Anda di halaman 1dari 36

BAB V

MERANCANG BUKAAN DAN JALAN TAMBANG DENGAN

AUTOCAD

5.1 Dasar Teori

5.1.1 Desain Lereng Pit

Pada tambang terbuka, terdapat jenjang yang tersusun dengan

penuh perhitungan sesuai lereng pada pit tambangnya. Lereng pada

tambang terbuka harus diperhitungkan sebagai bangunan geoteknik.

Oleh karena itu, desain dan implemetasinya harus dilakukan dengan

seluruh pertimbangan termasuk dari segi teknik, ekonomi, lingkungan

dan masalah keselamatan. Tetapi struktur ini dibuat pada kondisi

geologi dan geomekanik alami yang terdapat struktur pada kondisi

alami dari batuan yang mengontrol deformasi batuan dan tipe dari

mekanisme longsoran. Sangat penting untuk mengimplementasikan

metodologi yang dirumuskan dengan baik harus dilakukan berdasarkan

fase sebagai berikut :

1. Karakteristik massa batuan yang didapat dari analisis data geologi

dan geomekanik;

2. Menentukan perilaku deformasi dan mekanisme dari longsoran

3. Desain lereng dan perkuatan serta metode pemantauan kestabilan

lereng. (Sumber : tambangunp.com)

91
92

5.1.2 Geometri Jalan

Pembangunan dan pengerasan jalan tambang telah berhasil

sempurna adalah operasional transportasi di lokasi tambang dengan

baik dan desain jalan tambang memiliki konstruksi stabil dalam jangka

waktu lama. Rute jalan tambang yang identik dengan medan berat dan

sulit dilalui tentu jadi tantangan tersediri untuk membangunnya.

Dengan pengukuran geometri yang tepat tentu bisa memaksimalkan

hasil yang diperoleh.

Gambar 5. 1 Pengukuran Geometri

1. Lebar Jalan

Angkut Lebar angkut yang ideal adalah di sesuaikan dengan

kebutuhan pengangkutan di atas jalan tersebut. Hal ini tentu bisa

berbeda-beda setiap pembuatan jalan tambang karena fungsi jalan

pun berbeda. Termasuk untuk perhitungan lebar jalan pada

kelokan atau tikungan yang harus lebih lebar dibandingkan jalan

lurus. Pada kelokan, kendaraan membutuhkan ruang gerak yang

lebih lebar untuk melewatinya.


93

2. Jari-Jari Tikungan Dan Super-Elevasi

Jari-jari tikungan di sesuaikan dengan kontruksi alat angkut yang

akan melewatinya. Caranya dengan menghitung jarak horizontal

antar poros roda depan dan belakang. Selanjutnya dihitung

dengan rumus tertentu agar bisa mendapatkan nilai jari-jari

tikungan. Tidak hanya itu, perhitungan juga dilakukan untuk

mengetahui sudut maksimum penyimpangan kendaran dengan

rumus kecepatan (km/jam), super elevasi (%), besar derajat

tikung dan koefisien gesek melintang. Tujuannya untuk

menghindari kemungkinan kecelakaan pada kecepatan tertentu

saat super elevasi maksimum dan koefisien gesek maksimum

tercapai.

3. Kemiringan Jalan

Kemiringan pada saat melakukan pembuatan dan perkerasan

jalan tambang tentu sangat penting agar kemampuan alat angkut

dapat berfungsi maksimal pada saat pengereman pada turunan

dan melaju pada tanjakan. Pada pengukuran jalan tambang,

kemiringan diukur dalam bentuk persentase (%). Jalan tambang

maksimum yang bisa dilewati oleh truk berkisar antara 10%

sampai 15% atau berupa 6o sampai 8,5o. Sedangkan untuk jalan

naik atau turun bukit maksimum memiliki kemiringan 8%. Untuk

itu jika lebih dari 8% maka harus dibuat kelokan agar kemiringan

bisa berkurang.
94

4. Cross Slope

Cross slope merupakan sudut bentukan dari dua sisi permukaan

jalan pada bidang horizontal. Meski pada umumnya jalan

memiliki bentuk penampang melintang, namun harus dibuat

dengan sudut bentukan tertentu agar bisa memperlancar aliran air.

