman 2. E-Jurnal
sekelompok dalam 3. Buku Paket
mengumpulkan 4. Internet
tugas
Mulai : Mau bekerja Bertanggung jawab Antusias dalam
Berkembang sama dan mengerjakan tugas mencari referensi dari
berkontribusi sebagai anggota banyak sumber.
maksimal kelompok dengan 1. E-Jurnal
terhadap maksimal 2. Buku Paket
kelompok 3. Internet
Mulai : Mau bekerja Mengerjakan tugas Cukup antusias
Terlihat sama tetapi kelompok dengan dalam mencari

7
kontribusi standar minimal referensi dari banyak
minimal sumber.
terhadap 1. Buku Paket
kelompok 2. Internet
Belum : Tidak mau Tidak bertanggung Mencari informasi
Terlihat bekerja sama jawab hanya dari Buku
menyelesaikan Paket
tugas sebagai
anggota kelompok

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
Skor Maksimal

2) Rubik Penilaian Pengetahuan


Penilaian Pengetahuan
No Nama Siswa Ketepatan Jawaban
4 3 2 1

Keterangan :
Kriteria Skor Ketepatan Jawaban
Sangat Baik : 4 Jawaban Sesuai dengan Perspektif Keilmuan Sosiologi
dan disertai dengan pendapat kritis/ menyertakan
contoh.
Baik : 3 Jawaban Sesuai dengan Perspektif Keilmuan
Sosiologi.
Cukup : 2 Jawaban cukup sesuai dengan Perspektif Keilmuan
Sosiologi.
Kurang : 1 Jawaban Salah.

8
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
Skor Maksimal

3) Rubik Penilaian Keterampilan Observasi dan Diskusi


Penilaian Keterampilan
Komunikatif
Berfikir Kritis
Nama Kreatif dalam dalam
No dalam mengolah
Siswa Mencari Informasi menyampaikan
informasi
pendapat
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Keterangan :
Kriteria Skor Kreatif Berfikir Kritis dalam Komunikatif
dalam mengolah informasi dalam
Mencari menyampaikan
Informasi pendapat
Sangat : 4 Kreatif  Memfokuskan  Menggunakan
Baik mencari pertanyaan. bahasa
informasi  Menganalisis Indonesia yang
dari banyak argument. baik dan benar.
sumber.  Bertanya dan  Menggunakan
menjawab. pemilihan kata
 Mempertimbangkan yang mudah
sumber dapat dimengerti.
dipercaya atau tidak.  Kemampuan
menyederhana
kan konsep
jawaban.
Baik : 3 Kreatif  Memfokuskan  Menggunakan
mencari pertanyaan. bahasa

9
informasi  Menganalisis Indonesia yang
dari 3 argument. baik dan benar.
sumber.  Bertanya dan  Menggunakan
menjawab. pemilihan kata
yang mudah
dimengerti.
Cukup : 2 Kreatif  Memfokuskan  Menggunakan
mencari pertanyaan. bahasa
informasi  Menganalisis Indonesia yang
dari 2 argument. baik dan benar
sumber.  Hanya bertanya/ (Hanya
hanya menjawab. sebagian).
 Menggunakan
pemilihan kata
yang mudah
dimengerti
(Hanya
Sebagian).
Kurang : 1 Kreatif  Memfokuskan  Menggunakan
mencari pertanyaan. bahasa
informasi  Hanya bertanya/ Indonesia yang
hanya dari 1 hanya menjawab. baik dan benar
sumber. (Hanya
sebagian).

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
Skor Maksimal

10
b. Kuis

TEKA TEKI SILANG NORMA SOSIAL

Across

1. Peraturan yang berasal dari hati nurani disebut norma.


3. Sesuatu yang sangat jelas dan tegas merupakan arti dari.
5. Badan yang merupakan salah satu pelaksana hukum adalah.
8. Bentuk sanksi pelanggar norma hukum bersifat.
9. sebagai pedoman atau patokan dalam bersikap dan bertingkah laku yang memiliki sanksi
disebut.
10. Bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan individu dalam suatu masyarakat, tetapi tidak
secara terus-menerus disebut.
11. Alat agar para anggota masyarakat menyesuaikan perbuatannya dengan tata kelakuan
disebut.

