SMK N E G E R I 1 G E L U M B A N G
MATA PELAJARAN
Dasar-Dasar Agribis
nisTanaman
KELAS X
MODUL AJAR
1. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL Nama Penyusun : DIANA KUMALA SARI , SP
Institusi : SMK NEGERI 1 GELUMBANG
Tahun : 2022-2023
Jenjang : SMK
Program Keahlian : Agribisnis Tanaman
Mata Pelajaran : Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman
Kelas :X
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 45 menit)
K. KEGIATAN Individu
PEMBELAJARAN Kelompok (masing-masing kelompok 6 orang)
UTAMA Metode : Ceramah, Diskusi, Observasi , Penugasan
2. KOMPONEN INTI
Pertemuan ke 2: 2 JP
Kegiatan Deskripsi
A. PERTANYAAN 1. Apa itu hidroponik ?
PEMANTIK 2. Mengapa tanaman hidroponik bisa hidup ?
REFLEKSI GURU
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran ?
2. Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran ?
3. Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran ?
4. Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik ?
5. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini ?
6. Apakah seluruh peserta didik dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran ?
7. Apa strategi agar seluruh peserta didik dapat menuntaskan kompetensi ?
Kelompok :
Anggota :
1. ………………………………….
2. ………………………………….
3. ………………………………….
4. ………………………………….
5. ………………………………….
6. ………………………………….
A. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir fase E peserta didik dapat memahami perkembangan proses produksi tanaman secara
konvensional sampai modern, pertanian perkotaan (urban farming), alat dan mesin pertanian dari
yang konvensional sampai yang otomatis dan berbasis IOT, smart farming dan isu pemanasan global,
perubahan iklim, ketersediaan pangan global, regional dan lokal, sustainable farming (pertanian
berkelanjutan), serta penerapan bioteknologi dalam pertanian.
B. Materi Pengantar
Sistem konvensional adalah sistem pertanian yang ditujukan untuk memperoleh produksi
pertanian maksimal dengan memanfaatkan tenologi modern seperti pupuk dan pestisida kimia sintetis
dosis tinggi dengan tanpa atau sedikit input pupuk organik. Pertanian modern pada dasarnya adalah
usaha pertanian yang memanfaatkan teknologi terbaru yang sesuai dengan agroekologi dan sosial
ekonomi petani, produktif-efisien dan menguntungkan petani. Urban Farming atau disebut pertanian
perkotaan merupakan cara bertani dengan mengoptimalkan lahan yang dimiliki atau intensifikasi
pertanian.
C. Alat dan Bahan
Alat : Alat tulis, LKPD
Bahan : Lahan praktik, hand out, internet
D. Langkah Kegiatan
1. Bacalah petunjuk belajar dan langkah kerja dalam lembar kerja peserta didik (LKPD) ini
dengan cermat.
2. Ikuti petunjuk belajar dan langkah kerja dalam mengerjakan lembar kerja peserta didik (LKPD)
3. Bacalah literatur lain untuk memperkuat pemahaman anda dengan buku bacaan/handout
maupun internet.
4. Tanyakan kepada Guru mata pelajaran apabila ada langkah kerja ataupun hal lain yang belum
dipahami.
5. Bekerja dengan cermat, teliti, dan tertib
6. Perhatikan cara kerja alat – alat yang digunakan.
7. Selalu menggunakan perlengkapan K3 dalam setiap kegiatan pembelajaran di lapangan.
2. Modern
KESIMPULAN
LAMPIRAN
Kelompok :
Anggota :
1. ………………………………….
2. ………………………………….
3. ………………………………….
4. ………………………………….
5. ………………………………….
6. ………………………………….
A. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir fase E peserta didik dapat memahami perkembangan proses produksi tanaman secara
konvensional sampai modern, pertanian perkotaan (urban farming), alat dan mesin pertanian dari
yang konvensional sampai yang otomatis dan berbasis IOT, smart farming dan isu pemanasan global,
perubahan iklim, ketersediaan pangan global, regional dan lokal, sustainable farming (pertanian
berkelanjutan), serta penerapan bioteknologi dalam pertanian.