Jika hujan turun maka air akan segera mengalir ke tempat jalan

angkut, dan tidak berhenti pada permukaan jalan. Genangan air

pada tengah permukaan jalan tambang bisa membahayakan

kendaraan yang melaluinya dan mempercepat kerusakan jalan.

Perhitungan cross slope adalah dengan perbandingan jarak

vertical dan horizontal. (Sumber: soilindo.com)

5.1.3 Pit Design

Penambangan dengan sistem penambangan terbuka

menyebabkan adanya perubahan rona atau bentuk dari daerah yang

akan ditambang menjadi sebuah front penambangan.

Pada sistem tambang terbuka terdiri dari beberapa jenjang

(bench) dan jalan angkut. Geometri jenjang terdiri dari tinggi jenjang,

sudut lereng jenjang tunggal dan lebar jenjang. Rancangan geoteknik

jenjang biasanya dinyatakan dalam bentuk parameter-parameter untuk

tiga aspek ini.

Selanjutnya dalam rencana bukaan tambang dengan autocad,

perancangan yang dilakukan antara lain pembuatan design bukaan


95

tambang (jenjang-jenjang penambangan) dan selanjutnya dengan

pembuatan jalan tambang (ramp).

5.1.4 Rancangan Ramp pada Pit

Jalan tambang merupakan salah satu bagian terpenting dalam

perencanaan tambang. Rancangan jalan tambang (ramp) sebagai jalur

angkut merupakan faktor utama dalam operasi tambang yang akan

dilakukan secara meneyeluruh dalam sistem yang kontinu. Hal tersebut

dipengaruhi oleh jarak akses tercepat, terpendek dan teraman akan

pengangkutan material tambang (run of mine) ke pabrik pengolahan

(processing plant).

Dalam perencanaan jalur angkut tersebut, perencana dan

perancang tambang (mine planner and mine designer) perlu

memperhitungkan aspek kondisi tambang secara geoteknis, karena hal

tersebut harus dimaksimalkan dalam mengoptimalkan kestabilan lereng

yang dipakai dalam beroperasi. Bahkan, ada hal yang sangat penting

untuk diperhatikan yaitu aspek pemakaian perlatan dalam kegiatan

tambang. Dimana rancangan ramp sangat berhubungan dengan

kemampuan alat untuk mengatasi kondisi tikungan (switchback) dan

tanjakan (grade

Oleh sebab itu, diharapkan mahasiswa Teknik Pertambangan

mampu merancang jalan tambang (ramp) yang memiliki kondisi

terbaik secara teknis maupun ekonomis.


96

5.2 Langkah Kerja

1. Buka aplikasi AutoCad 2007

Gambar 5. 1 Autocad 2007

2. Klik Menu → Quicksurf → Import data → Read ASCII Point. Pilih file

yang ingin di import ke dalam AutoCad → Open

Gambar 5. 2 Import
97

3. Klik Quicksurf → Contour Interval → Ketik 1 (untuk interval kontur 1

m) → Enter

Gambar 5. 3 Contour Interval

4. Klik Quicksurf → Contour. Surface <,>: (Enter) →

None/Show/Draw/Redraw<Show>? (ketik d, lalu Enter) → Close all

<No>: (Enter)

Gambar 5. 4 Contour
98

5. Untuk memunculkan kontur, Klik View → 3D View → Top. Hasilnya

seperti ini

Gambar 5. 5 View

6. Klik Quicksurf → Annotate → Smooth Contours → Select Object (blok

keseluruhan kontur) → Enter

Gambar 5. 6 Smooth Contour


99

7. Klik Quicksurf → Annotate → Index Contours → Index interval (ketik

5, lalu Enter) → Index Layer (Enter) → Index Width (ketik 3, lalu

Enter) → Blok keseluruhan kontur → Enter. Akan terlihat beberapa

garis kontur bergaris tebal, itu menandakan garis kontur tersebut

merupakan garis kontur yang memiliki ketinggian berkelipatan 5

(misal: 10,15,20,dll)

