Anda di halaman 1dari 9

PELATIHAN SURVEILANS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)

BAGI PETUGAS SURVEILANS DI PUSKESMAS

MPI 4 : PENUGASAN SURVEILANS AFP


KELOMPOK 1 PELATIHAN PD3I PETUGAS
SURVEILANS DI PUSKESMAS
1. AGNI AULIYA FIRDAUS
2. ATIQ HADIQOH
3. BERNADETA ACIN
4. DEDEN MIFTAHUL ARIFIN
5. DESNY DWI KHAIRUNNISA
6. DINI NUR FITRIANI
7. EULIS NUR’IZATI
8. EVA PUSPAWATI
9. FITRIAH HANUM
10. HENDRAYANI
1.Lembar Penugasan 1
Kasus Skenario 1 : Penemuan kasus AFP
Bila saudara menjadi petugas surveilans di Puskesmas A, mendapatkan laporan dari seseorang yang
berasal dari desa B bahwa tetangganya anak yang masih bersekolah di PAUD mengalami kelumpuhan.
Pertanyaan Diskusi
Diskusikan, informasi apa saja yg harus digali dari orang tersebut agar kasus kelumpuhan tersebut
manjadi kasus yang masuk surveilans AFP?
a. Tentukan kisaran umur kasus, umur berapa kasus AFP seharusnya?
b. Tentukan apa kasus lumpuh tersebut Akut dan Flasid? Apa kriterianya?
c. Informasi apa saja yang harus digali pada kasus tersebut agar kasus itu dapat dilaporkan dengan
lengkap?
d. Spesimen apa yang harus dikumpulkan dari kasus tersebut? Bagaimana kriteria specimen yang
baik?

2. Lembar Penugasan 2 (IHB.5) Tujuan


Setelah diskusi kelompok ini, peserta mampu melakukan analisis data surveilans dalam surveilans
AFP dan rekomendasi

Lembar kasus Skenario 2


Bila dari laporan Puskesmas saudara dari laporan tahun 2019 didapatkan 3 kasus AFP dan semua kasusnya sudah
dinvestigasi dan specimen fesesnya sudah dikirim spesimennya ke laboratorium rujukan.
Penugasan Diskusi
a. Apakah kinerja surveilans AFP tersebut di Puskesmas pada tahun 2019 sudah baik? Apa indikatornya?
b. Apakah semua kasus AFP tersebut merupakan kasus Polio pada tahun tersebut? jelaskan?
c. Bila anda tidak menemukan kasus AFP pada bulan April tahun 2020 di wilayah kerja Puskesmas anda, apa
yang hasus dilakukan selanjutnya?
d. Bagaimana kita meyakinkan Puskesmas kita aman dari kemungkinan ada kasus Polio?

Kurikulum Pelatihan Surveilans PD3I Bagi Petugas


Surveilans di Puskesmas
Diskusikan, informasi apa saja yg harus digali dari orang tersebut agar kasus kelumpuhan tersebut manjadi
kasus yang masuk surveilans AFP?
Tanyakan:
1. apakah umurnya kurang dari 15 tahun?
2. Apakah kelumpuhan bersifat lemas/layuh?
3. Apakah kelumpuhan bersifat mendadak? (kurang dari 14 hari sejak mulai sakit hingga lumpuh maksimal)
4. Apakah kelumpuhan akibat ruda paksa atau kecelakaan?

a. Tentukan kisaran umur kasus, umur berapa kasus AFP seharusnya?