Down

2. Aturan yang sifatnya mutlak dan tidak dapat ditawar atau diubah oleh manusia disebut

11
norma.
4. Bentuk hukuman pada pelanggaran disebut.
5. Perbuatan yang dilakukan berulang-ulang disebut.
6. Bentuk sanksi yang diberikan pada norma kesusilaan adalah.
7. Kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukkannya karena bersifat kekal dan
terintegrasi sangat kuat dengan masyarakat disebut.

c. Jawaban

TEKA TEKI SILANG NORMA SOSIAL

Across

1. Peraturan yang berasal dari hati nurani disebut norma.


3. Sesuatu yang sangat jelas dan tegas merupakan arti dari.
5. Badan yang merupakan salah satu pelaksana hukum adalah.
8. Bentuk sanksi pelanggar norma hukum bersifat.

12
9. sebagai pedoman atau patokan dalam bersikap dan bertingkah laku yang memiliki sanksi
disebut.
10. Bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan individu dalam suatu masyarakat, tetapi tidak
secara terus-menerus disebut.
11. Alat agar para anggota masyarakat menyesuaikan perbuatannya dengan tata kelakuan
disebut.

Down

2. Aturan yang sifatnya mutlak dan tidak dapat ditawar atau diubah oleh manusia disebut
norma.
4. Bentuk hukuman pada pelanggaran disebut.
5. Perbuatan yang dilakukan berulang-ulang disebut.
6. Bentuk sanksi yang diberikan pada norma kesusilaan adalah.
7. Kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukkannya karena bersifat kekal dan
terintegrasi sangat kuat dengan masyarakat disebut.

Rubrik Pedoman Pensekoran Pengetahuan

No Nomor Soal Skor


1 Soal ke - 1 1
2 Soal ke - 2 1
3 Soal ke - 3 1
4 Soal ke - 4 1
5 Soal ke - 5 1
6 Soal ke - 6 1
7 Soal ke - 7 1
8 Soal ke - 8 1
9 Soal ke - 9 1
10 Soal ke - 10 1
11 Soal ke - 11 1
Total Skor 11

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 10
Skor Maksimal

13
LAMPIRAN 2 : MATERI PEMBELAJARAN

NORMA SOSIAL

A. Pengertian Norma
Norma atau kaidah adalah ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia dalam
masyarakat. Ketentuan tersebut mengikat bagi setiap manusia yang hidup dalam lingkungan
berlakunya norma tersebut, dalam arti setiap orang yang hidup dalam lingkungan berlakunya
norma tersebut harus menaatinya. Di balik ketentuan tersebut ada nilai yang menjadi
landasan bertingkah laku bagi manusia. Oleh karena itu, norma merupakan unsur luar dari
suatu ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat, sedangkan nilai
merupakan unsur dalamnya atau unsur kejiwaan di balik ketentuan yang mengatur tingkah
laku tersebut.

1. Norma menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia


1. aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat, dipakai
sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai dan berterima: setiap
warga masyarakat harus menaati aturan yang berlaku; 2. aturan, ukuran, atau kaidah
yang dipakai sebagai tolok ukur untuk menilai atau memperbandingkan sesuatu;

2. Pengertian Norma Menurut Para Ahli


Selain pengertian norma secara umum diatas, para ahli dan pakar memiliki pandangan
dan pendapat yang berbeda beda dalam mendefinisikan apa yang dimaksud dengan norma.
Berikut ini pengertian norma menurut para ahli.

a. Menurut Soerjono Soekanto

14
Pengertian norma menurutnya ialah sebuah perangkat dimana hal itu dibuat agar
hubungan di dalam suatu masyarakat dapat berjalan seperti yang diharapkan.

b. Robert MZ. Lawang

Norma adalah suatu acuan dalam bertingkah laku sehingga memberikan kemungkinan
bagi seseorang untuk menentukan apakah tindakan yang dilakukannya itu dinilai orang
lain, di mana juga merupakan ciri bagi orang lain tersebut untuk menolak atau bahkan
mendukung tingkah lakunya.

c. Hans Kelsen

Pengertian norma merupakan perintah yang secara tidak personal serta anonim.

15
d. Antony Gidden

Norma merupakan aturan atau prinsip yang konkret yang mana seharusnya dapat untuk dijaga
serta diperhatikan oleh masyarakat.