B. Materi Pengantar
Hidroponik yaitu sistem budidaya menggunakan air yang mengandung nutrisi dan mineral tanpa
tanah. Beberapa tipe sistem budidaya tanpa media tanah yaitu sistem hidroponik, akuaponik dan
aeroponik. Hidroponik menggunakan media tanam seperti batuan atau sabut kelapa yang diberi larutan
campuran nutrisi primer, sekunder dan mikro. Beberapa jenis hidroponik yang umum digunakan antara
lain : 1) Aeroponic System, 2) Sistem irigasi tetes, 3) NFT ( Nutrient Film Technique ) 4) DFT (Deep
Flow Technique) 5) Sistem Pasang Surut (Ebb & Flow) 6) Sistem rakit apung (Walter culture) 7) Sistem
Sumbu (Wick System)
C. Alat dan Bahan
Alat : Alat tulis, LKPD
Bahan : Budidaya hidroponik, hand out, internet
D. Langkah Kegiatan
1. Bacalah petunjuk belajar dan langkah kerja dalam lembar kerja peserta didik (LKPD) ini
dengan cermat.
2. Ikuti petunjuk belajar dan langkah kerja dalam mengerjakan lembar kerja peserta didik (LKPD)
3. Bacalah literatur lain untuk memperkuat pemahaman anda dengan buku bacaan/handout
maupun internet.
4. Tanyakan kepada Guru mata pelajaran apabila ada langkah kerja ataupun hal lain yang
belum dipahami.
5. Bekerja dengan cermat, teliti, dan tertib
6. Perhatikan cara kerja alat – alat yang digunakan.
7. Selalu menggunakan perlengkapan K3 dalam setiap kegiatan pembelajaran di lapangan.
1 2 1 1 1 2 3 1 1 2 3 4 2 3 4 1 1 2 3 4
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
Keterangan :
4 = Jika empat indikator terlihat
3 = Jika 3 indikator terlihat
2 = Jika 2 indikator terlihat
1 = Jika satu indikator terlihat
Indikator Aktif
Aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
Tampak antusias dan senang mengikuti pembelajaran
Mempunyai ide atau pemikiran
Berani berpendapat
Jujur
Menyampaikan data sesuai fakta
Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Disiplin
Mengikuti kegiatan pembelajaran (hadir dan pulang) tepat waktu
Menyelesaikan/mengumpulkan tugas yang diberikan tepat waktu
Tidak mengerjakan yang tidak diminta
Mengikuti instruksi dengan benar
Peduli lingkungan
Meletakkan sampah pada tempatnya
Melaksanakan piket kelas dan lingkungan sekolah (menyapu, memelihara tanaman,
mengepel, menghapus tulisan papan tulis, dll)
Memanfaatkan limbah untuk digunakan atau di daur ulang menjadi barang lebih bermanfaat
Tahu makna dari green school dan visi misi sekolah
B. Penilaian Diskusi
Kriteria penilaian
No ASPEK SKOR
4 3 2 1
1 Bertanya Pertanyaan yang Pertanyaan yang Pertanyaan yang Diam tidak
diajukan sesuai diajukan cukup diajukan tidak bertanya
permasalahan sesuai sesuai dengan
yang dibahas permasalahan permasalahan
dengan bahasa yang dibahas yang sedang
yang baik, dan dengan bahasa dibahas
jelas yang cukup baik,
tetapi kurang
jelas
2 Menjawab Memberikan Memberikan Memberikan Diam tidak
jawaban sesuai jawaban cukup jawaban tidak menjawab
dengan sesuai dengan sesuai dengan pertanyaan
pertanyaan pertanyaan pertanyaan
menggunakan menggunakan
bahasa yang bahasa yang baik
baik dan jelas tetapi kurang
jelas
3 Memberikan Memberikan Memberikan Memberikan Diam tidak
