TANAMAN
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Umum : Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran mengenai
agribisnis tanaman sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Selain itu di akhir fase E, pada
aspek hard skills peserta didik akan mampu memahami elemen-elemen
kompetensi pada mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman.
Khusus Pada akhir fase E, peserta didik dapat memahami perkembangan proses
produksi tanaman secara konvensional sampai modern, pertanian perkotaan
: (urban farming), alat dan mesin pertanian dari yang konvensional sampai yang
otomatis dan berbasis IOT, smart farming dan isu pemanasan global, perubahan
iklim, ketersediaan pangan global, regional dan lokal, sustainable farming
(pertanian berkelanjutan), serta penerapan bioteknologi dalam pertanian.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir pembelajaran, peserta didik mampu :
1. menjelaskan perkembangan proses produksi tanaman secara konvensional sampai
modern
1
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
KATA KUNCI
Urban farming, otomatisasi alat dan mesin pertanian, smart farming, isu pemanasan global,
perubahan iklim, kesediaan pangan, sustainable farming, bioteknologi dalam pertanian.
2
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
MATERI AJAR
3
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
• Materi ajar :
1. Perkembangan proses produksi tanaman secara konvensional sampai modern
2. Pertanian perkotaan (urban farming)
3. Alat dan mesin pertanian dari yang konvensional sampai yang otomatis dan
berbasis IOT
4. Smart farming dan isu pemanasan global, perubahan iklim
5. Ketersediaan pangan global,regional dan lokal
6. Sustainable farming (pertanian berkelanjutan)
7. Penerapan bioteknologi dalam pertanian
• LKPD (terlampir)
• Link youtube : https://youtube/CZ2PaptT4f8 dan https://www.youtube.com/watch?
v=T-CHoAvomVE
PEMAHAMAN BERMAKNA
Salah satu tantangan pembangunan pertanian ke depan adalah mempertahankan
keberlanjutan untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.
Urban Farming merupakan strategi pemanfaatan lahan di area perkotaan untuk
mengurangi ketergantungan pasar, menjadi solusi menghadapi krisis ketahanan
pangan, dan tentunya mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
4
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Dapatkah kita bertani meskipun lahannya sempit/tidak memiliki lahan pertanian?
2. Bagaimana mengontrol tanaman pada lahan yang luas dengan tenaga kerja yang
terbatas?
3. Bagaimana bertani yang ramah lingkungan?
4. Bagaimana menanam untuk ketersediaan pangan, namun iklim tidak menentu?
5. Apa pendapatmu tentang bioteknologi di bidang pertanian?
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Sebelum pembelajaran dimulai, pastikan bahwa :
Peserta didik :
a. Mempersiapkan perangkat gawai yang akan digunakan
b. Mempersiapkan alat tulis dan buku
c. Memiliki paket data/wifi dan jaringan yang bagus
d. Memiliki akun gmail untuk bergabung di Google Classroom Guru memastikan :
e. Ruang kelas, LCD, Laptop, dan materi (bahan tayang) telah siap.
Point a sampai dengan d (jika dilakukan secara daring), point e jika dilakukan secara
luring
5
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
7
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
- Guru dan peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
- Doa penutup
- Guru mengingatkan kepada peserta didik untuk mengisi presensi di link yang
sudah dibagikan.
- Guru menanyakan kembali materi minggu lalu, apakah masih ada peserta
didik yang mengingat. Guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait materi
minggu lalu. Guru memberi apresiasi untuk peserta didik yang berani
menjawab.
8
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
9
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
- Doa penutup
Pertemuan 3 6 jp Zoom / G meet / lainnya (daring) ataupun luring
a Pendahuluan (15 menit)
10
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
- Guru dan peserta didik berdoa terlebih dahulu, agar diberi kemudahan
selama belajar dan diberi tambahan ilmu yang bermanfaat.
Peserta didik mengisi daftar hadir sesuai link yang dibagikan.
- Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan peserta didik agar
menjaga kesehatan dan mentaati selalu protokol kesehatan agar terlindungi
dari penyakit.