B. Ciri-Ciri Norma Sosial


Norma sosial mempunyai beberapa ciri-ciri antara lain sebagai berikut.
1. Norma sosial pada umumnya tidak tertulis: Dalam masyarakat, norma sosial tidak
tertulis yang hanya diingat dan diserap serta mempraktekkannya dalam interaksi antara
anggota kelompok masyarakat.
2. Hasil kesepatakan bersama: Sebagai peraturan sosial yang difungsikan untuk
mengarahkan perilaku seluruh anggota masyarakat. Norma sosial dibentuk dan
disepakati bersama seluruh warga masyarakat.
3. Mengalami perubahan: Sebagai aturan yang lahir dari proses interaksi sosial di
masyarakat, norma mengalami perubahan sesuai atas keinginan dan kebutuhan dari
anggota masyarakat itu sendiri.
4. Ditaati bersama: Norma sosial merupakan seperangkat aturan sosial untuk mengarahkan
dan menertibkan perilaku anggota masyarakat untuk dari keinginan bersama. Oleh sebab
itu, norma didukung dan ditaati bersama.
5. Pelanggar norma mendapatkan sanksi: Norma sosial bersifat memaksa individu agar
berperilaku untuk sesuai dengan kehendak bersama. Sehingga pelanggaran diberikan
sanksi dengan tindakan atau daya ikat norma.

C. Fungsi Norma dalam Masyarakat


Beberapa fungsi norma dalam kehidupan:
1. Mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai dengan nilai yang berlaku.

16
2. Menciptakan ketertiban dan keadilan di dalam masyarakat.
3. Menciptakan kenyamanan, kemakmuran, dan kebahagiaan anggotanya.
4. Menciptakan keselarasan hubungan setiap anggotanya.
5. Membantu mencapai tujuan bersama masyarakat.
6. Menjadi dasar untuk memberikan sanksi kepada masyarakat yang melanggar norma.
7. Menjadi petunjuk bagaimana menjalin suatu hubungan antar anggota.
8. Menciptakan suasana yang tertib dan tenteram untuk setiap anggota.

D. Macam-Macam Norma Sosial Berdasarkan Daya Ikatnya

1. Cara (usage)
Cara adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan oleh individu-individu
dalam suatu masyarakat akan tetapi tidak dilakukan secara terus menerus. Norma
memiliki daya ikat yang lemah sehingga pelanggarnya tidak akan mendapatkan hukuman
atau sanksi yang berat, melainkan hanya sekedar celaan atau teguran dalam anggota
masyarakat lainnya.

Contoh Cara (Usage)


Cara makan yang wajar dan baik bagi beberapa orang adalah tidak mengeluarkan suara
saat mengunyah makanan. Akan tetapi di tempat tertentu, bersendawa pada akhir makan
merupakan tanda atau ekspresi rasa kenyang dan puas sehingga tidak melanggar norma.

2. Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan adalah suatu bentuk perubatan yang dilakukan terus menerus dalam bentuk
yang sama secara sadar dengan tujuan jelas yaitu dianggap baik dan benar oleh
masyarakat tertentu.

Contoh Kebiasaan (Foklways)


Memberi hadiah kepada orang-orang yang berperstasi dalam suatu kegiatan atau
memakai baju bagus di waktu pesta, atau lazimnya anak laki-laki berambut pendek dan
anak perempuan berambut panjang.

17
3. Tata Kelakuan (mores)
Tata kelakuan adalah sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup akan
suatu kelompok manusia secara sadar untuk melaksanakan pengawasan oleh sekelompok
masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Fungsi tata kelakuan adalah untuk membuat
seluruh anggota masyarakat menyesuaikan perbuatannya dengan tata kelakuan tersebut.

Contoh Tata Kelakuan (Mores)


Melarang membunuh, mencuri, atau menikahi kerabat dekat.

4. Adat Istiadat (Custom)


Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan dengan kedudukan sangat tinggi yang
bersifat kekal dan berinteraksi kuat terhadap masyarakat yang memilikinya.

Contoh Adat Istiadat (Custom)


Pelanggaran terhadap tata cara pembagian harta warisan, pelanggaran terhadap
pelaksanaan upacara-ucapara tradisional.

5. Hukum (Laws)
Hukum adalah serangkaian aturan yang ditujukan bagi anggota masyarakat yang berisi
ketentuan-ketentuan, perintah, kewajiban, ataupun larangan, dengan sanksi yang beragam.

Contoh Hukum
Mematuhi rambu-rambu lalu lintas, dilarang mencuri.

E. Jenis-Jenis Norma Sosial


1. Norma susila, yaitu peraturan hidup yang berasal dari hati nurani manusia. Norma susila
menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Norma susila yang mendorong
manusia untuk kebaikan akhlak pribadinya. Norma susila melarang manusia untuk berbuat
tidak baik, karena bertentangan dengan hati nurani setiap manusia yang normal. Contoh-
contoh norma susila antara lain:
a. Jangan mencuri barang milik orang lain.
b. Jangan membunuh sesama manusia.
c. Hormatilah sesamamu.
d. Bersikaplah jujur.