Gambar 5. 7 Index Contour

8. Ubah warna kontur menjadi putih, Blok keseluruhan kontur → Enter

→ Color Control → White → Esc

Gambar 5. 8 Colour Control


100

9. Klik Layer Properties Manager → Membuat 4 Layer baru (klik New

Layer 4 kali) → Ubah nama layer 1 menjadi TOPO, layer 2 menjadi

Crest, layer 3 menjadi Toe, layer 4 menjadi Ramp (klik layer, lalu

ketikkan nama sesuai ketentuan) → Ubah warna layer Crest menjadi

Yellow, layer Toe menjadi Red, layer Ramp menjadi Blue (klik bagian

Color pada layer yang ingin di ubah, pilih Color yang telah ditentukan

lalu OK) → Apply → OK

Gambar 5. 9 Layer Properties Manager

10. Blok keseluruhan kontur → Enter → Masukkan ke dalam layer Topo

(klik Filter Applied, pilih Layer Topo) → Enter → Close


101

Gambar 5. 10 Layer Topo

11. Klik seluruh kontur bergaris tebal hasil dari index kontur tadi → Color

Control → Red → Esc

Gambar 5. 11 Colour Control

12. Untuk memunculkan angka pada kontur, Klik Polyline → Buat garis

dari pojok kiri atas kontur hingga pojok kanan bawah → Esc →

Quicksurf → Annotate → AutoLabel Contours → Label Interval (ketik

5, lalu Enter) → Text Height (ketik 5, lalu Enter) → Select Object (klik

Polyline)
102

Gambar 5. 12 Autolabel Contour

13. Memunculkan Polygon Design Pit, Klik Polyline → Buka Notepad

yang telah di berikan → Copy seluruh koordinat X → Paste di “Specify

Start Point” → Enter → Esc

Gambar 5. 13 Copy Coordinate


103

14. Klik Polygon Design Pit → Masukkan ke dalam layer Crest (klik Filter

Applied, pilih Layer Crest) → Esc

Gambar 5. 14 Layer Properties Manager

15. Klik Filter Applied → Matikan lampu Layer Topo (klik gambar lampu

pada layer Topo) untuk bekerja pada Layer Crest → OK

Gambar 5. 15 Layer Properties Manager

16. Cek terlebih dahulu Polygon Design Pit dengan Zoom, apakah seluruh

garisnya tersambung atau tidak, apabila ada yang tidak tersambung

karena kurang atau lebih.


104

Gambar 5. 16 Polygon Design Pit

17. Untuk menyambung Polygon yang tidak tersambung, Klik Extend →

Klik Polygon → Enter → Klik garis Polygon yang tidak tersambung →

Esc

Gambar 5. 17 Extend
105

18. Untuk menghapus garis Polygon yang berlebih, Klik Trim → Klik

Polygon → Enter → Klik garis yang ingin dihapus → Esc

Gambar 5. 18 Trim

19. Membuat Crest, Klik Offset → Ketik jarak Crest to Crest yang

diketahui (11.6248) → Enter → Klik Polygon → Klik area luar Polygon

→ Buat sebanyak 7 (sesuai ketentuan) → Esc. Apabila ingin membuat

lebih dari 1, ulangi kegiatan dari “Klik Polygon”

Gambar 5. 19 Offset
106

20. Membuat Toe, Klik Offset → Ketik jarak Crest to Toe yang diketahui

(0.8748) → Enter → Klik Polygon (dimulai dari polygon terluar) →

Klik area dalam Polygon → Buat sebanyak Crest sebelumnya → Esc.

Apabila ingin membuat lebih dari 1, ulangi kegiatan dari “Klik

Polygon”

Gambar 5. 20 Offset

21. Klik semua Toe → Ubah ke Layer Toe (klik Filter Applied, pilih Layer

Toe) → Esc.