gagasan gagasan/ ide gagasan/ ide dari gagasan/ ide yang memberikan
orisinil yang orisinil sumber bacaan tidak sesuai gagasan/ ide
berdasarkan
pemikiran
sendiri
4 Kerjasama Terlibat aktif, Terlibat aktif tapi Kurang terlibat Diam tidak aktif
tanggung jawab kadang-kadang aktif (pasif)
dalam tugas, membuat teman-
dan membuat temannya kurang
teman-temannya nyaman dengan
nyaman dengan keberadaannya
keberadaannya
5 Tertib Aktif, santun, Aktif,tapi kurang Suka menyela Sibuk dengan
sabar santun pendapat orang diri sendiri
mendengarkan lain
pendapat teman-
temannya
C. Penilaian Pengetahuan
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
A. Teknik Penilaian
B. Kisi-Kisi
C. Soal
1. Sistem pertanian yang ditujukan untuk memperoleh produksi pertanian maksimal dengan
memanfaatkan tenologi modern seperti pupuk dan pestisida kimia sintetis dosis tinggi dengan tanpa
atau sedikit input pupuk organik atau sistem pertanian intensif yang menitik beratkan pada salah satu
jenis tanaman tertentu dengan memanfaatkan inovasi teknologi dan penggunaan input luar yang
tinggi untuk memperoleh output yang lebih tinggi dalam waktu yang relatif singkat merupakan sistem
pertanian…
a. Konvensional
b. Urban Farming
c. Sustainable farming
d. Modern
e. Semi modern
2. Usaha pertanian yang memanfaatkan teknologi terbaru yang sesuai dengan agroekologi dan sosial
ekonomi petani, produktif-efisien dan menguntungkan petani. merupakan sistem pertanian…
a. Konvensional
b. Urban Farming
c. Sustainable farming
d. Modern
e. Semi modern
3. Penggunaan benih varietas unggul, pupuk, pestisida, herbisida, pengaturan pengairan, penggunaan
alat mesin pertanian pada berbagai tahap proses produksi hingga pengolahan hasil panen, merupakan
ciri sistem pertanian…
a. Konvensional
b. Urban Farming
c. Sustainable farming
d. Modern
e. Semi modern
4. Cara bertani dengan mengoptimalkan lahan yang dimiliki atau intensifikasi pertanian adalah
pertanian…
a. Konvensional
b. Urban Farming
c. Sustainable farming
d. Modern
e. Semi modern
5. Alat-alat yang digunakan masih sederhana misal cangkul, sabit, kerbau untuk membajak, tenaga
manusia untuk menanam dan memanen serta untuk pengolahan pasca panennya, merupakan ciri
sistem pertanian…
a. Konvensional
b. Urban Farming
c. Sustainable farming
d. Modern
e. Semi modern
6. Dibawah ini yang bukan ciri pertanian modern adalah…
a. Budidaya Hidroponik
b. Pertanian organik terintegrasi
c. Pertanian hortikultura
d. Tingginya penggunaan bahan kimia sintetis
e. Penggunaan benih varietas unggul
7. Menanam bawang merah, cabai, dan daun bawang di teras/ balkon lantai 12 pada sebuah gedung
merupakan salah satu penerapan pertanian…
a. Konvensional
b. Urban Farming
c. Sustainable farming
d. Modern
e. Semi modern
8. Sistem pertanian yang identik dengan pertanian non organik adalah…
a. Pertanian perkotaan
b. Urban farming
c. Pertanian modern
d. Pertanian semi modern
e. Pertanian konvensional
9. Penerapan teknologi revolusi hijau pada budidaya padi sawah adalah bentuk nyata dari…
a. Pertanian semi modern
b. Pertanian konvensional
c. Pertanian modern
d. Pertanian perkotaan
e. Urban farming