18
Norma Pelanggaran Kesusilaan

Norma susila memiliki sanksi atau ancaman hukuman bagi yang melanggar norma
tersebut dan sanksinya adalah perasaan manusia itu sendiri, yang akibatnya adalah
penyesalan.

2. Norma kesopanan, yaitu ketentuan hidup yang berasal dari pergaulan dalam masyarakat.
Dasar dari norma kesopanan adalah kepantasan, kebiasaan dan kepatutan yang berlaku
dalam masyarakat. Norma kesopanan sering dinamakan norma sopan santun, tata krama
atau adat istiadat. Norma sopan santun yang aktual dan khas berbeda antara masyarakat
yang satu dengan masyarakat yang lain. Contoh-contoh norma kesopanan, antara lain:
a. Yang muda harus menghormati yang lebih tua usianya.
b. Berangkat ke sekolah harus berpamitan dengan orang tua terlebih dahulu.
c. Memakai pakaian yang pantas dan rapi dalam mengikuti pelajaran di sekolah.
d. Janganlah meludah di dalam kelas.

Mengucapkan Salam, mengetuk Pintu merupakan contoh Penerapan Norma Kesopanan di


Indonesia

Bagi mereka yang melanggar norma kesopanan, sanksi yang dijatuhkan akan
menimbulkan celaan dari sesamanya, dan celaan itu dapat berwujud kata-kata, sikap

19
kebencian, pandangan rendah dari orang sekelilingnya, dijauhi dari pergaulan, sehingga akan
menimbulkan rasa malu, rasa hina, rasa dikucilkan yang dirasakan sebagai penderitaan batin.

3. Norma agama, yaitu ketentuan hidup yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, yang isinya
berupa larangan, perintah-perintah, dan ajaran. Norma agama berasal dari wahyu Tuhan
dan mempunyai nilai yang fundamental yang mewarnai berbagai norma yang lain, seperti
norma susila, norma kesopanan, dan norma hukum.

Contoh Implementasi Norma Agama

Contoh-contoh norma agama, antara lain:


a. Tidak boleh membunuh sesama manusia.
b. Tidak boleh merampok harta orang lain.
c. Tidak boleh berbuat cabul.
d. Hormatilah bapak ibumu.

Terhadap pelanggar norma agama akan dikenakan sanksi oleh Tuhan kelak di akhirat
nanti, yang dapat berupa dimasukkan dalam neraka.

4. Norma hukum, yaitu ketentuan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang yang mempunyai
sifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia dalam pergaulan hidup di masyarakat
dan mengatur tata tertib kehidupan bermasyarakat.

20
Pembunuhan merupakan contoh pelanggaran norma hukum

Contoh beberapa norma hukum, antara lain:


a. Pasal 362 KUHP yang menyatakan bahwa barang siapa mengambil sesuatu barang yang
seluruhnya atau sebagian milik orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan
hukum, diancam karena pencurian dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau
denda paling banyak enam puluh rupiah.
b. Pasal 1234 BW menyatakan bahwa tiap-tiap perikatan adalah untuk memberikan sesuatu,
untuk berbuat sesuatu atau untuk tidak berbuat sesuatu.
c. Pasal 40 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 (Undang-Undang tentang
Tindak Pidana Pencucian Uang) menyatakan bahwa setiap orang yang melaporkan
terjadinya dugaan tindak pidana pencucian uang, wajib diberi perlindungan khusus oleh
negara dari kemungkinan ancaman yang membahayakan diri, jiwa, dan atau hartanya,
termasuk keluarganya.
d. Pasal 51 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 (Undang-Undang tentang Pemerintahan
Daerah) menyatakan bahwa Kepala Daerah diberhentikan oleh Presiden tanpa melalui
Keputusan DPRD apabila terbukti melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam
dengan hukuman lima tahun atau lebih atau diancam dengan hukuman mati sebagaimana
yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Contoh lembaga penegakkan hukum di Indonesia

21
Bagi pelanggar norma hukum dapat dikenakan sanksi berupa pidana penjara ataupun
denda maupun pembatalan atau pernyataan tidak sahnya suatu kegiatan atau perbuatan, dan
sanksi tersebut dapat dipaksakan oleh penguasa atau lembaga yang berwenang.

22

Anda mungkin juga menyukai