Gambar 5. 21 Layer Properties Manager


107

22. Mengubah Elevasi dari semua jenjang, Klik Modify → Properties.

Untuk menampilkan keterangan elevasi dari jenjang. Klik Toe yang

berada paling dalam → Ubah Elevation Toe sesuai dengan Elevasi Pit

Bottom Toe (214) → Enter → Arahkan Kursor ke area gambar (Esc).

Klik Toe yang selanjutnya, ubah Elevationnya dengan ditambah tinggi

jenjang (9), lakukan hingga ke Toe terakhir.

Gambar 5. 22 Modify

23. Lakukan hal yang sama juga terhadap Elevation Crest, dengan

Elevation pit Bottom Crest (223)

Gambar 5. 23 Elevation Crest


108

24. Untuk melihat apakah elevasi telah benar pada Crest dan Toe, View →

Orbit → Free Orbit. Klik pada bagian bawah, lalu kita dapat melihat

elevasinya, apabila sudah sesuai. Klik View → 3D View → Top

Gambar 5. 24 Orbit

25. Klik Filter Applied → Nyalakan lampu Layer Topo

Gambar 5. 25 Layer Properties Manager

26. Menghapus kontur yang lebih tinggi daripada Pit, dengan aturan kontur

yang lebih tinggi daripada pit maka akan dihapus, apabila kontur lebih

rendah atau sama dengan pit maka pit yang akan dihapus.
109

a. Cara menghapus kontur, Trim → Klik jenjang pertama (mulai dari

elevasi terendah) → Pastikan terlebih dahulu ketinggian kontur

dengan elevasi jenjang (klik jenjang Crest) → Enter → Klik garis

kontur yang ingin dihapus (yang berada dalam kawasan jenjang

Crest yang telah di klik sebelumnya). Lakukan hingga ke elevasi

jenjang Crest tertinggi

b. Apabila terdapat kontur yang tidak dapat terhapus dengan Trim,

maka lakukanlah penghapusan secara manual dengan cara, Klik

kontur yang ingin dihapus → Delete

c. Cara menghapus jenjang karena elevasi kontur lebih rendah atau

sama dengan elevasi jenjang Crest, tentukan terlebih dahulu kontur

yang memiliki ketinggian yang sama dengan jenjangnya, setelah itu

klik Trim → Klik kontur yang memiliki ketinggian yang sama

dengan jenjangnya → Enter → Klik jenjang yang berada diantara

kontur yang klik saat Trim tadi (Crest dan Toe) → Esc. Jenjang akan

terhapus, lanjut menghapus kontur yang lebih tinggi seperti di

No.29, juga lanjutkan hingga ke jenjang tertinggi

d. Apabila saat men-Trim ada kontur yang tidak terhapus dikarenakan

jenjang yang tidak tersambung, kita dapat menghubungkannya

dengan cara, Ketik PEDIT → Select Object (klik ke salah satu

jenjang yang ingin dihubungkan) → Klik Join → Klik kedua

Jenjang yang ingin dihubungkan → Enter → Esc


110

e. Setelah selesai hingga ke jenjang tertinggi, maka jadilah Design Pit

kita

Gambar 5. 2 Hapus Kontur

27. Membuat jalan angkut tambang (Ramp), tentukan titik jenjang Crest

dimana kita ingin membuat Ramp tersebut, setelah menentukan dimana

ingin membuat Ramp.