10. Pengembangan sistem ini secara terpadu dan berkelanjutan juga memiliki nilai kesehatan,
edukasi, dan wisata, adalah pengembangan sistem…
a. Pertanian semi modern
b. Pertanian konvensional
c. Pertanian modern
d. Pertanian tradisional
e. Urban farming
Soal pilihan ganda pertemuan ke 2
NILAI Pertemuan 1 = SKOR PILIHAN GANDA X 10 NILAI Pertemuan 2 = (SKOR PILIHAN GANDA
BAHAN BACAAN
Pertemuan Ke
1
Produksi Pertanian Secara Konvensional, Modern dan
Pertanian Perkotaan (Urban Farming)
A. Pertanian Konvensional
Hidroponik
Merupakan sistem hydroponik yang canggih dan membutuhkan investasi yang cukup mahal. Cara
kerjanya yakni larutan nutrisi dari penampungan disemprotkan (injeksi) melalui nosel ( nozzle spray )
berbentuk kabut langsung ke akar, sehingga akar tanaman lebih mudah menyerap larutan nutrisi yang
terukur ( ppm ) serta oksigen. Dengan menggunakan pewaktu (timer) maka, secara berkala akar akan
selalu disemprotkan menggunakan nosel khusus dengan durasi tertentu agar akar tanaman tetap basah.
2. Sistem Irigasi Tetes (Drip Irrigation)
Sistem Irigasi Tetes (Drip Irrigation) Tanaman Melon dan Tanaman Tomat Beef (Sumber : Dokumen pribadi)
Sistem irigasi tetes merupakan ssstem hidroponik yang sering digunakan untuk saat ini. Sistem
operasinya sederhana yaitu dengan menggunakan timer untuk mengontrol kerja pompa air. Pada saat
pompa air dihidupkan, pompa meneteskan nutrisi ke masing-masing tanaman, air irigasi diberikan
perlahan-lahan dengan tetesan terputus-putus atau terus menerus berupa aliran tipis atau semprotan kecil.
Salah satu modifikasi sistem irigasi tetes ini yakni menggunakan pipa berlubang tanpa menggunakan
komponen emiter/ penetes. Supaya tanaman berdiri tegak, maka tanaman ditopang menggunakan media
tanam lain seperti cocopeat (serbuk sabut kelapa ), sekam bakar, batu zeolit, arang, pasir dan lain lain
selain tanah.
3. NFT ( Nutrient Film Technique )
Sistem NFT ( Nutrient Film Technique ) Sumber : Sistem NFT ( Nutrient Film Technique ) Sumber : Dokumen pribadi
https://asabi.co.id/mengenal-nutrient-film-techniq
uenft-sistem-sejuta-umat-di-pasar-hidroponik/
Teknik ini adalah cara yang paling populer dalam istilah hidroponik, biasanya diterapkan untuk
skala bisnis. Sistem NFT ini secara terus menerus mengalirkan nutrisi yang terlarut dalam air tanpa
menggunakan timer untuk pompanya selama minimal 10 s/d 14 jam setiap harinya . Nutrisi ini mengalir
kedalam gully (wadah berbentuk persegi seperti talang air ) melewati akar-akar tumbuhan dan kemudian
kembali lagi ke penampungan air, begitu seterusnya. Air nutrisi yang mengalir sangatlah tipis berkisar 2
mm s/d 4 mm , dengan kemiringan gully 3 cm per 1 m nya. Jadi air akan mengalir dengan lancar hingga
menimbulkan riak-riak di dalam gully, dan akarpun akan terpenuhi pasokan oksigennya. Kelemahan
sistem ini adalah air nutrisi diharuskan tetap mengalir dari pagi sampai sore tanpa putus, artinya jika
terjadi kerusakan pompa atau ada masalah lain hingga terhentinya sirkulasi air, maka akan beresiko
kematian atau mempengaruhi mutu pertumbuhan terhadap tanaman.