umur anak kisaran 4-5 tahun, kasus AFP seharusnya dibawah umur 15 tahun
b. Tentukan apa kasus lumpuh tersebut Akut dan Flasid? Apa kriterianya?
kasus ini bersifat flassid, terjadi secara akut atau mendadak kurang dari 14 hari dan bukan disebabkan oleh
ruda paksa dan kecelakaan
c. Informasi apa saja yang harus digali pada kasus tersebut agar kasus itu dapat dilaporkan dengan lengkap?
informasi digali menggunakan formulir FP1, yaitu: identitas pasien, riwayat sakit, tanda dan gejala, riwayat
kontak, riwayat bepergian dan status imunisasi polio
d. Spesimen apa yang harus dikumpulkan dari kasus tersebut? Bagaimana kriteria specimen yang baik?
1. specimen tinja
2 spesimen dapat dikumpulkan dengan tenggang waktu minimal 24 jam.
Waktu pengumpulan ke 2 spesimen tidak lebih dari 14 hari sejak terjadi kelumpuhan.
Masing-masing spesimen minimal 8 gram (sebesar satu ruas ibu jari orang dewasa), atau 1 sendok makan bila
penderita diare.
Pada saat diterima di laboratorium dalam keadaan:
- 2 spesimen tidak bocor.
- 2 spesimen volumenya cukup.
- Suhu dalam spesimen karier 2 - 8° C.
- 2 spesimen tidak rusak(kering, dll).
Lembar kasus Skenario 2
Bila dari laporan Puskesmas saudara dari laporan tahun 2019 didapatkan 3 kasus AFP dan semua kasusnya sudah dinvestigasi dan specimen fesesnya sudah dikirim
spesimennya ke laboratorium rujukan.
Penugasan Diskusi
a.Apakah kinerja surveilans AFP tersebut di Puskesmas pada tahun 2019 sudah baik? Apa indikatornya?
belum tentu, dilihat lagi dari jumlah penduduk usia dibawah 15 tahun di wilayah tersebut
Indikator
1. Non Polio AFP rate anak usia < 15 th : ≥ 3/100.000
2. Persentase sp. Adekwat : ≥ 80%
3. Persentase pemeriksaan ulang 60 hr : ≥ 80%
4. Persentase kelengkapan laporan nihil puskesmas : ≥ 90%.
5. Persentase ketepatan lap puskesmas : ≥ 80%
6. Persentase Kelengkapan SARS : ≥ 90
b. Apakah semua kasus AFP tersebut merupakan kasus Polio pada tahun tersebut? jelaskan?
Belum tentu, karena belum ada hasil dari laboratorium
c. Bila anda tidak menemukan kasus AFP pada bulan April tahun 2020 di wilayah kerja Puskesmas anda, apa yang hasus dilakukan selanjutnya?
1. Surveilans aktif di masyarakat/klinik/RS/Kader dijalankan
2. Mencari kasus tambahan dapat dilakukan tim pelacak dengan menanyakan kemungkinan adanya anak berusia <15 tahun yang mengalami kelumpuhan di daerah
tersebut kepada orang tua penderita, Para tokoh masyarakat setempat, Kader,Guru, dan lainnya yang memungkinkan
3. direncanakan akan dilanjutkan sebagai surveilan rutin dan akan terus dikembangkan jumlah lokasi dan sampel nya,
d. Bagaimana kita meyakinkan Puskesmas kita aman dari kemungkinan ada kasus Polio?
1. PHBS berjalan baik
2. ODF 100%
3. Laporan rutin mingguan termasuk laporan nihil (zero report)
4. Tercapai nya non polio AFP rate anak usia < 15 tahun, AFP rate ≥ 3/100.000
5. cakupan imunisasi polio 95% tinggi dan merata di seluruh wilayah, surveilannya berjalan dengan baik
3.Lembar Penugasan 3: Respon cepat dan penanggulangan KLB (IHB.6 dan IHB 7)

Tujuan
Setelah diskusi kelompok ini, peserta mampu melakukan respons cepat surveilans AFP yang baik

Lembar kasus Skenario 3


Bila dari laporan Puskesmas anda dari surveilans AFP dari 3 kasus AFP dari hasil laboratorium tinja
yang dikirim ke laboratorium rujukan didapatkan 1 kasus Polio?
a. Bila anda mendapatkan hasil seperti di atas dari laboratorium diatas maka apa yang harus dilakukan
selanjutnya?
b. Bila kasus polio yang dilaporkan tersebut adalah kasus Polio liar, apa yang terjadi dan apa yang
harus dilakukan?
c. Bila kasus polio yang dilaporkan adalah kasus VDVP, apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan?
d. Bila kasus polio yang dilaporkan adalah kasus VAVP, apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan?

Kurikulum Pelatihan Surveilans PD3I Bagi Petugas


Surveilans di Puskesmas
a. Bila anda mendapatkan hasil seperti di atas dari laboratorium diatas maka apa yang harus dilakukan selanjutnya?
1. Melaporkan kepada kapus bahwa ada kasus AFP terkonfirmasi laboratorium positif
2. Koordinasi dengan dinkes untuk melakukan penanganan kasus
3. Melakukan konfirmasi ke kader dan keluarga untuk melakukan kunjungan rumah ke pasien polio
4. Melakukan kunjungan rumah penderita polio
5. Melakukan pelacakan kontak erat polio, jika ditemukan ada yang bergela lumpuh layu yang mendadak maka dilakukan
pengambilan spesimen
6. Mendampingi keluarga untuk dukungan suportif kepada pasien
7. Memberitahu ke lintas sector bahwa sedang terjadi kasus AFP positif/polio
b. Bila kasus polio yang dilaporkan tersebut adalah kasus Polio liar, apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan
terjadi KLB karena sudah terjadi 1 positif polio dikarenakan BABS dan cakupan imunisasi yang belum tercapai
1. Koordinasi dengan dinkes untuk melakukan penanganan kasus KLB
2. Melakukan koordinasi ke lintas program dengan PJ imunisasi, PJ promkes
3. Melakukan koordinasi lintas sector
4. Melakukan komunikasi resiko kepada keluarga dan masyarakat
5. Melakukan ORI di daerah terjangkit
6. Melakukan mopping up, PIN, sub PIN
c. Bila kasus polio yang dilaporkan adalah kasus VDVP, apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan?
Yang terjadi adalah Terjadinya kasus-kasus paralitik yang berhubungan dengan kurang baiknya 2 pilar STBM yaitu BABS
dan CTPS
1. Penderita dirujuk ke RS
2. Melakukan koordinasi lintas program yaitu kesehatan lingkungan terkait ODF dan kesehatan lingkungan lainnya
3. Melakukan koordinasi lintas program imunisasi dan promkes
4. Mengusulkan vaksin IPV digunakan dalam wilayah itu, OPV ditunda jika perilaku buang air besarnya belum baik
d. Bila kasus polio yang dilaporkan adalah kasus VAVP, apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan
Terjadinya kasus-kasus paralitik yang berhubungan dengan vaksin polio (VAPP) setelah pemberian vaksin oral
1. Penderita dirujuk ke RS
2. Untuk balita yang akan dilakukan vaksin polio perlu dilakukan skrining sebelumnya terkait riwayat kelainan
imunologi

Anda mungkin juga menyukai