a. Klik Polyline → Klik pada jenjang yang telah kita tentukan →

Luruskan garis Polyline (ketik sesuai lebar jalan angkut yang telah

diketahui, Enter) → Esc

b. Buat panjang jalan horizontal, Klik Polyline → Klik jenjang yang

telah di klik pada saat membuat jalan angkut, arahkan secara

horizontal sesuai dengan Crest (ketik panjang horizontal yang telah

ditentukan, Enter) → Esc

c. Klik Rotate → Klik garis horizontal dan lebar jalan angkut → Enter

→ Klik sudut tersebut, arahkan (ketik sudut ɵ yang telah ditentukan,

Enter) → Esc
111

d. Klik lebar jalan angkut → Ctrl + C (untuk meng-copy) → Ctrl + V

(untuk mem-paste) → arahkan hasil paste ke ujung jalan horizontal

yang telah di Rotate sebelumnya → Klik

e. Hapus lebar jalan angkut yang tegak lurus dan jalan horizontal, Klik

kedua jalan tersebut → Delete

f. Sesuaikan elevasi kedua lebar jalan angkut, Klik lebar jalan angkut

→ Ubah Elevation sesuai jenjang yg bersinggungan → Enter →

Arahkan kursor ke area gambar, ketik Esc

g. Klik Draw → 3D Polyline → Sambungkan kedua jalan angkut yang

telah kita buat sebelumnya hingga menjadi persegi panjang → Esc

h. Hapus jenjang dan kontur yang berada di dalam persegi panjang

tersebut (Ramp) dengan, Klik Trim → Klik Ramp → Enter → Klik

kontur dan jenjang yang ingin dihapus → Setelah selesai, Esc

i. Sesuaikan jenjang yang berbeda panjangnya, Klik jenjang

Crest/Toe yang lebih panjang → Klik kotak biru yang keluar dari

jenjang yang di klik sebelumnya → Arahkan sejajar dengan jenjang

Crest/Toe yang lebih pendek → Klik → Esc.

j. Klik Draw → 3D Polyline → Klik jenjang Crest/Toe yang

dipendekkan di langkah sebelumnya → Arahkan ke sudut Ramp

bagian terluar → Klik → Esc

k. Ubah 3D Polyline yang dibuat tadi sesuai dengan jenjang yang

dihubungkan, Klik Polyline Crest/Toe → Klik Filter Applied, ubah

ke Layer Crest/Toe → Esc


112

l. Klik persegi panjang (Ramp) → Klik Filter Applied, ubah ke Layer

Ramp → Esc

Gambar 5. 3 Membuat Ramp

28. Buat Ramp beberapa lagi hingga jalan tambang sampai ke permukaan

tambang. Lakukan langkah pada poin ke-27.

29. Zoom out hingga terlihat keseluruhan konturnya, untuk membuat

Layout, Klik Rectangle → Off kan OSNAP dan OTRACK dengan klik

OSNAP dan OTRACK yang berada di bagian bawah area gambar →

Buat persegi sepanjang kontur (beri sedikit jarak antara rectangle

dengan kontur) → On kan kembali OSNAP dengan OTRACK


113

Gambar 5. 4 Regtangle

30. Untuk membuat koordinat, Klik Polyline → Klik bagian pojok kiri atas

layout kontur → Arahkan secara horizontal ke kanan (ketik 300, Enter)

→ arahkan secara vertical ke atas (ketik 20, Enter). Lakukan hingga ke

pojok kanan atas. Ulangi dengan cara yang sama di bagian kiri, kanan

dan bawah hingga seperti ini

31. Untuk memunculkan koordinatnya, Klik Dimension → Ordinate →

Select Polyline vertical yang telah dibuat sebelumnya → Arahkan tegak

lurus ke atas (panjang dapat di sesuaikan) → Klik. Lakukan secara

berulang ke setiap Polyline vertical yang ada hingga semuanya

memiliki nilai koordinat

32. Karena nilai koordinat masih memiliki 2 angka di belakang koma, maka

akan kita hapus, dengan cara Klik nilai koordinatnya → Dimension →

Dimensions Style → Modify → Masuk kedalam Dialog Primary Units

→ Ubah Precision menjadi 0 → OK → Close. Maka semua nilai

koordinatnya akan mengikuti.


114

33. Untuk memisahkan nilai koordinat dengan garis bawahnya, dengan

cara, Klik seluruh nilai koordinat yang ada → Klik Modify → Explode.

Maka garis bawah dan nilai koordinat tidak menjadi 1 objek lagi.

34. Hapus seluruh garis bawah dari nilai koordinat, Klik seluruh garis

bawah tersebut → Delete

35. Untuk memposisikan nilai koordinat dengan baik, lakukan Klik Rotate

→ Select nilai koordinat → Enter → Klik nilai koordinat → Arahkan

tegak lurus menghadap garis vertikal yang di bawahnya → Klik lalu

Klik Move → Select nilai koordinat → Enter → Klik nilai koordinat →

Arahkan tepat di atas garis vertical → Klik. Lakukan keseluruh nilai

koordinat yang ada.