11
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
- Doa penutup
12
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
- Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan peserta didik agar
menjaga kesehatan dan mentaati selalu protokol kesehatan agar terlindungi
dari penyakit.
13
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
14
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
- Doa penutup
REFLEKSI GURU
15
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
❖ Apakah dalam pemberian materi dengan metode yang telah dilakukan serta
penjelasan teknis atau instruksi yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan
dilakukan dapat dipahami oleh peserta didik?
❖ Bagian manakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
❖ Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan
kelas, latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
❖ Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
❖ Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh
peserta didik?
REFLEKSI SISWA
❖ Apakah kamu memahami instruksi yang dilakukan untuk pembelajaran?
❖ Apakah media pembelajaran, alat dan bahan mempermudah kamu dalam
pembelajaran?
❖ Materi apa yang kamu pelajari pada pembelajaran yang telah dilakukan?
❖ Apakah materi yang disampaikan, didiskusikan, dan dipresentasikan dalam pembelajaran
dapat kamu pahami?
❖ Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi pembelajaran?
❖ Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan
pembelajaran?
❖ Kesulitan apa yang kamu alami dalam pembelajaran?
❖ Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar yang lebih baik?
LAMPIRAN
Masalah masalah
1. Perubahan iklim dan
isu
pemanasan global
2. Dampak perubahan
iklim di
sector
pertanian
3. Alternatif solusi
dampak perubahan
iklim di
sektor
pertanian
4. Smart farming dan
isu
pemanasan global,
perubahan iklim
5. Ketersediaan
pangan
global,regional dan
lokal
6. Pertanian
berkelanjutan
(sustainable farming)
17
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
1. Pertanian
konvensional
2. Pertanian modern
2. Bioteknologi modern di
bidang pertanian
KRITERIA PENILAIAN
18
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
Rubrik penilaian
Skor Penilaian
Aspek yang dinilai
1 2 3
1 Gagasan kurang sedang bagus
2 Keaktifan kurang sedang aktif
3 Komunikasi Terbata-bata sedang Lancar & baik
2. Presentasi
Berikan point 1,2 atau 3 yang sesuai.
Unsur Penilaian Jumlah skor
No. Nama Siswa
Penampilan/
substansi wawasan komunikasi
performance
1 Eno
2
3
dst dst
Rubrik penilaian
Skor Penilaian
Aspek yang dinilai
1 2 3
1 Substansi kurang sedang mendalam
19
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
20
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
BAHAN BACAAN
21
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
c. Tahap ketiga adalah tahap seluruh produk pertanian ditujukan untuk melayani
keperluan pasar komersial dengan ciri penggunaan teknologi serta modal yang
tinggi dan mempunyai produktivitas yang tinggi pula.
Pada tahapan pertama atau tahap pertanian tradisional, para petani biasanya
menggarap tanah hanya sebatas yang dapat dikelola oleh tenaga kerja keluarga tanpa
memerlukan tenaga kerja bayaran, keadaan lingkungan statis, penggunaan teknologi
sangat terbatas, sistem kelembagaan sosial kaku, pasar terpencar-pencar serta jaringan
komunikasi antar daerah pedesaan dan perkotaan kurang memadai dan cenderung
menghambat perkembangan produksi.
Proses perkembangan pertanian pada umumnya berkaitan dengan upaya
perubahan dari sistem pertanian yang mempunyai produktivitas rendah kepada sistem
lebih modern yang mempunyai produktivitasnya relatif tinggi dan yang mungkin
menimbulkan dampak sampingan terhadap lingkungan akibat penggunaan teknologi dan
asupan (input) pertanian modern. Dampak sampingan tersebut tidak hanya ditemui
pada pertanian modern tetapi juga ditemui pada pertanian tradisional, sebagai akibat
dari pertumbuhan penduduk yang meningkat cepat. Meskipun selama ini pertanian
tradisional telah sukses mengelola sumberdaya pertanian tanpa melahirkan kerusakan
sumberdaya yang tidak dapat diperbaiki, tetapi permasalahan lingkungan akan timbul
akibat tekanan populasi penduduk terhadap lahan yang tersedia relatif sempit sehingga
daya dukungnya rendah.
