Anda di halaman 1dari 4

BULETIN BULANAN

SURVEILANS &
IMUNISASI
PROVINSI PAPUA No. 2
November 2019

TOPIK BULAN INI:


SURVEILANS AFP
PENTINGNYA SPESIMEN AFP ADEKUAT
IMUNISASI IPV DAN POLIO4
PELAKSANAAN IMUNISASI RUTIN

Pelatihan Imunisasi di Timika 11 - 15 November 2019


HAL 02

Surveilans AFP
Laporan Surveilans AFP Papua Minggu 46
Per tanggal 20 Nov 2019

1. NPAFP Rate Papua adalah 4.16/100.000


penduduk < 15 tahun (mengalami
peningkatan dari minggu 45) dengan
spesimen adekuat 54%.
2. Sebanyak 36 dari 59 kasus AFP yang
dilaporkan sudah dikategorikan Bukan Polio.
Sebanyak 21 kasus masih menunggu kajian
komisi ahli.
3. Terdapat 1 kasus dari Yahukimo yang harus
segera dilakukan kunjungan ulang 60 hari.

Kabupaten yang belum menemukan kasus


AFP tahun ini: Keereom, Yapen, Sarmi,
Dogiyai, Intan Jaya, Mamberamo
Tengah, Puncak, dan Tolikara. Kegiatan
yang dapat dilakukan untuk menemukan
kasus antara lain: meningkatkan performa
surveilans aktif RS dan advokasi kepada
dokter/perawat/bidan, serta menempel
poster AFP di fasilitas kesehatan dan tempat
umum (misal sekolah, tempat ibadah,
pasar).

Mengapa spesimen harus adekuat?


Spesimen adekuat kasus AFP adalah 2 spesimen tinja (minimal 8 gram) dikumpulkan
dalam jangka waktu 14 hari sejak tanggal lumpuh dengan jarak pengambilan
antar spesimen minimal 24 jam, dan sampai di laboratorium terakreditasi WHO
dalam kondisi baik (tidak bocor, tidak kering dan dalam kondisi dingin).

Waktu Pengambilan Spesimen


Sampel yang diambil harus dalam jangka waktu <14 hari sejak tanggal lumpuh
karena dalam jangka waktu ini memiliki kemungkinan paling tinggi
mendeteksi/menemukan virus polio dalam sampel tinja. Namun masih ada
kemungkinan untuk mendekteksi virus polio dalam spesimen tinja yang diambil
sampai dengan 60 hari sejak tanggal lumpuh. Karena virus polio dapat keluar
bersama tinja dalam waktu berselang, dua sampel diambil harus berjarak minimal
24 jam untuk meningkatkan kemungkinan deteksi virusnya. Sampel tinja tidak perlu
diambil apabila tanggal lumpuhnya >60hari
Atas: Sampel tinja dimasukkan
Volume Spesimen ke dalam wadah tertutup rapat
Spesimen yang diambil sebanyak 8 – 10 gr atau sebesar ibu jari orang dewasa. kemudian diberi keterangan
Jumlah ini memungkinkan untuk pengulangan pengujian lab, jika diperlukan. nama dan tgl pengambilan pada
wadah. Bawah: Wadah
dimasukkan dalam cold box yang
Penyimpanyan dan Penanganan Spesimen berisi ice pack. Sertakan form
Spesimen yang dimasukkan ke dalam wadah/pot dengan tutup rapat sehingga tidak FP1 dan surat pengantar kepada
lab yang dimasukkan ke dalam
ada kemungkinan bocor dan kering. Kemudian pot harus dimasukkan dalam cold
plastik tahan air seperti terlihat
box dengan ice pack di dalamnya supaya suhu terjaga antara 2-8 derajat celcius pada gambar diatas
ketika sampel sampai di laboratorium.

BULETIN BULANAN SURVEILANS DAN


NO. 2, NOVEMBER 2019
IMUNISASI PROVINSI PAPUA
HAL 03

Imunisasi IPV dan Polio4

Cakupan Imunisasi IPV dan Polio4

Per tanggal 20 Nov 2019, cakupan IPV Provinsi


Papua adalah 23.8% dan Pilo4 sebesar 47.80%
(data Dinkes Prov).
Di tahun 2019 masih ada 5 kab yang belum
melakukan pemberian vaksin IPV kepada bayi
yaitu Puncak, Mamberamo Tengah, Nduga,
Intan Jaya, dan Puncak Jaya.
Kab yang sudah dikenalkan IPV namun belum
melaporkan cakupannya adalah Deiyai, Lanny
Jaya, Yahukimo, Tolikara, Waropen, dan
Yapen.