Gambar 5. 5 Koordinat

36. Buat Layout untuk memberikan keterangan, Klik Rectangle → Berikan

jarak terhadap layout kontur/peta (sejajar dengan layout peta) → Buat

persegi memanjang ke bawah hingga melebihi layout Kontur


115

Gambar 5. 6 Regtangle

37. Beri judul peta, Klik Multiline Text → Arahkan ke arah pojok kiri atas

bagian layout keterangan → Klik → Buat sepanjang Layout keterangan,

untuk panjang ke bawahnya dapat disesuaikan → Akan keluar Dialog

Box untuk mengetikkan Text yang di inginkan → Atur terlebih dahulu

formatnya (Font: Tahoma, Font size: 18, Bold, Center) → Ketik judul

peta sesuai format → OK.

Gambar 5. 7 Judul Peta

38. Memberi garis di bawahnya untuk membatasi bagian setiap keterangan

yang ada, Klik Polyline → Select bagian ujung kiri dibawah judul peta
116

yang telah dibuat → Tarik secara garis lurus hingga ke ujung sebelah

kanan → Esc

Gambar 5. 8 Garis Pembatas

39. Membuat arah mata angin, Klik Polyline → Buat setengah gambar arah

mata angin berbentuk segitiga → Esc. Klik Mirror → Select segitiga →

Enter → Klik kotak yang berada di segitiga saat kursor mengenai

segitiga → Arahkan hasil mirror agar menjadi gambar arah mata angin

→ Klik → Enter. Berikan arah N (menandakan arah utara) dengan

Multiline Text (format tulisan sesuai ketentuan).

40. Klik Hatch → Ubah Swatch menjadi Solid → Add Pick Point → Select

2 garis gambar segitiga yang pertama kita buat (apabila ada

pemberitahuan, klik OK) → Enter → OK.


117

Gambar 5. 9 Arah Utara

41. Membuat skala batang, Klik Polyline → arahkan secara horizontal

(ketik 100, Enter) → Arahkan vertical ke bawah (ketik 20, Enter) →

Arahkan ke kiri secara horizontal (ketik 100, Enter) → ketik C, Enter

(menjadi persegi panjang).

42. Klik Mirror → Select persegi panjang → Enter → Klik bagian ujung

persegi panjang → Arahkan hasil Mirror agar terdapat dibawah persegi

panjang yang telah kita buat sebelumnya → Klik → Enter

43. Blok kedua persegi yang telah dibuat → Ctrl + C → Ctrl + V →

arahkan hasil Paste mengenai bagian sebelah kanan persegi yang di

Copy (terdapat tanda kotak) → Klik. Buat sebanyak 3 lagi dengan cara

yang sama.

44. Klik Hatch → Add Pick Point → Select persegi secara silang (persegi

pertama atas, kedua bawah, dst) →Enter → OK

45. Membuat keterangan angka pada skala batang, gunakan Multiline Text

(format tulisan sesuaikan dengan ketentuan).


118

Gambar 5. 10 Skala

46. Beri garis batas, seperti pada langkah No. 38

47. Membuat nama pembuat peta dengan Multiline Text (format sesuaikan

dengan ketentuan).

Gambar 3. 11 Nama

48. Beri garis batas seperti pada langkah No. 38

49. Membuat keterangan dengan Multiline Text (format disesuaikan

dengan ketentuan)