Pertanian tradisional di daerah tropik dicirikan khususnya oleh adanya tekanan
untuk terus melakukan perluasan areal yang menyebabkan kerusakan lingkungan.
Pengaruh langsung dari perluasan areal tersebut termasuk terjadinya pencucian hara
yang relatif cepat dan adanya degradasi dari kualitas lahan karena pembukaan hutan.
Kerusakan kualitas lahan karena pertanaman yang bersifat permanen pada lahan yang
relatif miskin sehingga tidak dapat dimanfaatkan lagi tanpa adanya upaya peningkatan
kesuburan tanah. Juga terjadi erosi tanah akibat hujan deras dan musim kering yang
panjang atau banjir, dan hilangnya sumberdaya hutan akibat adanya ladang berpindah.
Meskipun kerusakan sumberdaya alam tersebut dapat dicegah dan diperbaiki jika dana
22
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
tersedia, tetapi beberapa diantaranya relatif sangat mahal, sehingga lama kelamaan
menjadi tidak dapat diperbaiki sama sekali.
Kerentaan dari ekosistem tropis telah menyebabkan kerusakan sumberdaya alam
berjalan dengan cepat, dan yang lebih memprihatinkan adalah perbaikannya berjalan
dengan lambat. Namun demikian masih ada celah untuk pencegahan kerusakan
sumberdaya alam dengan menyusun perencanaan yang tepat dan tindakan antisipasi.
Misalnya tenaga kerja di pedesaan yang bekerja tidak penuh atau setengah
pengangguran dapat dimobilisasi untuk membuat terasering di daerah pegunungan atau
dilibatkan dalam program reboisasi atau penghutanan kembali hutan-hutan yang telah
rusak.
Kerusakan sumber daya alam pada pertanian modern timbul terutama akibat dari
penggunaan pestisida untuk pengendalian hama dan penyakit serta rerumputan, dan
dari kegiatan irigasi. Pengaruh sampingan dari penggunaan pestisida perlu dilihat secara
hati- hati. Daya racunnya terhadap ikan dan burung serta persistensi (daya tahan) dan
daya jelajahnya di alam membuatnya menjadi berbahaya jauh melampaui sasaran areal
dari penggunaan pestisida tersebut. Sedangkan proyek konstruksi sistem irigasi, apabila
tidak sesuai dengan fasilitas drainasenya kemungkinan besar dapat meningkatkan
salinasi dari air irigasi tersebut. Bahkan penggunaan varietas unggul baru baik pada
komoditas padi, jagung, dan gandum kadangkala menimbulkan efek samping, baik
karena penanaman varietas unggul tersebut membutuhkan pestisida dalam jumlah
banyak maupun karena varietas unggul baru tersebut menggantikan spesies lokal yang
telah mengalami seleksi alami yang lebih cocok dengan lingkungan setempat dan yang
diperlukan untuk proses persilangan. Pengolahan tanah secara terus menerus yang
dipermudah dengan adanya mekanisasi pertanian juga dapat merusak struktur tanah.
Pertanian modern tidak dapat melepaskan ketergantungannya pada produk kimia (pupuk
dan pestisida), varietas unggul baru yang mempunyai produktivitas tinggi dan irigasi.
Harus diupayakan agar efek sampingannya dapat dicegah atau diminimalkan dengan
perencanaan pembangunan pertanian yang komprehensif.
23
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
24
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
25
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
26
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
tersedia. Tetapi tanaman tersebut tidak untuk dikonsumsi. Setelah lahan bersih dari
kontaminan barulah digunakan untuk memproduksi bahan tanam.
4. Menambah nilai estetika kota
Berbagai tanaman yang ditanam akan memperindah tatanan kota dan akan
meningkatkan nilai estetika kota. Kota akan tampak menghijau dengan adanya
tanaman.
5. Memberikan pendapatan tambahan
Pertanian perkotaan yang dilakukan di rumah selain dapat mengurangi
pengeluaran keluarga dalam hal pembelian bahan pangan juga dapat menjadi mata
pencaharian sampingan keluarga.