4. DFT (Deep Flow Technique)
Teknik ini mirip dengan NFT. Pada DFT ketebalan air nutrisi 2 s/d 4 cm dan tidak ada
kemiringan. Jadi seandainya terjadi masalah hingga sirkulasi terhenti , tanaman tetap aman karena masih
ada genangan air nutrisi 2 s/d 4 cm. Di Indonesia biasanya menggunakan pipa pvc (2 s/d 4 inchi) , karena
susahnya untuk mendapatkan gully.
5. Sistem Pasang Surut (Ebb & Flow)
Sistem Pasang Surut (Ebb & Flow) bekerja dengan cara membanjiri sementara wadah
pertumbuhan dengan nutrisi sampai air pada batas tertentu, kemudian mengembalikan nutrisi itu ke dalam
penampungan, begitu seterusnya. Sistim ini memerlukan pompa yang dikoneksikan ke timer. Atau
biasanya disebut sistim pasang surut. Air akan menggenang dan membasahi akar selama waktu tertentu,
yakni disesuaikan kebutuhan tanaman dan kondisi lingkungan.
6. Sistem Rakit Apung (Walter Culture)
Sistem rakit apung (Walter culture) merupakan system hidroponik yang sederhana . Di Indonesia
lebih populer disebut dengan sistem rakit apung . Wadah yang menyangga tumbuhan biasanya terbuat
dari Styrofoam (atau lainnya) dan mengapung langsung di atas cairan nutrisi. Dibantu pompa udara
(aerator) ke dalam air stone yang membuat gelembung-gelembung sebagai suplay oksigen tambahan ke
akar-akar tanaman.
7. Sistem Sumbu (Wick System)
Sistem Sumbu (Wick System) ini salah satu system hidroponik yang paling sederhana sekali dan
biasanya digunakan oleh kalangan pemula. Sistem ini termasuk pasif, karena tidak ada partpart yang
bergerak. Nutrisi mengalir ke dalam media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan perantara
sejenis sumbu, seperti kain flanel atau lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Swastika, Sri. Ade Yulfida dan Yogo Sumitro. 2018. Budidaya Sayuran Hidroponik. Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Riau, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
Kementerian Pertanian
Tandisau, Peter dan Herniwati (2009) ‘Prospek Pengembangan Pertanian Organik di Sulawesi Selatan’,
Prosiding Seminar Nasional Serealia 2009. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi
Selatan
Dianniar, Utri. 2015. Bersahabat dengan Lingkungan Melalui Pertanian Berkelanjutan.
https://pertanian.pontianak.go.id/artikel/29-bersahabat-dengan-lingkungan-melalui-pertanian
berkelanjutan.html#:~:text=Sistem%20pertanian%20konvensional%20merupakan%20sistem,dala
m%20waktu%20yang%20relatif%20singkat. Diakses pada 30 September 2022
Anonim. 2021. Pertanian Modern yang Baik. Berita Kementrian Pertanian. Dinas Pertanian & Pangan
Kabupaten Demak. https://dinpertanpangan.demakkab.go.id/?p=2874. Diakses pada 30 September
2022
Sumarno. Konsep Pertanian Modern, Ekologis Dan Berkelanjutan.
http://www.litbang.pertanian.go.id/buku/reformasi-kebijakan-menuju/BAB-II-2.pdf. Diakses pada
30 September 2022
Mariska, Indri. 2022. PERTANIAN PERKOTAAN: SOLUSI BERTANI UNTUK MASYARAKAT
PERKOTAAN. https://digitani.ipb.ac.id/urban-farming-solusi-bertani-untuk-masyarakat-
perkotaan/. Diakses pada 30 September 2022
Fauzi, A Rifqi., Annisa Nur Ichniarsyah dan Heny Agustin. 2016. PERTANIAN PERKOTAAN :
URGENSI, PERANAN, DAN PRAKTIK TERBAIK. Jurnal Agroteknologi vol 10 (1). Jakarta.