50. Membuat kotak keterangan pada peta, Klik Polyline → Arahkan secara

Horizontal (ketik 5, Enter) → Arahkan secara vertical ke bawah (ketik


119

5, Enter) → Arahkan horizontal ke kiri (ketik 5, Enter) → Ketik C,

Enter. Copy persegi yang telah dibuat → Paste persegi sebanyak 5 →

Beri jarak tiap kotak. Berikan keterangan setiap kotak dengan Multiline

Text (format sesuaikan) seperti ; Kontur, sayatan, Crest, Toe, Ramp, Pit

Tambang

51. Isi kotak Pit Tambang, Klik Filter Applied → Off kan lampu Layer

Topo → Klik area gambar → Blok Pit Tambang → Ctrl + C → Esc →

Klik Filter Applied → On kan lampu Layer Topo → Ctrl + V →

Arahkan diluar area layout → Ketik SC → Blok pit tambang → Enter

→ Klik Pit tambang → Ketik skalanya untuk merubah pit menjadi lebih

kecil agar masuk ke dalam kotak keterangan (misal 0.5) → Apabila

masih terlalu besar, ulangi langkah mulai dari SC kembali hingga

gambar pit dapat masuk kedalam kotak keterangan. Apabila ukuran

telah sesuai, Klik Move → Blok Pit → Enter → Klik Pit → arahkan

kedalam kotak keterangan Pit Tambang

52. Isi kotak keterangan Ramp, Klik Filter Applied → Off kan Layer Topo,

Crest dan Toe → Blok Ramp → Ctrl + C → On kan kembali seluruh

layer → Ctrl + V → Arahkan di area luar layout keterangan. (lakukan

proses pengecilan ukuran seperti pada Pit tambang sebelumnya ,

langkah No.73) setelah ukurannya sesuai, pindahkan kedalam kotak

keterangan Ramp

53. Isi kotak keterangan Crest, Klik Filter Applied → Off kan Layer Topo,

Toe dan Ramp → Klik Crest yang berada dalam kotak keterangan Pit
120

Tambang → Ctrl + C → On kan kembali seluruh layer → Ctrl + V →

Arahkan kedalam kotak keterangan Crest

54. Isi kotak keterangan Toe, Klik Filter Applied → Off kan Layer Topo,

Crest dan Ramp → Klik Toe yang berada dalam kotak keterangan Pit

Tambang → Ctrl + C → On kan kembali seluruh layer → Ctrl + V →

arahkan kedalam kotak keterangan Toe

55. Isi kotak keterangan sayatan, Klik Polyline → Buat garis memanjang

di dalam kotak keterangan sayatan → Esc

Gambar 5. 12 Keterangan

56. Memberi garis batas, seperti langkah No. 38

57. Memasukkan peta Kalimantan, Klik Insert → Raster Image Reference

→ Pilih file peta Kalimantan → Open → Ok → Klik pada luar area

Layout → Enter. Apabila ukuran terlalu besar dapat dikecilkan dengan

cara ketik SC, seperti pada langkah No. 73 atau Blok gambar →

Terdapat 4 kotak, klik salah satu → Tarik ke dalam, hingga sesuai

dengan ukuran yang diinginkan → Esc. Pindahkan gambar tersebut ke

dalam Layout, posisikan di tengah tetapi agak condong ke sebelah kiri.


121

58. Membuat tulisan Indeks Peta dan Palangka Raya menggunakan

Multiline Text (format disesuaikan). Posisi Indeks Peta berada di

tengah, sedangkan posisi Palangka Raya berada dibawah Indeks Peta

dan di sebelah kanan gambar (beri jarak sedikit jauh dari gambar). Klik

Rectangle → Buat persegi dalam gambar (kira-kira sesuaikan dengan

besar Palangka Raya dalam gambar peta Kalimantan) → Esc → Klik

persegi → Ctrl + C → Ctrl + V → Letakkan disebelah kiri tulisan

Palangka Raya

Gambar 5. 13 Indeks Peta

59. Memberi garis batas, seperti langkah No.38.

60. Membuat sumber peta dengan Multiline Text (Fomat disesuaikan).

61. Memberi garis batas seperti langkah No.38.

62. Membuat tulisan Instansi menggunakan Multiline Text (Format

disesuaikan)

63. Memasukkan logo UPR, gunakan langkah yang sama dengan No.57.

sesuaikan ukuran logo dengan besar tulisan instansi. Letakkan logo

UPR disebelah kiri tulisan Instansi.