6. Mengurangi tingkat stress dan memperbaiki hubungan sosial
Beberapa hasil penelitian mengenai pertanian perkotaan menunjukkan
adanya penurunan adanya tingkat stress dan kesehatan mental responden setelah
beberapa waktu terlibat dalam aktivitas pertanian di perkotaan. Beberapa kasus yang
telah terdokumentasi menunjukkan bahwa keberadaan kebun komunitas(komunal)
dapat menyebabkan perbaikan hubungan sosial, peningkatan kebanggaan dan
kesehatan, serta penurunan tingkat kejahatan dan bunuh diri dalam masyarakat.
7. Merupakan sarana edukasi
Pertanian perkotaan akan memberikan wadah yang sangat nyata bagi
pendidikan pertanian kepada masyarakat tua dan muda. Hal ini meliputi kesadaran
pentingnya menjaga kelestarian alam disamping pengetahuan teknologi pendukung
yang diperlukan. Semua tersedia sebagai laboratorium hidup yang dapat dilihat dan
disentuh langsung oleh para pembelajar dari berbagai kelompok usia.
8. Meningkatkan kesehatan masyarakat
Di lingkungan perkotaan banyak sekali ditemukan masalah kesehatan
masyarakat dalam bentuk kekurangan gizi, obesitas, diabetes, penyakit jantung dan
lain-lain. Hal ini sebagian diakibatkan konsumsi makanan yang kurang sehat dan
seimbang. Tersedianya produk lokal yang sehat serta berkualitas memberikan
peluang untuk membantu mengatasi masalah kesehatan sehingga tingkat kesehatan
masyarakat terjaga.
27
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
9. Pembangunan komunitas
Program dalam kegiatan pertanian perkotaan akan mempertemukan berbagai
komponen masyarakat yang memiliki perhatian dan kepentingan terhadap manfaat
yang didapat. Kepentingan bersama ini akan mempererat hubungan manusia di
dalam masyarakat sehingga tercipta suasana yang kondusif untuk kerja sama saling
mendukung dan saling menghargai. Keterlibatan komunitas akan menjadi salah satu
kunci sukses penerapan pertanian perkotaan.
10. Meningkatkan ruang terbuka hijau
Keberadaan pertanian perkotaan akan dapat meningkatkan
kesehatan ekosistem perkotaan. Hal ini sebagai akibat dari estetika yang timbul
karena adanya lebih banyak tanaman-tanaman yang menutupi lahan dan bangunan.
Porsi lingkungan hijau akan bertambah dan membawa dampak fotosintesa yang
memperbaiki kualitas udara, suasana lingkungan yang lebih alami dan damai bagi
masyarakat semua dan pada gilirannya berarti terjaga kualitas kehidupan sosial.
28
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
29
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
3) Teknik NFT (Nutrien Film Technique), yaitu dengan cara mengalirkan nutrisi
secara terus menerus .
4) Teknik DWC (Deep Water Culture) atau sering juga disebut sistem rakit apung
(Floating Raft System), yaitu teknik dengan cara akar direndam dalam larutan
nutrisi.
5) Teknik hidroponik sistem sumbu (Wick system), dengan menggunakan sumbu
sebagai penyerapan nutrisi.
6) Teknik Aeroponik, yaitu tanaman ditumbuhkan pada area yang lembab tanpa
menggunakan air maupan media lain.
Sumber : indiamart.com
30
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
4. Tambulampot, adalah kepanjangan dari tanaman buah dalam pot yang memiliki arti
yaitu tumbuhan yang dibudidayakan didalam pot yang tujuannya untuk hiasan
ataupun untuk di produksi buahnya.