Virus Polio dapat diberantas/diberantas


dengan cara:
1. Setiap anak minimal mendapat 4 (empat)
Sesuai PMK No. 12 Tahun 2017 tentang kali imunisasi polio tetes/OPV dan 1 (satu)
kali IPV:
Penyelenggaraan Imunisasi, IPV atau polio suntik
- setelah lahir : Polio1
diberikan pada saat anak usia 4 bulan untuk melindungi
- usia 2 bulan : Polio2
anak dari virus polio tipe 1, 2, dan 3. Sesuai dengan SE - usia 3 bulan : Polio3
Kemenkes No. R.01.02/4/1960/2019 tgl 4 April 2019, - usia 4 bulan : Polio 4 dan IPV
sebagai tindak lanjut kewaspadaan dan respon terhadap 2. Cakupan Imunisasi Polio4 dan IPV
KLB Polio cVDVP Tipe 1, IPV dapat diberikan pada anak mencapai ≥ 95 %
usia 4 – 36 bulan yang belum pernah mendapatkan
imunisasi IPV.

Lokasi dan Tata Cara Pemberian IPV

Pada anak <18 bulan, IPV disuntikkan pada paha atas


bagian lateral, intramuskular
Pada anak >18 bulan, IPV diberikan pada lengan atas,
intramuskular
IPV diberikan bersamaan dengan DPT-HB-HiB (3)
pada anak usia 4 bulan. Dihimbau tenaga kesehatan
tidak perlu khawatir dalam memberikan dua vaksin
secara bersamaan karena vaksin ini sangat aman.
Keamanan dan manfaat suntikan ganda dapat dilihat
di Buletin Bulanan Surveilans dan Imunisasi Edisi 1
Bulan Oktober 2019. Atas: Pemberian IPV di Kampung Wawuti, Puskesmas Menawi, Kab.
Yapen (Credit: Ni'mah/WHO).
Bawah: Pelayanan imunisasi IPV yang diberikan bersamaan dengan
DPT-HB-HiB (3) di Kab. Paniai (Credit: Dr Aaron/Dinkes Papua)

BULETIN BULANAN SURVEILANS DAN


NO. 2, NOVEMBER 2019
IMUNISASI PROVINSI PAPUA
HAL 04

Imunisasi Rutin

Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan


petunjuk singkat pelaksanaan Backlog Fighting
(BLF) dalam rangka penanggulangan KLB Polio
di Provinsi Papua dan Papua Barat Tahun 2019.
Panduan ini dapat di unduh di:
bit.ly/BLFimunisasi.

Back log fighting (BLF) adalah kegiatan mencari/


mengidentifikasi anak yang berusia dibawah 3
tahun yang tidak mendapatkan/belum lengkap
imunisasi dasarnya maupun lanjutannya
kemudian segera melengkapi status
imunisasinya.

Untuk melengkapi status imunisasi anak


dilakukan dengan pelacakan kelengkapan
imunisasi anak dengan cara defaulter tracking.
Pelatihan defaulter tracking telah diberikan
kepada kab/kota berikut:
Kota Jayapura (14 – 15 Oktober)
Yapen (23 – 24 Oktober) Sesi pelatihan defaulter tracking pada pertemuan penguatan IPV di
Jayapura (4 – 6 November) Kab. Yapen yang dihadiri 13 Puskesmas pada 23-24 Oktober 2019
(Ni'mah/WHO)
Mamberamo Raya (4 – 6 November)
Jayawijaya (4 – 6 November)
Waropen (4 – 6 November)
Dogiyai (4 – 6 November)
Keroom (11 – 15 November)
Timika (11 – 15 November)

Untuk meningkatkan cakupan imunisasi


rutin dihimbau agar petugas imunisasi
Grup diskusi defaulter tracking pada OJT imunisasi tgl 4 - 6 November
melakukan pelacakan anak usia dibawah yang dihadiri 18 peserta dari Jayawijaya, Mamberamo Raya, Waropen,
1 tahun yang belum diimunisasi untuk dan Dogiyai.
dilengkapi imunisasi rutinnya.
Informasi lebih lanjut
Puskesmas lapor tiap tgl 5 Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Papua
Kab/Kota lapor tiap tgl 10 dinkes.papua.go.id
Yasman 0813-4332-3618
JIKA LAPORAN HANYA DITERIMA Aldi M 0821-9966-7312

DARI BEBERAPA PUSKESMAS, WHO - Papua


Mindo Nainggolan 0821-1118-0360
KAB/KOTA TETAP WAJIB Ni'mah Hanifah 0852-2810-9050

MELAPORKAN CAKUPAN Unduh Buletin Surveilans dan Imunisasi Papua:

IMUNISASI TEPAT WAKTU. who.int/indonesia/news

BULETIN BULANAN SURVEILANS DAN


NO. 2, NOVEMBER 2019
IMUNISASI PROVINSI PAPUA

Anda mungkin juga menyukai