122

Gambar 5. 14 Instansi

64. Membuat Layout untuk kontur, Klik Rectangle → Off OSNAP dan

OTRACK → buat kotak untuk menutupi kontur yang telah diberikan

nilai koordinat (beri sedikit jarak)

65. Membuat Layout untuk keseluruhan hasil kerja yang telah dibuat, Peta

kontur Pit Design dan layout keterangan peta, Klik Rectangle → Buat

kotak menutupi semuanya → On OTRACK on OSNAP

Gambar 5. 15 Layout

66. Membuat sayatan horizontal, Klik 3D Polyline → Klik jenjang terluar

sebelah kiri → Arah lurus secara horizontal, klik keseluruhan Crest dan
123

Toe yang terlewati hingga jenjang terluar sebelah kanan, Klik → Esc

(untuk garis sayatan tentukan sendiri dari mana garis awalnya).

67. Membuat sayatan vertikal, Klik 3D Polyline → Klik jenjang terluar

bagian atas → Arah lurus secara vertical, klik keseluruhan Crest dan

Toe yang terlewati hingga jenjang terluar bagian bawah, Klik → Esc

(untuk garis sayatan tentukan sendiri dari mana garis awalnya)

68. Memberikan keterangan pada garis sayatan, seperti A dan A’ atau B

dan B’ dengan Multiline Text (format disesuaikan).

Gambar 5. 16 Sayatan

69. Untuk membuat penampang A-A’, Klik Quicksurf → Design Tools →

Flattern → Select Object (garis sayatan 3D Polyline A-A’) → Enter →

Vertical Multiplier <1> , Enter → Text Size For Labelling , Enter →

Base Elevation For Grid/Auto <Auto>, Enter → Draw a Grid

Background <Yes>, Enter → Vertical Spacing, Enter → Vertical

Labelling Interval, Enter → Horizontal Spacing, Enter → Horizontal

Labelling Interval, Enter → Select Origin Point (klik dimana ingin

penampang dibuat).
124

70. Memberikan nama Penampang A-A’ dengan Multiline Text (format

disesuaikan)

71. Membuat penampang B-B’, lakukan hal yang sama dengan membuat

penampang A-A’. mulai dari. Perhatikan jumlah jenjang yang terkena

sayatan.

Gambar 5. 17 Penampang

72. Membuat hasil pekerjaan menjadi JPG, Klik Layout 1 → Klik Layout

→ perbesar Layout hingga mencapai garis putus-putus → Klik File →

Plot → Ubah Names menjadi “PublishtowebJPG” → OK → OK →

Ubah file name jika diperlukan → Simpan dalam file yang di inginkan

(Save).
125

5.3 Hasil Akhir


126

5.4 Analisis dan Pembahasan

5.4.1 Analisis

Dari serangkaian kegiatan yang telah dilakukan dalam merancang

bukaan dan jalan tambang dengan AutoCad, dijabarkan dengan 72

langkah kerja yang dibuat dengan seksama. Dalam 72 langkah kerja

dapat kita ketahui mulai dari kegiatan awal hingga akhir, misalnya;

memunculkan kontur, memunculkan pit tambang, membuat bench,

membuat jalan angkut tambang, membuat koordinat pada peta,

membuat keterangan pada peta dan membuat penampang.

5.4.2 Pembahasan

Pada gambar akhir yang telah dibuat, dapat terlihat hasil layout

peta lokasi penambangan PT. KOMPUTASI TAMBANG 2022. Hasil

yang dapat diketahui dari informasi peta yang disampaikan adalah

kedalaman tambang PT. KOMPUTASI mencapai kedalaman 214

Mdpl, elevasi tertinggi dari bench tambang tersebut setinggi 304 m.

Dengan parameter geometri yang ada di PT. KOMPUTASI saat

ini, memiliki 9 bench dengan jarak antar bench yaitu 11.57 m yang

memiliki tinggi 10 m, lebar 0.87 m dan kemiringan bench 85%.

Memiliki 5 jalan angkut tambang yang terhubung hingga ke pit, dengan

masing-masing lebarnya 10.7 m yang memiliki kemiringan sekitar

11.1181806715o.

Anda mungkin juga menyukai