Sumber : shopee.co.id
Sumber : kompasiana.com
31
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
6. Urban Bee, merupakan kegiatan budidaya lebah untuk menghasilkan madu dan
propolis
Sumber : najell.com
32
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
Sumber : imaniadesain.com
33
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
Akses individu terhadap pangan yang dibutuhkan sangat dipengaruhi oleh daya beli,
tingkat pendapatan, harga pangan, proses distribusi pangan, kelembagaan di tingkat
lokal dan faktor sosial lainnya.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan di tingkat lokal, terutama di masa
pandemik ini lebih khususnya ketersediaan pangan rumah tangga diantaranya
pemanfaatan teknologi urban farming, Masyarakat bisa memanfaatkan lingkungan
sekitar rumah untuk menanam, dapat menerapkan vertikultur, hidroponik system wick
dengan memanfaatkan limbah botol plastic, tambulampot, dan sebagainya. Tidak harus
memiliki lahan luas, area sempit sekitar rumah dapat dioptimalkan untuk menanam
sayuran, buah kebutuhan pangan rumah tangga.
35
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
36
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
d. Mewujudkan keadilan sosoal antar desa dan antar sektor dengan pendekatan
pembangunan pertanian berkelanjutan.
Memasuki abad 21 ini, kesadaran akan bertani yang ramah lingkungan
semakin meningkat, sejalan dengan tuntuan era globalisasi dan perdagangan bebas,
hal ini terutama sekali dirasakan di negara-negara maju, misalnya negara-negara
Amerika dan negara-negara Eropa. Sementara itu negara-negara berkembang
misalnya Indonesia, tampaknya masih terpuruk dan berkutat dengan dampak negatif
green revolution. Lahan-lahan sawah di pulau Jawa sebagai sentra produksi padi
menunjukkan indikasi adanya penurunan produktifitas. Sawah-sawah mengalami
kejenuhan berat atau pelandaian produktivitas karena pemakaian pupuk kimia dan
obat-obatan yang sudah melampaui ambang batas normal.
Konsep pertanian yang berkelanjutan terus berkembang, diperkaya dan
dipertajam dengan kajian pemikiran, model, metode, dan teori berbagai disiplin ilmu
sehingga menjadi suatu kajian ilmu terapan yang diabadikan bagi kemaslahatan umat
manusia untuk generasi sekarang dan mendatang.
Pertanian berkelanjutan dengan pendekatan sistem dan besifat holistic
(menyeluruh) mempertautkan berbagai aspek dan disiplin ilmu yang sudah mapan
antara lain agronomi, ekologi, ekonomi, sosial, dan budaya.
Sistem pertanian berkelanjutan juga beisi suatu ajakan moral untuk berbuat
kebajikan pada lingkungan sumber daya alam dengan mempertimbangkan tiga matra
atau aspek sebagai berikut:
a. Lingkungan, sistem budidaya pertanian tidak boleh mnyimpang dari sistem
ekologis yang ada. Keseimbangan merupakan indikator adanya harmonisasi dari
sistem ekologis yang mekanismena dikendalikanoleh hukum alam.
b. Bernilai ekonomis, sistem budidaya pertanian harus mengacu pada pertimbangan
untung rugi, baik bagi diri sendiri dan orang lain, untuk jangka pandek dan jangka
panjang, serta bagi organisme dalam sistem ekologi maupun diluar sistem
ekologi.
c. Berwatak sosial atau kemasyarakatan, sistem pertanian harus selaras dengan
norma-norma sosial dan budaya yang dianut dan di junjung tinggi oleh
37
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
38
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
39
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
40
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
dan harga pasar. Peningkatan diversifikasi tanaman dan jenis tanaman lain
seperti pohon-pohon dan rumputrumputan, juga dapat memberikan
kontribusi terhadap konservasi lahan, habitat binatang, dan meningkatkan
populasi serangga yang bermanfaat.
Beberapa langkah kegiatan yang dapat dilakukan :
• Menciptakan sarana penyediaan air, yang menciptakan lingkungan bagi
katak, burung dan binatang-binatang lainnya yang memakan serangga dan
insekta.
• Menanam tanaman-tanaman yang berbeda untuk meningkatkan
pendapatan sepanjang tahun dan meminimalkan pengaruh dari kegagalan
menanam sejenis tanaman saja.
g. Pengelolaan Nutrisi Tanaman
Pengelolaan nutrisi tanaman dengan baik dapat meningkatkan kondisi tanah
dan melindungi lingkungan tanah. Peningkatan penggunaan sumberdaya
nutrisi di lahan pertanian, seperti pupuk kandang dan tanaman kacang-
kacangan (leguminoceae) sebagai penutup tanah dapat mengurangi biaya
pupuk anorganik yang harus dikeluarkan.
Beberapa jenis pupuk organik yang bisa digunakan antara lain:
• Pengomposan
• Penggunaan kascing
• Penggunaan pupuk hijau (dedaunan)
• Penambahan nutrisi pada tanah dengan emulsi ikan dan rumput laut.
h. Agroforestri (wana tani)
Agroforestri adalah suatu sistem tata guna lahan yang permanen, dimana tanaman
semusim maupun tanaman tahunan ditanam bersama atau dalam rotasi membentuk
suatu tajuk yang berlapis, sehingga sangat efektif untuk melindungi tanah dari
hempasan air hujan. Sistem ini akan memberikan keuntungan baik secara ekologi
maupun ekonomi.
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari pengelolaan lahan dengan sistem
agroforestri ini antara lain:
44
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
45
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
46
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
d. Sekop adalah alat bercocok tanam yang berfungsi untuk untuk memindahkan
tanah dari satu tempat ke tempat lain.
e. Sabit adalah alat bercocok tanam tradional berfungsi untuk memanen padi
yang sudah matang dengan memotong batang padi pada bagian bawah.
f. Ani-ani adalah alat bercocok tanam tradisional berupa sebuah pisau kecil
yang berfungsi untuk memanen padi dengan cara memotong tangkai bulir
padi yang sudah matang. Dengan perkembangan budidaya tanaman untuk
memanen padi dilakukan dengan menggunakan sabit
g. Lesung air berfungsi untuk menumbuk padi yang telah dipanen agar
terkelupas dan menjadi beras.
h. Tongkat kayu / tugal adalah alat bercocok tanam tradisional dengan ujung
runcing yang berfungsi untuk membuat lubang pada tanah yang akan
ditanami bibit tanaman dengan cara menumbuk tanah.
i. Garu. Tahap kedua dalam mengolah tanah dilakukan dengan menggunakan
garu. Hasilnya, tanah akan menjadi jauh lebih gembur dan rata, tata kelola air
menjadi jauh lebih baik, tanaman liar yang menganggu dan berpotensi
merusak hasil pertanian juga hancur.
Ada beberapa jenis garu yang biasa digunakan:
1. Garu Sisir -> Garu sisir lazim digunakan pada tanah bongkah untuk
membuatnya lebih subur. Namun, penggunaannya akan lebih optimal
pada saat lahan pertanian tersebut masih basah setelah diolah
menggunakan alat pembajak
2. Garu Piring -> Garu ini dimanfaatkan untuk memangkas rumput pada
permukaan tanah yang akan ditanami, menghancurkan lapisan tanah
sehingga lebih lembut dan siap untuk ditanami. Setelah benih disebar,
garu piring juga dapat digunakan untuk menutup biji tersebut agar
sepenuhnya tertimbun tanah.
3. Garu Paku -> Memiliki gigi-gigi yang menyerupai paku, garu jenis ini
dimanfaatkan untuk meratakan serta menghaluskan tanah setelah
47
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
48
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
49
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
Sumber : quick.co.id
b. Rotavator adalah alat bercocok tanam modern dengan bantuan mesin yang
berfungsi untuk menggemburkan tanah dengan cara memotong, membolak
– balik, dan mencacah tanah.
Sumber : solidworld.com
c. Mesin penanam jagung. Mesin penanam jagung adalah alat bercocok tanam
modern dengan bantuan mesin yang berfungsi untuk menanam bibit jagung.
50
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
Sumber : shopee.co.id
d. Mesin penanam padi. Mesin penanam padi adalah alat bercocok tanam
modern dengan bantuan mesin yang berfungsi untuk menanam bibit
tanaman padi yang masih tumbuh kecil.
Sumber : jatengprov.go.id
e. Pompa irigasi adalah salah satu alat bercocok tanam yang berfungsi untuk
mengairi lahan tanaman sehingga tanaman bertumbuh dengan baik.
Sumber : klikglodok.com
51
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
f. Power weeder adalah salah satu alat bercocok tanam modern dengan bantuan
mesin yang berfungsi untuk mebersihkan gulma atau tanaman penganggu
dari lahan tanaman.
Sumber : amazon.in
g. Thereser adalah salah satu alat bercocok tanam modern dengan bantuan
mesin yang berfungsi untuk membersihkan padi yang telah dipanen dari sisa
kotoran.
Sumber : facebook.com
h. Mesin pengering padi adalah salah satu alat bercocok tanam modern dengan
bantuan mesin yang berfungsi untuk mengeringkan padi yang masih lembab
atau basah yang baru dipanen dari sawah.
52
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
Sumber : shopee.co.id
i. Harvester adalah salah satu alat bercocok tanam modern dengan bantuan
mesin yang berfungsi untuk memanen padi dengan cara memotong padi dan
merontokkan batang dan daunnya hingga menghasilkan padi tanpa batang
dan daun.
Sumber : trelleborg.com
j. Mesin semprot adalah salah satu alat bercocok tanam modern dengan
bantuan mesin yang berfungsi untuk menyemprot tanaman dengan pupuk
cair sebagai sumber makanan tamabahan pada tanaman maupun
menyemprot tanaman dengan obat pengusir / pemberantas hama.
53
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
Sumber : amtast.id
k. Mesin penebar pupuk adalah salah satu alat bercocok tanam modern dengan
bantuan mesin yang berfungsi untuk menyebarkan pupuk berbentuk serbuk
pada tanaman.
Sumber : id.wikipedia.org
SMART FARMING
Smart farming adalah sistem pertanian berbasis teknologi yang dapat
membantu petani meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas. Smart
farming merupakan metode pertanian cerdas berbasis teknologi. Terdapat beberapa
teknologi pertanian yang digunakan di antaranya penyiraman otomatis, drone
sprayer (drone penyemprot pestisida dan pupuk cair), drone surveillance (drone
untuk pemetaan lahan) serta soil and weather sensor (sensor tanah dan cuaca).
54
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
55
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
tanaman sedangkan SiRamot berperan sebagai alat yang mengatur jumlah air yang
akan diberikan pada tanaman.
Pada dasarnya, SiJamoor merupakan sensor cuaca yang akan memantau dan
mengumpulkan data secara berkala mengenai suhu, kelembapan, intensitas cahaya,
curah hujan, serta kecepatan dan arah angin. Kemudian data tersebut secara
otomatis akan terkirim dan tersimpan pada dashboard dan aplikasi Encomotion.
Kemudian data tersebut akan digunakan oleh SiRamot (alat pengatur) untuk
menentukan jumlah air yang diberikan pada tanaman. Penyiraman otomatis akan
dilakukan oleh sistem irigasi pintar pada pukul 8 pagi dan 4 sore.
Penerapan metode smart farming 4.0 bisa jadi solusi bagi berbagai
permasalahan di sektor pertanian Indonesia. Masa depan pertanian Indonesia adalah
pertanian yang cerdas berbasis teknologi.
Internet of Things (IoT) mendeskripsikan jaringan objek fisik yang terpasang dengan
sensor, perangkat lunak, dan teknologi lain. Tujuannya yaitu untuk menghubungkan
dan bertukar data dengan perangkat sistem lain melalui internet. “Konsep pertanian
presisi tidak terlepas dari IoT, Data yang ada di lapangan dikumpulkan oleh berbagai
sensor di lapangan. Data yang dikirim melalui internet untuk diolah dan dibuat
keputusan lebih lanjut ( Wibowo, N.H., dalam Permana 2019).
Penerapan Internet of Thing (IoT) pada pertanian dapat berupa teknologi
sensor untuk penggunaan air, sensor untuk mendeteksi serangan hama, dan juga
sensor yang mengetahui emisi lingkungan. Dengan penerapan tersebut hasil
pertanian dapat meningkat dengan pesat dan akurat. Selain itu, IoT dapat
mempermudah pengawasan lahan produksi melalui smartphone.
air yang akurat. Namun, tantangan penerapan IoT perlu dihadapi oleh kita semua
untuk kemajuan pertanian di Indonesia.
1. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata bios yaitu hidup, teuchos yaitu alat dan logos
yaitu ilmu, sehingga dapat dikatakan bahwa bioteknologi adalah ilmu yang
mempelajari penerapan prinsip-prinsip biologi. Menurut European Federation of
Biotechnology (EFB), bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam
dan ilmu rekayasa yang bertujuan untuk meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel,
bagian dari organisme hidup, dan/atau analog molekuler untuk menghasilkan barang
dan jasa.
Menurut IGA. Maya Kurnia (2014) Bioteknologi adalah pemanfaatan
dan/atau perekayasaan proses biologi dari suatu agen biologi untuk menghasilkan
produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia karena di dalamnya terdapat
perekayasaan proses, termasuk rekayasa genetika. Bioteknologi sebenarnya sudah
dikerjakan manusia sejak ratusan tahun yang lalu, dengan menggunakan
mikroorganisme seperti bakteri dan jamur ragi untuk membuat makanan
bermanfaat seperti tempe, roti, anggur, keju, dan yoghurt. Namun istilah bioteknologi
baru berkembang setelah Pasteur menemukan proses fermentasi dalam pembuatan
anggur. Di bidang pertanian, mikroorganime digunakan sejak abad ke-19 untuk
mengendalikan hama serangga dan menambah kesuburan tanah. Mikroorganisme
juga sudah digunakan secara luas didalam mengolah limbah industri dalam
dasawarsa ini.
2. Jenis Bioteknologi
a. Bioteknologi konvensional
Bioteknologi konvesional adalah bioteknologi yang memanfaatkan
mikroorganisme secara langsung untuk menghasilkan suatu produk, proses
58
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
b. Bioteknologi modern.
Bioteknologi modern erat kaitannya dengan rekayasa genetika, dalam
bidang pertanian bioteknologi mempunyai tujuan untuk meningkatkan
produktivitas dan perbaikan sifat-sifat suatu tanaman pada level gen. Secara
keseluruhan bioteknologi dalam bidang pertanian bertujuan untuk menjaga
ketahanan pangan.
Aplikasi bioteknologi dalam bidang pertanian dapat membantu dalam
percepatan produksi benih, perbaikan sifat-sifat tanaman, hingga menghasilkan
jenis tanaman baru. Semua itu bisa dihasilkan dengan cara rekayasa genetika dan
kultur jaringan.
59
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
61
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
d. Kultur jaringan
Selain rekayasa genetika, kultur jaringan juga memiliki peran dalam bidang
bioteknologi pertanian. Kultur jaringan digunakan untuk memperbanyak tanaman
hasil rekayasa genetika dan juga untuk menyediakan benih unggul yang selalu
tersedia sepanjang waktu yang tidak dapat dipenuhi dengan perbanyakan tanaman
secara konvensional. Selain itu kultur jaringan juga digunakan untuk menghasilkan
benih tanaman dalam waktu relatif cepat dan dalam jumlah banyak yang tidak
tergantung kondisi musim atau cuaca.
Kultur jaringan sendiri bukanlah suatu ilmu, melainkan suatu teknik yang
sangat penting dalam bidang bioteknologi pertanian. Kultur jaringan merupakan
teknik menumbuhkan tanaman dari bagian tanaman yang dapat berupa sel, jaringan
atau organ yang ditanam dalam media tumbuh dalam kondisi lingkungan yang aseptis
sehingga tumbuh menjadi tanaman utuh. Media tumbuh yang digunakan pada kultur
jaringan berisi nutrisi makro, mikro, dan vitamin yang dibutuhkan oleh tanaman
seperti layaknya yang ada dalam tanah.
62
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
Sumber : ilmudasar.id
63
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
DAFTAR PUSTAKA
64
MODUL AJAR DASAR-DASAR AGRIBISNIS
TANAMAN
65